5 Guru belum Guru malas untuk belajar dan • Guru tidak punya kemauan
mengimplementasikan model- mengembangkan pembelajaran untuk membuat
model pembelajaran inovatif yang inovatif. model/media/metode
secara maksimal, disebabkan oleh: pembelajaran yang
• Pemahaman guru mengenai inovatif karena
pembelajaran yang inovatif menghabiskan waktu,
masih rendah tenaga dan bahkan
• Guru tidak ada kemauan untuk mungkin biaya. Di sisi lain
merancang model guru harus bekerja
pembelajaran yang inovatif sampingan untuk
karena butuh waktu dan memenuhi kebutuhan
tenaga. hidup.
• Paradigma berfikir guru • Guru belum menjadikan
bahwa “dengan pembelajaran output siswa yang
yang inovatif dapat berkualitas sebagai
merangsang motivasi belajar perioritas sehingga guru
siswa dan jika siswa mengajar dengan
termotivasi untuk belajar, seadanya.
maka pembelajaran akan • Kurangnya persiapan guru
berjalan dengan lebih efektif sebelum melakukan
dan efisien” itu kurang. pembelajaran.
• Guru lebih terfokus pada • Guru tidak membuat RPP
ketuntasan dan kurang foksus yang disssuaikan dengan
pada hasil. kondisi kelas.
• Guru mengandalkan • Guru kurang memahami
pembelajaran yang praktis model-model
yaitu ceramah. pembelajaran.
• Guru tidak mau melakukan
mengembangan diri.
• Sekolahan membatasi
program MPGM karena
lebih memprioritaskan
kegiatan pembelajaran di
sekolah karena kerap
pertemuan MGMP
waktunya bersamaan
dengan waktu mengajar.
6 Rendahnya kemampuan • Kemampuan guru dalam Guru
pembelajaran HOTS di kelas di mengajarkan dan • Guru cenderung tidak
sebabkan: memanage pembelajaran membiasakan
• Guru belum membiasakan soal HOTS untuk siswa mengajarkan soal HOTS
siswa untuk berpikir tingkat kurang. pada siswa karena untuk
tinggi • Siswa tidak memahami membahas soal HOTS
• Pemahaman guru tentang materi. membutuhkan waktu
pembelajaran berbasis HOTS yang lama sedangkan
masih rendah. guru dituntut untuk
menuntaskan materi.
• Masih kurangnya guru dalam
membuat soal-soal HOTS • Guru hanya menyediakan
dalam pembelajaran. waktu yang sedikit di luar
kelas untuk membahas
• Guru kurang banyak
menyediakan waktu dalam soal-soal HOTS karena
kesibukan guru.
melakukan pembahasan-
pembahasan soal-soal HOTS • Guru jarang membahas
di luar jam mengajar. soal HOTS dalam kelas
karena menganggap
• Guru kurang memmpercayai
kemampuan siswa mayoritas siswa jenuh
dengan pembahasan soal
• siswa mengalami kesulitan
yang panjang. Di sisi lain
dalam menjawab soal HOTS
guru menganggap yang
adalah karena siswa tidak
dapat memahami soal
memahami materi
HOTS hanya anak-anak
• siswa tidak mempercayai
yang punya kemampuan
dirinya sendiri dapat
lebih. Sedang siswa yang
menyelesaikana soal HOTS.
kemmapuannya sedang
atau rendah tidak bisa
mengikuti pembelajaran
soal-soal HOTS dengan
baik.
• Guru tidak melakukan
pengembangan diri dalam
memahami pembelajaran
soal-soal HOTS.
Siswa
• Siswa kesulitan dalam
memahami materi karena
cara mengajar guru yang
tidak mudah mereka
mengerti baik itu dari
penggunaan istilah yang
masih sulit mereka
pahami, penyampaian
materi yang terkadang
tidak terlalu jelas maupun
dikarenakan terlalu cepat
dalam menjelaskan
sehingga menyebabkan
siswa kesulitan dalam
memahami materi yang
mereka pelajari.
• siswa tidak mengikuti
pembelajaran dengan
serius. Siswa banyak yang
tidak memperhatikan saat
guru mengajar di kelas.
Bahkan ada diantara
siswa yang mengantuk,
dan mengobrol sehingga
materi yang di ajarkan
oleh guru tidak bisa
mereka terima dan tidak
bisa dipahami dengan
baik. Dampaknya ketika
siswa ditanya oleh guru
mengenai materi yang
telah di ajarkan
kebanyakan dari siswa
hanya terdiam
dikarenakan mereka tidak
fokus dan tidak mengikuti
pembelajaran dengan
baik.
• Siswa kesulitan dalam
memahami soal HOTS
karena untuk memahami
soal HOTS butuh banyak
tahapan sedangakan siswa
diawal sudah merasa
putus asa karena siswa
merasa tidak percaya diri
bahwa mereka mampu
menyelesaikan soal
HOTS.