Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya sehingga Bahan Ajar
IPA Terpadu ini dapat diselesaikan dengan baik. Tujuan pembuatan bahan ajar ini ialah
untuk membantu guru dalam menyiapkan pembelajaran terkait materi “Klasifikasi Materi
dan Perubahannya pada Sub Materi Pemisahan Campuran Metode Filtrasi”, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan Penguasaan Pengetahuan Konseptual dan meningkatkan sikap
literasi peserta didik SMP kelas VII.

Bahan ajar ini dirancang untuk pembelajaran IPA kelas VII semester I pada lembaga
pendidikan atau sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. Bahan ajar ini menggunakan
metode ilmiah yang menuntut proses pembelajaran yang bermakna dan memberikan
pengalaman belajar langsung kepada peserta didik.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan bahan ajar ini terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca bahan ajar dapat menjadi
evaluasi atau perbaikan sehingga Bahan Ajar IPA “Klasifikasi Materi dan Perubahannya, Sub
Materi Pemisahan Campuran Metode Filtrasi” menjadi semakin baik. Semoga bahan ajar ini
bermanfaat untuk seluruh pihak, baik peserta didik, guru dan sekolah, serta dapat menambah
wawasan dan keterampilan pesertadidik khususnya peserta didik kelas VII.

Bengkulu, September 2022

Penulis
Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, damai), santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.

Kompetensi Dasar

3.3 Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika
dankimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

4.3 Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tenyang sifat larutan, perubahan fisika dan

perubahan kimia, atau pemisahan campuran.


Indikator Pencapaian Kompetensi

3.3.1 Menjelaskan konsep pemisahan campuran metode filtrasi


3.3.2 Mendeskripsikan pemisahan campuran metode filtrasi.
3.3.3 Menganalisis susunan bahan filtrasi yang efektif untuk
pemisahan campuran.

4.3.1 Membuat rancangan alat penyaringan air sederhana


4.3.2 Menyajikan laporan hasil rancangan alat pemisahan
campuran dalam bentuk laporan tertulis

Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan diskusi dan literasi, peserta didik
dapat mendeskripsikan konsep pemisahan campuran
metode filtrasi dengan baik
2. Melalui kegiatan diskusi dan literasi peserta didik dapat
mendeskripsikan konsep pemisahan campuran metode
filtrasi dengan tepat.
3. Melalui kegiatan diskusi dan percobaan peserta
didik dapat menganalisis susunan bahan filtrasi
yang efektif untuk pemisahan campuran dengan
tepat.
4. Melalui kegiatan percobaan peserta didik dapat
merancang alat penyaringan air sederhana
dengan baik.
5. Melalui diskusi, peserta didik dapat menyajikan
laporan hasil rancangan alat pemisahan
campuran dalam bentuk laporan tertulis dengan
benar
A. Metode Pemisahan Campuran
Bersyukur kita kepada Allah SWT yang telah
menganugerahkan alam ini beserta isinya. Banyak campuran
yang kita temukan di alam, misalnya air, tanah, udara, minyak
bumi dan batuan. Sebagian zat penyusun sangat berguan,
sedangkan sebagiannya lagi merugikan sehingga perlu adanya
pemisahan komponenenya. Sebagai contoh, zat-zat pengotor
Sumber : www.nazava.com
perlu dipisahkan pada pengolahan air minum supaya layak Gambar : sumur yang kotor

konsumsi.

Tahukah kalian bagaimana air mineral yang setiap hari kita


minum dikatakan aman untuk dikonsumsi? Padahal zat-zat
yang ada di alam umumnya masih tercampur dengan zat-zat
lainnya. Untuk itulah diperlukan pengolahan air yang bertujuan
menghasilkan air yang memenuhi standar kesehatan.
Pengolahan air yang dilakukan ini harus terlebih dahulu
melalui sebuah metode, yang dipanggil metode pemisahan
campuran.

1. Dasar-Dasar Pemisahan Campuran


Suatu zat dapat dipisahkan dari campurannya karena mempunyai perbedaan
sifat. Hal ini dinamakan dasr pemisahan. Beberapa dasar pemisahan
campuran antara lain sebagai berikut :
a. Ukuran partikel
Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat
pencmpur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). jika partikel zat hasil
lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau media berpori
yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati
penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang.
b. Titik didih

Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat
dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat
pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih
zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap
dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati. Proses pemisahan
dengandasar perbedaan titik didih ini bila dilakukan dengan kontrol suhu yang ketat akan
dapat memisahkan suatu zat dari campuranya dengan baik, karena suhu selalu dikontrol
untuk tidak melewati titik didih campuran.

c. Kelarutan

Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat selalu
memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam
pelarutA tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi
menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut
organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. Dengan
melihat kelarutan suatu zat yang berbeda dengan zat-zat lain dalam campurannya, maka
kita dapat memisahkan zat yang diinginkan tersebut dengan menggunakan pelarut
tertentu.
d. Pengendapan
Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran
atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya akan
segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat
dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu
zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi. Namun jika dalm
campuran mengandung lebih dari satu zat yang akan kita inginkan, maka digunakan
metode presipitasi. Metode presipitasi biasanya dikombinasi dengan metode filtrasi.

e. Difusi
Dua macm zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir
dan bercampur) satu sama lain. Gerak partikel dapat dipengaruhi oleh muatan listrik.
Listrik yang diatur sedemikian rupa (baik besarnya tegangan maupun kuat arusnya)
akan menarik partikel zat hasil ke arah tertentu sehingga diperoleh zat yang murni.
Metode pemisahan zat
dengan menggunakan bantuan arus listrik disebut elektrodialisis. Selain itu kita
mengenal juga istilah elektroforesis, yaitu pemisahan zat berdasarkan banyaknya
nukleotida (satuan penyusun DNA) dapat dilakukan dengan elektroforesis
menggunakan suatu media agar yang disebut gel agarosa.
f. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga
menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan
pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.

2. Metode Pemisahan Campuran


2. Metode Pemisahan Campuran

Ada beberapa metode yang digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan sifat
fisikanya, yaitu metode penyaringan (filtrasi), metode sentrifugasi, kromatografi, dan
penyulingan (distilasi), metode penyubliman (sublimasi), kristalisasi.

1) Filtrasi
Ketika membuat santan, setelah kelapa diparut kemudian ditambah air dan diremas-
remas. Untuk memisahkan air santan dari ampasnya dilakukan dengan memeras di atas
alat penyaring. Sedangkan ketika orang yang sedang membangun rumah. Sebelum pasir
dicampur dengan semen, pasir tersebut terlebih dahulu disaring untuk memisahkan pasir
dan kerikil. Pemisahan air santan dengan ampasnya serta pemisahan pasir dengan kerikil
merupakan contoh pemisahan campuran dengan cara penyaringan. Pemisahan campuran
dengan penyaringan didasarkan pada perbedaan ukuran partikel zat-zat penyusun
campuran. Partikel yang mempunyai ukuran lebih kecil akan lolos saringan dan partikel
yang lebih besar akan tertinggal pada saringan.Cara pemisahan dengan cara penyaringan
ini dapat dilakukan untuk memisahkan padatan yang mempunyai ukuran berbeda dan
untuk memisahkan padatan dengan cairan.
Sumber: www. seputarduniasains.blogspot.com
Gambar . Contoh filtrasi sederhana

Aktivitas 1

Menerapkan Metode Pemisahan Filtrasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Siapkan alat dan bahan berikut ini:

1. 8 buah gelas
2. 4 Sendok makan
3. pasir secukupnya
4. gula secukupnya
5. sirup aneka rasa
6. tanah secukupnya
7. 1 buah penyaring kopi/teh
8. 1 Ember berisi air
9. 1 buah batang pengaduk
10. Spidol, Kertas, Lem untuk label
Ikutilah Langkah Kerja Berikut!

1. Siapkan 8 buah gelas kosong, berilah label A, B, C, dan D pada pasangan gelas.
(2 gelas berlabel A, 2 gelas berlabel B, dan seterusnya).
2. Ambilah 4 buah gelas kemudian isi dengan air dengan jumlah yang sama banyak
3. Campurkan :
a. 2 sendok pasir pada gelas A yang sudah terisi air
b. 2 sendok gula pada gelas B yang sudah terisi air

c. 2 sendok sirup sirup pada gelas C yang sudah terisi air

d. 2 sendok tanah pada gelas C yang sudah terisi air


4. Aduklah keempat gelas tersebut dengan menggunakan batang pengaduk!
5. Saring keempat gelas campuran tersebut dengan menggunakan penyaring kopi/teh
pada gelas kosong lainnya, Berilah nama gelas yang bersesuaian!

Setelah melakukan percobaan jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Gelas manakah yang menghasilkan penyaringan air paling bening!

________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
2. Mengapa gelas tersebut dapat menghasilkan air paling bening?

________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
3. Gelas mana yang menghasilkan penyaringan air paling berwarna!

________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
4. Mengapa gelas tersebut dapat menghasilkan air paling berwarna?

________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
5. Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan terkait keunggulan dan kelemahan
pemisahan campuran dengan menggunakan metode penyaringan (filtrasi)

________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. 2017. Bahan ajar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan :


Mata Pelajaran IPASMP. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

Lina Herlina dan Rangga Bhakti Iskandar. 2020. IPA - Modul 3. Klasifikasi Materi
dan Perubahannya. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai