TERMOKIMIA
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulisan bahan ajar kimia untuk materi penentuan perubahan entalpi reaksi dapat diselesaikan
tepat pada waktunya. Bahan ajar ini disusun dengan tujuan menambah sumber belajar bagi peserta
didik.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan bahan ajar ini. Kami menyadari bahwa bahan ajar ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan penulisan bahan ajar yang
akan datang.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
MENENTUKAN PERUBAHAN ENTALPI (∆H) REAKSI
Keterangan:
q = jumlah kalor
m = massa larutan
c = kalor jenis larutan
C = kapasitas kalor dari kalorimeter (JK–1)
T = perubahan suhu
ΔH = perubahan entalpi
Contoh soal 1:
Di dalam suatu kalorimeter bom, direaksikan 1,6 gram gas metana (CH 4) dengan oksigen
berlebih sehingga terjadi kenaikan suhu 15,60 C. Jika diketahui kapasitas kalor kalorimeternya
958 J/0C, massa air dalam kalorimeter = 1000 gram dan kalor jenis air 4,18 J/g0C. Tentukan
kalor pembakaran gas metana (dalam kJ/mol)! Ar C = 12; H = 1
Penyelesaian:
Diketahui:
m CH4 = 1,6 g
0
ΔT = 15,6 C
0
C = 958 J/ C
0
c = 4,18 J/g C
m air = 1000 g
Jawab :
q reaksi = q air/larutan + q kalorimeter ΔH = -
𝑞 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
𝑚𝑜𝑙
q air = m.c.ΔT
= 1000 . 4,18 . 15,6 Mol CH4 =
𝑀𝑎𝑠𝑠𝑠𝑎
= 65208 J 𝑀𝑟
1,6
= 65,208 kJ Mol CH4 = = 0,1 mol
16
q kalorimeter = C.ΔT 𝑞 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
= 958 . 15,6 ΔH = - 𝑚𝑜𝑙
= 14988,8 J ΔH = -
80,197 𝑘𝐽 4
= 14,989 kJ 0,1 𝑚𝑜𝑙
q reaksi = 65,208 + 14,989 kJ ΔH = - 801,97 kJ/mol
= 80,197 kj
Contoh soal 2:
Sebanyak 50 mL larutan HCl 1 M bersuhu 27 °C dicampur dengan 50 mL larutan NaOH 1 M
bersuhu 27 °C dalam suatu kalorimeter plastik (ρair = 1 g/mL). Ternyata suhu campuran naik
menjadi 35 °C. Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air yaitu 4,18 J g–1C–1,
tentukan besarnya perubahan entalpi (ΔH) untuk reaksi penetralan:
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
Diketahui:
V HCl = 50 mL
M HCl = 1 M
V NaOH = 50 mL
M NaOH = 1 M
T1 = 27 °C
T2 = 35 °C; ΔT = T2 – T1 = 35 – 27 = 8°C
ρair = 1 g/mL
c = 4,18 J g–1C–1
Penyelesaian:
V larutan = V HCl + V NaOH
= 50 + 50 = 100 mL
ρ air = 1 g cm-3
𝑚
ρ= 𝑉
m=ρxV
= 1 x 100
= 100 g
q reaksi = q larutan
q larutan = m.c.ΔT
= 100 . 4,18 . 8
= 3344 J
= 3,344 kJ
Mol = V x M
Mol HCl = 50 x 1
= 50 mmol
= 0,05 mol
Mol NaOH = 50 x 1
= 50 mmol
= 0,05 mol
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
0,05 mol 0,05 mol 0,05 mol
𝑞 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
ΔH = - 𝑚𝑜𝑙
3,344 𝑘𝐽
ΔH = - 0,05 𝑚𝑜𝑙
ΔH = - 66,88 kJ/mol
5
2. Menentukan harga ∆H reaksi dengan Hukum Hess.
Banyak reaksi yang dapat berlangsung secara bertahap. Contohnya adalah reaksi
pembakaran karbon. Jika karbon dibakar dengan oksigen akan terbentuk karbondioksida
menurut persamaan reaksi:
C(s) + O2(g) CO2(g) H = - 394 kJ
Reaksi di atas dapat dilangsungkan dalam dua tahap.
C(s) + O2(g) CO(g) H = - 111 kJ
1
CO(s) + 2O2(g) CO2(g) H = - 283 kJ
+
H = - 394 kJ
Ternyata hasil penjumlahan H dari kedua tahap itu sama dengan H pembakaran karbon
yang langsung membentuk karbondioksida. Hal ini ditemukan oleh Henry Hess, yang
kemudian disebut dengan Hukum Hess. Bunyi Hukum Hess : “kalor reaksi tidak
bergantung pada lintasan/jalannya reaksi, tetapi ditentukan oleh keadaan awal dan akhir
reaksi”. Hukum Hess dapat dinyatakan dalam bentuk diagram siklus dan diagram tingkat
energi.
H1 = - 394 kJ
C(s) + O2(g) CO2(g)
Keadaan awal Keadaan akhir
H2 = - 111 kJ H3 = - 283 kJ
1
CO(g) + 2O2(g)
H2= - 111 kJ
H1 = - 394 kJ 1
CO(g) + 2O2(g)
-111
H3 = - 283 kJ
Diagram tingkat energi reaksi karbon dengan oksigen membentuk CO2 menurut dua lintasan.
Lintasan 1 (tanda ) langsung membentuk CO2. Lintasan 2 (tanda ) mula-mula
membentuk CO, kemudian CO2. H1 = H2 + H3
Hukum Hess digunakan untuk menghitung ΔH suatu reaksi berdasarkan ΔH dari beberapa
reaksi yang sudah diketahui.
6
Contoh soal 1.
Penyelesaian:
H1 = H2 + H3
= -593 kJ + (-197 kJ)
= -790 kJ
Contoh soal 2:
Diketahui reaksi:
C(s) + O2(g) CO2(g) ΔH = –94 kJ (1)
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) ΔH = –136 kJ (2)
3C(s) + 4H2(g) C3H8(g) ΔH = –24 kJ (3)
Tentukan ΔH pada reaksi: C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g)
Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan contoh soal no. 2 dapat dilakukan dengan menyesuaikan reaksi (1),
(2) dan (3) dengan reaksi yang akan dicari perubahan entalpinya dengan cara:
• Jika reaksi dibalik, maka harga ΔH nya menjadi berlawanan (jika awalnya (-) berubah
menjadi (+) dan sebaliknya).
• Bila reaksi dikalikan/dibagi dengan suatu bilangan maka harga ΔH nya juga
dikalikan/dibagi dengan bilangan yang sama.
Langkah untuk menjawab soal no. 2 adalah sebagai berikut:
1. Menyesuaikan masing-masing reaksi (1), (2), dan (3) dengan pertanyaan.
2. Lihatlah C3H8(g) + 5O2(g) 3CO2(g) + 4H2O(g)!
3. Reaksi (1) letak CO2 di kanan tanda panah (produk) sudah sama dengan letak CO2
pada reaksi soal. Jumlah CO2 pada reaksi (1) adalah 1 sedangkan jumlah CO2 pada
reaksi soal adalah 3, sehingga reaksi (1) dikalikan 3.
4. Reaksi (2) letak H2O di kanan tanda panah (produk) sudah sama dengan letak H2O
pada reaksi soal. Jumlah H2O pada reaksi (1) adalah 2 sedangkan jumlah H2O pada
reaksi soal adalah 2, sehingga reaksi (2) dikalikan 2.
5. Reaksi (3) letak C3H8 di kanan tanda panah (produk), sedangkan pada reaksi soal di
kiri tanda panah (reaktan), sehingga reaksinya harus dibalik, maka tanda ΔH menjadi
+.
7
C(s) + O2(g) CO2(g) ΔH = –94 kJ x3
2H2(g) + O2(g) 2H2O(g) ΔH = –136 kJ x2
3C(s) + 4H2(g) C3H8(g) ΔH = –24 kJ dibalik
Misalnya:
m AB + n CD p AD + q CB ΔH= ?
ΔH reaksi = (p · ΔHf° AD + q · ΔHf° CB) – (m · ΔHf° AB + n · ΔHf° CD)
Contoh soal 1:
1. Diketahui data entalpi pembentukan standar.
C3H8(g) = - 104 kJ/mol
CO2(g) = - 394 kJ/mol
H2O(g) = - 286 kJ/mol
Harga ΔH reaksi:
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) adalah.....kJ 8
Penyelesaian:
ΔH reaksi = ΣΔH0f produk – ΣΔH0f reaktan
ΔHreaksi = [(3 · ΔH0f CO2) + (4 · ΔH0f H2O)] – [ΔH0f C3H8 + (5 · ΔH0f O2)]
Contoh soal:
Diketahui energi ikatan:
Cl – Cl = 243 kJ/mol C – H = 415 kJ/mol
C – Cl = 338 kJ/mol H – Cl = 432 kJ/mol
Hitunglah ΔH reaksi CH4 + 4Cl2 → CCl4 + 4HCl
9
Penyelesaian:
H Cl
H C H + 4 Cl Cl Cl C Cl + 4 H Cl
H Cl
10
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2004. Kimia SMA Kelas XI. Jakarta. Penerbit Erlangga
Utami, Budi dkk. 2009. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Ilmu Alam. Jakarta. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
11