Anda di halaman 1dari 28

Nama : Gede Eka Raventus

Rombel : 02_PGSD

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah
Akar
terpilih yang Analisis alternatif
No. Penyebab Eksplorasi alternatif solusi
akan solusi
masalah
diselesaikan
1 Siswa kelas III Guru Kajian Literatur : Berdasarkan hasil
belum memiliki kurang Menurut (Salma & Mudzanatun, 2019) kajian Literatur
kemauan menggunak Sekolah merupakan suatu dan wawancara,
berliterasi
an media lembaga yang bertanggung jawab analisis alternatif
dalam membaca
teks tulis, lisan,
dalam mewujudkan budaya baca yang solusi yang saya
visual dan proses merupakan bagian penting dalam peroleh adalah:
eksplorasi pembelajar kegiatan belajar. sekolah harus 1.
lingkungan an bisa memfasilitasi berbagai sarana
sekitar sekolah
yang dapat meningkatkan minat
baca siswa yaitu dengan
memanfaatkan perpustakaan
sekolah. Melalui membaca peserta
didik dapat memperluas wawasan,
mempertajam gagasan, dan
meningkatkan kreativitas
https://journal.unesa.ac.id/
index.php/PD/article/view/10412

(Pradana, 2020).
Rendahnya minat baca
disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya mahalnya harga buku
dan terbatasnya fasilitas
terpustakaan
http://repository.unpas.ac.id/
49728/

(Widayoko, H, & Muhardjito,


2018).
. Tujuan GLS adalah (1)
menumbuh kembangkan budaya
literasi membaca dan menulis
siswa sekolah, (2) meningkatkan
kakpasitas warga dan lingkungan
sekolah yang literat, (3) membuat
sekolah menjadi tempat yang
menyenangkan untuk belajar, dan
(4) menjaga keberlangsungan
proses pembelajaran dengan
pengadaan berbagai macam buku
bacaan serta penggunaan strategi
membaca yang bervariasi
https://www.researchgate.net/
publication/330933391_

Hasil Wawancara dengan Guru


Penggerak :
1. Lebih banyak belajar
menggunakan media-
media pembelajaran yang
sesuai tuntutan jaman.
2. Menggunakan media
pembelajaran yang
menarik perhatian siswa.
3. Lebih sering belajar
menggunakan media
pembelajaran Audio
Visual.
4. Memberikan pembinaan
dan pelatihan melalaui
kkg sekolah tentang
pembelajaran Inovatif dan
workshop

Hasil Wawancara dengan


Kepala Sekolah :
1. Belajar berinovasi dalam
penggunaan media
pembelajaran.
2. Menggunakan media
pembelajaran Audio
Visual untuk menarik
perhatian siswa.
3. Lebih sering berdiskusi
dengan teman sejawat
tentang media yang bagus
digunakan.

Hasil Wawancara dengan


Guru :
1. Perbanyak media
pembelajaran yang di
terapkan.
2. Penggunaan Audio Visual
lebih menarik perhatian
siswa.
3. Menggunakan media
gambar atau benda-
benda di sekitar kita.

2 Guru belum Guru kurang Kajian Literatur : Berdasarkan hasil


mengimplement menggunaka 1) Mislinawati, 2016 kajian Literatur
asikan model - n model belum maksimal dalam melakukan dan wawancara,
model pembelajara kegiatan belajar mengajar sehingga analisis alternatif
pembelajaran menimbulkan berbagai solusi yang saya
n inovatif problematika.Asumsi masyarakat secara
inovatif peroleh adalah:
umum guru masih merasa kesulitan
dalam menerapkan model-model
pembelajaran tematik karena
ketidakpahaman sintak yang ada dalam Guru
model tersebut dan tidak bisa menyiasari membiasakan diri
waktu yang ada sehingga kurang untuk
termotivasi untuk menerapkannya. Hal mengimplemasikan
ini terlihat dari: 1. Guru belum model
menguasai model pembelajaran pembelajaran
tematik/terpadu dengan baik. inovatif seperti :
2. Sebagian guru terkadang masih PBL(PROBLEM
bingung ketika melakukan BASED LEARNING).
pembelajaran dikelas, terutama Discovery-Inquiry
dalam hal mencocokan tema dan Project based
dengan metode pembelajaran. learning untuk
3. Guru tidak konsisten dalam meningkatkan
menerapkan model pembelajaran. aktifitas peserta
4. Terlihat bahwa guru masih didik dalam proses
sering menggunakan metode pembelajaran
ceramah dalam model dalam menemukan
masalah dan
pembelajaran tematik sehingga
menguji masalah
tidak membuat siswa lebih aktif
yang sesuai
dalam kegiatan belajar mengajar. dengan materi
5. Ketika pengevaluasian guru masih
kesulitan dalam hal penilaian karena
ajar.
guru masih kurang paham
http://repository.uinsu.ac.id/
Kelebihannya :
10575/1/SKRIPSI%20FIDEL siswa akan tubuh
%20FIX-dikonversi.pdf rasa ingin
tahunya.
2( Rusman, 2015)
Model Pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur Kelemannya :
yang sistematis jika ada siswa
dalam mengorganisasikan yang malas tidak
pengalaman belajar untuk akan bisa
mencapai tujuan belejar tertentu,
dan berfungsi sebagai pedoman
bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan
dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran. Dengan
demikian aktivitas pembelajaran
benar-benar merupakan kegiatan
bertujuan yang tertata secara
sistematis
https://
ejournal.insuriponorogo.ac.id/
index.php/scaffolding/article/
view/1333

Nasrun, Faisal, dan Feriyansyah


(2018, hlm. 672)
permasalahan yang di sekolah
yaitu pembelajaran masih
monoton sehingga siswa terlihat
bosan dalam pembelajaran, RPP
yang dirumuskan masih belum
menunjukkan berorientasi pada
aktivitas dan penilaiannyang
dilakukan belum berorientasi pada
penilaian otentik di SD,
http://repository.unpas.ac.id/
49784/6/BAB%20I
%20MASDYARA.%20G.pdf

Hasil Wawancara dengan


Pengawas Sekolah :
1. Guru seharusnya
mampu menganalisis
kompetensi siswa
sehingga guru masih
mengajar dengan
menyamakan kopetensi
siswa di kelas sehingga
pembelajara yang
diberikan kepada siswa
tidak membosankan
terutama bagi siswa
yang sudah bisa dalam
mengerjakan tugas yang
diberikan guru.
2.Memilih pembelajaran
yang bervariatif
3.Pembelajaran dengan
berbasis masalah dapat
meningkatkan keaktifan
siswa.
4. Memberikan
pembinaan dan
pelatihan melalaui kkg
sekolah tentang
pembelajaran Inovatif
dan workshop

Hasil Wawancara dengan


Kepala Sekolah :
1.Guru semestinya
menggunakan metode
yang bervariatif.
2.lebih banyak
memberikan masalah
untuk mengasah
berfikir siswa.
3.memilih metode yg
sesuai dengan
karakteristik siswa.
4. Guru harus selalu
mengupdate
perkembangan zaman
terkait model
pembelajaran inovasi
dan terus mencoba
untuk melakukan hal
yang baru berdasarkan
zaman

Hasil Wawancara dengan


Guru :
Membiasakan peserta
didik menemukan
masalah dan menguji
masalah tersebut
secara tim serta
memecahkan masalah
tersebut

3 Guru belum Guru Kajian Literatur : Berdasarkan hasil


maksimal kurang 1. Seperti dikatakan kajian Literatur
memanfaatkan memiliki Kartilawati dan dan wawancara,
teknologi/TIK wawasan Mawaddatan analisis alternatif
dalam dalam Warohmah(2014:144), solusi yang saya
melakukan pemanfaata dalam peroleh adalah:
pembelajaran. n pelaksanaan tugasnya,
teknologi. guru dituntut untuk Guru terus
memiliki kemampuan berupaya untuk
atau keterampilan yang mengoreksi dan
beraneka ragam serta memperbarui
didasari bahwa keterampilan
kemampuan dan dalam
keterampilan sebagai menggunakan
kebutuhan dari sebuah media berbasis TIK
profesi guru. Kemudian, seperti
guru harus dapat penggunaan LCD
menyesuaikan dengan dan PPT.
keadaan ini kalau tidak
akan ketinggalan dan Kelebihannya :
usang dimakan zaman. Guru akan lebih
Kunci utama maju mudah dalam
pesatnya pendidikan pembelajaran.
adalah kemampuan guru
dalam mengolah dan Kelemahannya:
menginovasi setiap proses Membutuhkan
pembelajaran yang sarana dan
diajarkannya. Guru prasarana dalam
diharapkan terus penggunaan TIK.
berupaya untuk
mengoreksi dan
memperbaharui
keterampilannya di setiap
waktu.
2. Siswa dituntut lebih aktif.
Pendekatan yang
berpusat pada peserta
didik atau siswa, guru
harus mampu
melaksanakan perannya
dengan baik, guru harus
membantu siswa
memecahkan masalah
saat siswa mengalami
kesulitan dalam proses
pembelajaran
(Kurniawan, dkk. 2018:2;
Antika, 2014:253;
Gantrisia, dkk,
2018:18)
3. Sudarno Sudirdjo dan
Eveline Siregar dalam
Mozaik Teknologi
Pendidikan (2004:9-12),
misalnya menyebutkan 8
fungsi dari teknologi
pembelajaran termasuk
digital yaitu
(1)memberikan
pengetahuan tentang
tujuan belajar;
(2)memotivasi siswa;
(3)menyajikan informasi;
(4)merangsang diskusi,
(5)mengarahkan kegiatan
siswa; (6)melaksanakan
latihan dan ulangan,
(7)menguatkan belajar,
dan (8)memberikan
pengalaman simulasi.
4. Menurut Suci Zakiah
Dewi, Irfan Hilman,
(2018) Jenis-jenis sumber
dan media pembelajaran
berbasis TIK lainnya yang
dapat dimanfaatkan oleh
guru sekolah dasar dalam
proses pembelajaran
anatara lain yaitu (1)
Komputer, (2) LCD
Projector, (3) Internet, (4)
CD Pembelajaran, (5) E-
mail, dan (6) Persentasi
Power Point.

Hasil Wawancara dengan


Pengawas Sekolah :
1. Guru seharusnya
memiliki wawasan dalam
pemanfaatan teknologi.
2.Guru mau berubah
dalam artian penguasaan
IT dalam proses
pembelajaran.
3.Guru semestinya keluar
dari zona nyaman
walaupun belum ada
paksaan dari atasan.
Sehingga guru harus mau
belajar IT karena IT itu
penting sekali di masa
atau jaman sekarang
dimana indonesia menuju
era digitalisasi (4.0).

Hasil Wawancara dengan


Kepala Sekolah :
Guru tetap berusaha
mempelajari
perkembangan di jaman
teknologi.

Hasil Wawancara dengan


Guru :
1.Guru harus
melakukan kesiapan
belajar, minat belajar,
gaya belajar dan
selanjutnya
dikelompokan sesuai
kelompoknya.
2.Guru lebih banyak
belajar IT baik kursus
maupun latihan secara
mandiri.
LAMPIRAN 1
KAJIAN LITERATUR DARI JURNAL DAN ARTIKEL

N Masalah Akar Kajian Daftar Pustaka


O terpilih Penyeb Literatur
yang akan ab
diselesaik masala
an h
1 Motivasi Motivas 1. Menurut Sumber :
belajar i Imran Tululi https://www.imrantululi.net/berita/detail/6-
numerasi belajar (2021) macammacam-media-pembelajaran-serta-
siswa numera Macam- contohnya-tingkatkan-semangat-belajar-
rendah si macam
siswa diakses 3 Agustus 2022
siswa media
rendah pembelajara
n adalah :
A. Media
Audio
Macam-
macam
media
pembelajara
n audio
berfungsi
untuk
menyalurkan
pesan audio
dari sumber
pesan ke
penerima
pesan. Media
audio
berkaitan
erat dengan
indera
pendengaran
. Dilihat dari
sifat pesan
yang
diterima,
media audio
dapat
menyampaik
an pesan
verbal
(bahasa lisan
atau kata-
kata)
maupun non
verbal
(bunyi-
bunyian dan
vokalisasi).
Contoh
media seperti
radio, tape
recorder,
telepon,
laboratorium
bahasa, dan
lain-lain.
B. Media
Visual
Macam-
macam
media
pembelajara
n visual
adalah
media yang
hanya
mengandalk
an indera
penglihatan.
Jenis media
pembelajara
n visual
menampilan
materialnya
dengan
menggunaka
n alat
proyeksi
atau
proyektor.
Pesan yang
akan
disampaikan
dituangkan
ke dalam
bentuk-
bentuk
visual. Selain
itu fungsi
media visual
juga
berfungsi
untuk
menarik
perhatian,
memperjelas
sajian ide,
menggambar
kan fakta
yang
mungkin
dapat mudah
untuk
dicerna dan
diingat jika
disajikan
dalam
bentuk
visual.
Macam-
macam
media
pembelajara
n visual ini
dibedakan
menjadi dua
yaitu media
visual diam
dan media
visual gerak.
Berikut
penjelasanny
a:
C.Media
visual diam
Berupa foto,
ilustrasi,
flashcard,
gambar
pilihan dan
potongan
gambar, film
bingkai, film
rngkai, OHP,
grafik,
bagan,
diagram,
poster, peta,
dan lain-lain.
D.Media
visual gerak
Berupa
gambar-
gambar
proyeksi
bergerak
seperti film
bisu dan
sebagainya.

E.Media
Audio Visual
Macam-
macam
media
pembelajara
n audio
visual
merupakan
media yang
mampu
menampilka
n suara dan
gambar.
Ditinjau dari
karakteristik
nya media
audio visual
dibedakan
menjadi 2
yaitu madia
audio visual
diam, dan
media audio
visual gerak.
Berikut
penjelasanny
a:
a.Mediaaudio
visual
diamBerupa
TV diam, film
rangkai
bersuara,hal
aman
bersuara,
buku
bersuara.
b. Media
audio visual
gerak
Berupa film
TV, TV, film
bersuara,
gambar
bersuara,
dan lain-lain.

F.Media
SerbanekaM
acam-macam
media
pembelajara
n serbaneka
merupakan
suatu media
yang
disesuaikan
dengan
potensi di
suatu
daerah, di
sekitar
sekolah atau
di lokasi lain
atau di
masyarakat
yang dapat
dimanfaatka
n sebagai
media
pengajaran.
Contoh
macam-
macam
media
pembelajara
n serbaneka
di antaranya
adalah
papan tulis,
media tiga
dimensi,
realita, dan
sumber
belajar pada
masyarakat.
Berikut
penjelasanny
a:
a.Papan
(board) yang
termasuk
dalam media
ini di
antaranya
papan tulis,
papan
buletin,
papan flanel,
papan
magnetik,
papan listrik,
dan papan
paku.
b.Media tiga
dimensi di
antaranya
model, mock
up, dan
diorama.

G.Realita
adalah
benda-benda
nyata seperti
apa adanya
atau aslinya.
Contoh
pemanfaatan
realit
misalnya
guru
membawa
kelinci,
burung, ikan
atau dengan
mengajak
siswanya
langsung ke
kebun
sekolah atau
ke
peternakan
sekolah.

H.Sumber
belajar pada
masyarakat
di antaranya
dengan
karya wisata
dan
berkemah.

I.Gambar
fotografi
Gambar
fotografi
diperoleh
dari
beberapa
sumber,
misalnya
dari surat
kabar,
lukisan,
kartun,
ilustrasi, foto
yang
diperoleh
dari berbagai
sumber
tersebut
dapat
digunakan
oleh guru
secara efektif
dalam
kegiatan
belajar
mengajar
dengan
tujuan
tertentu.
Terdapat
lima macam
gambar
fotografi
yang harus
diperhatikan
antara lain:
a.Gambar
fotografi itu
harus cukup
memadai.
b. Gambar-
gambar
harus
memenuhi
persyaratan
artistik yang
bermutu.
c. Gambar
fotografi
untuk
tujuan
pengajaran Nasution, Berbagai Pendekata Dalam Prose
harus cukup Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Bumi
besar dan Aksara, 2013), 1
jelas.
d. Validitas
gambar,
yaitu apakah
gambar itu
benar atau
tidak. e.
Memikat
perhatian
anak, ini
cenderung
kepada hal-
hal yang
diamatinya,
misalnya,
binatang,
kereta api,
kapal
terbang dan
sebagainya.

J.Peta dan
Globe
Macam-
macam
mediapembel
ajaran
berikutnya
adalah peta
dan globe ini
berfungsi
untuk
menyajikan
data-data
lokasi. Sepeti
keadaan
perukaan
(bumi,
daraan,
sungai
sungai,
gunung-
gunng), dan
tempat-
tempat serta
arah dan
jarak.
Kelebihan
lain dari peta
dan globe,
dalam
kegiatan
belajar
mengajar
adalah:
a.
Memungkink
an siswa
mengerti
posisi dari
kesatuan
politik,
daerah
kepulauan
dan lain lain.
b.
Merangsang
minat siswa
terhadap
penduduk
dan
pengaruh-
pengaruh
geografis.
c.Memungki
nkan siswa
memperoleh
gambaran
tentang
imigrasi dan
distribusi
penduduk,
tumbuh-
tumbuhan
dan
kehidupan
hewan, serta
bentuk bumi
yang
sebenarnya.

2.Menurut
Nasution,
manfaat
media
pembelajara
n sebagai
alat bantu
dalam proses
pembelajara
n adalah
sebagai
berikut :
A.Pengajaran
lebih
menarik
perhatian
siswa
sehingga
dapat
menumbuhk
an motivasi
belajar.
B.Bahan
pengajaran
akan lebih
jelas
maknanya,
sehinga lebih
di pahami
siswa, serta
memungkink
an siswa
menguasai
tujuan
pengajaran
dengan baik.
C.Metode
pembelajara
n bervariasi,
tidak
semata-
semata
hanya
komunikasi
verbal
melalui
penuturan
kata-kata
lisan
pengajar,
siswa tidak
bosan, dan
pengajar
tidak
kehabisan
tenaga.
D.Siswa
lebih banyak
melakukan
kegiatan
belajar,
sebab tidak
hanya
mendengark
an penjelasa
dari pengajar
saja, tetapi
juga aktivitas
lain yang
dilakukan
seperti
mengamati,
melakukan,
mendemonst
rasikan dan
lain-lainya.

2 Guru Pemah 1. Melansir Artikel ini telah tayang di


belum aman akun Kompas.com dengan judul "Bosan
maksimal guru Instagram PJJ Itu-itu Saja? Ini 6 Model
mengimple mengen Platform Pembelajaran Inovatif bagi Siswa",
mentasi ai Rumah
Klik untuk baca:
model pembel Belajar
model ajaran Kemendikbu https://www.kompas.com/edu/read/2
020/08/28/114509371/bosan-pjj-itu-
pembelaja inovatif d RI, Kamis itu-saja-ini-6-model-pembelajaran-
ran yang (27/8/2020), inovatif-bagi-siswa?page=all.
inovatif. masih berikut ini 6 Penulis : Albertus Adit
kurang. model Editor : Albertus Adit
pembelajara
n inovatif:
g me
Discovery
Learning
memberikan
pengalaman
nyata,
berfikir
tingkat
tinggi,
berpusat
pada peserta
didik, kritis
dan kreatif,
pengetahuan
bermakna
dalam
kehidupan,
dekat
dengan
kehidupan
nyata,
adanya
perubahan
prilaku,
pengetahuan
. Selain itu
hasil belajar
peserta didik
dapat
meningkat
(Sulfemi,
2019 )
SULFEMI, Wahyu Bagja. Penerapan
2.PEMBELAJ
model pembelajaran discovery
ARAN
learning meningkatkan motivasi
BERBASIS
dan hasil belajar pendidikan
MASALAH
kewarganegaraan. Jurnal Rontal
(PROBLEM
Keilmuan Pancasila dan
BASED
Kewarganegaraan, 2019,
LEARNING)
5.1.DOI:
Berdasarkan
http://dx.doi.org/10.26737/jpipsi.v4i1.
temuan 1204
tersebut
model
pembelajara
n berbasis
masalah
merupakan
salah satu
model
pembelajara
HAE, Yonathan, et al. Penerapan
n yang
Media Pembelajaran Visual dalam
memberikan
Membangun Motivasi Belajar Siswa
pengaruh
Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal
positif
Ilmu Pendidikan, 2021, 3.4: 1177-
terhadap
1184.DOI:
peningkatan
https://doi.org/10.31004/edukatif.v3i4
prestasi
.522
belajar fisika
terutama
bagi siswa
yang
memiliki
motivasi
belajar
tinggi.Kreativ
itas siswa
meningkat,
karena
penyampaia
n masalah
secara
terbuka dan
siswabertang
gung jawab
terhadap
pemecahan
masalahnya
sendiri
melalui
penemuan
dan
percobaan
(Lestari, SHAFIRA, Denisa Alfaneanda;
2012) MINSIH, Minsih. Blanded Learning
dengan Desain Pembelajaran
TPACK pada Tatap Muka Terbatas
di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu,
3.Pembelajar 2022, 6.3: 4622- 4628.Vol 6, No
an kooperatif 3 (2022) DOI:
tipe Jigsaw
https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i
merupakan
3.2914 Elaine B. Johnson. 2007.
model
pembelajara Contextual Teaching
n kooperatif, and Learning. Bandung: Mizan
siswa belajar Learning Center.
dalam
kelompok
kecil yang
terdiri dari
4–5 orang
dengan
memperhatik
an
keheterogena
n, bekerja
sama positif
dan setiap
anggota
bertanggungj
awab untuk
mempelajari
masalah
tertentu dari
materi yang
diberikan
dan
menyampaik
an materi
tersebut
kepada
anggota
kelompok
yang lain.
(Rosdiana,
2010).

4.menurut
Johnson
(2002)
Contextual
Teaching and
Learning
(CTL) adalah
adalah
sebuah
proses
pendidikan
yang
bertujuan
menolong
para siswa
melihat
makna di
dalam materi
akademik
yang mereka
pelajari
dengan cara
menghubung
kan subjek-
subjek
akademik
dengan
konteks
dalam
kehidupan
keseharian
mereka,
yaitu dengan
konteks
keadaan
pribadi,
sosial, dan
budaya
mereka.
Untuk
mencapai
tujuan ini,
sistem
tersebut
meliputi
tujuh
komponen
berikut:
membuat
keterkaitan-
keterkaitan
yang
bermakna,
melakukan
pekerjaan
yang berarti,
melakukan
pembelajara
n yang
diatur
sendiri,
melakukan
kerja
sama„ memb
antu
individu
untuk
tumbuh dan
berkembang,
berpikir
kritis dan
kreatif untuk
mencapai
standar yang
tinggi, dan
menggunaka
n penilaian
autentik.

3 Guru Guru Seperti Kartilawati dan Mawaddatan


belum kurang dikatakan Warohmah.“Profesionalisme Guru
maksimal memili Kartilawati Pendidikan Agama Islam di Era
memanfaa ki dan Teknologi Informasi dan
tkan wawasa Mawaddatan
Komunikasi”.Jurnal TA’DIB, Vol.
teknologi/ n Warohmah(2
TIK dalam 014:144), XIX, No. 01, Edisi Juni 2014, hlm.
dalam pemanf dalam 143-168. (online)
melakuka aatan pelaksanaan https://radenfatah.academia.edu/Tad
n teknolo tugasnya, ib
gi. guru JurnalPendidikanIslam
pembelaja
dituntut
ran. untuk
memiliki
kemampuan
atau
keterampilan
yang
beraneka
ragam serta
didasari
bahwa
kemampuan
dan
keterampilan
sebagai
kebutuhan
dari sebuah
profesi guru.
Kemudian,
guru harus
dapat
menyesuaika
n dengan
keadaan ini
kalau tidak
akan
ketinggalan
dan usang
dimakan
zaman.
Kunci utama
maju
pesatnya
pendidikan
adalah
kemampuan
guru dalam
mengolah
dan
menginovasi
setiap proses
pembelajara
n yang
diajarkannya
. Guru
diharapkan
terus
berupaya
untuk
mengoreksi
dan
memperbaha
rui
keterampilan
nya di setiap
waktu.

Siswa
dituntut
lebih aktif.
Pendekatan
yang
berpusat
pada peserta
didik atau
siswa, guru
harus
mampu
melaksanaka
n perannya
dengan baik,
guru harus
membantu
siswa
memecahkan
masalah saat
siswa
mengalami
kesulitan
dalam proses
pembelajara
n Kurniawan,M. Arif; Agus Miftahillah; Nilna
(Kurniawan, Milhatan Nasihah.“Pembelajaran Berbasis
dkk. 2018:2; Student-Centered Learning di Perguruan
Antika, Tinggi: Suatu Tinjauan di UIN Sunan
2014:253;
Kalijaga Yogyakarta”. Lentera Pendidikan,
Gantrisia,
dkk, Vol. 21,No. 1 Jun2018: 1-11 (online)
2018:18) http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/le
ntera_pendidikan/article/view/1-11/4587
Sudarno
Sudirdjo dan
Eveline
Siregar
dalam
Mozaik
Teknologi
Pendidikan
(2004:9-12),
misalnya
menyebutka
n 8 fungsi
dari
teknologi
pembelajara
n termasuk
digital yaitu
(1)memberik
an
pengetahuan
tentang
tujuan
belajar;
(2)memotivas
i siswa;
(3)menyajika
n informasi;
(4)merangsa
ng diskusi,
(5)mengarah
kan kegiatan
siswa; Prawiradilaga, Dewi Salma dan
(6)melaksana Eveline Siregar, Mozak Teknologi
kan latihan Pendidikan, (Jakarta: Prenada Media
dan ulangan, dan Universitas Negeri Jakarta,
(7)menguatk
2004), cet.
an belajar,
dan
(8)memberik
an Sumber :
pengalaman https://ejournal.upi.edu/index.php/IJPE/
simulasi. article/view/15100/0 diakses pada 3
Agustus 2022
Menurut
Suci Zakiah
Dewi, Irfan
Hilman,
(2018) Jenis-
jenis sumber
dan media
pembelajara
n berbasis
TIK lainnya
yang dapat
dimanfaatka
n oleh guru
sekolah
dasar dalam
proses
pembelajara
n anatara
lain yaitu (1)
Komputer,
(2) LCD
Projector, (3)
Internet, (4)
CD
Pembelajara
n, (5) E-mail,
dan (6)
Persentasi
Power Point.
LAMPIRAN 2
LEMBAR WAWANCARA

1. Wawancara dengan Pengawas Sekolah


Narasumber : I Made Suartana,S.Pd.SD
Hari/tanggal : Rabu, 3 Agustus 2022
Pukul : 13.20 – 13.30 wita

Hasil wawancara :
Lebih banyak belajar menggunakan media-media pembelajaran yang
sesuai tuntutan jaman.
Menggunakan media pembelajaran yang menarik perhatian siswa.
Lebih sering belajar menggunakan media pembelajaran Audio
Visual.
Memberikan pembinaan dan pelatihan melalaui kkg sekolah tentang
pembelajaran Inovatif dan workshop.
2. Wawancara dengan Kepala Sekolah
Narasumber : Ida Bagus Ketut Manuaba,S.Pd.H
Hari/tanggal : Kamis, 4 Agustus 2022
Pukul : 08.00 – 08.15 wita

Hasil Wawancara :
1.Guru semestinya menggunakan metode yang bervariatif.
2.lebih banyak memberikan masalah untuk mengasah berfikir siswa.
3.memilih metode yg sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Guru harus selalu mengupdate perkembangan zaman terkait model
pembelajaran inovasi dan terus mencoba untuk melakukan hal yang baru
berdasarkan zaman.
3. Wawancara dengan Rekan Guru
Narasumber : Gusti Ayu Ketut Adi Yuliani,S.Pd.SD
Hari/tanggal : Kamis, 4 Agustus 2022
Pukul : 08.30 – 08.45 wita

Hasil Wawancara :
1. Perbanyak media pembelajaran yang di terapkan.
2. Penggunaan Audio Visual lebih menarik perhatian siswa.
3. Menggunakan media gambar atau benda-benda di sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai