Anda di halaman 1dari 11

Nama Peserta PPG : Arief Rachman

Kelas PPG : Kelas 003 PGSD

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih
Akar Penyebab
No. yang akan Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
masalah
diselesaikan
1. Rendahnya hasil Guru belum optimal Dari hasil kajian literatur : Setelah dilakukan eksplorasi
belajar peserta menggunakan model - Diki Heriawan dan Taufina (2020 : 675) ; diketahui bahwa alternatif
didik pada pembelajaran yang “Jurnal Pengaruh Model Pembelajaran solusi dari masalah adalah :
muatan sesuai dengan Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Bahasa 1. Model Pembelajaran Jigsaw
pelajaran Bahasa karakteristik peserta Indonesia di Sekolah Dasar”. lebih menekankan pada satu
Indonesia, Tema didik. Cara mengatasi kondisi rendahnya hasil orang peserta didik yang
5, Sub Tema 1, belajar Bahasa Indonesia adalah dengan dijadikan leader atau peserta
Pembelajaran 5 mengadaptasi model pembelajaran pada didik yang dianggap mampu
bidang studi Bahasa Indonesia. Salah satu dalam kelompok kecilnya
model pembelajaran yang peneliti lakukan dengan kata lain “ahli” di
adalah model pembelajaran koopertif dalam kelompok kecilnya
Jigsaw. Model pembelajaran kooperatif tersebut. Kemudian leader
Jigsaw ini adalah model pembelajaran atau ahli dari masing-masing
yang paling sering digunakan dan sangat kelompok kecil berkumpul
cocok pada bidang studi Bahasa dan berdiskusi yang pada
Indonesia. Karena pembelajaran Jigsaw akhirnya leader atau ahli
adalah model pembelajaran yang tersebut dapat menjelaskan
dirancang untuk meningkatkan rasa kepada anggota-anggota di
percaya diri dan tanggung jawab siswa kelompok kecilnya.
terhadap pembelajarannya sendiri dan Kelebihannya :
kelompoknya. Siswa tidak mempelajari a) Dapat mempererat
materi saja melainkan harus dapat pertemanan,
mengatasi masalah proses pembelajaran b) Menciptakan rasa percaya
di dalam kelompoknya. diri pada peserta didik,
https://media.neliti.com/media/publicati c) Dapat saling menerima
ons/451263-none-1058d562.pdf akan adanya perbedaan,
d) Menghilangkan sikap
apatis antar peserta didik,
- Muhammad Asrul Sultan, dkk. (2020 : e) Dapat menerapkan
213) ; “Jurnal Pengaruh Model bimbingan antar sesama
Pembelajatan Kooperatif Tipe Time Token peserta didik
Terhadap Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kekurangannya :
Siswa SD”. a) Awal pembelajaran akan
Model Pembelajaran Time Token adalah mengalami kendala yaitu
model pembelajaran yang titik awal sulit diarahkan dan
pembelajaran menggunakan masalah menyakinkan peserta
dunia nyata. Kemudian melakukan didik untuk mampu
diskusi dalam kelompok kecil yang terdiri berdiskusi menyampaikan
dari dua orang atau lebih dimana siswa materi pada temannya.
berusaha memecahkan masalah yang b) Pembelajaran dengan
diberikan oleh guru secara bersama-sama. metode ini akan
Semua siswa dalam kelompok kecil itu terkendala dengan
memberi pendapat sesuai nalar yang kesalahan persepsi dalam
dimiliki dan sesuai waktu yang telah memahami suatu konsep
ditentukan oleh guru sehingga dalam yang didiskusikan
kegiatan belajar siswa dapat berperan bersama peserta didik
aktif dan dapat melatih diri siswa dalam lain. Pengawasan guru
berfikir kritis dan dapat menimbulkan sangat diperlukan untuk
hasil belajar keterampilan berbicara siswa mencegah miss
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. conception.
https://ojs.unm.ac.id/JIKAP/article/view c) Untuk kelas besar artinya
/14912/8726 peserta didik lebih dari 40
orang maka guru akan
- Edi Cahyadi, dkk. (2019 : 205 dan 217) ; sulit untuk mengawasi
Jurnal Peningkatan hasil belajar tematik dan mengarahkan.
terpadu melalui model project based
learning pada siswa sekolah dasar. 2. Model Pembelajaran
Pencapaian hasil belajar memuat ranah Project Based Learning
kognitif, dan psikomotor. Model (PjBL) dimana peserta didik
pembelajaran Project Based Learning diberikan proyek atau
merupakan model pembelajaran yang menggunakan masalah
diakui pendidik pada pembelajaran sebagai langkah awal untuk
tematik terpadu abad ke-21 dimana mereka melakukan
pembelajaran berpusat pada siswa eksplorasi atau interprestasi
(Student Center). berdasarkan pengalamannya
Penggunaan model Project Based dalam beraktivitas secara
Learning dengan bantuan percobaan atau nyata sebagai bentuk hasil
eksperimen pada pembelajaran tematik belajarnya.
terpadu kurikulum 2013 dapat Kelebihannya :
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5. a) Memotivasi peserta didik
https://bit.ly/Jurnal-Peningkatan-hasil- karena sudah dilibatkan
belajar-tematik-terpadu-melalui-model- secara langsung di dalam
project-based-learning-pada-siswa- proses pembelajaran,
sekolah-dasar b) Membuat peserta didik
lebih aktif dalam
- Daftar Pertanyaan Wawancara : memecahkan masalah
Rendahnya hasil belajar peserta didik Kekurangannya :
pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia a) Memerlukan waktu yang
disebabkan oleh guru belum optimal cukup banyak dalam
menggunakan model pembelajaran yang menyelesaikan masalah,
sesuai karakteristik peserta didik sehingga b) Membutuhkan biaya atau
solusi model pembelajaran yang tepat peralatan yang harus
adalah ... dibeli.
c) Kelemahan peserta didik
- Wawancara Teman Sejawat (Bapak Agus dalam percobaan dan
Kosnario, S. Pd. ; Guru Kelas 6B ; SDN pengumpulan informasi
Cijantung 02). yang tentunya akan
- Menggunakan model pembelajaran yang menjadi suatu hambatan
inovatif yaitu pembelajaran berbasis atau kesulitan bagi
proyek (PjBL). Dimana pembelajarannya peserta didik itu sendiri.
berpusat pada peserta didik dan kita
guru sebagai fasilitator saja untuk bisa 3. Model Pembelajaran STAD
mengarahkan mereka ketika mengalami (Student Teams
kendala atau kesulitan. Tujuannya Achievement Divisions)
dengan model pembelajaran berbasis menekankan interaksi
proyek kita melatih mereka untuk diantara peserta didik untuk
percaya diri, dan berani dalam saling memotivasi, saling
mengambil sebuah keputusan membantu menguasai materi
berdasarkan keilmuan yang mereka dalam kelompok kecil.
miliki dengan bahasa mereka sendiri. Mereka saling bekerjasama,
- Dapat juga dengan model Group bertukar pendapat dan
Investigation, peserta didik diminta bertanggung jawab. Pada
membuat kelompok kecil, diberikan akhirnya guru disaat
materinya sebagai masalah nantinya kegiatan evaluasi, siswa
mereka yang akan memberikan respon tidak lagi diperbolehkan
untuk dipecahkan bersama untuk saling bekerjasama.
kelompoknya. Dan model ini hampir Kelebihannya :
memiliki kesamaan dengan model PjBL a) Setiap anggota kelompok
karena mereka harus saling berdiskusi mendapat tugas.
dengan kelompoknya kemudian b) Adanya interaksi langsung
mempresentasikan hasilnya. antar peserta didik dalam
kelompok.
c) Melatih peserta didik
mengembangkan
keterampilan sosial (social
skill).
d) Membiasakan peserta
didik menghargai
pendapat orang lain.
e) Meningkatkan
kemampuan peserta didik
Wawancara Teman Sejawat Ahad, 20 Nov. dalam berbicara dan
2022 berbuat, sehingga
kemampuan akademiknya
- Wawancara Guru (Ibu Rohayati, S. Pd. ; meningkat.
Wakasek. Bid. Kurikulum ; SDN Cijantung f) Memberi peluang kepada
02). peserta didik untuk berani
- Guru harus menggunakan model bertanya dan
pembelajaran Project Based Learning, mengutarakan pendapat.
karena kalau menggunakan model g) Memfasilitasi terwujudnya
proyek ini anak tidak dalam satu rasa persaudaraan dan
kesatuan waktu itu selesai, melainkan kesetiakawanan.
berkesinambungan, ada tugas-tugas lain h) Terlaksananya
yang berhubungan dengan materi pembelajaan yang
tersebut yang bisa diselesaikan anak. berpusat pada peserta
- Model pembelajaran berbasis proyek didik, sehingga waktu
dapat menumbuhkan literasi membaca yang tersedia hampir
pada anak itu bisa saja, memang guru seluruhnya digunakan
memberikan tugas kepada anak, anak
secara bergantian tampil untuk oleh peserta didik untuk
menjelaskan atau mempresentasikan kegiatan pembelajaran.
atau menceritakan kembali atau i) Memberi peluang
menjelaskan kembali dari apa yang telah munculnya sikap-sikap
dibacanya positif peserta didik
Kekurangannya :
a) Dalam pelaksanaan di
kelas, membutuhkan
waktu yang relatif lebih
lama sehingga sulit
mencapai target
kurikulum.
b) Membutuhkan
kemampuan khusus guru,
sehingga tidak semua
Wawancara Guru Jum’at, 18 Nov. 2022 guru dapat melakukan
dan menggunakan strategi
- Wawancara Pakar (Bapak Masduki, M. Pd. belajar kooperatif.
; Dosen Universitas IPWIJA) c) Menuntut sifat tertentu
- Guru harus menggunakan model tertentu dari peserta didik,
pembelajaran kooperatif. misalnya sifat suka
- Untuk muatan pelajaran Bahasa bekerja sama.
Indonesia silahkan menggunakan model
pembelajaran Jigsaw atau STAD, dimana
keduanya ini termasuk dalam model
pembelajaran kooperatif.
- Model Pembelajaran Jigsaw lebih
menekankan pada satu orang peserta
didik yang dijadikan leader atau peserta
didik yang dianggap mampu dalam
kelompok kecilnya dengan kata lain
“ahli” di dalam kelompok kecilnya.
Kemudian leader atau ahli dari masing-
masing kelompok kecil berkumpul dan
berdiskusi. Pada akhirnya leader atau
ahli tersebut dapat menjelaskan kepada
anggota-anggota di kelompok kecilnya.
- Model Pembelajaran STAD (Student
Teams Achievement Divisions)
menekankan interaksi diantara peserta
didik untuk saling memotivasi, saling
membantu menguasai materi dalam
kelompok kecil. Mereka saling
bekerjasama, bertukar pendapat dan
bertanggung jawab. Pada akhirnya guru
disaat kegiatan evaluasi, siswa tidak lagi
diperbolehkan untuk saling
bekerjasama.

Wawancara Pakar Sabtu, 19 Nov. 2022

2. Peserta didik Metode pembelajaran Hasil Kajian Literatur : Setelah dilakukan eksplorasi
pasif dalam lebih berpusat pada - Widodo, Lusi Widayanti (2013 : 33) ; diketahui bahwa alternatif
pembelajaran guru. Jurnal Peningkatan Aktivitas Belajar dan solusi dari masalah adalah :
pada muatan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Problem 1. Metode Problem Based
pelajaran IPS. Based Learning pada Siswa Kelas VII-A MTs Learning. Metode ini akan
(Sesuaikan Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun mengenalkan peserta didik
dengan Pelajaran 2012/2013 . pada suatu kasus yang
Pembelajaran Salah satu metode pembelajaran yang memiliki keterkaitan dengan
pada kegiatan diharapkan dapat meningkatkan materi yang dibahas.
KBM Semester 2) keaktifan siswa adalah metode problem Kemudian, peserta didik
based learning. Metode ini akan diminta agar mencari
mempersiapkan siswa untuk berpikir solusi untuk menyelesaikan
kritis dan analitis, untuk mencari serta kasus atau masalah
tersebut. Selain itu, metode
menggunakan sumber pembelajaran yang ini akan meningkatkan
sesuai. kecakapan berpartisipasi
https://journal.ugm.ac.id/jfi/article/view dalam tim atau kelompok.
/24410/15902 Kelebihannya :
a) Memacu kemampuan
- Yopi Nisa Febianti (2014 : 84) ; Jurnal Peer peserta didik serta
Teaching (Tutor Sebaya) Sebagai Metode memberikan kepuasan
Pembelajaran Untuk Melatih Siswa untuk menemukan
Mengajar. pengetahuan baru.
Metode pembelajaran tutor sebaya (peer b) Meningkatkan aktifitas
teaching) adalah suatu strategi pembelajaran peserta
pembelajaran yang kooperatif dimana rasa didik.
saling menghargai dan mengerti dibina di c) Belajar bertanggung
antara peserta didik yang bekerja jawab.
bersama. Tutor sebaya (peer teaching) ini d) Dapat meningkatkan
memudahkan belajar, siswa berpartisipasi minat belajar peserta
aktif, dan dapat memecahkan masalah didik.
bersama-sama, sehingga pemerataan Kekurangannya :
pemahaman terhadap materi a) Manakala peserta tidak
pembelajaran yang diberikan dapat merasa khawatir atau
tercapai. tidak mempunyai
http://www.fkip- kepercayaan bahwa
unswagati.ac.id/ejournal/index.php/edu masalah yang dipelajari
nomic/article/view/63/61 sulit untuk dipecahkan,
maka mereka akan
- Kevin William Andri Siahaan, dkk. (2020 ; merasa enggan untuk
177 dan 181) ; Jurnal Pengaruh Metode mencobanya.
Quantum Teaching Dalam Menciptakan b) Peserta didik yang terbiasa
Pembelajaran Yang Aktif dan dengan informasi yang di
Menyenangkan Pada Anak SD. peroleh dari guru sebagai
Quantum Teaching merupakan metode narasumber utama, akan
baru yang layak menjadi salah satu cara merasa kurang nyaman
menciptakan suasana belajar yang efektif, dengan cara belajar
visioner tetapi tetap mengedepankan sendiri dalam pemecahan
humanisme dan jiwa bermain anak-anak. masalah.
Booby DePorter mengemukakan adanya
metode Quantum Teaching yang dapat
digunakan untuk menciptakan 2. Student Centered Learning.
pembelajaran yang aktif dan Metode atau pendekatan
menyenangkan. pembelajaran yang
http://repositori.uhnp.ac.id/bitstream/h menempatkan peserta didik
andle/123456789/69/Pengaruh%20Meto sebagai pusat dari proses
de%20Quantum%20Teaching%20Dalam belajar mengajar, sehingga
%20Menciptakan%20Pembelajaran%20Ya akan mengembangkan
ng%20Aktif%20Dan%20Menyenangkan% minat, motivasi, dan
20Pada%20Anak%20Sd.pdf?sequence=1& kemampuan individu
isAllowed=y menjadi lebih aktif, kreatif
dan inovatif serta
- Kamaluddin H. Ahmad dan Siti Nurma bertanggung jawab terhadap
(2020 : 31) : Jurnal Penerapan Metode proses belajarnya sendiri.
Small Group Discussion Terhadap Kelebihannya :
Motivasi Belajar Siswa. a) Mengaktifkan Peserta
Metode Small Group Discussion (SGD) didik.
merupakan cara mengorganisasikan siswa b) Peserta didik akan dapat
dalam kelompok kecil, melibatkan siswa merasakan bahwa
secara aktif dalam belajar dan dapat pembelajaran menjadi
motivasi mereka, beberapa siswa akan miliknya sendiri karena
sangat senang ketika menjelaskan idenya peserta didik diberi
kepada yang lain, memberikan kesempatan yang luas
kesempatan kepada seluruh siswa dan untuk berpartisipasi.
menuntaskan materi dalam suasana c) Peserta didik memiliki
lingkungan yang nyaman. motivasi yang kuat untuk
https://journal.ummat.ac.id/index.php/ mengikuti kegiatan
CIVICUS/article/view/1792/pdf pembelajaran.
d) Tumbuhnya suasana
- Daftar Pertanyaan Wawancara : demokratis dalam
Pasifnya peserta didik dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran pada muatan pelajaran IPS akan terjadi dialog dan
dikarenakan metode pembelajaran lebih diskusi untuk saling
berpusat pada guru. Oleh karena itu, belajar-membelajarkan di
solusi untuk mengaktifkan peserta didik antara peserta didik.
harus menggunakan motode e) Dapat menambah
pembelajaran yang seperti apa ... wawasan pikiran dan
pengetahuan bagi guru
- Wawancara Teman Sejawat (Bapak Agus atau pendidik karena
Kosnario, S. Pd. ; Guru Kelas 6B ; SDN sesuatu yang dialami dan
Cijantung 02). disampaikan peserta didik
- Gunakan metode diskusi untuk mungkin belum diketahui
mengaktifkan peserta didik saat sebelumnya oleh guru.
pembelajaran, karena dengan berdiskusi Kekurangannya :
peserta didik dituntut untuk aktif untuk a) Sulit diimplementasikan
saling bertukar pendapat. pada kelas besar.
- Kemudian bisa juga dengan metode b) Memerlukan waktu lebih
berbasis masalah atau problem based banyak.
learning. Berikan peserta didik masalah c) Tidak cocok untuk peserta
yang ada hubungannya dengan materi didik yang tidak terbiasa
pembelajaran dikaitkan dengan aktif, mandiri, dan
kehidupan sehari-hari. demokratis

3. Quantum Teaching adalah


sebuah metode dan proses
pembelajaran di dalam kelas
yang mengoptimalkan
interaksi berbagai unsur
yang ada pada peserta didik
dan lingkungan belajarnya.
Dalam interaksi ini berbagai
unsur belajar efektif
Wawancara Teman Sejawat Ahad, 20 Nov. dilibatkan (antusiasme dan
2022 semangat belajar peserta
didik).
- Wawancara Guru (Ibu Rohayati, S. Pd. ; Kelebihannya :
Wakasek. Bid. Kurikulum ; SDN Cijantung a) Pembelajaran kuantum
02). menekankan
- Ketika situasi kelas atau peserta didik perkembangan akademis
pasif karena metode pembelajarannya dan keterampilan.
berpusat pada guru atau metode b) Mewujudkan metode yang
ceramah, gunakan metode pembelajaran lebih efektif, yaitu metode
pemecahan masalah atau problem belajar-mengajar yang
solving. Metode ini menuntut peserta lebih menyenangkan.
didik untuk berfikir keras dan c) Pembelajarannya pun
memunculkan kreatifitas berfikir. lebih santai dan
- Kemudian guru juga bisa ketika suasana menyenangkan, sebab
kelas sudah mulai kaku, down atau proses belajar diiringi
peserta didik pasif, distimulus dengan dengan musik.
kegiatan ice breaking minimal yel-yel d) Metode ini lebih
atau slogan. menekankan pada sugesti
positif dan menghindari
sugesti negatif, agar
peserta didik selalu
berfikir positif
(husnudzon/ positive
thinking).
Kekurangannya :
a) Memerlukan dan
menuntut keahlian dan
keterampilan guru lebih
Wawancara Guru Jum’at, 18 Nov. 2022 khusus.
b) Memerlukan proses
- Wawancara Pakar (Bapak Masduki, M. Pd. perancangan dan
; Dosen Universitas IPWIJA) persiapan pembelajaran
- Kepasifan peserta didik memang tidak yang cukup matang dan
dapat dipungkiri dengan metode terencana dengan cara
pembelajaran yang tidak kooperatif atau yang lebih baik.
bersifat monoton. Untuk itu guru harus c) Adanya keterbatasan
menempatkan peserta didik sebagai sumber belajar, alat
pusat proses belajar mengajar. Dalam belajar, dan menuntut
hal ini metode yang harus digunakan situasi dan kondisi serta
guru yaitu metode SCL (Student waktu yang lebih banyak.
Centered Learning).
- Kemudian metode pembelajaran yang
didasari dari teori belajar
konstruktivistik yaitu metode problem
base learning. Disini peserta didik
dituntut untuk aktif untuk memecahkan
masalah yang berkaitan dengan materi
yang guru berikan berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki oleh peserta didik itu sendiri.

Wawancara Pakar Sabtu, 19 Nov. 2022

Anda mungkin juga menyukai