Anda di halaman 1dari 20

Nama Peserta PPG : Arief Rachman

Kelas PPG : Kelas 003 PGSD

LK. 2.2 Menentukan Solusi

Analisis penentuan
No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis alternatif solusi
solusi
1 Berdasarkan kajian literatur Berdasarkan literatur dan Penentuan solusi Setelah dilakukan eksplorasi
dan wawancara atas masalah wawancara serta analisis menggunakan Model altenatif solusi diketahui
”Rendahnya hasil belajar alternatif solusi. Pembelajaran Project bahwa alternatif solusi dari
peserta didik pada muatan Solusi yang paling relevan Based Learning (PjBL) masalah adalah sebagai
pelajaran Bahasa Indonesia” dengan masalah, akar didasarkan pada alasan berikut :
dari akar penyebab masalah penyebab masalah diperoleh sebagai berikut : 1. Model Pembelajaran
”Guru belum optimal hasil sebagai berikut : 1. Kajian literatur yang Jigsaw lebih menekankan
menggunakan model - Model Pembelajaran Project telah dianalisa, pada satu orang peserta
pembelajaran yang sesuai Based Learning (PjBL). 2. Sesuai dengan materi didik yang dijadikan
dengan karakteristik peserta Model pembelajaran ini dan identifikasi leader atau peserta didik
didik” diperoleh hasil eksplorasi peserta didik diberikan masalah, yang dianggap mampu
alternatif solusi sebagai berikut proyek atau menggunakan 3. Memberi kesempatan dalam kelompok kecilnya
: masalah sebagai langkah peserta didik untuk dengan kata lain “ahli” di
awal untuk mereka saling bekerjasama dalam kelompok kecilnya
1. Menggunakan Model melakukan eksplorasi atau dengan peserta didik tersebut. Kemudian leader
Pembelajaran Kooperatif interprestasi berdasarkan lainnya, atau ahli dari masing-
Jigsaw. pengalamannya dalam 4. Dapat meningkatkan masing kelompok kecil
2. Menggunakan Model beraktivitas secara nyata kemampuan berpikir berkumpul dan berdiskusi
Pembelajaran Time Token. sebagai bentuk hasil kritis dan yang pada akhirnya leader
3. Menggunakan Model belajarnya. menumbuhkan atau ahli tersebut dapat
Pembelajaran Project Based Langkah-langkah (Sintak) inisiatif peserta didik menjelaskan kepada
Learning. Model Pembelajaran PjBL dalam bekerja secara anggota-anggota di
4. Menggunakan Model adalah sebagai berikut berkelompok, kelompok kecilnya.
Pembelajaran Group 1. Menetapkan tema proyek, 5. Adanya pemerataan Kelebihannya :
Investigation (GI). 2. Menetapkan konteks dalam penguasaan a) Dapat mempererat
5. Menggunakan Model belajar, materi oleh peserta pertemanan,
Pembelajaran Student Teams 3. Merencanakan aktivitas didik agar hasil belajar b) Menciptakan rasa
Achievement Divisions kegiatan pembelajaran, sesuai dengan percaya diri pada
(STAD). harapan guru. peserta didik,
4. Memproses aktivitas c) Dapat saling menerima
kegiatan pembelajaran, akan adanya
5. Penerapan aktivitas perbedaan,
kegiatan pembelajaran d) Menghilangkan sikap
untuk menyelesaikan apatis antar peserta
proyek didik,
e) Dapat menerapkan
bimbingan antar
sesama peserta didik
Kekurangannya :
a) Awal pembelajaran
akan mengalami
kendala yaitu sulit
diarahkan dan
menyakinkan peserta
didik untuk mampu
berdiskusi
menyampaikan materi
pada temannya.
b) Pembelajaran dengan
metode ini akan
terkendala dengan
kesalahan persepsi
dalam memahami
suatu konsep yang
didiskusikan bersama
peserta didik lain.
Pengawasan guru
sangat diperlukan
untuk mencegah miss
conception.
c) Untuk kelas besar
artinya peserta didik
lebih dari 40 orang
maka guru akan sulit
untuk mengawasi dan
mengarahkan.
2. Model Pembelajaran
Time Token.
Model Pembelajaran ini
peserta didik dibentuk ke
dalam kelompok belajar,
yang dalam pembelajaran
ini mengajarkan
keterampilan sosial untuk
menghindari peserta didik
mendominasi
pembicaraan atau
menghindarkan peserta
didik diam sama sekali
dalam berdiskusi. Guru
memberikan materi
pembelajaran dan
selanjutnya peserta didik
bekerja dalam masing-
masing untuk
memastikan semua
anggota kelompok telah
menguasai materi
pembelajaran yang
diberikan. Kemudian,
peserta didik
melaksanakan tes atas
materi yang diberikan dan
mereka harus
mengerjakan sendiri
tanpa bantuan peserta
didik lainnya.
Kelebihannya :
a) Mendorong peserta
didik untuk
meningkatkan inisiatif
dan partisipasi.
b) Peserta didik tidak
mendominasi
pembicaraan atau diam
sama sekali.
c) Peserta didik menjadi
aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
d) Meningkatkan
kemampuan peserta
didik dalam
bekomunikasi (aspek
berbicara).
e) Melatih peserta didik
mengungkapan
pendapatnya.
f) Menumbuhkan
kebiasaan pada peserta
didik untuk saling
mendengarkan,
berbagi, memberikan
masukan, dan
keterbukaan terhadap
kritik.
g) Mengajarkan peserta
didik untuk menghargai
pendapat orang lain.
h) Guru dapat berperan
untuk mengajak
peserta didik mencari
solusi bersama
terhadap permasalahan
yang ditemui.; Tidak
memerlukan banyak
media pembelajaran.
Kekurangannya :
a) Model ini hanya untuk
muatan pelajaran
tertentu saja.
b) Jumlah peserta didik
yang relatif sedikit
dalam proses
pembelajaran.
c) Model pembelajaran ini
memerlukan waktu
yang banyak agar setiap
peserta didik bisa
berbicara mengenai
pendapat mereka.

3. Model Pembelajaran
Project Based Learning
(PjBL) dimana peserta
didik diberikan proyek
atau menggunakan
masalah sebagai langkah
awal untuk mereka
melakukan eksplorasi
atau interprestasi
berdasarkan
pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata
sebagai bentuk hasil
belajarnya.
Kelebihannya :
a) Memotivasi peserta
didik dengan
melibatkannya di
dalam pembelajaran.
b) Menyediakan
kesempatan
pembelajaran berbagai
disiplin ilmu.
c) Membantu keterkaitan
hidup di luar sekolah.
d) Menyediakan peluang
unik karena pendidik
membangun
hubungan dengan
peserta didik sebagai
fasilitator.
e) Menyediakan
kesempatan untuk
membangun
hubungan dengan
komunitas yang besar,
f) Membuat peserta didik
lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-
problem yang ada..
Kekurangannya :
a) Memerlukan waktu
yang cukup banyak
dalam menyelesaikan
masalah,
b) Membutuhkan biaya
atau peralatan yang
harus dibeli.
c) Kelemahan peserta
didik dalam percobaan
dan pengumpulan
informasi yang
tentunya akan menjadi
suatu hambatan atau
kesulitan bagi peserta
didik itu sendiri.
d) Ada kemungkinan
peserta didik ada yang
kurang aktif dalam
kerja kelompok,
sehingga
dikhawatirkan peserta
didik tidak bisa
memahami topik
secara keseluruhan.

4. Model Pembelajaran
Group Investigation (GI).
Model pembelajaran ini
menekankan pada
kebebasan peserta didik
untuk membuat kelompok
dengan jumlah anggota
dua sampai enam orang.
Selanjutnya masing-
masing kelompok memilih
topik materi yang telah
dipelajari, dan membagi
topik-topik tersebut
menjadi tugas pribadi.
Hasil dari pekerjaan tugas
pribadi anggota
dipersiapkan untuk
menyusun laporan
kelompok. Laporan setiap
kelompok disajikan di
depan kelas.
Kelebihannya :
a) Menumbuhkan
keharmonisan
hubungan para peserta
didik melalui proses
belajar bersama.
b) Menumbuhkan rasa
percaya diri dan rasa
hormat peserta didik.
c) Melatih kemandirian
pada diri peserta didik.
d) Peserta didik belajar
menghargai pendapat
orang lain.
Kekurangannya :
a) Materi yang
disampaikan oleh guru
sangat minim.
b) Penilaian secara
personal lebih sulit
dilakukan.
c) Tidak semua topik bisa
dibahas dengan model
pembelajaran ini.
d) Diskusi kelompok
biasanya tidak terlalu
efektif dikarenakan
didominasi oleh peserta
didik yang pandai.

5. Model Pembelajaran
STAD (Student Teams
Achievement Divisions)
menekankan interaksi
diantara peserta didik
untuk saling memotivasi,
saling membantu
menguasai materi dalam
kelompok kecil. Mereka
saling bekerjasama,
bertukar pendapat dan
bertanggung jawab. Pada
akhirnya guru disaat
kegiatan evaluasi, siswa
tidak lagi diperbolehkan
untuk saling bekerjasama.
Kelebihannya :
a) Setiap anggota
kelompok mendapat
tugas.
b) Adanya interaksi
langsung antar peserta
didik dalam kelompok.
c) Melatih peserta didik
mengembangkan
keterampilan sosial
(social skill).
d) Membiasakan peserta
didik menghargai
pendapat orang lain.
e) Meningkatkan
kemampuan peserta
didik dalam berbicara
dan berbuat, sehingga
kemampuan
akademiknya
meningkat.
f) Memberi peluang
kepada peserta didik
untuk berani bertanya
dan mengutarakan
pendapat.
g) Memfasilitasi
terwujudnya rasa
persaudaraan dan
kesetiakawanan.
h) Terlaksananya
pembelajaan yang
berpusat pada peserta
didik, sehingga waktu
yang tersedia hampir
seluruhnya digunakan
oleh peserta didik
untuk kegiatan
pembelajaran.
i) Memberi peluang
munculnya sikap-sikap
positif peserta didik
Kekurangannya :
a) Dalam pelaksanaan di
kelas, membutuhkan
waktu yang relatif lebih
lama sehingga sulit
mencapai target
kurikulum.
b) Membutuhkan
kemampuan khusus
guru, sehingga tidak
semua guru dapat
melakukan dan
menggunakan strategi
belajar kooperatif.
c) Menuntut sifat tertentu
tertentu dari peserta
didik, misalnya sifat
suka bekerja sama.
2 Berdasarkan kajian literatur Berdasarkan literatur dan Penentuan solusi Setelah dilakukan eksplorasi
dan wawancara atas masalah wawancara serta analisis menggunakan Metode altenatif solusi diketahui
”Peserta didik pasif dalam alternatif solusi. Pembelajaran Problem bahwa alternatif solusi dari
pembelajaran pada muatan Solusi yang paling relevan Based Learning (PBL) masalah adalah sebagai
pelajaran IPS” dari akar dengan masalah, akar didasarkan pada alasan berikut :
penyebab masalah ”Metode penyebab masalah diperoleh sebagai berikut : 1. Metode Problem Based
pembelajaran lebih berpusat hasil sebagai berikut : 1. Kajian literatur yang Learning (PBL). Metode ini
pada guru” diperoleh hasil - Metode Problem Based telah dianalisa, akan mengenalkan
eksplorasi alternatif solusi Learning (PBL). 2. Bagi peserta didik peserta didik pada suatu
sebagai berikut : Metode pembelajaran ini muatan pelajaran IPS kasus yang memiliki
1. Menggunakan Metode merupakan metode tergolong sebagai keterkaitan dengan materi
Problem Based Learning pembelajaran yang dipicu muatan pelajaran yang dibahas. Kemudian,
(PBL). oleh permasalahan, yang yang membosankan, peserta didik akan diminta
mendorong peserta didik sehingga lebih banyak agar mencari solusi untuk
2. Menggunakan Metode untuk belajar dan bekerja menyulitkan peserta menyelesaikan kasus atau
Pembelajaran Tutor Sebaya kooperatif dalam kelompok didik dalam menghafal masalah tersebut. Selain
(Peer Teaching). untuk mendapatkan solusi. materi dan peristiwa itu, metode ini akan
3. Menggunakan Metode Langkah-langkah metode sosial yang terjadi. meningkatkan kecakapan
Quantum Teaching. pembelajaran Problem 3. Memacu dan berpartisipasi dalam tim
4. Menggunakan Metode Small Based Learning (PBL), menuntut peserta atau kelompok.
Group Discussion (SGD). sebagai berikut : didik untuk aktif Kelebihannya :
5. Menggunakan Metode 1. Orientasi peserta didik dalam proses a) Memacu kemampuan
Diskusi. pada masalah, pembelajaran peserta didik serta
6. Menggunakan Metode 2. Mengorganisasi peserta 4. Membantu peserta memberikan kepuasan
Student Centered Learning didik untuk belajar, didik dalam untuk menemukan
(SCL). 3. Membimbing penyelidikan mentransfer pengetahuan baru.
individual dan kelompok, pengetahuan untuk b) Meningkatkan aktifitas
4. Mengembangkan dan memahami masalah pembelajaran peserta
menyajikan hasil karya. dunia nyata. didik.
5. Menganalisis dan 5. Membantu peserta c) Belajar bertanggung
mengevaluasi proses didik untuk jawab.
pemecahan masalah. mengembangkan d) Dapat meningkatkan
pengetahuan barunya minat belajar peserta
dan bertanggung didik.
jawab dalam Kekurangannya :
pembelajaran yang a) Manakala peserta tidak
dijalaninya. merasa khawatir atau
6. Memudahkan guru tidak mempunyai
dalam mengevaluasi kepercayaan bahwa
hasil belajar peserta masalah yang dipelajari
didik. sulit untuk dipecahkan,
maka mereka akan
merasa enggan untuk
mencobanya.
b) Peserta didik yang
terbiasa dengan
informasi yang di
peroleh dari guru
sebagai narasumber
utama, akan merasa
kurang nyaman dengan
cara belajar sendiri
dalam pemecahan
masalah.

2. Metode Pembelajaran
Tutor Sebaya (Peer
Teaching).
Metode ini menempatkan
seluruh tanggung jawab
untuk mengajar para
peserta didik sebagai
anggota kelas. Mengajar
teman sebaya memberikan
kesempatan kepada
peserta didik untuk
mempelajari sesuatu
dengan baik pada waktu
yang sama, saat ia
menjadi narasumber bagi
yang lain. Peserta didik
dilatih untuk berani
tampil di depan kelas
mempresentasikan apa
yang ia pelajari.
Kelebihannya :
a) Meningkatkan motivasi
belajar peserta didik.
b) Meningkatkan kualitas
dan proses
pembelajaran.
c) Meningkatkan
interaktif sosial peserta
didik dalam
pembelajaran.
d) Mendorong peserta
didik kearah berpikir
tingkat tinggi.
e) Mengembangkan
keterampilan bekerja
dalam kelompok.
f) Meningkatkan rasa
tanggung jawab untuk
belajar sendiri.
g) Membangun semangat
bekerja sama.
h) Melatih keterampilan
berkomunikasi.
i) Meningkatkan hasil
belajar.
Kekurangannya :
a) Terbatasnya peserta
didik yang dapat dilatih
dalam satu priode
tertentu.
b) Kegiatan latihan harus
senantiasa dikontrol
secara langsung untuk
memelihara kualitas.
c) Memerlukan waktu
yang relative lama.
d) Jika peserta didik tidak
memiliki dasar
pengetahuan yang
relevan maka metode
ini menjadi tidak efektif.
e) Kemungkinan
didominasi oleh pesert
didik yang suka
berbicara, pintar, atau
yang ingin menonjolkan
diri.
f) Tidak semua pendidik
benar-benar
memahami cara
masing-masing peserta
didik bekerja di
kelompok.
g) Perlu dimodifikasi agar
sesuai diterapkan pada
Sekolah Dasar (teknik
ini biasanya diterapkan
di Perguruan Tinggi).
h) Memerlukan perhatian
pendidik yang ekstra
ketat.

3. Metode Pembelajaran
Quantum Teaching.
Quantum Teaching adalah
sebuah metode dan proses
pembelajaran di dalam
kelas yang
mengoptimalkan interaksi
berbagai unsur yang ada
pada peserta didik dan
lingkungan belajarnya.
Dalam interaksi ini
berbagai unsur belajar
efektif dilibatkan
(antusiasme dan semangat
belajar peserta didik).
Kelebihannya :
a) Pembelajaran kuantum
menekankan
perkembangan
akademis dan
keterampilan.
b) Mewujudkan metode
yang lebih efektif, yaitu
metode belajar-
mengajar yang lebih
menyenangkan.
c) Pembelajarannya pun
lebih santai dan
menyenangkan, sebab
proses belajar diiringi
dengan musik.
d) Metode ini lebih
menekankan pada
sugesti positif dan
menghindari sugesti
negatif, agar peserta
didik selalu berfikir
positif (husnudzon/
positive thinking).
Kekurangannya :
a) Memerlukan dan
menuntut keahlian dan
keterampilan guru lebih
khusus.
b) Memerlukan proses
perancangan dan
persiapan pembelajaran
yang cukup matang dan
terencana dengan cara
yang lebih baik.
c) Adanya keterbatasan
sumber belajar, alat
belajar, dan menuntut
situasi dan kondisi
serta waktu yang lebih
banyak.

4. Metode Pembelajaran
Small Group Discussion
(SGD).
Small Group Discussion
(SGD) merupakan metode
pembelajaran yang
dilakukan dengan
mengelompokkan peserta
didik dalam kelompok
kecil untuk berkerja sama
dalam kegiatan
diskusi,hal ini sesuai
dengan salah satu prinsip
dalam mengajarkan
keterampilan abad-21
untuk menggalakkan
kerja sama kelompok.
Kelebihannya :
a) Semua peserta didik
bisa aktif dalam
kegiatan belajar
mengajar.
b) Mengajarkan kepada
peserta didik agar mau
menghargai pendapat
orang lain dan
bekerjasama dengan
teman yang lain.
c) Dapat melatih dan
mengembangkan sikap
sosial dan demokratis
bagi peserta didik.
d) Meningkatkan
keterampilan
berkomunikasi bagi
peserta didik.
e) Mempertinggi
partisipasi peserta
didik baik secara
individual dalam
kelompok maupun
dalam kelas.
f) Mengembangkan
pengetahuan peserta
didik, karena bisa
saling bertukar
pendapat antar peserta
didik baik dalam
kelompoknya maupun
dengan kelompok yang
lain.
Kekurangannya :
a) Diskusi biasanya lebih
banyak memboroskan
waktu, sehingga tidak
sejalan dengan prinsip
efisiensi.
b) Dapat menimbulkan
ketergantungan pada
kelompok sehingga ia
tidak ikut terlibat
dalam kegiatan diskusi,
karena hanya
mengandalkan teman
dalam kelompoknya.
c) Dapat menimbulkan
dominasi dari kelompok
yang sekiranya lebih
banyak dan lebih
mampu
mengungkapkan ide
sehingga kelompok
yang lain tidak
memberikan kontribusi
yang berarti.
5. Metode Pembelajaran
Diskusi.
Metode diskusi
merupakan metode
pembelajaran yang
dilakukan peserta didik
untuk memecahkan suatu
permasalahan dengan
cara bermusyawarah atau
bekerjasama. Diskusi juga
dapat dijadikan sebagai
implementasi strategi
pembelajaran berbasis
pemecahan masalah.
Kelebihannya :
a) Merangsang peserta
didik kreatif
memberikan gagasan
atau ide.
b) Berani mengungkapkan
pendapat.
c) Dapat bertukar pikiran.
d) Bekerjasama dengan
baik.
e) Belajar Menjadi
Pemimpin
Kekurangannya :
a) Hanya beberapa peserta
didik yang aktif.
b) Pembahasannya
meluas dan keluar dari
materi pembelajaran.
c) Membutuhkan waktu
yang cukup Panjang.
d) Menimbulkan
emosional yang tidak
terkontrol.
6. Metode Pembelajaran
Student Centered
Learning. Metode atau
pendekatan pembelajaran
yang menempatkan
peserta didik sebagai
pusat dari proses belajar
mengajar, sehingga akan
mengembangkan minat,
motivasi, dan kemampuan
individu menjadi lebih
aktif, kreatif dan inovatif
serta bertanggung jawab
terhadap proses
belajarnya sendiri.
Kelebihannya :
a) Mengaktifkan Peserta
didik.
b) Peserta didik akan
dapat merasakan
bahwa pembelajaran
menjadi miliknya
sendiri karena peserta
didik diberi kesempatan
yang luas untuk
berpartisipasi.
c) Peserta didik memiliki
motivasi yang kuat
untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran.
d) Tumbuhnya suasana
demokratis dalam
pembelajaran sehingga
akan terjadi dialog dan
diskusi untuk saling
belajar-membelajarkan
di antara peserta didik.
e) Dapat menambah
wawasan pikiran dan
pengetahuan bagi guru
atau pendidik karena
sesuatu yang dialami
dan disampaikan
peserta didik mungkin
belum diketahui
sebelumnya oleh guru.
Kekurangannya :
a) Sulit
diimplementasikan
pada kelas besar.
b) Memerlukan waktu
lebih banyak.
c) Tidak cocok untuk
peserta didik yang tidak
terbiasa aktif, mandiri,
dan demokratis.

Anda mungkin juga menyukai