Anda di halaman 1dari 4

NAMA : OKTAVIA HAMIDJUN

NIP : 197810022022212010

LATIHAN EVALUASI 1
a. Coba jelaskan esensi penting dari manajemen aparatur sipil negara sesuai dengan UU ASN
dan apa impilkasi esensi tersebut terhadap Anda sebagai pegawai ASN.
Implementasi manajemen ASN yang didasarkan pada kompetensi dan kualifikasi
yang diperlukan oleh jabatan dengan kompetensi dan kualifikasi yang dimiliki calon pegawai
ASN, merupakan langkah strategis untuk mewujudkan tata kelola
pemerintahan melalui prinsip the right man on the right place katimbang the right
friend on the right place. Untuk itu, kunci keberhasilan manajemen aparatur ini adalah pada sistem
rekruitmen, baik rekruitmen sebagai calon pegawai ASN
maupun dalam promosi karir dalam jabatan ASN, serta dalam sistem pengembangan kompetensi.
Penerapan prinsip objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan transparansi yang dibutuhkan
oleh jabatan, melalui seleksi administrasi, kompetensi dasar, dan kompetensi bidang, sedapat
mungkin dapat dikawal dan dimonitor oleh masyarakat.
b. Coba jelaskan kedudukan dan peran dari aparatur sipil negara dan apa yang perlu
dilakukan oleh Anda sebagai pegawai ASN.
Profesi ASN berlandaskan pada prinsip nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen,
integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi yang diperlukan sesuai
dengan bidang tugas, kualifikasi akademik, jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas, dan profesionalitas jabatan. Prinsip nilai dasar yang diterapkan oleh ASN mencakup
berbagai hal yakni memegang teguh ideologi Pancasila, setia, dan mempertahankan UUD 1945
serta pemerintahan yang sah, mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia, serta menjalankan
tugas secara profesional dan tidak berpihak.
Kedudukan PNS dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara yang berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan perekat dan pemersatu bangsa. PNS melaksanakan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah.
c. Coba jelaskan dengan singkat hak dan kewajiban ASN dan bagaimana Anda harus bersikap
agar hak dan kewajiban tersebut seimbang
Secara sederhana, hak dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang seharusnya kita peroleh dari
orang lain. Sedangkan, kewajiban adalah segala sesuatu yang harus kita laksanakan atau berikan
kepada orang lain. Hak dan kewajiban itu bisa berlaku dimana saja, bisa dilingkungan keluarga,
sekolah, ataupun masyarakat. Misalnya, setiap orang yang ada dalam sebuah keluarga itu memiliki
tanggung jawab yang berbeda. Mereka juga memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda.
Seharusnya, antara hak dan kewajiban tidak boleh berat sebelah. Dalam pelaksanaannya hak dan
kewajiban harus seimbang.
Alasan mengapa sehingga hak dan kewajiban harus dilaksanakan seimbang, antara lain sebagai
berikut:
1. Agar Tercapai Harmonisasi
Hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang agar tercipta keserasian atau harmonisasi.
Olehnya itu, untuk mencapai keseimbangan hak dan kewajiban diperlukan aturan yang melandasi
semua orang sebagai makhluk sosial dan bagian dari masyarakat lainnya.
2. Tercipta Hubungan Timbal Balik Positif
Hak dan kewajiban dalam pelaksanaannya harus seimbang agar tercipta ikatan kesinambungan
antar sesama manusia. Ikatan itu akan melahirkan hubungan timbalik balik yang positif untuk
mewujudkan kerukunan.
3. Terjalinnya Persatuan dan Kesatuan
Hak dan kewajiban yang dilaksanakan secara seimbang akan menciptakan hubungan yang
harmonis dan selaras, baik dilingkungan keluarga, sekolah, ataupun masyarakat. Keseimbangan ini
selanjutnya akan mewujudkan persatuan dan kesatuan sebagaimana yang tercantum dalam sila
ketiga Pancasila.

Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 23, terdapat delapan kewajiban pegawai ASN, antara
lain sebagai berikut:
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab;
6. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada
setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

d. Coba jelaskan kode etik dan kode perilaku ASN dan bagaimana Anda dapat melaksanakan
kode etik dan kode perilaku tersebut.
Kode etik ASN adalah pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan ASNl di dalam melaksanakan
tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari.
Etika dalam melaksanaakan dalam kehidpan sehari2 sebagai berikut:
 ASN merupakan suatu profesi yang berperan penting dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan penyediaan pelayanan publik. Sebagai suatu profesi,
pegawai ASN dalam melaksanakan tugasnya harus profesional, dalam arti memiliki
kompetensi yang dibutuhkan serta berpegang pada nilai dasar, Kode Etik dan Kode
Perilaku selaku aparatur negara, sebagaimana diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang
ASN. Profesionalitas pegawai ASN tercermin tidak hanya pada kompetensi yang dimiliki
namun juga pada sikap dan kepatuhan terhadap kode etik dan kode perilaku.
 Profesionalitas erat kaitannya dengan etika ASN dalam bekerja. Kode Etik dan Kode
Perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN melaksanakan tugasnya dengan
jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi, cermat, disiplin, bersikap melayani dan
melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan peraturan perundangundangan dan etika
pemerintahan. Penerapan Kode Etik dan Kode Perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
citra dan martabat seorang ASN.
 Kode Etik dan Kode Perilaku juga berfungsi sebagai standar untuk menilai apakah
perilaku yang dijalankan dapat dikatakan baik atau buruk. Kode Etik dan Kode Perilaku
berperan dalam menegakkan self-control bagi pegawai ASN untuk dapat melaksanakan
tugasnya secara profesional guna menjamin mutu profesi ASN. Pegawai ASN yang
profesional akan mendukung peningkatan kinerja dan citra birokrasi pemerintah.
LATIHAN EVALUASI 2
a. Jelaskan makna dan keuntungan penerapan sistem merit?
Sistem Merit memiliki peran yang penting dalam mewujudkan sistem organisasi yang baik dalam
pemerintahan, sehingga implikasinya akan terbentuk pelayanan yang baik dan mensejahterakan
rakyat.
Sistem merit berusaha dibangun dan diterapkan untuk membuat lingkungan kerja yang suportif
untuk perkembangan kualitas kinerja, mulai dari proses rekrutmen, proses ketika menjabat
sebagai ASN hingga akhir jabatan. Di Indonesia, sistem ini sudah mulai untuk diterapkan, dengan
diamanatkan pada Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).
b. Berikan contoh penerapan sistem merit dalam penilaian kinerja pegawai?
Ada enam poin penting yang harus dicermati dari sistem Merit, pertama, tentang
pengorganisasian perencanaan ASN didasarkan pada fungsi organisasi melalui analisis jabatan
dan analisis beban kerja, audit kepegawaian penyesuaian arah kebijakan nasional, Kedua,
rekrutmen berorientasi pada talenta terbaik, rekrutmen berbasis jabatan dan sertifikasi. Ketiga,
Pengembangan kapasitas dalam mengarungi kesenjangan kompetensi dengan cara pelatihan 20
jam pertahun bagi tiap PNS, Keempat, Penilaian kinerja yang berkelanjutan dengan cara
membentuk tim penilai kinerja, Kelima, Promosi dan rotasi menuju PNS yang dinamis dengan
cara talent mapping (melalui assesement) dan career planing (Open recrutment), Keenam,
mengapresiasi secara layakdengan perubahan sistem pensiun dan sistem kompensasi yang
memadai.
LATIHAN EVALUASI 3
a. Coba jelaskan perbedaan antara manajemen PNS dan Manajemen PPPK
Perbedaan Manajemen PNS sesuai dengan PP 11 Tahun 2017 dengan Manajemen PPPK
yang juga diatur dalam PP 49 Tahun 2018. Manajemen PNS yaitu menduduki jabatan
pemerintahan, mengisi seluruh jabatan ASN, berstatus pegawai tetap, memiliki NIP secara
nasional, melaksanakan tugas pemerintahan, usia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 35
tahun, gaji berdasarkan perundang-undangan, perlindungan baik berupa pensiun, JHT (Jaminan
Hari Tua), Jaminan Kesehatan, JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), JKm (Jaminan Kematian),
BanHK dan yang terakhir PNS ada jenjang karirnya hingga bisa menempati jabatan pimpinan
utama. Sedangkan manajemen PPPK yaitu menduduki jabatan pemerintahan, jabatan ASN yang
dapat diisi yakni Jabatan Fungsional dan JPT Madya serta Utama tertentu, diangkat dengan
perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi, memiliki NIP secara Nasional, melaksanakan
tugas pemerintahan, usia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi setahun sebelum batas
usia pensiun (58 Tahun), masa kerja paling singkat satu tahun, gaji berdasarkan perundang-
undangan, Perlindungan berupa JHT (Jaminan Hari Tua), Jaminan Kesehatan, JKK (Jaminan
Kecelakaan Kerja, JKm (Jaminan Kematian), BanHK, dan yang terakhir adalah PPPK
hanya bisa menempati jabatan pimpinan utama dan madya lewat open bidding (penawaran
terbuka).
b. Bagaimana perbedaan mekanisme pengisian jabatan pimpinan tinggi ASN dan penggantian
jabatan pimpinan tinggi ASN
Pengisian jabatan pimpinan tinggi utama dan madya pada kementerian, kesekretariatan lembaga
negara, lembaga nonstruktural, dan Instansi Daerah dilakukan secara terbuka dan kompetitif di
kalangan PNS dengan memperhatikan syarat kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan
dan latihan, rekam jejak jabatan, dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan Penggantian pejabat pimpinan
tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun. Jabatan
Pimpinan Tinggi dapat diperpanjang berdasarkan pencapaian kinerja, kesesuaian kompetensi, dan
berdasarkan kebutuhan instansi setelah mendapat persetujuan Pejabat Pembina Kepegawaian dan
berkoordinasi dengan KASN.

c. Coba diskusikan peranan sistem informasi ASN dalam pengelolaan ASN


Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen
ASN diperlukan Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional
dan terintegrasi antarInstansi Pemerintah. Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data dalam
Sistem Informasi ASN, setiap Instansi Pemerintah wajib memutakhirkan data secara berkala dan
menyampaikannya kepada BKN. Sistem Informasi ASN berbasiskan teknologi informasi yang
mudah diaplikasikan, mudah diakses, dan memiliki sistem keamanan yang dipercaya. Sistem
Informasi ASN memuat seluruh informasi dan data Pegawai ASN. Data Pegawai ASN paling
kurang memuat:
1. data riwayat hidup;
2. riwayat pendidikan formal dan non formal;
3. riwayat jabatan dan kepangkatan;
4. riwayat penghargaan, tanda jasa, atau tanda kehormatan;
5. riwayat pengalaman berorganisasi;
6. riwayat gaji;
7. riwayat pendidikan dan latihan;
8. daftar penilaian prestasi kerja;
9. surat keputusan; dan kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai