Anda di halaman 1dari 18

PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2022

Agenda Kedudukan dan Peran PNS untuk mendukung terwujudnya


Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

TUGAS INDIVIDU AGENDA III

Nama : drg. Salsabila Milatina Askiyah

NIP : 199503032022032008

Angkatan : 118

Kelompok/absen : 2/26

1. Learning Jurnal materi Managemen ASN dan Smart ASN


Managemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesipegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil negara
yang unggul, selaras, dan mengikuti perkembangan jaman.
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri
Sipil (PNS); dan b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS yaitu warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu diangkat
sebagai pegawai ASN secara tetap dan diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan memiliki
nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK yaitu pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja, warga negara Indonesia yang memiliki
syarat tertentu yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah
untuk jangka waktu tertentu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ASN
merupakan sebuah pekerjaan profesi. Sebagai pekerja profesi harus
mempunyai kriteria-kriteria tertentu, antara lain kualifiasi, kompetensi dan
kinerja. Kualifikasi sendiri merupakan syarat pendidikan minimal untuk
menjadi seorang ASN,
Untuk menjalankan kedudukannya maka pegawai ASN berfungsi
sebagai : a) Pelaksana kebijakan publik yaitu melaksanakan kebijakan yang
dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; b) Sebagai Pelayanan Publik yaitu
memberikan pelayanan publik yang profesional dan yang berkualitas; c)
Perekat dan Pemersatu Bangsa yaitu mempererat persatuan dan kesatuan
NKRI. Selanjutnya peran dari pegawai ASN ialah Perencana, pelaksana dan
Pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional bebas dari intervensi politik serta bebas dari praktek KKN.
Hak dan Kewajiban ASN, Hak adalah suatu kewenangan atau
kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi
oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah
sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin
kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. yang
membedakan Hak dari PNS dan PPPK hanyalah jaminan pensiun dan
jaminan hari tua. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai
berikut
PNS berhak memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;

2) cuti;

3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

4) perlindungan; dan

5) pengembangan kompetensi

Sedangkan PPPK berhak memperoleh:


1) gaji dan tunjangan;

2) cuti;

3) perlindungan; dan

4) pengembangan kompetensi
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang
bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang
sepatutnya diberikan. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU
ASN adalah:
1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah


yang berwenang;
4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,


kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan;
7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; dan
8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Macam-macam Nilai Dasar ASN meliputi :
1. Memegang teguh ideologi Pancasila
2. Setia dan mempertahankan Undang – undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
3. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
4. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
5. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
6. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
7. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
8. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik
9. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah
Kemudian Kode etik dan kode perilaku ASN di sebutkan beberapa
macam yaitu :
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4. Melaksankan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan perundang-undangan dan etika pemerintah
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dn efisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksankan
tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada phak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan infotmasi Intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atat untuk orang lain
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
inegritas ASN
12. Melaksanakan ketentuan perturn perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai
Fungsi dari kode etik dan perilaku ASN meliputi; a) sebagai pedoman,
panduan, birokrasi publik/ASN dalam menjalankan tugas dan kewenangan
agar tindakannya dinilai baik; b) sebagai standar penilaian sifat, perilaku,
dan tindakan birokrasi publik/ASN dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya. Kode etik ASN ini selanjutnya lebih jauh dijelaskan
didalam UU ASN no 5 th 2014. Dalam menjalankan manajemen ASN maka
dibutuhkan yang namanya sistem merit. Sistem merit merupakan konsepsi
dalam manajemen SDM yang menggambarkan diterapkannya objektifitas
dalam keseluruhan semua proses dalam pengelolaan AsN yakni pada
pertimbangan kemampuan dan prestasi individu untuk melaksanakan
pekerjaannya.
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan
pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja, yang diberlakukan secara adil
dan wajar dengan tanpa diskriminatif. Manfaat adanya sistem merit ini
adalah mendukung keberadaan penerapan prinsip akuntabilitas, dapat
mengarahkan SDM untuk dapat mempertanggung jawabkan tugas dan
fungsinya, instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan
berintegritas untuk mencapai visi dan misinya. Sedangkan manfaat sistem
merit bagi pegawai yaitu mempunyai penjaminan keadilan dan ruang
keterbukaan dalam perjalanan karir seorang pegawai, memiliki kesempatan
yang sama untuk meningkatkan kualitas diri. Sistem merit dalam monitoring
penilaian pengembangan yaitu pangkat dan jabatan, pengembangan karir,
mutasi pegawai, dan penilaian kinerja. Tujuan dari system merit meliputi :
1. Merekrut ASN yang professional dan berintegritas dan
menempatkan mereka pada jabatan-jabatan birokrasi pemerintah
sesuai kompetensinya.
2. Mempertahankan ASN melalui pemberian kompensasi yang adil
dan layak
3. Mengembangkan kemampuan ASN melalui bimbingan dan diklat
4. Melindungi karir ASN dari politisasi dan kebijakan yang
bertentangan dengan prinsip merit (nepatisme,premodialisme,dll)
Prinsip – prinsip system merit yaitu :
1. Rekrutmen, promosi berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan
kinerja
2. Imbalan, hukuman serta perlakuan yang adil
3. Program pelatihan dan pengembangan untuk menjamin kualitas
SDM
4. Pegawai dipertahankan karena kinerja yang baik; bagi yang tidak
memadai kinerjanya harus di koreksi dan yang tidak dapat
dikoreksi harus dikeluarkan
5. Pegawai harus dilindungi dari tindakan kesewenang-wenangan
(politis)
6. Dilarang untuk menggunakan kewenangannnya untuk kepentingan
politik, kelompok dan pribadi.
Membangun system merit perlu adanya mengapresiasi secara layak,
menuju ASN yang dinamis, meningkatkan kinerja berkelanjutan,
menyesuaikan arah pembangunan nasional, mendapatkan talenta terbaik,
mengurangi kesenjangan kompetensi.
Mekanisme pengelolaan ASN merupakan salah satu bagian dari
rekrutmen dari based on need / kebutuhan (Anjab & ABK) untuk jangka
waktu 5 th, pengembangan pegawai yaitu sebagai hak pegawai ASN;
bentuk-bentuk pengembangan kompetensi, pertukaran PNS-Swasta,
Promosi dengan basis karir terbuka (kompetensi); kesejahteraan yang
berdasarkan beban kerja, tanggung jawab, resiko pekerjaan dan kinerja;
manajemen kinerja merupakan position dan perfotmance based salary,
sanksi atas tidak tercapaikanya kinerja; disiplin dan etika termasuk rincian
kode etik profesi dan sanksi; pensiun merupakan fully funded sistem
pendanaan pensiun bersumber dari iuran yang dilakukan secara Bersama-
sama oleh PNS.
Manajemen Talenta adalah serangkaian proses sumber daya manusia
terpadu dalam mengidentifikasi, mengelola dan mengembangkan
kemampuan seseorang berdasarkan kinerja yang dimiliki dengan tujuan
mendapatkan karyawan yang tetap sesuai dengan pekerjaan yang
diharapkan oleh Organisasi. Ketua KASN, bahwa ketika Instansi
Pemerintah mendapatkan nilai yang baik atau baik sekali dalam penerapan
sistem merit, maka Instansi Pemerintah dapat dikecualikan dari proses
seleksi terbuka dan diganti dengan proses manajemen talenta. Faktor kunci
dari manajemen talenta adalah pengembangan. Namun demikian
pengembangan tidak dapat berdiri sendiri tanpa didukung oleh hal lain
seperti sistem penilaian kinerja yang baik atau suksesi yang baik. Sebaik-
baiknya proses pengembangan talenta karyawan tidak akan berhasil
maksimal dalam menciptakan pimpinan perusahaan apabila bahan baku
dalam proses rekrutmennya tidak dapat menyaring karyawan bertalenta.
Manfaat manajemen talenta meliputi :
1. Tersedianya terus-menerus karyawan yang mencapai potensi
terbaik mereka masing-masing.
2. Membantu perusahaan untuk menjawab tantangan bisnis.
3. Dapat memasuki wilayah pasar baru dan bisa bersaing dengan
kompetitor.
4. Mampu mengembangkan reputasi publik untuk menjadi tempat
kerja yang bagus.
5. Memupuk loyalitas para karyawan yang telah bekerja di
perusahaan
Proses Manajemen talenta (Cappelli, 2008) yaitu Menetapkan Kriteria
talenta (talenta criteria), Menyeleksi Group Pusat Pengembangan talenta
(Talenta pool selection) , Membuat program percepatan pengembangan
talenta (Acceleration development program), Menugaskan posisi kunci (key
position assignment), Mengevaluasi kemajuan program (Monitoring
program).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2005 tentang Aparatur
Sipil Negara Juncto Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil, secara substansi peningkatan kapasitas
SDM perlu upaya percepatan dari semua instansi. Pendekatan Corporate
University menjadi salah satu alternatif strategis untuk merespon arah
kebijakan nasional dalam tataran rancang bangun program pengembangan
kompetensi bagi pegawai. Corrporate university ini merupakan strategi
manajemen organisasi dalam rangka memperbaiki ilmu manajemennya
untuk mencapai tujuan strategis organisasi.
Smart ASN
Berdasarkan arahan presiden pada poin pembangunan SDM dan
persiapan kebutuhan SDM talenta Digital, literasi digital berperan penting
untuk meningkatkan kemampuan kongitif Smber daya manusia di indonesia
agar ketrampilannya tidak sebatas mengoperasikan gawai. Literasi digital
adalah pengetahuan atau kemampuan untuk menggunakan media digital
dengan bijak, seorang pengguna yang memiliki literasi digital yang bagus
tidak hanya mampu mengoperasikan alat melainkan juga mampu bermedia
digital dengan penuh tanggung jawab. Literasi digital di bagi menjadi 4
kompetensi yaitu :
1. kecakapan menggunakan media digital (digital skills)
2. budaya menggunakan digital (digital culture)
3. etis menggunakan media digital (digital ethics)
4. aman menggunakan media digital (digital safety)
Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika, budaya,
keamanan, dan kecakapan dalam bermedia digital. Etiak bermedia digital
meliputi kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan
sehari-hari. Konten negative yang membarengi perkembangan dunia digital
tentu menyasar para pengguna internet yang substansinya mengarah pada
penyebaran kebencian ata permusuhan berdasarkan susku, agama, ras dan
golongan, contohnya adalah hoaks, cyberbullyng dan hate speech.
Tiga tantangan dalam menimbang urgensi penerapan etika
bermedia digital :
1. Penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-
hari masyarakat Indonesia. Bukan hanya jumlah dan aksesnya
yang bertambah, durasi penggunaannyapun meningkat drastic
2. Perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari media
konvensional ke media digital. Karackter media digital yang
serba cepat dan instan, menyediakan kesempatan tak terbatas
dan big data, telah mengubah perilaku masyarakat dalam
segala hal, mulai dari belajar, bekerja, bertransaksi, hingga
berkolaborasi.
3. Intensitas orang berinteraksi dengan gawai semakin tinggi,
situasi pandemi COVID-19 yang menyebabkan berbagai isu dan
gesekan. Semua ini tak lepas dari situasi ketika semua orang
berkumpul di media gina melaksanakan segala aktivitasnya
tanpa batas.
Kompetensi keamanan digital merupakan kecakapan individual
yang bersifat formal dan mau tidak mau bersentuhan dengan aspek
hokum positif. Secara individual, terdapat tiga area kecakapan keamanan
digital yang wajib dimiliki oleh pengguna media digital. Lanskap digital
internet dan dunia maya meliputi lanskap digital yang merupakan sebutan
kolektif untuk jaringan social, surel, situs daring, perangkat seluler, dan
lain sebagainya. Fungsi perangkat keras dan perangkat lunak saling
berkaitan sehingga tidak bias lepas satu sama lain. Kita tidak bisa
mengakses dunia digital tanpa fungsi dari keduanya. Komputer yang
paling dekat dengan kehidupan kita adalah computer pibadi. Computer
merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut computer yang
didiesain untuk penggunaan individu.
Partisipasi literasi digital dalam seni budaya tradisional dan
kontemporet bisa dilakukan dengan banyak cara, salah satunya adalah
bergabung dengan berbagai kelompok seni budaya tradisional dan
kontemporer, serta menjadi bagian dari kelompok penjaga dan pelestari
Bahasa daerah di masing-masing daerah. Berpartisipasilah dengan
mendorong agar Lembaga budaya atau komunitas ini memiliki media
digital, sehingga mampu menghadirkan seni, budaya, dan Bahasa daerah
mereka dalam ruang digital yang lebih luas. 8 Prinsip praktik digital
meilputi :
1. Menyediakan pelayanan inklusif dan responsive yang
mendorong pekerjan digitak maupun aktivitas pembelajaran
2. Menyertakan aspek kesejahteraan digital dalam kebijakan yang
sudah ada, khususnya yang berkaitan dengan kebijakan
aksesibilitas dan inklusi
3. Menyediakan lingkungan fisik dan daring yang aman. Prinsip ini
termasuk penyediaan pencahayaan ruangan yang memadai,
askes wifi, dsb dan memastikan setiap individu mematuhi
peraturan mengenai kesehatan dan keselamatan.
4. Mematuhi petugas yang bertanggung jawab mengenai aktivitas
digital (misalnya penanggung jawab aktivitas digital dikantor
maupun dalam aktivitas belajar disekolah
5. Penuhi tanggung jawab etik dan hokum yang berhubungan
dengan aksesilitas, kesehatan, kesetaraan, dan inklusi
(misalnya peraturan ketenagakerjaa mengenai lembar, UU ITE,
dsb)
6. Menyediakan pelatihan, kesempatan belajar, pendampingan,
dan bantuan pasrtisipasi dalam kegiatan digital (misalnya
peningkatan kapasitas kemampuan digital bagi pekerja maupun
siswa)
7. Memahami portensi dampak positif maupun negative dari
aktivitas digital pada kesejahteraan individu
8. Menyediakan sistme, perlengkapan, dan konten digital yang
inklusif dan mudah diakses.
2. Matriks Rancangan Kegiatan Dalam Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS Serta Kedudukan Dan Peran PNS untuk mendukung
terwujudnya Smart Governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Nama : drg. Salsabila Milatina Askiyah

Jabatan : Ahli Pertama – Dokter Gigi

Unit Kerja : UPT Puskesmas Subah

Tupoksi yang sesuai dengan RA : Melaksanaan kegiatan Penyuluhan melalui media leaflet dan demo sikat gigi untuk meningkakan pengetahuan ibu
tentang kesehatan gigi dan mulut anak di UPTD Puskesmas Subah Kabupaten Batang
Identifikasi Isu ( diambil dari USG ) : 1. Rendahnya Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut anak di Puskesmas Subah Kabupaten
Batang
2. Banyaknya kunjungan pasien anak dengan kasus karies (gigi berlubang) di UPTD Puskesmas Subah
Kabupaten Batang.
3. Kurangnya kedisiplinan dan kepatuhan pasien dalam perawatan gigi di UPTD Puskesmas Subah Kabupaten
Batang.
Isu yang diangkat ( core issue ) : Rendahnya Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut anak di Puskesmas Subah Kabupaten Batang

Penyebab Isu ( diambil dari Fishbond ) : MAN :Banyaknya kunjungan pasien anak dengan kasus gigi berlubang dan Operator belum maksimal dalam
melakukan penyuluhan kesgilut
MATERIAL : Belum adanya materi penyuluhan berupa leaflet tentang kesehatan gigi anak dan Belum adanya materi
penyuluhan berupa leaflet tentang kesehatan gigi anak
METHOD :Belum adanya sosialisasi pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut anak dan Penyuluhan tidak
menyuluruh khususnya kepda ibu yang memiliki anak.
MILIEU : Belum sadarnya masyarakat untuk pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dan Kurangnya koordinasi antar
bidang

Gagasan pemecahan isu ( konsep judul ) : Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan melalui media leaflet dan demo sikat gigi untuk meningkakan pengetahuan ibu
tentang kesehatan gigi dan mulut anak di UPTD Puskesmas Subah Kabupaten Batang
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/ KETERKAITAN KONTRIBUSI TERHADAP PENGUATAN
KEGIATAN HASIL SUBSTANSI MATA VISI-MISI NILAI NILAI
PELATIHAN ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Merencanakan Terencananya Keterkaitan kegiatan 1. Dengan adanya masukan dan Adanya hasil
kegiatan kegiatan dengan Manajemen ASN saran dari mentor dan rekan kerja perencanaan untuk
Penyuluhan kepada penyuluhan : maka sesuai dengan visi kegiatan penyuluhan
ibu tentang secara Dalam merencankan Puskesmas Subah adalah maka menguatkan nilai
kesehatan gigi dan terstruktur kegiatan penyuluhan “Menjadi institusi pelayanan nilai organisasi yaitu
mulut anak. dengan baik kepada ibu tentang kesehatan dasar yang 1. Santun, Sopan
(Sumber Kegiatan): kesehatan gigi dan mulut berkualitas, profesional, dan bertutur kata dan
Perintah atasan dan 1. Berkonsultasi dengan 1. Adanya masukan dengan merencanakan berbasis teknologi informasi berperilaku.
Inovasi atasan (mentor) dan dan saran dari secara terstruktur baik dan menuju terwujudnya 2. Akuntabel dapat di
berdiskusi dengan rekan mentor maupun berkonsultasi dengan masyarakat sehat “ dan pertanggung
kerja rekan kerja atasan dan rekan kerja mendukung misi pertama jawabkan
(perawat gigi dan 2. Ditetapkannya secara jujur, sopan, “Memberikan dan 3. Integritas dalam
koordinator KIA) waktu dan ramah serta menjaga meningkatkan pelayanan melaksankan tugas
2. Mempersiapkan waktu fasilitas tempat ketidak adanya konflik kesehatan dasar yang bermutu,
dan tempat pelaksanaan untuk kegiatan beda pendapat agar tidak merata dan terjangkau dengan
kegiatan dan yang akan mengganggu rencana berbasis teknologi informasi”.
berkoordinasi dengan dilaksanakan kegiatan penyuluhan. 2. Dengan di tetapkannya waktu dan
phak-pihak terkait 3. Adanya (Nilai Dasar ASN) fasilitas pendukung kegiatan
kegiatan yang akan pemahaman dari Keterkaitan Kegiatan penyuluhan maka sesuai dengan
dilakukan gagasan yang dengan Smart ASN : visi Puskesmas Subah adalah
3. Memaparkan gagasan sudah Dalam perencanaan “Menjadi institusi pelayanan
atau ide dan meminta disampaikan dan kegiatan penyuluhan dan kesehatan dasar yang
saran dan masukan mendapat berkonsultasi dengan berkualitas, profesional, dan
untuk menyelesaikan isu masukan untuk atasan secara sopan, berbasis teknologi informasi
dan menentukan judul lebih lanjut ramah dan bahasa yang menuju terwujudnya
rancangan aktualisasi baik secara langsung masyarakat sehat “ dan
maupun melalui apilkasi mendukung misi pertama yaitu
Whatsapp (Digital “Memberikan dan
Ethics) meningkatkan pelayanan
kesehatan dasar yang bermutu,
merata dan terjangkau dengan
berbasis teknologi informasi”.
3. Dengan adanya pemahaman
gagasan yang sudah diutarakan
tentang kegiatan yang akan
dilakukan maka sesuai dengan
visi Puskesmas Subah adalah
“Menjadi institusi pelayanan
kesehatan dasar yang
berkualitas, profesional, dan
berbasis teknologi informasi
menuju terwujudnya
masyarakat sehat “ dan
mendukung misi pertama yaitu
“Memberikan dan
meningkatkan pelayanan
kesehatan dasar yang bermutu,
merata dan terjangkau dengan
berbasis teknologi informasi”.
2. Membuat
1 Leaflet Tersedianya Keterkaitan kegiatan 1. Tersusunnya materi tentang Dengan tersedianya
tentang
. kesehatan konten media dengan Manajemen ASN kesgilut untuk leaflet maka konten media leaflet
gigi dan mulut anak leaflet untuk : sesuai dengan visi Puskesmas sebagai media
(Sumber Kegiatan): penyuluhan Saya akan mengumpulkan Subah adalah “Menjadi institusi penyuluhan maka
Tupoksi/SKP dan kesgilut materi kesehatan gigi dan pelayanan kesehatan dasar penguatan nilai nilai
Inovasi mulut untuk pembuatan yang berkualitas, profesional, organisasi yaitu
1. Mencari materi tentang 1. Mendapatkan leaflet sebagai media dan berbasis teknologi 1. Handal,
kesehatan gigi dan materi tentang penyuluhan kesgilut informasi menuju terwujudnya memberikan
mulut untuk pembuatan kesgilut untuk dengan teiliti, cermat, masyarakat sehat “ dan pelayanan terbaik
leaflet. leaflet menarik, mudah mendukung misi pertama yaitu oleh tenaga
2. Mencari desain leaflet 2. Mendapatkan dipahami dan “Memberikan dan profesional
yang sederhana dan desain terkait memastikan isi dari leaflet meningkatkan pelayanan 2. Akuntabel, dapat di
bisa dimengerti oleh leaflet yang akan tersebut dibuat benar dan kesehatan dasar yang pertanggung
peserta penyuluhan di buat sesuai. Dan dapat di bermutu, merata dan jawabkan
3. Adanya media pahami oleh peserta terjangkau dengan berbasis 3. Empati, melayani
3. Membagikan leaflet ke pendukung yang penyuluhan. (Kode Etik teknologi informasi”. dengan sepenuh
ibu yang mendapatkan
diterima oleh ibu dan Perilaku ASN) 2. Dengan mendapatkan desain hati
penyuluhan pada waktu
setelah leaflet untuk media penyuluhan
kegiatan penyuluhan
pembagian Keterkaitan Kegiatan maka sesuai dengan visi
leaflet dengan Smart ASN : Puskesmas Subah adalah
Dalam proses pembuatan “Menjadi institusi pelayanan
materi leaflet media kesehatan dasar yang
penyuluhan saya akan berkualitas, profesional, dan
menggunakan aplikasi berbasis teknologi informasi
digital untuk membuat menuju terwujudnya
desain dan bahan materi masyarakat sehat “ dan
leaflet. (Digital Skills). mendukung misi pertama yaitu
Serta berdiskusi dengan “Memberikan dan
rekan kerja perawat gigi meningkatkan pelayanan
dengan sopan, bahasa kesehatan dasar yang
yang baik secara langsung bermutu, merata dan
maupun melalui apilkasi terjangkau dengan berbasis
Whatsapp (Digital Ethics) teknologi informasi”.
3. Adanya media pendukung
berupa leaflet untuk kegiatan
penyuluhan maka sesuai dengan
visi Puskesmas Subah adalah
“Menjadi institusi pelayanan
kesehatan dasar yang
berkualitas, profesional, dan
berbasis teknologi informasi
menuju terwujudnya
masyarakat sehat “ dan
mendukung misi kedua yaitu
“Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hifup sehat”.

3. Mempersiapkan soal Tersusunnya Keterkaitan kegiatan 1. Terkumpulnya materi yang akan Dengan tersusunnya
pre test dan post test soal-soal pretes dengan Manajemen ASN disampaikan sewaktu soal-soal pre test dan
untuk diberikan dan post test : penyuluhan maka sesuai dengan post test maka
sebelum dan sesudah Dalam mempersiapkan visi Puskesmas Subah adalah menguatkan nilai nilai
penyuluhan soal pretest dan post test “Menjadi institusi pelayanan organisasi yaitu
(Sumber Kegiatan): dalam kegiatan kesehatan dasar yang 1. Akuntabel, dapat
Tipoksi/SKP dan 1. Mengumpulkan materi 1. Adanya materi penyuluhan kesehatan gigi berkualitas, profesional, dan dipertanggung
Inovasi tentang kesehatan gigi yang terkumpul dan mulut dilakukan berbasis teknologi informasi jawabkan.
bayidan anak untuk materi dengan teliti, cermat menuju terwujudnya 2. Integritas dalam
2. Menyusun pertanyaan penyuluhan sesuai pedoman yang masyarakat sehat “ dan melaksanakan
pre-testdan post-test 2. Mendapatkan sesuai kompetensi mendukung misi kedua yaitu tugas.
untuk mengetahui soal soal pretest profesi Kedokteran Gigi. “Mendorong kemandirian 3. Handal,
tingkat pengetahuan ibu dan post-test (Kode Etik dan Perilaku masyarakat untuk hidup memberikan
terkait ASN) pelayanan terbaik
atas kesehatan gigidan pengetahuan ibu sehat”. oleh tenaga
anak tentang Keterkaitan Kegiatan 2. Tersusunnya soal soal pretest profesional
3. Membagikan soal pre kesehatan gigi dengan Smart ASN : dan post test maka sesuai
test dan post test dan mulut Dalam penyusunan soal dengan visi Puskesmas Subah
sebelum dan sesudah 3. Telah diisinya pre test dan post test adalah “Menjadi institusi
kegiatan penyuluhan. soal pre-test dan mencari data dengan pelayanan kesehatan dasar
post-test googling menggunakan yang berkualitas, profesional,
sebelum dan laptop dan HP (Digital dan berbasis teknologi
sesudah di Skills). Selain itu saya informasi menuju terwujudnya
berikan juga memastikan bahwa masyarakat sehat “ dan
penyluhuan soal pre test dan post test mendukung misi pertama yaitu
yang telah dibuat “Memberikan dan
tersimpan dengan baik meningkatkan pelayanan
dalam bentuk file (Digital kesehatan dasar yang
Safety) agar memudahkan bermutu, merata dan
ketika suatu hari terjangkau dengan berbasis
membutuhkan data teknologi informasi”.
tersebut. 3. Yang nantinya soal soal diisi oleh
ibu yang diberikan penyuluhan
maka sesuai dengan visi
Puskesmas Subah adalah
“Menjadi institusi pelayanan
kesehatan dasar yang
berkualitas, profesional, dan
berbasis teknologi informasi
menuju terwujudnya
masyarakat sehat “ dan
mendukung misi kedua yaitu
“Mendorong kemandirian
masyarakat untuk hidup
sehat”.
4. Melaksanakan Terlaksanya Keterkaitan kegiatan 1. Persiapan tempat untuk kegiatan Telah terlaksananya
kegiatan penyuluhan kegiatan dengan Manajemen ASN penyuluhan maka sesuai dengan kegiatan penyuluhan
(Sumber Kegiatan): penyuluhan secara : visi Puskesmas Subah adalah maka dapat
Tupoksi/SKP dan baik sesuai apa Saya dalam “Menjadi institusi pelayanan menguatkan nilai nilai
Inovasi yang direncanakan melaksanakan kegiatan kesehatan dasar yang organisasi yaitu
penyuluhan tentang berkualitas, profesional, dan 1. Empati, melayani
kesehatan gigi dan mulut berbasis teknologi informasi dengan sepenuh
1. Mempersiapkan 1. Telah diaturnya akan memberikan yang menuju terwujudnya hati
tempat kegiatan tempat kegiatan terbaik dengan masyarakat sehat “ dan 2. Teladan , menjadi
penyuluhan dan dengan baik memberikan materi yang mendukung misi pertama yaitu panutan dan
peserta penyuluhan 2. Adanya informasi berkualitas dan berharap “Memberikan dan tauladan bagi
yaitu ibu yang hadir yang di dapat materi yang diterima dapat meningkatkan pelayanan masyarakat dalam
waktu pemeriksaan di oleh ibu terkait meningkatkan kesehatan dasar yang berperilaku sehat
KIA dan membagikan penyuluhan pengetahuan peserta bermutu, merata dan 3. Santun, sopan
soal pre test sebelum pengetahuan dalam menjaga kesehatan terjangkau dengan berbasis bertutur kata dan
kegiatan penyuluhan kesehatan gigi gigi dan mulut anak. (Nilai teknologi informasi”. berperilaku
2. Memberikan dan mulut anak Dasar ASN).
penyuluhan kepada 3. Adanya feed Dan saya juga 2. Dengan pengetahuan dan
ibu dengan mencari back dari ibu memastikan materi informasi yang telah di dapat
perhatian agar para yang telah penyuluhan yang saya para ibu maka sesuai dengan
ibu fokus dalam diberikan berikan adalah benar dan visi Puskesmas Subah adalah
mendengarkan apa penyuluhan sesuai. (Kode Etik dan “Menjadi institusi pelayanan
yang sudah Perilaku ASN). kesehatan dasar yang
dijelaskan. berkualitas, profesional, dan
Keterkaitan Kegiatan berbasis teknologi informasi
3. Memberikan sesi dengan Smart ASN : menuju terwujudnya
tanya jawab secara
berlangsungnya kegiatan masyarakat sehat “ dan
verbal dan
penyuluhan yang mendukung misi kedua yaitu
membagilkan soal
dilakukan, saya “Mendorong kemandirian
post test
menggunakan hardware masyarakat untuk hidup sehat
dan software seperti ”.
laptop dan speaker untuk 3. Dengan harapan para ibu bertanya
memudahkan dalam dan menanggapi apa yang sudah
pemberian penyuluhan penyuluh sampaikan maka sesuai
terkait kesehatan gigi dan dengan visi Puskesmas Subah
mulut yang disampaikan adalah “Menjadi institusi
dengan media leaflet pelayanan kesehatan dasar
(Digital Skills). Sebelum yang berkualitas, profesional,
melakukan penyuluhan dan berbasis teknologi
saya terlebih dahulu informasi menuju terwujudnya
berkoordinasi dengan masyarakat sehat “ dan
rekan kerja yang akan mendukung misi ketiga yaitu
membantu persiapan “Menggerakan pembangunan
kegiatan yang akan saya berwawasan kesehatan dengan
lakukan dengan ramah dukungan dan kerjasama lintas
dan sopan(Digital sektor”.
Ethics). Selain itu, saya
juga memastikan kegiatan
penyuluhan yang
dilakukan berjalan dengan
harmonis.
(Digital Culture).

5. Melakukan Evaluasi Feedback dari Keterkaitan kegiatan 1. Hasil evaluasi yang akan di Dengan adanya
kegiatan kegiatan yang dengan Manajemen ASN dapatkan penyuluh dari hasil Feedback dilakukannya
(Sumber Kegiatan): sudah dilakukan : kegiatan maka sesuai dengan visi evaluasi setelah
Inovasi saya akan melakukan Puskesmas Subah adalah kegiatan penyuluhan
1. Evaluasi kegiatan yang 1. Adanya evaluasi proses evaluasi terkait “Menjadi institusi pelayanan maka dapat
sudah dilakukan kepada yang didapatkan pelaksanaan kegiatan kesehatan dasar yang menguatkan nilai nilai
rekan yang telah setelah penyuluhan yaitu penilaian berkualitas, profesional, dan organisasi yaitu
membantu dalam dilaksanakannya pretest dan post test berbasis teknologi informasi 1. Integritas dalam
kegiatan kegiatan untuk secara jujur dan menuju terwujudnya melaksankan tugas
2. Menilai hasil jawaban perbaikan kegiatan transparan, serta hasil masyarakat sehat “ dan 2. Akuntabel, dapat
pretest dan post test selanjutnya data yang terkumpul mendukung misi pertama yaitu dipertanggung
yang telah di jawab 2. Didapatkannya adalah data yang benar “Memberikan dan meningkatkan jawabkan.
hasil nilai pre test dari peserta yang pelayanan kesehatan dasar
3. Melakukan konsultasi dan post test yang mengikuti kegiatan yang bermutu, merata dan
denganmentor
sudah dikerjakan penyuluhan dan terjangkau dengan berbasis
mengenai hasil
3. Mendapatkan melakukan evaluasi teknologi informasi”.
aktualisasi dan
saran dan bersama rekan kerja 2. Ibu-ibu yang sudah mengisi
kelanjutan untuk
masukan setelah dengan bahasa yang lembar pretest dan post-test
kegiatan selanjutnya
dilakukannya baik, sopan santun agar dengan baikmaka sesuai dengan
kegiatan tidak saling visi Puskesmas Subah adalah
penyuluhan menyinggung (Kode Etik “Menjadi institusi pelayanan
dan Perilaku ASN). kesehatan dasar yang
berkualitas, profesional, dan
berbasis teknologi informasi
menuju terwujudnya
Keterkaitan Kegiatan masyarakat sehat “ dan
dengan Smart ASN : mendukung misi kedua yaitu
Dengan dilakukannya “Mnedorong kemandirian
evaluasi kegiatan masyarakat untuk hidup sehat”.
penyuluhan maka saya 3. Dengan adanya saran dan
berkoordinasi dengan masukan dari atasan dan rekan
rekan kerja terkait kerja maka sesuai dengan visi
kekurangan atau kendala Puskesmas Subah adalah
selama berlangsungnya “Menjadi institusi pelayanan
kegiatan penyuluhan kesehatan dasar yang
secara ramah dan berkualitas, profesional, dan
sopan(Digital Ethics). berbasis teknologi informasi
Selain itu, saya juga menuju terwujudnya
memastikan kegiatan masyarakat sehat “ dan
penyuluhan sudah mendukung misi ketiga yaitu
berjalan dengan “menggerakan pembangunan
harmonis (Digital berwawasan kesehatan dengan
Culture). dukungan dan kerjasama lintas
sektor”.

Anda mungkin juga menyukai