Anda di halaman 1dari 4

Sanksi Pelanggaran Kode Etik ASN

ASN seringkali melanggar kode etik secara sengaja dan tidak sengaja ketika menjalankan
tugas resmi pada pelayanan publik, pemerintahan dan tugas pembangunan. Dugaan
pelanggaran kode etik biasanya bersumber dari pengaduan tertulis atau hasil penyidikan yang
dilakukan oleh atasan. Pengaduan tertulis yang diajukan oleh masyarakat atas pelanggaran
kode etik atau ditemukan oleh pimpinan perlu diklarifikasi oleh Majelis Kode Etik, dan wajib
dilakukan penelitian untuk memperoleh data dan nformasi yang dapat menjelaskan
kepalsuannya, kemudian memberikan rekomendasi sanksi etika.

Para ASN dapat menggunakan hasil klarifikasi dan hasil penelitian atas dugaan pelanggaran
kode etik sebagai dasar pengenaan sanksi moral. ASN yang diduga melanggar kode etik
wajib merumuskannya secara bertahap dengan pejabat yang lebih tinggi.

ASN berdasarkan laporan publik dan hasil nvestigasi pimpinan ntansi atau hasil pemantauan
laporan nternal pemerintah yang diduga atau bahkan dipastikan bahwa ASN terbukti
didasarkan pada hasil penelaahan majelis kode etik melakukan pelanggaran, dikenakan
sanksi. Sanksi atas pelanggaran kode etik meliputi:

1. Permintaan maaf tersebut dinyatakan dalam pernyataan/surat permohonan maaf


2. Pernyataan penyesalan dicantumkan dalam surat pernyataan penyesalan
3. Jika mengulangi perilaku atau melanggar kode etik yang diuraikan dalam pernyataan
sikap lagi, maka bersedia dijatuhi disiplin sesuai dengan perturan perundang-
undangan yang berlaku
4. Sanksi disampaikan secara tertulis kepada pejabat yang berwenang dan diberi materai.
Pejabat yang berwenang dapat mengumumkan sanksi secara terbuka melalui forum
konferensi resmi (misalnya pada upacara penutupan bendera, papan buletin, media
massa, dan/atau forum lain yang diperlukan), atau di forum resmi sanksi. Dapat juga
dilaukan di ruangan tertutup, hanya instansi sipil negara yang bersangkutan yang
mengetahui bahwa orang tersebut telah dijatuhi sanksi karena melanggar kode etik

Sumber : https://123dok.com/article/kode-etik-aparatur-sipil-negara-polri-sanksi-
pelanggarannya.qmj96778
Tujuan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN

Kode Etik dan Kode Perilaku merupakan dua peraturanyang berbeda, namun keduanya
dipergunakan untukmendorong terbentuknya perilaku tertentu dalam suatuorganisasi.Kode
etik menurut Business Dictionary adalah pedomantertulis yang dikeluarkan suatu organisasi
untuk pegawaidan manajemen dalam rangka menolong mereka berperilakusesuai dengan
nilai-nilai dan standar etika organisasi.Prinsip-prinsip yang dimuat dalam kode etik luas dan
tidak spesifk karena disusun dengan maksud untuk menyediakan pijakan bagi seseorang
untuk membuat pertimbangan secaramandiri dan menentukan tindakan apa yang tepat
dalammenghadapi suatu situasi. Sebagai contoh, kode etik ASN mengatur bahwa semua
pegawai ASN harus melaksanakantugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,
yang pelaksanaanya masih memerlukan penafsiran.

Sementara itu kode perilaku mengatur secara spesifk perilaku mana yang dapat diterima atau
tidak dapat diterima,yang diwajibkan maupun yang dilarang. Aturan yang dimuat dalam kode
perilaku sudah spesifk dan pelaksanaannya tidak memerlukan banyak penafsiran. Misalnya,
untuk memastikansuatu peraturan perundang-undangan dilaksanakan makadalam kode
perilaku sudah diatur apa yang wajib dilakukandan apa yang dilarang untuk dilakukan.

Mengapa Penegakan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN Penting ? :

1. ASN merupakan suatu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan


pemerintahan, pembangunandan penyediaan pelayanan publik. Sebagai suatuprofesi,
pegawai ASN dalam melaksanakan tugasnya harus profesional, dalam arti memiliki
kompetensi yang dibutuhkan serta berpegang pada nilai dasar,Kode Etik dan Kode
Perilaku selaku aparatur negara,sebagaimana diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentangASN. Profesionalitas pegawai ASN tercermin tidak hanya pada kompetensi
yang dimiliki namun juga pada sikapdan kepatuhan terhadap kode etik dan kode
perilaku.

2. Profesionalitas erat kaitannya dengan etika ASN dalambekerja. Kode Etik dan Kode
Perilaku berisi pengaturanperilaku agar Pegawai ASN melaksanakan tugasnya
denganjujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi,cermat, disiplin, bersikap
melayani dan melaksanakantugasnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
dan etika pemerintahan. Penerapan Kode Etikdan Kode Perilaku ASN bertujuan untuk
menjaga citra danmartabat seorang ASN.
3. Kode Etik dan Kode Perilaku juga berfungsi sebagai standar untuk menilai apakah
perilaku yang dijalankandapat dikatakan baik atau buruk. Kode Etik dan Kode
Perilaku berperan dalam menegakkan self control bagi pegawai ASN untuk dapat
melaksanakan tugasnya secaraprofesional guna menjamin mutu profesi ASN.
Pegawai ASN yang profesional akan mendukung peningkatan kinerja dan citra
birokrasi pemerintah.

Tujaun Kode etik dan kode perilaku ASN :

1. Membina karakter / watak , memelihara rasa persatuan dan kesatuan secara


kekeluargaan guna mewujudkan kerjasama dan semangat pengabdian kepada
masyarakat serta meningkatkan kemampuan , dan keteladanan ASN.
2. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat , kesadaran , dan wawasan kebangsaan
pegawai negeri sipil sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Menjaga martabat , kehormatan , citra , reputasi dan kredibilitas instansi serta
menciptakan keharmonisan sesama ASN dalam rangka mencapai dan mewujudkan
budaya kerja yang sesuai dengan nilai - nilai dasar Instansi.
4. Mencegah terjadinya pelanggaran tata nilai etika dalam mewujudkan penyelenggaraan
pemerintahan yang baik , kecurangan , penyalahgunaan wewenang dan adanya
kepastian perilaku dalam situasi dilematis.
5. Memelihara agar seluruh ASN selalu memiliki dan menjaga perilaku yang etis.
6. Memberikan acuan bagi para pejabat yang berwenang dalam pengambilan keputusan
berupa pemberian sanksi apabila terjadi pelanggaran Kode Etik dan Kode Perilaku
oleh ASN .

Sumber :
1. Pemerintah Indonesia. 2004.Peraturan Pemerintah Nomor 42Tahun 2004 tentang
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Lembaran Negara RI
Tahun 2004, No.142 Sekretariat Negara. Jakarta.
https://www.academia.edu/38678956/
PENTINGNYA_KODE_ETIK_DAN_KODE_PERILAKU_UNTUK_MEMBAN
GUN_PROFESIONALITAS_ASN

2. Perbub Nomor 27 Tahun 2019

Anda mungkin juga menyukai