KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Kerajaan Samudra Pasai
B. Masa Awal dan Masa Kejayaan Kerjaan Samudra Pasai
C. Keadaan Masyarakat
D. Perkembangan yang Dicapai Oleh Samudra Pasai
BAB III
PENUTUP
A. Ringkasan Materi
B. Kesimpulan
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam merupakan agama yang telah datang sebelum abad ke-13, melalui jalur
perdagangan, kemajuan perdagangan yang signifikan membuat Islam masuk ke Sumatra sangat
cepat, karena semenjak zaman kerajaan Sriwijaya, Sumatra telah mengetahui adanya
perdagangan antar bangsa yang seringkali disebut dengan perdagangan Internasional.
Berdasarkan berita Cina zaman T’ang, pada abad abad tersebut ( abad ke-7 dan ke-8) diduga
masyarakat muslim telah ada, baik di kanfu maupun di daerah Sumatra
sendiri(Soejono,R.P&Leirissa,R.Z,2008:1).
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat manusia telah mengenal hubungan Internasional,
dan telah melakukan hubungan perdagangan dengan masyarakat muslim. Sumatra ialah wilayah
yang sangat strategis untuk jalur perdagangan, dan itulah salah satu factor mengapa banyak
berdiri kerajaan kerajaan islam kurang lebih pada abad ke-12. Walaupun dari berita cina, di Jawa
telah ada kelompok masyarakat muslim sejak abad ke-8. Kerajaan-kerajaan yang ada disumatra
misalnya ialah samudra pasai, aceh, dan lain sebagainya. Namun penulis lebih mendalami
tentang samudra pasai, karena pembahasan itu terkait dengan samudra pasai.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang kami uraikan di atas, kami memproleh beberapa rumusan
masalah yang nantinya akan kami bahas dalam bab 2, pembahasan, yaitu:
1. Bagaimana sejarah kerajaan Samudra Pasai?
2. Bagaimana masa awal dan masa kejayaan kerajaan Samudra Pasai?
3. Apa sajakah perkembangan yang di capai oleh kerajaan Samudra Pasai?
C. Tujuan
Setiap sesuatu pasti mempunyai suatu tujuan, begitu pula makalah ini, tujuan pembuatan
makalh ini ialah, diharapkan pembaca mampu:
1. Mendeskripsikan tentang sejarah kerajaan Samudra Pasai.
2. Menganalisis tentang masa awal dan masa kejayaan kerajaan Samudra pasai.
3. Mendeskripsikan apa saja perkembangan yang di capai oleh kerajaan Samudra Pasai.
BAB II
PEMBAHASAN
Di kedua pendapat tersebut terdapat kekosongan yang sampai saat ini masih menjadi
tanda Tanya, dan masih belum diketemukan.
Kembali kepada masa awal, masa awal kerjaan Samudra Pasai ini tergolong tidak begitu
terlihat. Selain itu perkembangan kerajaan ini bersifat perlahan-lahan. Walaupun begitu mata
uang telah dikenal di kerajaan ini, sejak pemerintahan sultan Malik as-Saleh, yang dinami mata
uang Dirham, yang juga dikenal sebagai mata uang negara Arab saat itu.
Pada awal abad ke-16 mungkin masa memuncaknya kerajaan Samudra Pasai
sebagaimana diberitakan oleh Tome Pires (1512-1515) tengah mengalami berbagai kemajuan
dibidang politik pemerintahan, di bidang keagamaan, terutama di bidang pertanian dan
perdagangan. (Soejono,R.P&Leirissa,R.Z,2008:23), adapun Pasai yang selalu menjalin hubungan
persahabatan dengan kerajaan lain, seperti Malaka yang saat itu Malaka menjadi pusat
perdagangan Dunia, yang diikuti pula pernikahan antara raja-raja malaka dengan para putri Pasai
(Gade Ismail, M.1997:28).
2. Pelayaran
Sebagai kerajaan maritime, pastinya Pasai mempunya keunggulan dalam bidang pelayaran
dan nelayan. Maka dari itu masyarakat Pasai, mayoritas ialah nelayan.
3. Perekonomian
Merupakan salah satu kemajuan Pasai dalm meraih kejayaannya, dan perekonomian Pasai
telah terbantu dengan adanya perdagangan dan pelayaran, serta pajak dagang yang dikenakan
bagi pedagang,
Tome Pires menceritakan tentang hubungan antara Pasai dan Malaka,terutama pada masa
pemerintahan Saquem Darxa yang dapat disamakan dengan nama sultan Iskandar Syah raja
kedua Malaka.
C. Keadaan Masyarakat
Keadaan masyarakat Pasai jelas sekali, menggantungkan kehidupan lewat pelyaran dan
perdagangan. Karena sebagai kerajaan maritim memungkinkan masyarakat pasai menjadi salah
satu pelaku dalam perdagangan dan pelayaran. Terlebih lagi Samudra Pasai mempunyai Bandar-
bandar yang bisa menjadi tempat singgah untuk ppara pedagang asing. Dan pajak yang
dikenakan oleh pemerintah Samudra Pasai kepada para pedagang sesuai dengan apa yang
dijuanya. Memungkinkan masyarakat mampu untuk bertahan.
Masuknya Islam ke Pasai, belum diketahui secara pasti itu kapan, apa lagi bila masuknya
Islam didasarkan pada mulainya terdapat penduduk muslim atau masyarakat muslim di sana.
Namun bila didasarkan kepada lembaga politik, serta terbentuknya politik bercorakkan Islam,
maka dapat dikatakan bahwa Islam masuk pada sekitar abad ke-13.
Peranan penting yang dimainkan Pasai dalam persebaran Islam ke seluruh Nusantara dan
bahkan ke kawasan Asia Tenggara dimungkinkan karena hubungan ini berkaitan dengan
kegiatan perdagangan yang di dalamnya juga terdapat kegiatan para pedagang yang sekaligus
bertindak sebagai pendakwah.(Gade Ismail, M.1997:26)
Munculnya Malaka sebagai pusat perdagangan internasional tidak terlepas dari pengaruh
Pasai sendiri, karena kedua kerajaan ini mengadakan hubungan persahabatan terlebih lagi setelah
raja Paramisora yang menikahi putrid Pasai dan mengganti namanya menjadi sultan Muhammad
Iskandar, sebelumnya Samudra Pasai juga menjadi jaringan perdagangan internasional.
Penyebab Samudra Pasai menjadi salah satu jaringan perdagangan ialah letaknya yang
berdampingan atau dekat dengan pantai. Dan memungkinkan mudahnya pedagang-pedagang
asing untuk singgah.
Hubungan Samudra Pasai dengan daerah daerah lain di Indonesia seperti pulau Jawa,
Kalimantan Selatan Sulawesi Selatan, Lombok, dan Sumbawa. Dibuktikan dengan kesamaan
bentuk makam di Pasai dan daerah itu sendiri. Seperti di Jawa makam Maulana Malik Ibrahim
dengan makam sultanah Nahrasyiah. Hal ii membuktikan adanya persebaran Islam yang ada di
Indonesia yang juga dipengaruhi oleh Samudra Pasai.
Selain itu pengaruh Pasai dengan Malaka, merupakan bukti persebaran Islam di kawasan
Asia Tenggara. Pengaruh Pasai juga berlangsung atas kedah, meskipun kedah juga berada dalam
kekuasaan Siam, melalui Kedah para Muballigh Islam dari Pasai menyebarkan agama Islam di
wilayah-wilayah Semenanjung Melayu, yang terletak lebih ke pedalaman sampai ke
Trengganu(Gade Ismail, M.1997:29).
Keterlibatan Pasai dengan jaringan perdagangan internasional, tidak terlepas dari letak
kerajaan Samudra Pasai yang strategis untuk menjadi salah satu peserta dalam jaringan
perdagangan internasional. Malaka sebagai pusat perdagangan internasional, sudah dimulai sejak
awal abad Masehi. Sejak masa prasejarah Semenanjung Melayu telah mempunyai kedudukan
penting dalam adanya jaringan perdagangan dengan menjadi jalur lalu lintas perdagangan
internasional. Itu semua tidak terlepas dari letak geografis yang dimiliki oleh Semenanjung
Melayu.
Pelayaran oramg-orang Arab dan India sudah berlangsung sebelum berkembangnya agama
Islam. Pada tahun 114 pelayaran pelayaran Arab berhasil ke India, meskipun dalam perjalanan
pulangnya mereka dihantam badai besar di pantai Afrika
BAB III
PENUTUP
A. Ringkasan Materi
Samudra pasai sendiri didirikan oleh Sultan Malik as-saleh. Sulatan Malik As-saleh
sendiri mendirikan kerajaan Samudra Pasai pada abad ke-13, dan menjadi raja pertama kerajaan
Samudra Pasai, dan wafat pada tahun 696 H atau 1297 M. Keadaan masyarakat Pasai jelas
sekali, menggantungkan kehidupan lewat pelyaran dan perdagangan.
Terdapat pula perkembangan-perkembangan yang telah dicapai oleh Samudra Pasai yaitu:
1. Dalam bidang kegamaan, yakni pasai sebagai kerajaan yang pertama dan berpengaruh
dalam persebaran Islam di Asia Tenggara dan Indonesia.
2. Dalam bidang perdagangan, yakni sebagai salah satu peserta dalam kegiatan perdagangan
internasional.
3. Politik islam yang juga tidak terlepas dari masuknya Islam di Sumatra.
4. Pelayaran, sebagai kerajaan agraris Smaudra Pasai mempunyai potensi di pelayaran, dan
nelayan.
B. Kesimpulan
1. Berdiri pada abad ke-13 dan didirikan oleh Meurah Silu atau sultan Malik as-Saleh.
2. Masa awal dan kejayaan kerajaan ini tidak bisa dijelaskan secara jelas kapan, pada
kepemimpinan siapa. Tetapi terjadi perkembangan dan masa kejayaan di kerajaan ini.
3. Perkembangan Samudra pasai dalam bidang: ekonomi, dari perdagangan dan
pelayaran, juga pajak yang dikenakan bagi para pedagang asing; pada bidang
keagamaan; pada bidang politik Islam; pada bidang hubungan dengan negara asing,
seperti Cina, Malaka, dan A
DAFTAR PUSTAKA