Anda di halaman 1dari 3

LEARNING JOURNAL

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS

Angkatan : XIII

Nama Mata Pelatihan : Etika Publik

Nama Peserta : Sri Ayu Puspita Sari, S. Pd.

Nomor Daftar Hadir : 04

Lembaga Penyelenggara Pelatihan : BPSDM Pemprov Kaltim

A. Pokok Pikiran

1. Pengertian Etika Publik


Weihrich dan Koontz (2005:46) mendefinisikan etika sebagai “the
dicipline dealing with what is good and bad and with moral duty and
obligation”. Secara lebih spesifik Collins Cobuild (1990:480) mendefinisikan
etika sebagai “an idea or moral belief that influences the behaviour, attitudes
and philosophy of life of a group of people”. Oleh karena itu, konsep 8 |
Modul Diklat Prajabatan Golongan III - Etika Publik etika sering digunakan
sinonim dengan moral. Ricocur (1990) mendefinisikan etika sebagai tujuan
hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam institusi yang adil.
Dengan demikian etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/ buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau
benar, sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik
atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki
komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan
publik (Haryatmoko, 2001).
2. Contoh Kasus

Kasus 1
Berdasarkan ilustrasi yang telah ditampilkan pada film yang berjudul
etika public sebuah pilihan dapat kita petik beberapa pelajaran. Beberapa di
antaranya adalah pelanggaran dan penyimpangan terhadap kode etik ASN
seperti tidak disiplin, lebih mementingkan kepentingan pribadi dibandingkan
kepentingan umum, tidak sopan dalam melayani public, tidak sopan terhadap
rekan kerja, tidak menghormati orang lain, pemimpin tidak memberikan contoh
yang baik dan kurang tegas, tidak bertanggung jawab, tidak inovatif dan tidak
solutif, kaku dalam melayani dan kurangnya rasa empati. Namun selain
beberapa penyimpangan tersebut, Pak Budi sebagai ASN baru juga
menunjukkan perilaku yang sesuai dengan etika public yaitu disiplin, cepat
tanggap, solutif, bertanggung jawab dan amanah serta professional.
Kasus 2
Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) mengeluarkan rekomendasi
sanksi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Daerah
Kabupaten Kepulauan Selayar. Rekomendasi sanksi terbaru terhadap salah satu
ASN berinisial Z atas pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
tertanggal 29 Mei 2020, diterima Bawaslu Kepulauan Selayar melalui email
pada Selasa (2/6/2020).
Sebelumnya, ASN inisial Z pada tanggal 31 Oktober 2019 membuat
postingan berupa foto bakal calon Bupati dan Wakil Bupati dengan caption
“Insya Allah H. Muh Basli Ali 2 Periode bersama Bapak H. Siful Arif (BAS)”.
Selain itu, ia juga membuat komentar “Makan atau tidak makan sy dan keluarga
tetap pd pendirian H. Muh Basli yang terbaik” yang diposting oleh akun Barrak
Zefano di Grup Wajah Selayar.
Menyikapi hal tersebut, Bawaslu Kepulauan Selayar melakukan proses
klarifikasi ASN inisial Z yang berujung terbitnya Surat Ketua Bawaslu kepada
Komisi Aparatur Sipil Negara dengan Nomor
028/K.Bawaslu.SN-08/PM.00.02/IV/2020 tertanggal 18 April 2020, perihal
Penerusan Pelanggaran Netralitas ASN.
Berdasarkan bukti-bukti yang disampaikan dan penelusuran data serta
informasi oleh KASN, ASN tersebut dinyatakan terbukti melanggar kode etik
dan kode perilaku PNS, sehingga KASN merekomendasikan kepada Bupati
selaku Pejabat Pembina Kepegawaian untuk Menjatuhkan Sanksi Moral berupa
Pernyataan Secara Terbuka terhadap ASN inisial Z yang menduduki jabatan
Kepala Bidang di salah satu Instansi Pemda Kabupaten Kepulauan Selayar.
Pelaksanaan pemberian sanksi mengacu kepada ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode
Etik Pegawai Negeri Sipil. Dalam rekomendasi KASN juga memerintahkan
kepada ASN dimaksud untuk menghapus postingan terkait pemberian
dukungan atau keberpihakan kepada salah satu bakal atau calon kepala daerah
pada akun facebook milik prIbadi masing-masing, serta tidak mengulangi
perbuatan atau tindakan yang mengarah kepada keberpihakan kepada Bakal
Calon atau Calon Peserta Pemilihan, baik dengan ajakan, himbauan maupun
seruan karena dapat merusak reputasi dan integritas ASN yang harus bersikap
netral.

B. Penerapan

Berdasarkan kasus-kasus di atas, dapat kita ketahui bahwa seorang


ASN sebagai sorotan publik harus mematuhi kode etik ASN yang telah
ditentukan. Sebagai guru, fokus pelayanan publik kita adalah para peserta
didik. Tidak datang terlambat ke sekolah, tidak terlambat masuk mengajar,
maka hal tersebut sudah menunjukkan bahwa kita sebagai guru sudah
menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kode etik ASN Pasal 5 UU NO 5
Tahun 2014 serta nilai dasar etika public pasal 4 UU NO 5 Tahun 2015.

Pada sekolah penempatan saya, yaitu SMAN 1 Muara Samu , saya


perhatikan pelayanan publik telah dilaksanakan dengan baik. Para guru ASN
maupun honorer di sekolah tersebut telah mengemban amanah dengan baik
khususnya dalam pelayanan terhadap peserta didik. Hanya saja, ada sedikit
kekurangan yaitu pada bidang administrasi, semisal ada orangtua atau peserta
didik yang ingin berurusan dengan bidang tata usaha. Pelayanan terhadap
peserta didik maupun orangtua yang biasanya mau mengambil ijazah, atau
membuat surat-surat seperti surat aktif sekolah, biasanya tidak bisa dalam
waktu yang singkat karena terbatasnya SDM pada bagian tata usaha.

Anda mungkin juga menyukai