Hasil Wawancara :
1. Orangtua menganggap bahwa
dengan menyekolahkan anak,
pendidikan anak menjadi
tanggung jawab sekolah
,terlebih lagi di swasta.
Padahal, sistem informasi dan
program sekolah harus
diinformasikan ke orangtua
agar ketika terjadi kesulitan
pada siswa baik pihak guru
maupun orangtua tidak saling
menyalahkan (Pintaka,2022).
2. Komunikasi itu sangat perlu.
Hal ini dimaksimalkan untuk
membangun sinergitas di
dalam membina siswa, namun
kebanyakan orangtua hanya
menanyakan perkembangan
anaknya saat pembagian
rapor. (Sukirno, 2022)
4 Hasil belajar peserta Kajian Literatur Setelah dianalisis, akar
didik tidak Menurut Purnamawati dalam permasalahan pada masalah ini
memenuhi tujuan penelitiannya “Upaya adalah Pemanfaatan model
pembelajaran karena Meningkatkan Hasil Belajar pembelajaran oleh guru masih
belum maksimalnya Kimia Melalui Model Pendekatan kurang karena masih ada guru
pemanfaatan model Ibl (Inquiri Based Learning) Pada yang terkesan nyaman dengan
pembelajaran Siswa Kelas XI Busana Smk model pembelajaran
inovatif oleh guru. Negeri 3 Pekanbaru”, Belajar konvensional yang sudah dari
Kimia memerlukan keterampilan dulu diterapkan. Selain itu, ada
dari seorang guru agar anak didik juga guru yang kesulitan
mudah memahami materi yang menerapkan tahapan dan
diberikan guru. Jika guru kurang sintaks model pembelajaran
menguasai strategi mengajar inovatif.
maka siswa akan sulit menerima
materi pelajaran dengan
sempurna. Guru dituntut untuk
mengadakan inovasi dan
berkreasi dalam melaksanakan
pembelajaran, sehingga hasil
belajar siswa memuaskan.
Hasil Wawancara :
1.model dan media pembelajaran
inovatif diharapkan mampu
membantu para guru kimia
mengkonkritkan konsep kimia
yang abstrak. Materi kimia
semua abstrak dan beruntut.
Jika konsep dasar tidak paham,
akan sulit. Contoh pada materi
ikatan kimia, jika tidak paham
struktur atom akan sulit
dipahami oleh siswa (Pintaka,
2022).
2.Penggunaan model
pembelajaran inovatif akan
memacu anak untuk lebih
berpikir kritis, inovatif, aktif
dan produktif (Sukirno, 2022).
3.Guru kesulitan menerapkan
model pembelajaran inovatif
karena kurangnya pemahaman
sintaks model pembelajaran.
Hasil Wawancara :
1.Siswa kesulitan menyelesaikan
soal HOTS, karena tidak
terbiasa. Guru harus melakukan
pembiasaan kepada siswa untuk
mengerjakan soal HOTS
(Pintaka,2022)
2.Kesulitan guru mengajarkan
materi terkait literasi
nummerasi, HOTS dan
advanced material disebabkan
karena kemampuan dasar
peserta didik dalam memahami
konsep dan kemampuan dalam
memahami logika berpikir
dalam alur matematika
(Sukirno, 2022)
6 Terbatasnya sarana Kajian Literatur Setelah dianalisis, akar
prasarana penunjang Modul Pusdatin Kemendikbud permasalahan pada masalah ini
penggunaan Inovasi Pembelajaran yang meliputi :
teknologi dalam Mengintegrasikan TIK : Sarana prasarana menjadi
pembelajaran kimia TIK sangat berperan penting aspek penting dalam
pada materi laju dalam melakukan inovasi menunjang penggunaan
reaksi pembelajaran. Agar TIK berjalan teknologi dalam pembelajaran
efektif di sekolah, setidaknya ada kimia.
lima elemen yang harus
diperhatikan dan harus saling
melengkapi, yaitu hardware,
software, konten, SDM, dan
kebijakan.
Hasil Wawancara :
1. Perlu dukungan dari
pemerintah maupun sekolah
untuk memfasilitasi sarana
dan prasarana pendukung
penggunaan teknologi dalam
pembelajaran (Giono, 2022).
2. Sebenarnya terbatasnya
sarana dan prasarana dapat
dioptimalkan menggunakan
virtual lab. Dan hal ini tentu
bergantung lagi kepada guru
untuk mengupayakan
penggunaan teknologi
tersebut. Guru sendiri harus
termotivasi dulu untuk
mengupayakan menggunakan
media pembelajaran berbasis
TIK(Menik, 2022).