Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sri Ayu Puspita Sari, S. Pd.

No. UKG : 201508921830

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab Analisis eksplorasi penyebab


No.
diidentifikasi masalah masalah
1 Sebagian besar Kajian Literatur Setelah dianalisis, akar
peserta didik permasalahan pada masalah ini
memiliki kelemahan Analisis Hasil Pisa dalam risalah meliputi :
dalam kemampuan Kebijakan Nomor 3, April 2021 1. Pelaksanaan Program
literasi numerasi Yang Diterbitkan Oleh Pusat literasi di sekolah kurang
yakni pada berhitung Penelitian Kebijakan, efektif. Perlu peran semua
sederhana sehingga mengemukakan bahwa elemen sekolah untuk
mengalami kesulitan Capaian PISA 2018 mendukung kegiatan
pada operasi hitung menunjukkan, Indonesia program literasi sekolah.
kimia contohnya menduduki posisi 10 terbawah Program literasi sekolah
pada materi laju dari 79 negara yang juga diharapkan menjadi
reaksi berpartisipasi. Kemampuan rata- motivasi bagi siswa untuk
rata membaca siswa Indonesia menumbuhkan minat pada
adalah 80 poin di bawah rata-rata pembelajaran kimia.
OECD. Kemampuan siswa 2. Lemahnya sistem
Indonesia juga masih berada di pendidikan pada jenjang
bawah capaian siswa di negara- sebelumnya. Masalah
negara ASEAN. berhitung siswa lemah
Berdasarkan hasil rapor sudah terjadi sejak di
pendidikan SMAN 1 Muara bangku sekolah dasar
Samu, dapat diketahui hingga memasuki sekolah
kemampuan literasi dan numerasi menengah, namun satuan
siswa SMAN 1 Muara Samu pendidikan terkesan
masih di bawah kompetensi terpaksa menuntaskan siswa
minimum. karena tuntutan kurikulum
dan stackholder terkait.
Hasil Wawancara :
1. Pelaksanaan Program literasi
numerasi di sekolah kurang
efektif menjadi salah satu
penyebab siswa kesulitan pada
materi kimia.(Giono, 2022)
2. Lemahnya sistem pendidikan
pada jenjang sebelumnya
menjadi faktor siswa kesulitan
mengikuti pelajaran
matematika(Dewi, 2022)
3. Materi laju reaksi tergolong
materi yang sedikit konsep
namun butuh persiapan ekstra
atau kemampuan literasi
numerasi yang baik pada
siswa karena ada kegiatan
praktikum yang
mengharuskan siswa
mengolah data hasil
praktikum dalam
menyelesaikan soal (Abdul
Hadi, 2022).
4. Hasil wawancara dengan
siswa melalui kuisioner,
sebanyak 6,7 % siswa kurang
minat terhadap mata pelajaran
kimia.
2 Rendahnya Kajian Literatur Setelah dianalisis, akar
konsentrasi belajar Menurut Ria Aviana (2021) permasalahan pada masalah ini
peserta didik saat di dalam penelitiannya Pengaruh adalah
kelas menjadi salah Tingkat Konsentrasi Belajar 1. Kurangnya minat belajar
satu faktor yang Siswa Terhadap Daya kimia siswa menjadi salah
menghambat Pemahaman Materi Pada satu faktor rendahnya
tercapainya tujuan Pembelajaran Kimia Di Sma konsentrasi belajar siswa di
pembelajaran. Negeri 2 Batang yang telah kelas.
diterbitkan dalam jurnal 2. Motivasi belajar kimia siswa
pendidikan sains Universitas rendah. Motivasi ini bisa
Muhammadiyah Semarang , disebabkan oleh faktor
Proses pembelajaran dikatakan internal dan faktor eksternal.
berhasil apabila tujuan Faktor internal ada dalam
pembelajaran itu tercapai. Jika diri siswa, siswa
konsentrasi siswa rendah, maka menganggap kimia materi
akan menimbulkan aktivitas yang sulit, materi dengan banyak
berkualitas rendah pula serta rumus. Untuk faktor
dapat menimbulkan eksternal ada pada srategi
ketidakseriusan dalam belajar dan guru, bagaimana guru
daya pemahaman terhadap materi menerapkan model dan
pun menjadi berkurang. media pembelajaran inovatif
untuk meningkatkan
motivasi siswa belajar
Hasil Wawancara : kimia. Minat belajar siswa
1. Rendahnya konsentrasi bisa ditingkatkan dengan
belajar kimia siswa dapat menggunakan pembelajaran
disebabkan oleh minat siswa berdiferensiasi setelah guru
terhadap mata pelajaran kimia melakukan pemetaan gaya
juga rendah. Ketidaksesuaian belajar siswa berdasarkan
pembelajaran dengan gaya assesmen diagnostik.
belajar siswa juga bisa menjadi
salah satu faktor rendahnya
minat siswa terhadap mata
pelajaran kimia. (Giono, 2022)
2. Konsentrasi belajar siswa
yang rendah bisa disebabkan
karena guru belum menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi.
(Dewi, 2022)
3. Kesulitan siswa belajar
kimia bisa juga disebabkan oleh
faktor motivasi belajar kimia
siswa yang rendah. (Pintaka,
2022)
4. Kesulitan belajar yang
paling dirasakan adalah
kemampuan dasar peserta didik
dalam memahami konsep dan
kemampuan dalam logika
berpikir dalam alur
matematika.(Sukirno, 2022)
5. Hasil wawancara dengan
siswa melalui kuisioner ,
sebanyak 70,4 % siswa
kesulitan belajar kimia karena
materi kimia tergolong sulit,
14,8 % karena guru kurang
berinovasi dalam pembelajaran,
14,8 % kurang minat terhadap
mata pelajaran kimia.
3 Sulit menjalin Kajian Literatur Setelah dianalisis, akar
komunikasi dengan Chattermole dan Robinson permasalahan pada masalah ini
orangtua siswa (Soemarti adalah sulitnya menjalin
karena orangtua Patmonodewo,2020:131) komunikasi terhadap orangtua
siswa yang sibuk dan berpendapat bahwa terdapat tiga dikarenakan orangtua tidak
tidak memiliki alat alasan pentingnya komunikasi memiliki alat komunikasi dan
komunikasi. yang efektif antara guru dengan cenderung hanya menitipkan
orangtua. Pertama, guru harus anaknya ke sekolah.
mengetahui semua kebutuhan dan
harapan anak maupun orangtua
yang mengikuti program sekolah.
Kedua, orangtua memerlukan
keterangan yang jelas mengenai
semua hal yang dilakukan sekolah
(program sekolah,
pelaksanaannya, dan ketentuan
lainnya yang berlaku di sekolah).
Ketiga, terjalinnya komunikasi
yang baik antara guru dan
orangtua akan membantu proses
pendidikan yang baik.

Hasil Wawancara :
1. Orangtua menganggap bahwa
dengan menyekolahkan anak,
pendidikan anak menjadi
tanggung jawab sekolah
,terlebih lagi di swasta.
Padahal, sistem informasi dan
program sekolah harus
diinformasikan ke orangtua
agar ketika terjadi kesulitan
pada siswa baik pihak guru
maupun orangtua tidak saling
menyalahkan (Pintaka,2022).
2. Komunikasi itu sangat perlu.
Hal ini dimaksimalkan untuk
membangun sinergitas di
dalam membina siswa, namun
kebanyakan orangtua hanya
menanyakan perkembangan
anaknya saat pembagian
rapor. (Sukirno, 2022)
4 Hasil belajar peserta Kajian Literatur Setelah dianalisis, akar
didik tidak Menurut Purnamawati dalam permasalahan pada masalah ini
memenuhi tujuan penelitiannya “Upaya adalah Pemanfaatan model
pembelajaran karena Meningkatkan Hasil Belajar pembelajaran oleh guru masih
belum maksimalnya Kimia Melalui Model Pendekatan kurang karena masih ada guru
pemanfaatan model Ibl (Inquiri Based Learning) Pada yang terkesan nyaman dengan
pembelajaran Siswa Kelas XI Busana Smk model pembelajaran
inovatif oleh guru. Negeri 3 Pekanbaru”, Belajar konvensional yang sudah dari
Kimia memerlukan keterampilan dulu diterapkan. Selain itu, ada
dari seorang guru agar anak didik juga guru yang kesulitan
mudah memahami materi yang menerapkan tahapan dan
diberikan guru. Jika guru kurang sintaks model pembelajaran
menguasai strategi mengajar inovatif.
maka siswa akan sulit menerima
materi pelajaran dengan
sempurna. Guru dituntut untuk
mengadakan inovasi dan
berkreasi dalam melaksanakan
pembelajaran, sehingga hasil
belajar siswa memuaskan.

Hasil Wawancara :
1.model dan media pembelajaran
inovatif diharapkan mampu
membantu para guru kimia
mengkonkritkan konsep kimia
yang abstrak. Materi kimia
semua abstrak dan beruntut.
Jika konsep dasar tidak paham,
akan sulit. Contoh pada materi
ikatan kimia, jika tidak paham
struktur atom akan sulit
dipahami oleh siswa (Pintaka,
2022).
2.Penggunaan model
pembelajaran inovatif akan
memacu anak untuk lebih
berpikir kritis, inovatif, aktif
dan produktif (Sukirno, 2022).
3.Guru kesulitan menerapkan
model pembelajaran inovatif
karena kurangnya pemahaman
sintaks model pembelajaran.

5 Guru kesulitan Kajian Literatur Setelah dianalisis, akar


mengajarkan materi Menurut Nenny Herawati dalam permasalahan pada masalah ini
yang berkaitan penelitiannya “Kemampuan Guru adalah karakter siswa yang
dengan literasi Dalam Membuat Soal HOTS” sulit menerima materi terkait
numerasi , HOTS, yang diterbitkan dalam Jurnal literasi numerasi, HOTS dan
serta membutuhkan Pendidikan Guru Vol. 10, advanced material yang
materi prasyarat Soal HOTS merupakan instrumen disebabkan karena kemampuan
seperti materi laju penilaian yang digunakan untuk dasar peserta didik dalam
reaksi. mengukur kemampuan berpikir memahami konsep dan
tingkat tinggi, yaitu kemampuan kemampuan dalam memahami
berpikir yang tidak sekedar logika berpikir dalam alur
mengingat (recall), menyatakan matematika masih kurang.
kembali (restate), atau merujuk
tanpa melakukan pengolahan
(recite). Soal-soal HOTS pada
konteks asesmen mengukur
kemampuan: transfer satu konsep
ke konsep lainnya, memproses
dan menerapkan informasi,
mencari kaitan dari berbagai
informasi yang berbeda-beda.

Hasil Wawancara :
1.Siswa kesulitan menyelesaikan
soal HOTS, karena tidak
terbiasa. Guru harus melakukan
pembiasaan kepada siswa untuk
mengerjakan soal HOTS
(Pintaka,2022)
2.Kesulitan guru mengajarkan
materi terkait literasi
nummerasi, HOTS dan
advanced material disebabkan
karena kemampuan dasar
peserta didik dalam memahami
konsep dan kemampuan dalam
memahami logika berpikir
dalam alur matematika
(Sukirno, 2022)
6 Terbatasnya sarana Kajian Literatur Setelah dianalisis, akar
prasarana penunjang Modul Pusdatin Kemendikbud permasalahan pada masalah ini
penggunaan Inovasi Pembelajaran yang meliputi :
teknologi dalam Mengintegrasikan TIK : Sarana prasarana menjadi
pembelajaran kimia TIK sangat berperan penting aspek penting dalam
pada materi laju dalam melakukan inovasi menunjang penggunaan
reaksi pembelajaran. Agar TIK berjalan teknologi dalam pembelajaran
efektif di sekolah, setidaknya ada kimia.
lima elemen yang harus
diperhatikan dan harus saling
melengkapi, yaitu hardware,
software, konten, SDM, dan
kebijakan.

Hasil Wawancara :
1. Perlu dukungan dari
pemerintah maupun sekolah
untuk memfasilitasi sarana
dan prasarana pendukung
penggunaan teknologi dalam
pembelajaran (Giono, 2022).
2. Sebenarnya terbatasnya
sarana dan prasarana dapat
dioptimalkan menggunakan
virtual lab. Dan hal ini tentu
bergantung lagi kepada guru
untuk mengupayakan
penggunaan teknologi
tersebut. Guru sendiri harus
termotivasi dulu untuk
mengupayakan menggunakan
media pembelajaran berbasis
TIK(Menik, 2022).

Anda mungkin juga menyukai