Masalah terpilih
No. yang akan Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan
1. Keaktifan peserta - Guru belum Kajian Literatur : Berdasarkan kajian literatur dan
didik masih melaksanakan 1. Menurut Khoirotun Nisa (2017): bahwa wawancara yang telah dilakukan
rendah dalam Pembelajaran berbasis penerapan Cooperative Learning Type Time dapat dianalisis bahwa alternatif
kegitan student center, sehingga Token dapat meningkatkan aktivitas solusi untuk meningkatkan
pemebelajran pembelajaran hanya (kuantitas dan kualitas), minat dan hasil keaktifan siswa:
berjalan satu arah. belajar kimia. Maka model ini dapat 1. Penerapan model Cooperative
digunakan untuk mengajarkan Learning Type Time Token.
pengetahuan konsep dalam materi ikatan
kimia, meningkatkan partisipasi aktif Kelebihan
siswa, meratakan partisipasi siswa yang a) Meningkatkan partisipasi,
dominan serta menumbuhkan keberanian inisiatif dan keaktifan siswa
siswa dalam bertanya maupun b) siswa tidak mendominasi
menyampaikan pendapat sehingga dalam pembicaraan atau
pembelajaran menjadi efektif. diam sama sekali
c) Melatih siswa untuk
2. Menurut Dina Rutiningsih (2021) : Model mengungkapkan
pembelajaran kooperatif tipe group pendapatnya
investigation dapat merangsang d) Membiasakan siswa menjadi
keterbukaan siswa yang mengalami saling mendengarkan dan
kesulitan belajar kimia. Pada umumnya berbagi apa yang diketahui
siswa tersebut berani untuk bertanya dan e) Siswa juga dapat menghargai
belajar dengan teman dalam kelompoknya. pendapat siswa yang lain,
Sehingga pembelajaran f) Guru berperan sebagai
menjadi lebih bermakna bagi siswa yang fasilitator dalam proses
memiliki sifat pemalu dan tertutup. pembelajaran
Demikian juga dengan siswa yang tidak g) Penggunaan model time
mengalami kesulitan belajar kimia akan token tidak memerlukan
merasa lebih percaya diri dengan media pembelajaran yang
kemampuannya. banyak.
3. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru - Kekurangan
kimia senior di SMAN 1 Kluet Utara, untuk a) Penerapan model time token
meningkatkan keaktifan belajar siswa; hanya untuk mata pelajaran
- menggunakan model-model tertentu saja dengan jumlah
pembelajaran yang mendorong siswa siswa yang relatif sedikit.
untuk berpartisipasi secara merata b) Model pembelajaran ini
dan sesuai dengan karakteristik di memerlukan waktu yang
kelas. banyak agar setiap siswa
- Menggunakan model pembelajaran bisa berbicara mengenai
problem based learning (PBL) dengan pendapat mereka.
bantuan media animasi.
- keaktifan peserta didik dalam 2. Model pembelajaran group
mengikuti diskusi semakin aktif dan investigation
antusias mengikuti setiap kegiatan
pembelajaran serta suasana belajar Kelebihan
yang menyenangkan. 1. Secara pribadi
a. Dalam proses belajarnya
dapat bekerja secara bebas.
- b. Memberi semangat untuk
berinisiatif, kreatif dan
aktif.
c. Rasa percaya diri dapat
lebih mrningkat.
d. Dapat belajar untuk
memecahkan dan
menangani suatu masalah.
e. Mengembangkan
antusiasme dan rasa pada
fisik.
2. Secara Sosial
a. Meningkatkan belajar
bekerja sama.
b. Belajar berkomunikasi baik
dengan teman sendiri
maupun guru.
c. Belajar berkomunikasi
yang baik secara
sistematis.
d. Belajar menghargai
pendapat orang lain
e. Meningkatkan partisipasi
dalam membuat suatu
keputusan.
3. Secara akademis
a. Siswa terlatih untuk
mempertanggungjawabkan
jawaban yang diberikan.
b. Bekerja secara sistematis.
c. Mengembangkan dan
memilih keterampilan fisik
dalam berbagai bidang.
d. Merencanakan dan
mengorganisasikan
pekerjaannya.
e. Mengecek kebenaran
jawaban yang mereka
buat.
f. Selalu berpikir tentang
cara atau strategi yang
digunakan sehingga
didapat suatu kesimpulan
yang berlaku umum.
Kekurangan
a) Sedikitnya materi yang
disampaikan pada satu kali
pertemuan.
b) Sulitnya memberikan
penilaian secara personal.
c) Tidak semua topik materi
cocok dengan model
pembelajaran investigasi
kelompok. Model ini cocok
untuk diterapkan pada suatu
topi yang menuntut siswa
untuk memahami suatu
bahasan yang dialami sendiri.
d) Diskusi kelompok biasanya
berjalan kurang efektif.
e) Siswa yang tidak tuntas
memahami materi prasyarat
akan mengalami kesulitan
saat menggunakan model ini.
Kelebihan
a. Peserta didik dilatih untuk
selalu berpikir kritis dan
terampil dalam
menyelesaikan suatu
permasalahan.
b. Memicu peningkatan
aktivitas peserta didik di
kelas.
c. Peserta didik terbiasa
untuk belajar dari sumber
yang relevan.
d. Kegiatan pembelajaran
berjalan lebih kondusif
dan efektif karena peserta
didiknya dituntut untuk
aktif.
3 Siswa kesulitan - Guru belum Kajian Literatur Berdasarkan kajian literatur dan
mengikuti melaksanakan wawancara yang telah dilakukan
pembelajaran pembelajaran yang 1. Menurut Zulkarnain (2019): bahwa dapat dianalisis bahwa alternatif
kimia dan memicu siswa pembelajaran dengan model PDC solusi untuk meningkatkan
mengerjakan Soal- menggunakan (Preparing Dong Concluding) mampu kemampuan berpikir tingkat
soal berbasis keterampilan berpikir meningkatkan keterampilan berpikir tinggi pada siswa adalah:
HOTS. tingkat tinggi. kritis peserta didik, Langkah-langkah
dalam model pembelajaran PDC 1. Model pembelajaran Preparing
memberikan kesempatan kepada Doing Concluding
peserta didik untuk melatih Kelebihan
keterampilan berpikir kritis mereka. a. Sistem sosial, siswa
Pembelajaran dengan model PDC memiliki rasa peduli,
mampu menumbuhkan kemampuan tanggung jawab sehingga
peserta didik untuk berpikir dan lingkungan belajar menjadi
bekerja secara ilmiah. kondusif dan komunikatif;
2. Menurut Nisa dan Triesninda (2021) b. Prinsip reaksi, siswa dapat
adanya latihan soal HOTS yang memproleh kesempatan
diberikan kepada siswa baik untuk untuk
ulangan harian maupun Ujian Tengah bersosialisasi dan
mengungkapkan pendapat.
Semester (UTS) dan Ujian Akhir Guru dapat mencapai
Semester UAS). Hal itu untuk melatih tujuan pembelajaran dan
tingkat berfikir tinggi siswa agar hasil evaluasi dengan baik;
terbiasa dalam mengerjakan soal c. Dampak instruksional,
HOTS. Agar siswa banyak berlatih peningkatan aktivitas
mengerjakan soal HOTS, maka guru siswa, hasil belajar dan
harus menyusun soal ujian harian, retensi siswa terhadap
UTS, maupun UAS yang berbasis materi melalui aktivitas
HOTS membaca, percobaan,
3. Quizizz adalah aplikasi pendidikan diskusi dan presentasi;
berbentuk game, yang menghadirkan d. Dampak pengiring, siswa
aktivitas multi pemain dan membuat dapat berfikir kritis dan
aplikasi ini menjadi interaktif dan berfikir tingkat tinggi.
menyenangkan. Berbeda dengan Kekurangan
aplikasi pendidikan yang lain, Quizizz a. Hanya dapat digunakan
mempunyai karakteristik permainan pada materi-materi
seperti tema, avatar, musik dan meme tertentu
yang menghibur dan memberi b. Sulit untuk melakukan
semangat dalam proses pembelajaran penulaian individu
(Mulyati & Evendi 2020).
4. Albeta, dkk. (2020), Quizizz berbasis 2. Aplikasi quizizz
ICT mudah dioperasikan oleh peserta Kelebihan
didik dan mempunyai tampilan a. Bagi guru, mudah untuk
menarik sehingga proses membuat soal
pembelajaran lebih optimal. b. Perangkingan siswa dengan
mudah
Wawancara c. Koreksi otomatis
Narasumber : guru senior SMAN 1 Kluet d. Review pertanyaan
Utara (Wakakur dan Kepala Sekolah). e. Soal yang berbeda untuk
Berdasarkan hasil wawancara dapat setiap siswa
dianalisis beberapa alternatif solusi yang
bekaitan dengan keterampilan berpikir tinggi Kekurangan
peserta didik. a. Siswa dapat membuka tab
baru, artinya siswa bisa
masuk dengan dengan akun
lain jika siswa memiliki dua
- Pembelajaran melalui bertanya. Bertanya akun email
adalah bagian penting dari proses b. Susah dalam mengontrol
pembelajaran. Bertanya dimulai dengan siswa ketika membuka tab
membangun apa yang diketahui dan baru
memungkinkan guru untuk c. Siswa bisa jadi akan turun
mengembangkan ide-ide dan pemahaman peringat walaupun dia sudah
baru. Teknik tanya jawab dapat mengerjakan/menjawab
digunakan untuk menumbuhkan semua soal yang ditanyakan,
kemampuan berpikir siswa. hal ini dikarenakan
- Guru harus berusaha terus “masalah waktu”, artinya
menyempurnakan proses kecepatan siswa
pembelajarannya untuk memastikan mengerjakan soal akan
bahwa model pembelajarannya memperoleh nilai yang besar
mengarahkan siswa memiliki kemampuan sehingga mempengaruhi
berpikir pada tingkat yang lebih tinggi. peringkatnya
- Penilaian yang diberikan oleh guru tidak d. Akan menjadi kendala jika
hanya mengukur kemampuan berpikir ada beberapa siswa yang
siswa pada tataran rendah. Guru sebagai terlambat bergabung.
fasilitator membiasakan dan memberikan
tugas atau penilaian yang menuntut
keterampilan berpikir siswa pada level
yang tinggi.
2. Handout
Kelebihan:
a. Siswa dapat belajar sesuai
dengan kecepatan masing –
masing;
b. Disamping dapat mengulang
materi, siswa dapat mengikuti
urutan pikiran secara logis;
c. Perpaduan teks dan gambar
dapat menambah daya tarik
serta memperlancar
pemahaman informasi yang
disampaikan; Lebih ekonomis
dan mudah terdistribusi;
d. Meningkatkan kreativitas siswa
dalam kegiatan belajar
mengajar;
e. Pembelajaran lebih terarah
karena ada panduan yang
harus di ikuti dalam
pembelajaran.
Kelemahan:
a. Sulit menampilkan gerak dan
suara;
b. Bagian-bagian pelajaran
harus dirancang sedemikian
rupa;
c. Cepat rusak atau hilang;
d. Umumnya kebehasilannya
hanya ditingkat kognitif;
e. Siswa harus mengikuti alur
pembelajaran tanpa diberikan
kebebasan.
f. Memelihara kekonsistenan
penyampaian materi pelajaran
dikelas oleh guru sesuai
dengan perancangan
pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Albeta, S. W., Novianti, & Rahmadani, S. (2020). Peranan Turnamen Berbasis ICT Dengan Aplikasi Quizizz Terhadap
Pembelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan Kimia Universitas Riau, 5(1), 11–15.
Dina Rutiningsih. (2021). ‘’upaya peningkatan motivasi belajar kimiapada materi laruta elektrolit dan non elektrolit melalui
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation’’ jurnal inovasi pendidikan sains. 12(1), 71-81
Khoirotun Nisa SA. (2017). ‘’Peningkatan Partisipasi Aktif dan Hasil Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Time
Token Pada Materi Ikatan Kimia’’ Jurnal PTK dan pendidikan. 3(2), 19–26.
Mulyati, S., & Evendi, H. (2020). Pembelajaran Matematika Melalui Media Game Quizizz Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Matematika Smp 2 Bojonegara. Jurnal Pendidikan Matematika, 03(01), 64–73.
Shifatunnisa dan triesninda pahlevi (2021) ‘’Pengembangan instrumen penilaian HOTS berbantuan quizizz pada mata pelajaran
kearsipan SMK’’ Jurnal Ilmu Pendidikan. 3(5) 2146 – 2159.
Sumarni, Marwo. Etnosains Dalam Pembelajaran Kimia: Prinsip, Pengembangan Dan Implementasinya. Semarang: UnnesPress.
2018
Zulkarnain (2019) ‘’Peningkatan keterampilan berpikir kritis peserta didik pada pembelajaran kimia menggunakan model
pembelajaran preparing dong concluding’’ Jurnal Pijar MIPA, 14(2), 96-100
Rahardjo, T., Degeng, N., & Soepriyanto, Y. (2019). Pengembangan Multimedia Interaktif Mobile Learning
Berbasis Anrdroid Aksara Jawa Kelas X SMK Negeri 5 Malang. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan,
3(2), 195–202.