Anda di halaman 1dari 14

NAMA : SEPTIA YULIZA, S.

Pd
NO UKG : 201800334941

LK. 2.2 Menentukan Solusi

No
Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis penentuan solusi
.
1 Keaktifan peserta didik masih rendah 1. Pembelajaran dengan model Berdasarkan hasil kajian Berdasarkan analisis
dalam kegitan pemebelajaran ikatan Problem Based Learning (PBL) beberapa literatur dan beberapa kajian literatur
kimia. Kelebihan : wawancara dapat dianalisis dan wawancara, penentuan
1.1 Kajian literatur : a) Meningkatkan keaktifan beberapa alternatif solusi solusi untuk meningkatkan
1. Menurut Marzuki (2019): Model PBL peserta didik. terkait rendahnya keaktifan keaktifan siswa dikelas
dapat merangsang keterbukaan b) Meningkatkan siswa dalam kegiatan yaitu :
pikiran serta mendorong peserta didik kemampuan bekerjasama pembelajaran. diantaranya: 1. Guru menggunakan
untuk melakukan pembelajaran yang peserta didik 1. Penerapan Model model pembelajaran
lebih kritis dan aktif. c) Peserta didik dengan pembelajaran PBL Peroblem based learning
2. Menurut Indah (2021): Pembelajaran mudah memperoleh (problem based learning) sehingga dapat
dengan PBL menuntut siswa aktif pengetahuan dan 2. Penerapan media merangsang peserta
dalam menemukan konsep melalui keterampilan dari pembelajaran berbasis didik untuk melakukan
pemecahan masalah. berbagai sumber dengan animasi / audio visual pembelajaran yang lebih
3. Menurut Khoir (2019) dan Khusyairy tersedia link materi. 3. Memberikan reward dan kritis dan menuntun
(2018): metode reward and Kelemahan : punishment terhadap siswa untuk akif dalam
punishment dengan membutuhkan waktu lebih capaian pembelajaran penpembelajaran dikelas
tujuan agar dengan pemberian lama untuk menyelesaikan peserta didik 2. Penggunaan media
reward mampu memacu motivasi proses pembelajaran animasi/audio visual
siswa untuk menyukai materi serta dapat menarik minat
pemberian punishment dengan tujuan 2. Penerapan media siswa.
agar siswa lebih disiplin dan pembelajaran berbasis 3. Menggunakan metode
menghormati guru dalam animasi / audio visual reward and punishment
menyampaikan materi. Kekuatan : dengan tujuan memacu
4. Menurut Siti Wahdianti (2022) : a) Menarik indra dan semangat dan mofivasi
Proses belajar mengajar menarik minat Peserta peserta didik dalam
menggunakan video animasi dapat didik, karena merupakan kegiatan pembelajaran di
menampilkan pembelajaran yang gabungan antara kelas.
simple dan mudah. Hal ini membuat pandangan, suara dan
pemahaman siswa terhadap suatu gerakan.
materi akan lebih mudah dipahami b) Dapat Menyajikan benda
sehingga pembelajaran berjalan atu peristiwa yang
dengan menarik dan baik dan juga kompleks, rumit dan
dapat membuat proses pembelajaran berlangsung cepat atau
yang lebih efektif dan efesien. lambat
5. Menurut Khoirotun Nisa (2017): c) Meningkatkan daya tarik
bahwa penerapan Cooperative dan perhatian Peserta
Learning Type Time Token dapat didik.
meningkatkan aktivitas, minat dan Kelemahan :
hasil belajar kimia. Model ini dapat a) Membutuhkan biaya lebih
digunakan untuk mengajarkan b) Pemahaman Guru dalam
pengetahuan konsep dalam materi pengaplikasiannya
ikatan kimia, meningkatkan c) Proses pembuatan animasi
partisipasi aktif siswa sehingga memakan waktu yang lama.
pembelajaran menjadi efektif.
6. Menurut Dina Rutiningsih (2021) : 3. Memberikan reward kepada
Model pembelajaran kooperatif tipe peserta didik atas capaian
group investigation dapat merangsang pembelajaran.
keterbukaan siswa yang mengalami Kelebihan :
kesulitan belajar kimia. Pada peserta didik akan merasa
umumnya siswa tersebut berani senang dan termotivasi dalam
untuk bertanya dan belajar dengan pembelajaran karena suatu
teman dalam kelompoknya. penghargaan.
Kelemahan :
1.2 Wawancara membutuhkan biaya
Berdasarkan hasil wawancara dengan tambahan untuk menyiapkan
guru kimia senior di SMAN 1 Kluet hadiah dan pada umumnya
Utara, untuk meningkatkan keaktifan terfokus pada peserta didik
belajar siswa; yang aktif.
1. menggunakan model-model
pembelajaran yang mendorong
siswa untuk berpartisipasi secara
merata dan sesuai dengan
karakteristik di kelas.
2. Menggunakan model
pembelajaran problem based
learning (PBL) dengan bantuan
media animasi.
3. keaktifan peserta didik dalam
mengikuti diskusi semakin aktif
dan antusias mengikuti setiap
kegiatan pembelajaran serta
suasana belajar yang
menyenangkan.
2 Kemampuan Literasi dan Numerasi 1. Pembelajaran dengan model Berdasarkan hasil kajian Berdasarkan analisis
peserta didik masih rendah. Problem Based Learning (PBL) beberapa literatur dan beberapa kajian literatur
Kelebihan : wawancara dapat dianalisis dan wawancara, penentuan
2.1 Kajian literatur a) Meningkatkan keaktifan beberapa alternatif solusi solusi untuk meningkatkan
1. Menurut Syaribbudin dkk (2016): peserta didik. terkait rendahnya literasi keaktifan siswa dikelas
Penerapan Model PBL dengan media b) Meningkatkan dan numerasi peserta didik yaitu :
audio visual berpengaruh signifikan kemampuan bekerjasama dalam kegiatan 1. Guru menggunakan
terhadap penguasaan konsep peserta didik pembelajaran diantaranya: model pembelajaran
peserta didik pada materi ikatan c) Peserta didik dengan 1. Penerapan Model Peroblem based learning
kimia. Penerapan model PBL dengan mudah memperoleh pembelajaran PBL sehingga dapat
media audio visual juga pengetahuan dan (problem based learning) merangsang peserta
berpengaruh signifikan terhadap keterampilan dari 2. Pembelajaran kimia didik untuk melakukan
kemampuan berpikir kritis peserta berbagai sumber dengan berbasis etnosains pembelajaran yang lebih
didik. tersedia link materi. 3. Menggunakan LKPD kritis dan mendorong
2. Menurut Hermiyanto Sofyan dkk Kelemahan : yang menggambarkan peserta didik untuk
(2017): Pembelajaran berbasis membutuhkan waktu lebih bentuk mikroskopis meningkatkat
masalah (PBL) adalah konsep lama untuk menyelesaikan kemampuan literasi dan
pembelajaran yang membantu guru proses pembelajaran numerasi
menciptakan lingkungan 2. Guru menggunakan
pembelajaran yang relevan dengan 2. Metode pembelajaran berbasis pendekatan dengan
peserta didik, dan memungkinkan etnosains. metode etnosains,
peserta didik memperoleh Kelebihan sehingga Peserta didik
pengalaman belajar yang lebih 4. Meningkatkan hasil belajar merasa senang untuk
realistik. kognitif, keterampilan belajar kimia karena
3. Menurut Imaningtyas (2017) : berpikir kritis, keterampilan melihat ada keterkaitan
Penerapan PBL dapat meningkatkan generik sains, literasi kimia antara konsep atau
literasi sains siswa karena pada dan nilai karakter dan prinsip dalam kimia
hakikatnya PBL adalah model perilaku konservasi bagi dengan budayanya
pembelajaran berbasis konstruktivis peserta didik 3. Mngembangkan LKPD
sehingga dapat membantu siswa 5. Peserta didik memperoleh sebagai sarana untuk
dalam pematangan kemampuan pemahaman terpadu tentang membantu dan
yang dimiliki. Sehingga, PBL dapat bidang ilmu dan budaya mempermudah dalam
melatihkan dan membantu sebagai landasan untuk kegiatan belajar
kemampuan literasi sains siswa. berfikir kritis. mengajar sehingga
4. Menurut Teguh Wibowo (2020): 6. Peserta didik berpartisipasi terbentuk interaksi
Pembelajaran kimia berbasis aktif dalam proses efektif antara peserta
etnosains dapat digunakan dalam pembelajaran didik dengan pendidik,
pembelajaran kimia untuk 7. Peserta didik merasa senang dapat meningkatkan
mengembangkan kemampuan untuk belajar kimia karena aktivitas dan prestasi
literasi sains siswa. melihat ada keterkaitan belajar peserta didik.
5. Menurut Parmin (2017) : antara konsep atau prinsip
Pembelajaran kimia berbasis dalam kimia dengan
etnosains didasarkan pada budayanya.
pengakuan budaya lokal yang Kelemahan
menjadi bagian dasar bagi a. Memerlukan identifikasi sains
pendidikan sebagai wadah untuk budaya lokal di sekitar
mengekpresikan dan peserta
mengkomunikasikan suatu ide dan didik dan perlu pemilihan
perkembangan ilmu pengetahuan. yang cermat sains
6. Menurut p.utri (2021): LKPD efektif masyarakat yang cocok
untuk meningkatkan keterampilan diintegrasikan dalam
literasi sains peserta didik pada pembelajaran.
pembelajaran kimia. b. Perlu perencanaan yang
7. Menurut Izzatunnisa (2019) dan matang dalam penerapannya,
sinta (2020): LKPD berbasis terutama terkait dengan
pembelajaran penemuan sangat sains masyarakat.
praktis dan mudah digunakan oleh c. Guru harus memiliki
guru dan peserta didik serta efektif wawasan yang luas mengenai
meningkatkan kemampuan literasi pengetahuan asli masyarakat
sains peserta didik. terkait konsep-konsep bahan
kajian yang akan
2.2 Wawancara diajarkan.
Narasumber : Salah satu Guru SMAN
1 Kluet Utara (teman sejawat): 3. Menggunakan LKPD yang
Berdasarkan wawancara yang sudah menggambarkan bentuk
dilakukan dapat disimpulkan mikroskopis
beberapa alternatif solusi untuk Kekuatan :
mendorong siswa meningkatkan a. Membantu Peserta didik
kemampuan literasi dan numerasi untuk memahami materi
siswa: yang bersifat mikroskopis
1. Mengadakan buku bacaan yang b. LKPD dapat dibaca dan
menarik untuk mendorong minat digunakan secara berulang-
baca siswa ulang
2. Mengaitkan konsep-konsep c. Peserta didik dapat belajar
numerasi dengan lingkungan memahami dengan
sekitar peserta didik kecepatan masing-masing
3. Membiasakan peserta didik Kelemahan :
menerapkan konsep matematika a. Butuh waktu dan biaya
dalam berbagai kegiatan yang lebih untuk
pembelajaran. menyusun LKPD dengan
penggambaran mikroskopis
didalamnya.
b. Media tidak interaktif.

3 Siswa kesulitan mengikuti pembelajaran 1. Model Project Based Learning Berdasarkan hasil kajian Berdasarkan analisis
kimia dan mengerjakan Soal-soal (PBL) beberapa literatur dan beberapa kajian literatur
berbasis HOTS. Kekuatan : wawancara dapat dianalisis dan wawancara, penentuan
3.1 Kajian literatur a) Meningkatkan motivasi beberapa alternatif solusi solusi untuk meningkatkan
1. Menurut Khairul Fahmi (2020) Salah belajar peserta didik untuk terkait kesulitan siswa kemampuat HOTS pada
satu alternatif yang dapat belajar, mendorong memahami soal-soal HOTS peserta didik yaitu:
diterapkan untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk pembelajaran diantaranya: 1. Penggunaan model
HOTS siswa termasuk dalam melakukan pekerjaan pembelajaran inovatif
pembelajaran kimia adalah penting, dan mereka perlu 1. penerapan model yang menuntun peserta
pembelajaran berbasis proyek (Project untuk dihargai. pembelajaran berbasis didik untuk
Based Learning/PjBL) b) Meningkatkan kemampuan project based learning meningkatkan
2. Menurut Royantoro dkk (2018): Salah pemecahan masalah. (PJBL) kemampuan berpikir
satu model pembelajaran yang dapat c) Membuat peserta didik 2. penerapan model tingkat tinggi, salah
mengembangkan kemampuan menjadi lebih aktif dan pembelajaran problem satunya model
berpikir atau HOTS peserta berhasil memecahkan based learning (PBL) pembelajaran problem
didik yaitu Problem Based Learning problem-problem kompleks. 3. pengembangan E-LKPD based Learning.
(PBL). Model ini peserta didik dalam d) Meningkatkan daya 2. Guru Mengembangkan
menyelesaikan permasalahan sains kolaborasi. E-LKPD untuk
sangat diperlukan untuk melatih e) Mendorong peserta didik memudahkan guru dan
HOTS mereka. untuk mengembangkan dan siswa dalam
3. Menurut Dahliana (2018): Penerapan mempraktikkan mengakses materi dan
model pembelajaran guided discovery keterampilan komunikasi. memahami konsep
dapat meningkatkan kemampuan f) Meningkatkan keterampilan sesuai kecepatan
berpikir kritis peserta didik. Model ini peserta didik dalam belajarnya msing-
memberikan kebebasan peserta didik mengelola sumber. masing.
untuk menemukan sesuatu sendiri Kelemahan :
sehingga peserta didik dapat lebih a. pembelajaran ini
mengerti secara dalam. membutuhkan waktu
4. Menurut lestari (2021): media e-LKPD persiapan yang tidak sedikit
berorientasi Contextual Teaching b. siswa membutuhkan waktu
Learning tersebut dapat membantu yang cukup lama untuk
peserta didik dalam mencari konsep mengerjakannya.
dan menghubungkannya dengan c. biaya yang dikeluarkan
kehidupan sehari-hari, sehingga dalam proses pelaksanaan
meningkatkan kemampuan berpikir proyek.
tingkat tinggi pada peserta didik.
2. Pembelajaran dengan model
3.2 Wawancara Problem Based Learning
Narasumber : guru senior SMAN 1 Kluet (PBL)
Utara (Wakakur dan Kepala Sekolah). Kelebihan :
Berdasarkan hasil wawancara dapat a) Meningkatkan keaktifan
dianalisis beberapa alternatif solusi yang peserta didik.
bekaitan dengan keterampilan berpikir b) Meningkatkan
tinggi peserta didik. kemampuan bekerjasama
peserta didik
5. Pembelajaran melalui bertanya. c) Peserta didik dengan
Bertanya adalah bagian penting dari mudah memperoleh
proses pembelajaran. Bertanya pengetahuan dan
dimulai dengan membangun apa yang keterampilan dari
diketahui dan memungkinkan guru berbagai sumber dengan
untuk mengembangkan ide-ide dan tersedia link materi.
pemahaman baru. Teknik tanya Kelemahan :
jawab dapat digunakan untuk membutuhkan waktu lebih
menumbuhkan kemampuan berpikir lama untuk menyelesaikan
siswa. proses pembelajaran
6. Guru harus berusaha terus
menyempurnakan proses 3. Pembelajaran dilengkapi
pembelajarannya  untuk memastikan dengan E-LKPD
bahwa model pembelajarannya Kelebihan :
mengarahkan siswa memiliki a) membuat peserta didik
kemampuan berpikir pada tingkat lebih aktif dan berhasil
yang lebih tinggi. memecahkan problem-
7. Penilaian yang diberikan oleh guru problem yang kompleks.
tidak hanya mengukur kemampuan
b) peserta didik dilatih untuk
berpikir siswa pada tataran rendah.
Guru sebagai fasilitator membiasakan dapat bekerjasama dengan
dan  memberikan tugas atau peserta didik lain.
penilaian yang menuntut c) peserta didik dapat
keterampilan berpikir siswa pada memperoleh pengetahuan
level yang tinggi. dan keterampilan dari
berbagai sumber.
d) E-LKPD dapat
mempermudah dan
mempersempit ruang dan
waktu.
Kelemahan :
a) Jika terdapat peserta
didik yang malas, maka
tujuan pembelajaran
tersebut tidak dapat
tercapai.
b) membutuhkan banyak
waktu.
c) sulitnya mencari problem
yang relevan

4 Peserta didik kesulitan mengikuti 4. Model pembelajaran Project Berdasarkan hasil kajian Berdasarkan analisis
pembelajaran kimia. Based Learning (PBL) beberapa literatur dan beberapa kajian literatur
4.1 Kajian literatur menggunakan makromedia wawancara dapat dianalisis dan wawancara, penentuan
1. Menurut Manurung (2021): Model flash beberapa alternatif solusi solusi untuk mengatasi
Pembelajaran Kimia Kreatif Kekuatan : terkait kesulitan peserta kesulitan belajar kimia
Berbasis PBL Menggunakan a) Meningkatkan motivasi didik mengikuti pada peserta didik yaitu:
Macromedia Flash dapat belajar peserta didik untuk pembelajaran kimia 1. Menggunakan model dan
memberikan kontribusi signifikan belajar, mendorong diantaranya: media pembelajaran
terhadap hasil pembelajaran kemampuan mereka untuk yang menyajikan
kimia. Macromedia flash adalah melakukan pekerjaan 1. Model pembelajaran tampilan animasi
suatu program yang interaktif penting, dan mereka perlu Project Based sehingga konsep yang
dengan tampilan animasi untuk dihargai. Learning (PBL) sulit dapat dipahami
sehingga penyajian konsep- b) Meningkatkan kemampuan 2. menggunakan siswa secara mudah
konsep yang sulit untuk pemecahan masalah. makromedia flash seperti Model
dibayangkan siswa menjadi lebih c) Membuat peserta didik 3. menggunakan media pembelajaran Project
sederhana dan mudah dimengerti menjadi lebih aktif dan video Based Learning (PBL)
oleh siswa. berhasil memecahkan 4. Penerapan model menggunakan
2. Menurut Adawiyah (2012): Media problem-problem pembelajaran makromedia flash
pembelajaran berbentuk video kompleks. kooperatif tipe NHT 2. Menggunakan media
dapat mengurangi kesulitan d) Meningkatkan daya (numbered heads yang menampilkan
belajar, menciptakan kemandirian kolaborasi together) gambar, gerak dan suara
belajar dan menarik minat Kelemahan : 5. Penggunaan media yang menarik minat
peserta didik dalam pembelajaran a) pembelajaran ini Ispring dan power siswa dan media
kimia. membutuhkan waktu point pembelajaran video yang
3. Menurut Tahya (2020) penerapan persiapan. memudahkan siswa
model pembelajaran kooperatif b) Membutuhkan media memahami suatu
tipe NHT (numbered heads pendukung yang memadai. konsep.
together) berbantuan modul c) biaya yang dikeluarkan 3. Guru menggunakan
berhasil meningkatkan hasil dalam proses pembuatan media media Ispring dan
belajar dan mengatasi kesulitan aplikasi. power point agar
belajar siswa pada materi Ikatan pemebelajaran lebih
Kimia. 2. Penggunaan media Video efektif dan
4. Menururt Pooroe dkk (2020): Kelebihan menyenangkan.
penggunaan media Ispring dan a) Memberikan pesan yang
power point dapat memberikan dapat diterima lebih merata
hasil yang baik yang berdampak oleh siswa;
pada hasil belajar siswa dan b) Video sangat bagus untuk
dapat membuat siswa lebih aktif menerangkan suatu
dalam proses pembelajaran. proses;
5. Menurut Nugiasari (2020): Dalam c) mengatasi keterbatasan
penggunaannya Microsoft ruang dan waktu, lebih
PowerPoint bisa membuat media realistis dan dapat diulang
pembelajaran yang menarik, atau dihentikan sesuai
apalagi digabungkan dengan kebutuhan.
iSpring Presenter. iSpring
membuat media menjadi lebih kelemahan
rapi dan interaktif karena ia a) Pengadaan media video
dapat di-publish dalam bentuk memerlukan biaya yang
flash dan HTML. sangat mahal dan waktu
yang banyak;
4.2 Wawancara b) Pemutaran video gambar
Narasumber : salah satu guru senior dan suara akan berjalan
dan guru BK di SMAN 1 Kluet Utara. terus;
1. Guru melakukan motivasi belajar c) tidak semua siswa mampu
dan ice breaking sekali- kali sebelum mengikuti informasi yang
dan sesudah memulai pembelajaran, disampaikan melalui media
hal ini dapat membuat siswa video.
mengurangi kecemasan dalam kelas.
2. Guru menggunakan model-model 3. Penerapan model
pembelajaran yang beragam untuk pembelajaran kooperatif tipe
memudahkan peserta didik dalam NHT (numbered heads
proses pembelajaran together)
3. Guru melakukan pendekatan Kelebihan
terhadap peserta didik terkait a) Dapat meningkatkan
kesulitan belajarnya di luar jam prestasi belajar
pelajaran. siswa danMampu
memperdalam pemahaman
siswa
b) Melatih siswa bertanggung
jawab
c) Meningkatkan rasa percaya
diri siswa
d) Mengembangkan rasa saling
memiliki
dan kerjasama
e) Tercipta suasana gembira
dalam belajar sehingga
siswa antusias dalam
mengikuti pelajaran sampai
selesai.

Kelemahan
a) tidak terlalu cocok
diterapkan dalam
jumlah siswa yang banyak
karena membutuhkan
waktu yang lama.
b) Tidak semua anggota
kelompok dipanggil oleh
guru karena kemungkinan
waktu yang terbatas
c) siswa yang takut
diintimidasi bila
memberi nilai jelek kepada
anggotanya

3. Penggunaan media Ispring


dan power point
Kelebihan :
a) menampilkan animasi,
video pembelajaran,
rumus dan gambar untuk
memudahkan peserta
didik dalam menyamakan
persepsi simbolik.
b) membuat kuis secara
langsung pada media.
c) dapat diubah ke dalam
output aplikasi android.
Kelemahan :
a) output flash media hanya
dapat dibuka dengan
menggunakan laptop
b) Perangkat pendukung
tidak memadai
DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, R. et al. (2021). “Inovasi Video Pembelajaran Kimia Sebagai Solusi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-
19 Di Man 2 Kota Bima’’ Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 6 (2): 175 – 181

Cholifah, S. N., & Novita, D. (2022). Pengembangan E-LKPD Guided Inquiry-Liveworksheet untuk Meningkatkan Literasi Sains
pada Submateri Faktor Laju Reaksi. Chemistry Education Practice, 5(1), 23–34.

Dahliana, P., et al. (2018). Pengaruh Model Guided Discovery Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik. Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia, 6(2), 101-106

Dina Rutiningsih. (2021). ‘’Upaya peningkatan motivasi belajar kimiapada materi laruta elektrolit dan non elektrolit melalui
model pembelajaran kooperatif tipe group investigation’’ Jurnal inovasi pendidikan sains. 12(1), 71-81

Herminarto Sofyan dkk, (2017). Problem based learning dalam kurikulum 2013. Yogyakarta : UNY Press

Imaningtyas, C. D., Karyanto, P., Nurmiyati, & Asriani, L. (2017). “Penerapan E-Module Berbasis Problem Based Learning
untuk Meningkatkan Literasi Sains dan Mengurangi Miskonsepsi pada Materi Ekologi Siswa Kelas X MIA 6 SMAN 1
Karanganom ”. Bioedukasi: Jurnal Pendidikan Biologi, 9(1), 4.

Izzatunnisa, I., Andayani, Y., & Hakim, A. (2019). Pengembangan LKPD Berbasis Pembelajaran Penemuan Untuk
Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Peserta Didik Pada Materi Kimia SMA. Jurnal Pijar Mipa, 14(2), 49–54.

Khoir, N., et al. (2019). Upaya Meningkatkan Minat Belajar Peserta didik Melalui Metode Reward and Punishment di MTS.
Factor-M: Focus Action of Research Mathematic, 1(2), 160-178. (S4)

Khoirotun Nisa SA. (2017). ‘’Peningkatan Partisipasi Aktif dan Hasil Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Time
Token Pada Materi Ikatan Kimia’’ Jurnal PTK dan pendidikan. 3(2), 19–26.

Kusyairy, U., & Sulkipli. (2018). Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Pemberian Reward And Punishment. Jurnal
Pendidikan Fisika, 6(2), 81-88. (S3)

Langitasari, I., et al. (2021). ”Problem-Based Learning (PBL) Pada Topik Struktur Atom: Keaktifan, Kreativitas Dan Prestasi
Belajar Peserta didik”. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 15(2), 2813-2823. (S3)
Lestari, D.D., & Muchlis. (2021). E-LKPD Berorientasi Contextual Teaching And Learning Untuk Melatihkan Keterampilan
Berpikir Kritis Peserta didik Pada Materi Termokimia. Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia, 5(1), 25-33. (S2)

Manurung, Hisar Marulitua. (2021). Model Pembelajaran Kimia Kreatif Berbasis PBL menggunakan macromedia flash.
Bandung : Widina Bhakti Persada Bandung.

Marzuki dkk. (2019). “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk meningkatkan keaktifan siswa Kelas XI
Pada Mata Pelajaran Perekayasaan Sistem Radio dan Televisi di SMK Muhammadiyah 1 Banda Aceh” Jurnal Ilmiah
Pendidikan Teknik Elektro. Vol.3, No.1. 18-28

Nugiasari veny and Guspatni. (2020). “Pengembangan Media Pembelajaran PowerPoint-iSpring Terintegrasi Multipel
Representasi Kimia Pada Materi Asam Basa Kelas XI SMA/MA”. Jurnal Entalpi Pendidikan Kimia.
DOI:10.24036/epk.v1i1.9

P.utri, M., & Rinaningsih, R. (2021). “Efektivitas Lkpd Untuk Meningkatkan Keterampilan Literasi Sains Peserta Didik Dalam
Pembelajaran Kimia”. UNESA Journal of Chemical Education, 10(3), 222-232.

Pooroe, K., Hamid, F., & Unwakoly, S. (2020). “Penggunaan Media Ispring Dan Power Point Pada Sub Konsep Hukum - Hukum
Dasar Kimia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 7”. Science Map Journal. 2(2), 90-94.

Putri, Siti Wahdianti, dkk.(2022). Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Video Animasi Untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Siswa Sman 1 Wanasaba. Jurnal kimia dan pendidikan kimia SPIN. 4 (1) 58-66. (S4)

Royantoro, Febri (2018). “Pengaruh model problem based learning terhadap higher order Thingking Skills peserta didik”. Berkala
Ilmiah Pendidikan Fisika. 6(3), 371-382.

Simamora, Khairul Fahmi dkk, (2022) “Kemampuan HOTS Siswa melalui model PJBL Ditinjau dari Kemampuan Literasi Kimia
siswa”. Journal Of Innovation in Chemistry Education. 4(1), 55-65.

Sumarni, Marwo. (2018). Etnosains Dalam Pembelajaran Kimia: Prinsip, Pengembangan Dan Implementasinya. Semarang:
UnnesPress.

Syaribuddin, Ibnu Khaldun dan Musri (2016). “ Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dengan Media
Audio Visual Pada Materi Ikatan Kimia Terhadap Penguasaan Konsep Dan Berpikir Kritis
Peserta Didik Sma Negeri 1 Panga” Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. Vol. 04, No.02, hlm 96-105.
Tahya, Domigus. Et al. (2021). “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ikatan Kimia Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (Nht) Berbantuan Modul Di Kelas X Sma Negeri 10 Ambon”.
MJoCE 10(2) 101-108

Wibowo, Teguh (2020). “Kemampuan Literasi Sains Pada Siswa SMA Menggunakan Pembelajaran Kimia Berbasis Etnosains”.
Jurnal EDUSAINS. 12(2), 214-222

Anda mungkin juga menyukai