Anda di halaman 1dari 43

KAMPANYE STOP BUANG AIR

BESAR SEMBARANGAN (BABS)


di DESA GUNUNG PAYUNG
kec. CANDIROTO
Disampaikan oleh :
Tim PUSKESMAS CANDIROTO
PENDAHULUAN

 Kondisi sanitasi yang buruk dan ketersediaan air


minum yang tidak memenuhi syarat kesehatan
akan berkontribusi terhadap berbagai kasus
penyakit berbasis lingkungan, seperti misal
diare, ISPA, kecacingan, kulit dll. Hal ini terlihat
dari angka kejadian penyakit diare pada tahun
2013 sebesar 423 per 1.000 penduduk pada
semua umur, dan pada tahun yang sama terjadi
wabah/KLB diare di 16 provinsi dengan case
fatality rate sebesar 2,52.
Potret Sanitasi di Indonesia
efluen industri
di kawasan
pemukiman

MCK yang tidak buang air besar


berfungsi sembarangan

selokan tersumbat

Jamban yang
asal-asalan

mencuci dan mandi di


sungai tercemar pembuangan liar
lumpur tinja
Mengapa penanganan sanitasi
penting?
DENGAN SANITASI DAPAT MEMBANGUN
“KUALITAS GENERASI PENERUS BANGSA”
2 dari 10 penduduk Jawa Tengah
BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
(BABS)

Sumber : www.stbm-indonesia.org, tgl 3-10-2015


KEBIJAKAN PL 5
TEMPAT BUANG AIR BESAR

Untuk apa
dibangun?????
Sungai multi fungsi
“HELIKOPTER”

KEBIJAKAN PL 8
“BAB DI KALI”

KEBIJAKAN PL 9
“PEMBUANGAN KE KALI”

KEBIJAKAN PL 10
Pengertian
• ODF (Open Defecation Free) adalah kondisi
ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak
buang air besar sembarangan.
• Biasa pula dg istilah lain SBS (= Stop Buang Air
Besar Sembarangan)
• Jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja
yang effektif untuk memutus mata rantai
penularan penyakit.
• Stop BABS (ODF) sebagai tahap awal utk
mencapai sanitasi total ---- caranya dg STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2014

RAPAT KOORDINASI STBM 12


PENYEBARAN PENYAKIT MELALUI TINJA
PILAR 3

PILAR 1

PILAR 4

PILAR 5

PILAR 2
KEBIJAKAN PL 13
STBM memutus mata rantai penyakit diare
• Dalam RPJMN 2014-2019, isu Goals 6 SDG’s ini mendapat
perhatian khusus. Akses air minum dan sanitasi berlaku
untuk semua atau disebut dengan Universal Access 2019
(UA-2019). Setiap orang diharapkan dapat mengakses
sumber air minum yang aman dan fasilitas sanitasi yang
layak atau 100 % akses dasar air minum dan sanitasi dimana
terdiri atas 85 % memenuhi SPM dan 15 % memenuhi
kebutuhan dasar.
• UA-2019 diatas mengisyaratkan bahwa, target pemenuhan
akses AMPL tidak hanya berorientasi pada ketersediaan
tetapi juga memperhatikan prinsip 4 K (kualitas,
kontinuitas, kapasitas dan keterjangkauan). Disamping itu
harus bisa dinikmati semua orang atau 100% terpenuhi.
MDGs to SDGs

2000 2015 2030

MDGs SDGs
PERHATIAN KHUSUS SEKTOR
KESEHATAN
Mengakhiri kelaparan, mencapai
ketahanan pangan dan meningkatkan
gizi, serta mendorong pertanian yang
berkelanjutan
Menjamin kehidupan yang sehat dan
mendorong kesejahteraan bagi
semua orang di segala usia
Menjamin kesetaraan gender serta
memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan
Menjamin ketersediaan dan
pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua orang
KEBIJAKAN GLOBAL DAN NASIONAL

18
TARGET NASIONAL AKSES SANITASI

AKSES UNIVERSAL SANITASI


100% TAHUN 2019

PERPRES NO 185 TAHUN 2014


Tentang
Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
AKSES SANITASI INDONESIA

2009: 51,19%; 2010: 55,54%; 2011: 55,60%; 2013: 59,71%


(Rata-rata kenaikan: 2,13% per tahun)
Target 2019: 100% (Rata-rata kenaikan: 8,06% per tahun)
BAB VI Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Temanggung

Isu Strategis RPJM Provinsi 2013 - 2018


NASIONAL 1.Pembangunan infrastruktur SDA untuk mewujudkan air
sebagai collective goods
2.Pengurangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat meliputi air minum, sanitasi dan perumahan
100% yang layak
Pelayanan
air minum Visi RPJMD Kabupaten Temanggung 2013 - 2018
“TERWUJUDNYA TEMANGGUNG SEBAGAI DAERAH AGRARIS BERWAWASAN
LINGKUNGAN, BERMASYARAKAT AGAMIS, BERBUDAYA, DAN SEJAHTERA
DENGAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH”

0% & Percepatan
penyediaan VISI PEMBANGUNAN SANITASI KABUPATEN Temanggung
Kawasan hunian layak “Terwujudnya Sanitasi Kabupaten Temanggung yang tertata Indah,
Kumuh (sewa/Milik) Bersih, Sehat menuju Sejahtera dan Mandiri”.
Perkotaan untuk MBR
MISI TERKAIT PEMBANGUNAN SANITASI
Misi Air Limbah Domestik:
Meningkatkan sarana dan prasarana pembuangan air limbah domestik yang sehat;

100% Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana pembuangan air limbah domestik;
Meningkatkan peran serta Dunia Usaha dalam penyediaan sarana pembuangan air limbah domestik.

Pelayanan Misi Persampahan:


Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri;
Sanitasi Mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang aman terhadap lingkungan; dan
Mengurangi tempat pembuangan sampah sementara liar di lingkungan permukiman.
Misi Drainase:
Meningkatkan peran serta Dunia Usaha dalam bidang drainase;
Meningkatkan sarana dan prasarana drainase yang berwawasan lingkungan;
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana drainase; dan
Meningkatkan Kesehatan masyarakat.
Hal Ini merupakan salah satu alasan bagi Pemerintah untuk secara
nasional melaksanakan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM)--khususnya pilar 1 (stop BABS)

Agar Percepatan tersebut tercapai ----- Perlu


dukungan Program, advokasi, sosialisasi dan
Implementasinya
STBM ?
(SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT)
(menurut Permenkes 3 th 2014 ttng STBM)

Pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan


sanitasi melalui pemberdayaan dengan metode
pemicuan.

Pemicuan : Cara untuk mendorong perubahan


perilaku higiene dan sanitasi individu dan masyarakat
atas kesadaran sendiri dengan menyentuh perasaan,
pola pikir, perilaku dan kebiasaan individu dan
masyarakat
Dasar pelaksanaan STBM
1. Permenkes No 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat.
2. Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor 132
Tahun 2013, Tentang Pelaksanaan STBM (Minimal 1
desa ODF /per puskesmas/tiap tahunnya)
3. Peraturan Presiden no 185 th 2014 tentang
Percepatan Penyediaan Air Minum & Sanitasi
4. STBM sebagai salah satu strategi untuk INDONESIA mencapai
UNIVERSAL ACCES 2019 (100% masyarakat sudah berakses ke JSP-
Jamban sehat Permanen)
5. Surat Gubernur Jateng no 440.1/0018501 tgl 31 Oktober 2016 tentang
Percepatan Stop BABS.
6. Surat Bupati Temanggung no 050/0036/2017 tgl 16 Pebruari 2017
tentang Percepatan Infrastuktur Air Minum dan Sanitasi ---- Ditujukan
Kepala Desa se-Kab TEMANGGUNG
RAPAT KOORDINASI STBM 24
Perilaku Stop Buang Air Besar
Sembarangan
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2014

1. Membudayakan perilaku buang air besar sehat


yang dapat memutus alur kontaminasi kotoran
manusia sebagai sumber penyakit secara
berkelanjutan;
2. Menyediakan dan memelihara sarana buang air
besar yang memenuhi standar dan persyaratan
kesehatan
VERIFIKASI SBS (PILAR 1)
A Pilar 1 Jawaban Keterangan
Lubang Kloset memiliki tutup agar serangga tidak bisa Jika leher angsa tutup tidak
1 Ya/Tidak
menyentuh tinja diperlukan
Jika < 10 m penampungan tinja harus
2 Jarak pembuangan tinja ke sumber air Ya/Tidak
kedap air
Bukan terbuat dari bambu atau kayu
3 Tempat Jongkok (Kloset) terbuat dari bahan yang kuat Ya/Tidak
lapuk

pembalut/pampers diperlakukan spt


4 Tinja Bayi atau lansia (Jika ada) di buang ke dalam kloset (WC) Ya/Tidak
limbah padat

5 Setiap orang di dalam rumah menggunakan WC Ya/Tidak Lakukan Pengamatan

6 Terdapat akses untuk anal cleansing (membersihkan dubur) Ya/Tidak Tergantung kebiasaan pengguna

7 Tidak ada tinja manusia terlihat di sekitar rumah,kebun,sungai Ya/Tidak Observiasi, tidak memiliki septik tank

Jumlah Pilar 1

Sungai/Kolam/K
* Tidak Punya Jamban BAB ke mana ?
ebun

Numpang
SEBELUM PEMICUAN SETELAH
Pembangunan Jamban oleh
Masyarakat--- tidak hrs mahal
PENGERTIAN JAMBAN

Suatu bangunan yg digunakan


utk membuang &
mengumpulkan kotoran
manusia dlm suatu tempat
tertentu, shg kotoran tsb
dlm suatu tempat tertentu
tdk menjadi penyebab
penyakit & mengotori
lingkungan pemukiman
(Depkes RI, 1995)
KRITERIA JAMBAN SEHAT

Kriteria jamban sehat berdasarkan


Kementerian Kesehatan yaitu :
1.Tidak mencemari air
2.Tidak mencemari tanah permukaan
3.Bebas dari serangga
4.Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
5.Aman digunakan oleh pemakainya
6.Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan
gangguan bagi pemakainya
7.Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
JAMBAN KELUARGA
• Bentuk jamban dikenal di masy
ada 3 :
1. Jamban cemplung
2. Jamban Plengsengan
3. Jamban Leher angsa
Mana yang lebih sehat ???
Alternatif Model Jamban :
‘ JAMBAN sehat +hemat’ model cor
JAMBAN SEHAT TERDIRI DARI 3 BAGIAN
1. CLOSET
2. SEPTIC TANK VENTILASI
3. RESAPAN

KEDAP AIR
KONSTRUKSI JAMBAN (Bagian Septic Tank)
Septic tank model silinder cor langsung tanpa sambungan

BAGIAN
DALAM
KONSTRUKSI JAMBAN (Bagian Septic Tank)
Septic tank segi empat dari batu bata

SEPTIC TANK RESAPAN


KONSTRUKSI JAMBAN (Bagian Septic Tank)
Septic tank tumpukan buis beton jadi (gorong-gorong)
KONSTRUKSI JAMBAN (Bagian Septic Tank)
Septic Tank tumpukan buis beton jadi
KONSTRUKSI JAMBAN (Bagian Septic Tank)
Septic Tank model silinder
KONSTRUKSI JAMBAN (Bagian Septic Tank)
Septic tank cor langsung tanpa sambungan
(mengurangi resiko kebocoran)
TEKNIK MEMBUAT JAMBAN SEHAT
Material
1. Pasir cor (pasir yg banyak batu kecilnya)
2. Semen
3. Closet
4. Pipa PVC 3”
5. Pipa PVC 2½” / 2”
6. Pipa PVC 1¼”
Campuran PC
7. Knie 3”
8. Tee 2½” / 2”
9. Tee 1¼” Buis beton 6 : 1
10.Besi cor Tutup/deck 4 : 1
TEKNIK MEMBUAT JAMBAN SEHAT
Biaya Berapa ??? -- cukup Rp 1.300.000,-/unit
meliputi (tenaga +material+transport) --
1 hr jadi --- 'konsumen tinggal memakai’

Anda mungkin juga menyukai