Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

TERMOKIMIA

PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI

I KADEK AGUS TARSANA

SMK FARMASI SARASWATI 3 DENPASAR


2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulisan bahan ajar kimia untuk materi penentuan perubahan entalpi reaksi dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Bahan ajar ini disusun dengan tujuan menambah sumber belajar bagi peserta
didik.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan bahan ajar ini. Kami menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan penulisan bahan ajar yang
akan datang.

Denpasar, September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………… 2


Daftar Isi …………………………………………………………………………………….. 3
Menentukan harga ∆H reaksi berdasarkan hasil percobaan .................................................... 4
Menentukan harga ∆H reaksi dengan Hukum Hess ................................................................. 6
Menentukan harga ∆H reaksi menggunakan data entalpi pembentukkan standar ................... 8
Menentukan harga ∆H reaksi menggunakan data energi ikatan .............................................. 9

3
MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI (∆H) REAKSI

1. Menentukan harga ∆H reaksi berdasarkan hasil percobaan.


Kalor reaksi dapat ditentukan melalui percobaan dengan kalorimeter. Proses pengukuran
kalor reaksi disebut kalorimetri. Kalorimetri sederhana ialah mengukur perubahan suhu dari
sejumlah air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi.
Kalorimeter adalah suatu system terisolasi. Dengan demikian, semua kalor yang
dibebaskan oleh reaksi yang terjadi di dalam calorimeter tidak ada yang terbuang ke luar
kalorimeter. Dengan mengukur suhu di dalam calorimeter, kita dapat menentukan jumlah
kalor yang diserap oleh air atau larutan serta perangkat kalorimeter berdasarkan rumus:

q reaksi = q air/larutan + q kalorimeter


q air/larutan = m.c.ΔT
q kalorimeter = C.ΔT
𝑞 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
ΔH = - 𝑚𝑜𝑙

Keterangan:
q = jumlah kalor
m = massa larutan
c = kalor jenis larutan
C = kapasitas kalor dari kalorimeter (JK–1)
T = perubahan suhu
ΔH = perubahan entalpi

Contoh soal 1:
Di dalam suatu kalorimeter bom, direaksikan 1,6 gram gas metana (CH 4) dengan oksigen
berlebih sehingga terjadi kenaikan suhu 15,60 C. Jika diketahui kapasitas kalor kalorimeternya
958 J/0C, massa air dalam kalorimeter = 1000 gram dan kalor jenis air 4,18 J/g0C. Tentukan
kalor pembakaran gas metana (dalam kJ/mol)! Ar C = 12; H = 1

Penyelesaian:
Diketahui:
m CH4 = 1,6 g
0
ΔT = 15,6 C
0
C = 958 J/ C
0
c = 4,18 J/g C
m air = 1000 g
Jawab :
q reaksi = q air/larutan + q kalorimeter ΔH = -
𝑞 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
𝑚𝑜𝑙
q air = m.c.ΔT
= 1000 . 4,18 . 15,6 Mol CH4 =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑠𝑎

= 65208 J 𝑀𝑟
1,6
= 65,208 kJ Mol CH4 = = 0,1 mol
16
q kalorimeter = C.ΔT 𝑞 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
= 958 . 15,6 ΔH = - 𝑚𝑜𝑙
= 14988,8 J ΔH = -
80,197 𝑘𝐽 4
= 14,989 kJ 0,1 𝑚𝑜𝑙
q reaksi = 65,208 + 14,989 kJ ΔH = - 801,97 kJ/mol
= 80,197 kj
Contoh soal 2:
Sebanyak 50 mL larutan HCl 1 M bersuhu 27 °C dicampur dengan 50 mL larutan NaOH 1 M
bersuhu 27 °C dalam suatu kalorimeter plastik (ρair = 1 g/mL). Ternyata suhu campuran naik
menjadi 35 °C. Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air yaitu 4,18 J g–1C–1,
tentukan besarnya perubahan entalpi (ΔH) untuk reaksi penetralan:
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)

Diketahui:
V HCl = 50 mL
M HCl = 1 M
V NaOH = 50 mL
M NaOH = 1 M
T1 = 27 °C
T2 = 35 °C; ΔT = T2 – T1 = 35 – 27 = 8°C
ρair = 1 g/mL
c = 4,18 J g–1C–1

Penyelesaian:
V larutan = V HCl + V NaOH
= 50 + 50 = 100 mL
ρ air = 1 g cm-3
𝑚
ρ= 𝑉
m=ρxV
= 1 x 100
= 100 g
q reaksi = q larutan
q larutan = m.c.ΔT
= 100 . 4,18 . 8
= 3344 J
= 3,344 kJ
Mol = V x M
Mol HCl = 50 x 1
= 50 mmol
= 0,05 mol
Mol NaOH = 50 x 1
= 50 mmol
= 0,05 mol
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
0,05 mol 0,05 mol 0,05 mol
𝑞 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
ΔH = - 𝑚𝑜𝑙
3,344 𝑘𝐽
ΔH = - 0,05 𝑚𝑜𝑙

ΔH = - 66,88 kJ/mol

5
2. Menentukan harga ∆H reaksi dengan Hukum Hess.
Banyak reaksi yang dapat berlangsung secara bertahap. Contohnya adalah reaksi
pembakaran karbon. Jika karbon dibakar dengan oksigen akan terbentuk karbondioksida
menurut persamaan reaksi:
C(s) + O2(g) CO2(g) H = - 394 kJ
Reaksi di atas dapat dilangsungkan dalam dua tahap.
C(s) + O2(g) CO(g) H = - 111 kJ
1
CO(s) + 2O2(g) CO2(g) H = - 283 kJ
+
H = - 394 kJ
Ternyata hasil penjumlahan H dari kedua tahap itu sama dengan H pembakaran karbon
yang langsung membentuk karbondioksida. Hal ini ditemukan oleh Henry Hess, yang
kemudian disebut dengan Hukum Hess. Bunyi Hukum Hess : “kalor reaksi tidak
bergantung pada lintasan/jalannya reaksi, tetapi ditentukan oleh keadaan awal dan akhir
reaksi”. Hukum Hess dapat dinyatakan dalam bentuk diagram siklus dan diagram tingkat
energi.
H1 = - 394 kJ
C(s) + O2(g) CO2(g)
Keadaan awal Keadaan akhir
H2 = - 111 kJ H3 = - 283 kJ
1
CO(g) + 2O2(g)

Diagram siklus reaksi pembakaran grafit menurut 2 lintasan: Lintasan 1 langsung


membentuk CO2. Lintasan 2 mula-mula membentuk CO, kemudian CO2. H1 = H2 + H3
H
C(s) + O2(g) Keadaan awal
0

H2= - 111 kJ

H1 = - 394 kJ 1
CO(g) + 2O2(g)
-111

H3 = - 283 kJ

CO2(g) Keadaan akhir


-394

Diagram tingkat energi reaksi karbon dengan oksigen membentuk CO2 menurut dua lintasan.
Lintasan 1 (tanda ) langsung membentuk CO2. Lintasan 2 (tanda ) mula-mula
membentuk CO, kemudian CO2. H1 = H2 + H3

Hukum Hess digunakan untuk menghitung ΔH suatu reaksi berdasarkan ΔH dari beberapa
reaksi yang sudah diketahui.

6
Contoh soal 1.

Berdasarkan diagram di atas, nilai H1 = …….

Penyelesaian:
H1 = H2 + H3
= -593 kJ + (-197 kJ)
= -790 kJ

Contoh soal 2:
Diketahui reaksi:
C(s) + O2(g) CO2(g) ΔH = –94 kJ (1)
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) ΔH = –136 kJ (2)
3C(s) + 4H2(g) C3H8(g) ΔH = –24 kJ (3)
Tentukan ΔH pada reaksi: C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g)

Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan contoh soal no. 2 dapat dilakukan dengan menyesuaikan reaksi (1),
(2) dan (3) dengan reaksi yang akan dicari perubahan entalpinya dengan cara:
• Jika reaksi dibalik, maka harga ΔH nya menjadi berlawanan (jika awalnya (-) berubah
menjadi (+) dan sebaliknya).
• Bila reaksi dikalikan/dibagi dengan suatu bilangan maka harga ΔH nya juga
dikalikan/dibagi dengan bilangan yang sama.
Langkah untuk menjawab soal no. 2 adalah sebagai berikut:
1. Menyesuaikan masing-masing reaksi (1), (2), dan (3) dengan pertanyaan.
2. Lihatlah C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g)!
3. Reaksi (1) letak CO2 di kanan tanda panah (produk) sudah sama dengan letak CO2
pada reaksi soal. Jumlah CO2 pada reaksi (1) adalah 1 sedangkan jumlah CO2 pada
reaksi soal adalah 3, sehingga reaksi (1) dikalikan 3.
4. Reaksi (2) letak H2O di kanan tanda panah (produk) sudah sama dengan letak H2O
pada reaksi soal. Jumlah H2O pada reaksi (1) adalah 2 sedangkan jumlah H2O pada
reaksi soal adalah 2, sehingga reaksi (2) dikalikan 2.
5. Reaksi (3) letak C3H8 di kanan tanda panah (produk), sedangkan pada reaksi soal di
kiri tanda panah (reaktan), sehingga reaksinya harus dibalik, maka tanda ΔH menjadi
+.

7
C(s) + O2(g) CO2(g) ΔH = –94 kJ x3
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) ΔH = –136 kJ x2
3C(s) + 4H2(g) C3H8(g) ΔH = –24 kJ dibalik

3C(s) + 3O2(g) 3CO2(g) ΔH = –282 kJ


4H2(g) + 2O2(g) 4H2O(g) ΔH = –272 kJ
C3H8(g) 3C(s) + 4H2(g) ΔH = 24 kJ
+
C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g) ΔH = -530 kJ

3. Menentukan harga ∆H reaksi menggunakan data entalpi pembentukkan standar (∆H0f)


Perubahan entalpi suatu reaksi juga dapat ditentukan dari data entalpi pembentukan (ΔHf°)
zat-zat pereaksi dan zat-zat hasil reaksi.
ΔHreaksi = ΣΔ H0f produk – ΣΔ H0f reaktan

Misalnya:
m AB + n CD p AD + q CB ΔH= ?
ΔH reaksi = (p · ΔHf° AD + q · ΔHf° CB) – (m · ΔHf° AB + n · ΔHf° CD)

Tabel perubahan entalpi pembentukan standar beberapa zat:

Contoh soal 1:
1. Diketahui data entalpi pembentukan standar.
C3H8(g) = - 104 kJ/mol
CO2(g) = - 394 kJ/mol
H2O(g) = - 286 kJ/mol
Harga ΔH reaksi:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) adalah.....kJ 8
Penyelesaian:
ΔH reaksi = ΣΔH0f produk – ΣΔH0f reaktan

ΔHreaksi = [(3 · ΔH0f CO2) + (4 · ΔH0f H2O)] – [ΔH0f C3H8 + (5 · ΔH0f O2)]

ΔHreaksi = [(3 · -394) + (4 · -286)] – [(-104 )+ (5 · 0)]

ΔHreaksi = [(-1182) + (-1144)] + 104

ΔHreaksi = -2326 + 104

ΔHreaksi = -2222 kj/mol

4. Menentukan harga ∆H reaksi menggunakan data energi ikatan


Reaksi kimia merupakan proses pemutusan dan pembentukan ikatan. Proses ini selalu disertai
perubahan energi. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan 1 mol ikatan kimia dalam suatu
molekul gas menjadi atom-atomnya dalam fase gas disebut energi ikatan atau energi disosiasi
(D).

ΔH = Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi pembentukan ikatan


reaksi
ΔH = Σ energi ikatan di kiri – Σ energi ikatan di kanan
reaksi

Data energi ikatan

Contoh soal:
Diketahui energi ikatan:
Cl – Cl = 243 kJ/mol C – H = 415 kJ/mol
C – Cl = 338 kJ/mol H – Cl = 432 kJ/mol
Hitunglah ΔH reaksi CH4 + 4Cl2 → CCl4 + 4HCl

9
Penyelesaian:
H Cl

H C H + 4 Cl Cl Cl C Cl + 4 H Cl
H Cl

ΔHreaksi = Σ energi pemutusan ikatan – Σ energi pembentukan ikatan


= [(4 x EI C – H) + (4 x EI Cl – Cl)] – [(4 x EI C – Cl) + (4 x EI H – Cl)
= [(4 x 415 kJ/mol) + (4 x 243 kJ/mol)] – [(4 x 338 kJ/mol) + (4 x 432 kJ/mol)]
= [1660 kJ/mol + 972 kJ/mol] – [1352 kJ/mol – 1728 kJ/mol]
= 2632 kJ/mol – 3080 kJ/mol
= - 448 kJ/mol

10
DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael. 2004. Kimia SMA Kelas XI. Jakarta. Penerbit Erlangga
Utami, Budi dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam. Jakarta. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

11

Anda mungkin juga menyukai