Anda di halaman 1dari 12

BEST PRACTICE

Penerapan Model Project Based Learning (PjBL) untuk Meningkatkan Motivasi


Belajar Kimia Siswa di Kelas XI IPA 4 SMA Negeri 1 Jejawi

DISUSUN OLEH:
SRI HARTINI, S.Pd.
No. UKG 201507596389

PPG DALAM JABATAN


KATEGORI 1 GELOMBANG 2 TAHUN 2022
LPTK UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode
Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta didik Dalam
Pembelajaran

Lokasi SMA NEGERI 1 JEJAWI


Lingkup Pendidikan SMA
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan
model Project Based Learning (PjBL) di kelas XI IPA 4 SMA
N 1 Jejawi
Penulis Sri Hartini, S.Pd
Tanggal 7 Januari 2023
Situasi: Latar Belakang Masalah
Kondisi yang menjadi latar Berdasarkan hasil refleksi atau evaluasi ulangan harian
belakang masalah, terhadap kegiatan belajar mengajar yang berlangsung pada
mengapa praktik ini materi sebelumnya diperoleh data persentase ketuntasan
penting untuk dibagikan,
pada pelajaran kimia, yaitu sebesar 4,37%. Hal ini
apa yang menjadi peran
disebabkan karena proses pembelajaran kimia di kelas XI IPA
dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini. 4 pada umumnya dilakukan guru dengan memberikan
penjelasan dengan metode ceramah, latihan soal-soal dalam
LKS dan buku paket seghingga berdampak pada motivasi dan
hasil belajar peserta didik tergolong rendah.
Berdasarkan kajian literatur dan observasi awal
dengan wawancara yang dilakukan terhadap guru kimia dan
wakil kurikulum di SMA N 1 Jejawi, diketahui ada beberapa
faktor penyebab rendahnya motivasi belajar peserta didik
antara lain guru kurang berinovasi dalam menggunakan
model pembelajaran, kebiasaan peserta didik dalam
penggunaan Hp karena pandemi sehingga mempengaruhi
kinestetik peserta didik menjadi lambat dan kurang
semangat untuk memulai pembelajaran, selain itu juga guru
kurang berinovasi dalam penggunaan media pembelajaran
sehingga pelajaran kurang menarik bagi peserta didik,
kemudian guru belum mengaitkan pelajaran kimia dengan
kehidupan sehari-hari dan guru belum maksimal dalam
memberikan apersepsi di awal pembelajaran. Hal tersebut
menjadikan motivasi peserta didik rendah yang berdampak
pada hasil belajar peserta didik juga rendah.
Kurikulum 2013 menekankan model pembelajaran yang
dapat meningkatkan pemahaman konsep yang diperlukan
siswa seperti Inquiry, Project Based Learning (PjBL), Problem
Based Learning (PBL), dan Discovery Learning. Pembelajaran
dengan model seperti itu dapat lebih mengaktifkan siswa
dalam proses pembelajaran.
Pada model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)
dengan pendekatan saintific, membantu guru menciptakan
lingkungan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik
memperoleh pengalaman belajar yang lebih dengan adanya
proyek dan membangun pengetahuan yang baru,
memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
mengaitkan pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan
sehari-hari, dengan pemberian proyek akan meningkatkan
motivasi siswa untuk tekun dan berusaha keras dalam
mencapai proyek dan merasa bahwa pembelajaran dengan
metode ini akan menyenangkan. Dengan demikian hasil
belajar pun diharapkan akan meningkat.
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, maka
penulis selaku tenaga pendidik atau guru berkewajiban
untuk mengatasi permasalahan tersebut. Oleh sebab itu,
melalui kerjasama dengan dosen pembimbing dan guru
pamong PPG daljab K1 Gel.2 tahun 2022 telah dilakukan
praktik pembelajaran peningkatan motivasi belajar peserta
didik di kelas XI IPA 4 SMA N 1 Jejawi.

Praktik ini penting untuk dibagikan karena :


1. Sebagian besar guru mengalami permasalahan yang
sama dengan permasalahan yang saya hadapi saat ini
2. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi saya sendiri
untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan
inovatif
3. Praktik pembelajaran ini bisa memotivasi guru lain
dalam hal mendesain pembelajaran yang kreatif dan
inovatif
4. Praktik pembelajaran ini bisa menjadi referensi dan
inspirasi guru-guru lain bagaimana cara mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran ini

Peran dan tanggung jawab dalam praktik ini


Ketika melaksanakan PPL ini, banyak peran dan
tanggung jawab yang diampu diantaranya pembuatan
perangkat pembelajaran yang lengkap meliputi RPP, LKPD,
bahan ajar, media pembelajaran, dan instrumen penilaian.
Tidak hanya perangkat pembembelajaran yang lengkap,
tetapi belajar menggunakan model pembelajaran PjBL
dengan pendekatan saintifik, TPACK saat mengajar.
Tanggung jawab pun diampuh sebagai berikut :
1. Sebagai fasilitator
Dalam pembelajaran di kelas, penulis hanya berperan
sebagai fasilitator di mana ketika model pembelajaran
ini dilaksanakan, peserta didik yang menjadi pusat
dalam pembelajaran (student center). Guru hanya
mengarahkan, membimbing, dan memberikan
penguatan dalam pembelajaran.
2. Sebagai pelaksana
Dalam pembelajaran PPG, peran dan tanggung jawab
penulis dalam praktik baik ini adalah sebagai peneliti
yang mengidentifikasi masalah, mencari solusi,
melaksanakan rencana aksi, dan menganalisis
efektivitas dari solusi tersebut.
Tantangan : Tantangan untuk mencapai tujuan tersebut
Apa saja yang menjadi Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri,
tantangan untuk mencapai wawancara guru, kepala sekolah dan pakar serta beberapa
tujuan tersebut? Siapa saja kajian literatur, maka ada beberapa tantangan bagi saya
yang terlibat,
untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik,
diantaranya :
1. Pengalaman guru yang terbatas dalam pemilihan
model pembelajaran yang tepat dan inovatif
2. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan
inovatif yang sesuai dengan karakteristik peserta
didik dan karakteristik materi pelajaran yang mampu
menarik minat peserta didik untuk mengikuti
pelajaran
3. Peserta didik belum terbiasa dengan model
pembelajaran inovaif dikarenakan kebiasaan peserta
didik dalam belajar yang hanya menerima saja materi
dari guru sehingga kurangnya motivasi belajar
peserta didik
4. Sarana dan prasarana yang belum memadai terutama
alat-alat dan bahan laboratorium yang belum ada

Terlibat dalam pencapaian ini


1. Dosen pembimbing dan guru pamong sebagai
pembimbing dalam praktik pembelajaran ini.
2. Kepala Sekolah sebagai pengawas dan pembimbing
dalam praktik ini
3. Pihak Sekolah baik wakil kurikulum, wakil sarpras
dan guru-guru yang akan membantu dalam persiapan
selama PPL.
4. Siswa jurnalistik untuk perekaman video
5. Teman sejawat sebagai observer
6. Siswa sebagai tujuan dari praktik pembelajaran ini.
Aksi : Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi
Langkah-langkah apa yang tantangan dalam meningkatkan motivasi belajar peserta
dilakukan untuk didik pada pelajaran kimia di kelas XI IPA 4 antara lain:
menghadapi tantangan 1. Memilih model pembelajaran yang tepat
tersebut/ strategi apa yang a. Strategi yang dilakukan guru dalam memilih
digunakan/ bagaimana model pembelajaran yang tepat yaitu dengan
prosesnya, siapa saja yang memperhatikan karakteristik materi pelajaran dan
terlibat / Apa saja sumber karakteristik peserta didik sehingga model
daya atau materi yang pembelajaran yang dipilih yaitu Project Based
diperlukan untuk Learning (PjBL), dengan proses pembelajaran :
melaksanakan strategi ini 1) Pendahuluan :
a. membukan pelajaran dengan do’a
b. mengecek kehadiran peserta didik
c. memberi apersepsi
d. memberi motivasi
e. memberi pretest
f. menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan inti, dengan sintak-sintak :


a.Penentuan pertanyaan mendasar

b.Mendesain atau membuat perencanaan


untuk proyek
c.Menyusun jadwal pelaksanaan penyelesaian
proyek

d.Memonitor peserta didik dalam kemajuan


proyek

e. Menguji hasil
f. Mengevaluasi pengalaman

3) Penutup
a. guru bersama peserta didik menyimpulkan
materi pelajaran
b. guru memberi postest
c. guru menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
d. guru menutup pelajaran dengan do’a dan
salam

b. Proses pemilihan model ini yaitu : mempelajari


model-model pembelajaran inovatif, mempelajari
kemampuan awal dan kebiasaan atau gaya belajar
peserta didik dan mempelajari karakteristik
materi indikator alami asam-basa
c. Sumber daya yang diperlukan : jaringan internet,
buku-buku terkait model pembelajaran inovatif,
buku kimia kelas XI SMA
2. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan
inovatif :
a. Berdasarkan kajian literatur, strategi yang
dilakukan yaitu menggunakan media
pembelajaran yang menarik seperti LKPD, bahan
ajar dan PPT serta video pembelajaran.
b. Proses pembuatan media pembelajaran inovatif
dengan mempersiapkan materi ajar dan
membuatnya sesuai dengan rancangan
c. Sumber daya yang diperlukan yaitu : buku kimia
kelas XI SMA, materi dari sumber internet, aplikasi
canva, aplikasi filmora, microsoft office dan leptop
3. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik :
a. Strategi yang dilakukan yaitu meningkatkan
motivasi belajar peserta didik dalam proses
pembelajaran dengan merancang pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik dengan
mengembangkan RPP dan LKPD yang berpusat
pada peserta didik selain itu guru juga harus
sering memberi apresiasi terhadap peserta didik
dengan pemberian reward agar antusias belajar
peserta didik bertambah
b. Proses pengembangan RPP dan LKPD yang
berpusat pada peserta didik dengan menentukan
kegiatan-kegiatan pembelajaran yang bisa
meningkatkan partisipasi peserta didik aktif dalam
pembelajaran
c. Sumber daya yang diperlukan adalah kompetensi
dan kreatifitas guru dalam mengembangkan RPP
dan LKPD yang berpusat pada peserta didik
menjadi aktif dalam pembelajaran
4. Sarana dan prasarana yang kurang memadai:
a. Strategi yang dilakukan yaitu menggunakan alat-
alat dan bahan yang kontenstual dan bisa didapat
dengan mudah jika akan melakukan praktikum
b. Proses pemilihan alat dan bahan dari rumah
dilakukan dengan memperhatikan karakteristik
materi yang akan dipelajari oleh peserta didik
kemudian memilih alat dan bahan yang ada
dilingkungan rumah dan mudah di dapat
c. Sumber daya yang diperlukan adalah pemahaman
materi pelajaran oleh guru dalam menentukan alat
dan bahan yang akan digunakan

Dalam pelaksanaan pembelajaran, saya juga dibantu dan


disupport dengan sangat baik oleh:
1. Kepala sekolah dalam pengizinan peminjaman
infocus, pemakaian listrik dan kabel listrik.
2. Teman sejawat (guru lainnya) dalam
membantu penyusunan tata letak/pengaturan
infocus, sound-mix, laptop, dan meja.
3. Videografer (guru lainnya) dalam proses
pengambilan video selama proses pembelajaran.
4. Dosen Pembimbing dalam mengarahkan proses
kegiatan pembelajaran yang baik dan benar
5. Guru Pamong dalam memberi arahan pelaksanaan
kegiatan pembelajaran agar lebih baik.
Refleksi Hasil dan Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan
dampak 1. Pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu PjBL
Bagaimana dampak dari yang berpusat pada peserta didik sangat membantu
aksi dari Langkah-langkah meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Hal ini
yang dilakukan? Apakah
hasilnya efektif? Atau tidak terlihat ketika peserta didik aktif bertanya,
efektif? Mengapa? menjawab, dan aktif dalam berdiskusi kelompok
Bagaimana respon orang untuk menyelesaikan LKPD serta bersungguh-
lain terkait dengan strategi sungguh dalam menyelesaikan proyek yang dibuat.
yang dilakukan, Apa yang
2. Penggunaan media pembelajaran berbasis PjBL
menjadi faktor
sangat membantu dalam menarik perhatian peserta
keberhasilan atau
ketidakberhasilan dari didik untuk terlibat dalam pembelajaran sehingga
strategi yang dilakukan? motivasi belajar peserta didik meningkat
Apa pembelajaran dari 3. Penggunaan sarana dan prasarana seperti alat-alat
keseluruhan proses dan bahan yang konstekstual juga membantu dalam
tersebut proses pembelajaran

Hasilnya
Berdasarkan data hasil analisis penerapan model PjBL di
kelas XI IPA 4, menunjukkan peserta didik lebih tertarik
dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat ketika siswa lebih
aktif dalam mencari informasi dan berdiskusi untuk
menjawab soal yang mereka temukan dalam LKPD untuk
menyelesaikan tahapan mengumpulkan data. Selama
kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran PjBL,
guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai sintaks
model pembelalajaran sehingga membuat siswa terlibat aktif
dan dominasi guru dalam pembelajaran dapat dikurangi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menerapkan model PjBL dapat mengoptimalkan
motivasi siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan angket observasi yang telah disebar ke
seluruh siswa kelas XI IPA 4 setelah porses pembelajaran
berlangsung, diperoleh data tentang motivasi peserta didik
yaitu :
120,00%
100,00%
80,00% Ya
60,00%
kadang-kadang
40,00%
tidak
20,00%
0,00%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Angket Motivasi Peserta Didik

Berdasarkan diagram di atas diperoleh bahwa lebih 50%


peserta didik menyenangi pelajaran kimia (indk.1) dan tidak
pernah bosan dengan pelajaran kimia (indk.2). Sedangkan
siswa yang selalu belajar kimia (indk.3) masih di angka
36,4%. Kemudian hampir mencapai 100% untuk siswa yang
suka belajar agar menjadi juara kelas (indk.4), terus belajar
meskipun terkadang mendapat nilai rendah (indk.5), rajin
mengerjakan PR dengan benar (indk.7), bertanya guru jika
tidak mengerti pelajaran (indk.8), mendengarkan teman yang
berbicara di depan kelas (indk.9), dan rajin mengerjakan
latihan soal disekolah. Bahkan mencapai angka 100% untuk
siswa yang selalu mengerjakan PR (indk.6). Berdasarkan
hasil analisis data tersebut dapat disimpulkan terjadi
optimalisasi motivasi peserta didik dalam pelajaran kimia.
Kemudian hasil analisis jawaban peserta didik per
indikator untuk pretest dan postest dari 20 peserta didik
dapat dilihat pada tabel berikut :
Jumlah jawaban
Soal Rata-rata nilai
benar
ke
Pretest Postest Pretest Postest
1 10 17 50 85
2 5 20 25 100
3 8 18 40 90
4 9 15 45 75
5 5 14 25 70
Nilai rata-rata 37 84
Tabel rekap hasil evaluasi peserta didik

Berdasarkan tabel terlihat perbedaan yang signifikan antara


nilai pretest dan postest. Pada soal prestes yang
menggunakan level kognitif dari C1-C3 yaitu soal ke-1
tentang mengidentifikasi senyawa asam-basa terdapat 10
orang yang menjawab benar, sedangkan soal ke-2 tentang
menentukan definisi indikator asam-basa hanya 5 orang yang
benar. Pada soal ke-3 tentang menentukan perubahan warna
pada kertas lakmus terdapat 8 orang yang benar, tidak jauh
berbeda dengan soal ke-4 tentang menentukan perubahan
warna pada indikator alami asam-basa juga berkisar 9 orang.
Dan soal ke -5 tentang syarat untuk menjadi indikator alami
asam-basa hanya 5 orang yang menjawab benar. Akan tetapi,
pada nilai postest yang menggunakan level kognitif dari C4-
C6 yaitu pada soal ke -1 tentang menganalisis keasaman dan
kebasaan suatu larutan diperoleh 17 orang yang benar. Lain
hal nya dengan soal ke-2 tentang mengidentifikasi senyawa
asam-basa, seluruh peserta didik menjawab dengan benar.
Kemudian pada soal ke-3 tentang menganalisis zat yang
cocok terhadap perubahan warna pada kertas lakmus
terdapat 18 orang yan benar. Pada soal ke -4 tentang
menganalisis perubahan warna yang terjadi pada indikator alami
asam basa diperoleh 15 orang yang menjawab benar dan
tidak jauh berbeda dengan soal ke -5 tentang menganalisis
terjadi perubahan warna pada salah satu indikator alami
asam-basa terdapat 14 orang yang menjawab benar. Rata-
rata nilai pretest peserta didik yang menjawab benar tidak
sampai 50% sedangkan nilai postest peserta didik yang
menjawab benar melebihi angka 50% untuk setiap indikator
soal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar peserta didik untuk materi
indikator alami asam basa dengan model PjBL di kelas XI IPA
4 SMAN 1 Jejawi dengan nilai rata-rata dari 37 menjadi 84.
Kemudian berdasarkan hasil instrumen penilaian proyek
yang telah dilakukan oleh observer dapat di lihat pada tabel
berikut :
Kelompok
Indikator
1 2 3 4
Pemilihan bahan indikator alami 4 4 4 4
asam basa
Pemilihan sampel untuk menguji 4 4 4 4
indikator alami asam basa
Keterampilan merancang percobaan 3 3 4 3
Kemampuan membuat indikator alami 4 4 4 4
asam basa
Kemampuan menguji penggunaan 4 3 3 4
indikator alami asam basa
Kemampuan menganalisis trayek 4 4 4 4
perubahan pH dengan indikator
universal pada uji coba indikator alami
Skor Akhir 96 92 96 96

Tabel Penilaian Proyek

Dari tabel tersebut terlihat nilai praktek peserta didik


mendekati angka 100 untuk setiap kelompok sehingga
dinyatakan berhasil dalam pembuatan produk indikator
alami asam-basa. Selain itu, berdasarkan penilaian produk
diperoleh data sebagai berikut
Kelompok
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4
1 Jenis bahan yang digunakan 4 4 4 4
2 Kesesuain warna produk indikator 4 4 4 4
3 Dapat diuji dengan larutan asam 4 3 4 4
dan basa disekitar kita
Skor Akhir 100 97 100 100

Tabel Penilaian Produk

Tabel di atas menggambarkan data bahwa seluruh peserta


didik berhasil membuat indikator alami asam-basa dengan nilai
akhir rata-rata mencapai angka 100.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat


disimpulkan yaitu (1) penerapan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) dapat meningkatkan motivasi peserta
didik dalam belajar. (2) Penerapan pembelajaran berbasis PjBL
dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga dapat dikatakan
memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa di kelas
XI IPA 4 SMAN 1 Jejawi.

Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan


Respon orang lain seperti teman sejawat di sekolah sangat
mendukung dan baik karena dengan strategi ini peserta didik
dapat belajar dengan menyenangkan dan menjadikan peserta
didik lebih aktif dan inovatif dalam pembelajaran.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan


Dibimbing dan diberikan masukan oleh dosen dan guru pamong
mengenai perangkat pembelajaran yang telah disusun dengan
lengkap, pihak sekolah yang sudah memberikan izin dan waktu
untuk pelaksanaan praktik ini.

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut


Dengan adanya kegiatan Praktik PPL ini guru harus
mempersiapkan perangkat yang lengkap dan media yang
menggunakan teknologi agar belajar menyenangkan sehingga
proses kegiatan belajar berjalan dengan baik, hasil dari kegiatan
mengajar pun dilakukan refleksi, evaluasi dan penguatan agar
peserta didik memahami dan mengerti tentang materi yang
diajarkan.

Anda mungkin juga menyukai