Anda di halaman 1dari 25

L A P O R A N P E N GE MB A N G A N D E S A S IA G A DI DESA SUWALUH KECAMATAN BALANGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

Disusun oleh :
1. Dewi Sucianingrum S.ked 2. Boby Tansrijata S.ked 3. Hesty Wulandari S.ked 4. Heru Dwi Cahyono S.ked 5. Yulia fitriani S.ked 6. Neneng Elisyah S.ked 7. Fitriyah Hanim S.ked 8. Yenni Vilia Novica S.ked 9. Rudy Harianto Agus S.ked 01700001 01700008 01700054 01700036 01700155 01700185 01700203 01700222 01700229

LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA 2008

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................................................ BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ A. LATAR BELAKANG ............................................................................................ B. INDIKATOR KEBERHASILAN ......................................................... ..................... BAB II. KONSEP DASAR SIAGA........................................................................................... A. PENGERTIAN DESA SIAGA ............................................................................... B. TUJUAN ................................................................................................................ C. SASARAN ............................................................................................................. D. PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN DESA SIAGA DI JAWA TIMUR ................................................................................................. E. KRITERA DESA SIAGA ....................................................................................... F. TAHAPAN DESA SIAGA ...................................................................................... G. PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................................................. BAB III. ANALISA SITUASI .................................................................................................. A. ANALISA SITUASI WILAYAH ........................................................................... 1. Geografis ......................................................................................................... 2. Data Demografi Tahun 2008 ............................................................................. B. KONDISI SARANA KESEHATAN ....................................................................... 1. Upaya Kesehatan Pemerintahan dan Swasta ....................................................... 2. Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar.................................................................... 3. Hasil Pencapaian ............................................................................................. 4. Upaya Kesehatan Rujukan ................................................................................ BAB IV. HASIL KEGIATAN ................................................................................................... A. ADVOKASI PADA KEPALA DESA / KELURAHAN ......................................... B. SOSIALISASI PENGEMBANGAN DESA SIAGA ............................................... C. PEMILIHAN PENGURUS dan KADER DESA SIAGA ........................................ D. PELATIHAN KADER TERPILIH ......................................................................... E. SURVEY MAWAS DIRI (SMD) ............................................................................ F. MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)................................................ BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... A. KESIMPULAN ..................................................................................................... B. SARAN ........................................................................................................................ LAMPIRAN i ii 1 1 2 3 3 3 3 3 4 5 6 7 7 7 7 8 8 8 9 11 12 12 12 12 14 15 16 21 21 21

1 ii

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Visi pembangunan kesehatan, yaitu Indonesia Sehat 2010 yang menggambarkan bahwa pada tahun 2010 bangsa Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Sejak dicanangkan visi tersebut telah banyak kemajuan yang ingin dicapai, akan tetapi kemajuan itu tampaknya masih jauh dari derajat yang ingin dicapai pada tahun 2010, yaitu masih tingginya angka kematian ibu dan bayi begitu juga angka kematian yang sering muncul seperti penyakit campak, difteri, TBC, demam berdarah dan diare, juga keadaan ini diperparah dengan timbulnya berbagai kejadian bencana alam. Adapun salah satu usaha untuk menjangkau target tersebut adalah dengan mengembangkan desa siaga. Desa siaga adalah merupakan gambaran desa yang mana masyarakatnya mau dan mampu mengenali tanda-tanda sebelum dan saat terjadi masalah untuk selanjutnya mau dan mampu mencegah serta menanggulangi masalah sesuai kewenangan dengan memanfaatkan segala potensi sumber daya yang ada secara mandiri. Pengembangan Desa Siaga mencakup upaya untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat desa, menyiapsiagakan masyarakat menghadapi masalah-masalah kesehatan, memandirikan

masyarakat dalam mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat merupakan kegiatan pendekatan edukatif sebagai upaya mendampingi (memfasilitasi) masyarakat untuk menjalani proses pembelajaran yang berupa proses pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, sehingga inti kegiatan Desa Siaga adalah memberdayakan masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Sesuai dengan kebijakan pembangunan kesehatan dan dalam rangka mewujudkan Desa Siaga perlu dikembangkan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes ) di semua Desa / Kelurahan.

Untuk mendukung atau sebagai aplikasi pelaksana terwujudnya menjadi Desa Siaga tersebut, maka perlu adanya suatu perencanaan sebagai tindak lanjut dari pengembangan SDM yang sudah dipersiapkan baik di Tingkat Desa / Kelurahan. Dalam mendukung usaha diatas maka desa Suwaluh berupaya untuk mewujutkan desa siaga melalui berbagai potensi yang dimiliki. Adapun kegiatan utama pengembangan desa siaga adalah penggerakan dan pemberdayaan masyarakat meliputi : 1. Individu (konseling). 2. Kelompok (kunjungan rumah). 3. Masyarakat (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa / PKMD).

B. INDIKATOR KEBERHASILAN a. Indikator proses i. Ada tidaknya forum masyarakat desa ii. Ada tidaknya sarana Yankes dasar iii. Ada tidaknya tenaga kesehatan iv. Ada tidaknya kader aktif v. Ada tidaknya POSKESDES b. Indikator keluarnya/output i. Frekuensi pertemuan masyarakat desa ii. Berfungsi tidaknya sistem kesiap siagaan dan

penanggulangan kegawat daruratan dan bencana iii. Berfungsi tidaknya sistem surveilans berbasis masyarakat iv. Ada tidaknya kegiatan promosi kesehatan untuk kadarzi dan PHBS v. Ada kegiatan deteksi gangguan kesehatan jiwa c. Indikator dampak/outcome i. Cakupan yankes (utamanya KIA) ii. Cakupan pelayanan UKBM lainnya iii. Jumlah kasus kegawat daruratan dan kejadian luar biasa yang dilaporkan dengan cepat iv. Cakupan rumah tangga yang mendapat promosi kesehatan untuk kadarzi dan PHBS
2

BAB II KONSEP DASAR DESA SIAGA

A. Pengertian Desa Siaga Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumberdaya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri.

B. Tujuan 1. Umum Terwujudnya masyarakat desa yang sehat, serta peduli dan tanggap terhadap permasalahan di wilayahnya. 2. Khusus a. Meningkatkan pengetahuan akan kesadaran masyarakat desa akan pentingnya kesehatan. b. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiap siagaan masyarakat desa terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah, kegawat daruratan). c. Meningkatkan keluarga yang sehat yang sadar gizi dan

melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. d. Meningkatkan kesehatan lingkungan didesa. e. Meningkatkan kemampuan dan kemauan masyarakat desa untuk menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan.

C. Sasaran Pengembangan Desa Siaga mempunyai tiga jenis sasaran yaitu : 1. Individu dan keluarga di desa. 2. Kelompok/pihak yang mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan perilaku. 3. Pihak-pihak yang mempunyai dukungan kebijakan akan peraturan perundang-undangan.

D. Pembentukan dan Pengembangan Desa Siaga di Jawa Timur 1. POLINDES Salah satu bentuk UKBM yang memiliki tenaga kesehatan yang tetap tinggal di desa. 2. POSYANDU Kelembagaan Posyandu, kemampuan kader dan sarana diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja Posyandu. 3. POSKESTREN Dengan pembinaan dan persiapan yang dilakukan, Poskestren yang ada dapat dijadikan awal dari pembentukan Desa Siaga. 4. POSKESDES Merupakan salah satu bentuk UKBM yang baru disosialisasikan oleh Departemen Kesehatan sebagai pusat pengembangan berbagai UKBM. E. Kriteria Desa Siaga 1. Forum Masyarakat Desa Sekelompok anggota masyarakat desa/kelurahan yang sepakat untuk peduli untuk memecahkan masalah dan mengembangkan programprogram antara lain kesehatan di wilayahnya. 2. Pelayanan Kesehatan Dasar Upaya pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan oleh seorang petugas keperawatan sesuai kompetensinya, dibantu oleh kader yang berasal dari masyarakat. 3. UKBM Wujud pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan yang

berkembang sesuai kebutuhan setempat misalnya : Posyandu, Polindes, Posyandu Lansia, POD, Poskeja. 4. Dibina Puskesmas PONED Puskesmas yang melayani rujukan kegawat daruratan ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi baru lahir. 5. Surveilans Berbasis Masyarakat Pengamatan dilakukan secara terus menerus oleh masyarakat terhadap: Gejala atau penyakit menular potensial KLB, gizi buruk dan faktor resiko lainnya. Kejadian lain masyarakat.
4

6. Sistem Kesiapsiagaan Dan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat Suatu tatanan yang berbentuk kemandirian masyarakat dalam kesiap siagaan menghadapi situasi kedaruratan (bencana, situasi khusus, dll). 7. Sistem Pembiayaan Kesehatan Berbasis Masyarakat Tatanan yang menghimpun upaya penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan dana bersumber dari masyarakat untuk menjamin pemeliharaan kesehatan masyarakat. 8. Lingkungan Sehat dan Masyarakat ber-PHBS Lingkungan yang bebas dari polusi, tersedia air bersih, sanitasi lingkungan memadai, perumahan dan pemukiman sehat. F. Tahapan Desa Siaga 1. Tahap Dibina, mempunyai 3 kriteria : FMD Yankes Dasar UKBM 2. Tahap Tumbuh, mempunyai 5 kriteria : FMD Yankes Dasar UKBM Dibina Puskesmas PONED Memiliki Sistem Surveilans 3. Tahap Kembang, mempunyai 7 kriteria : FMD Yankes Dasar UKBM yang berkembang Dibina Puskesmas PONED Surveilans berbasis masyarakat Sistem kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana berbasis masyarakat Sistem pembiayaan kesehatan berbasis masyarakat

4. Tahap Paripurna Sempurna, mempunyai 9 kriteria : FMD Yankes Dasar UKBM Dibina Puskesmas PONED Memiliki sistem surveilans Kesiapsiagaan menghadapi bencana Sistem pembiayaan Lingkungan sehat Masyarakat ber-PHBS

G. Pelaksanaan Kegiatan Secara operasional pembentukan Desa Siaga dilakukan sebagai berikut : 1. Pemilihan Pengurus dan Kader Desa Siaga 2. Orientasi atau pelatihan Kader Desa Siaga 3. Pengembangan Poskesdes dan UKBM lain, dalam hal ini

pembangunan Poskesdes bisa dikembangkan dari Polindes yang sudah ada. 4. Penyelenggaraan kegiatan Desa Siaga 5. Pelaksanaan kegiatan Poskesdes secara rutin yaitu : Pengembangan sistem surveilans Pengembangan kesiap siagaan dan penanggulangan kegawat daruratan dan bencana Pemberantasan penyakit menular dan potensi KLB Penggalangan dana Pemberdayaan Masyarakat menuju KADARZI dan PHBS 6. Pembinaan dan Peningkatan Pembentukan Desa Siaga memerlukan tim lintas sektoral dan komponen masyarakat /LSM. Tim ini dibutuhkan kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi. Salah stu kunci keberhasilan Desa Siaga adalah KEAKTIFAN PARA KADER

BAB III ANALISA SITUASI

A. ANALISA SITUASI WILAYAH 1. GEOGRAFIS Desa Suwaluh merupakan salah satu wilayah kerja yang ada di Puskesmas Balongbendo, desa Suwaluh merupakan daerah dataran rendah yang termasuk wilayah kota, serta dekat dengan jalan raya, pusat pembelanjaan, sekolah SMP swasta, rumah sakit swasta dan pabrik, sehingga hubungan antar daerah dapat terjangkau dengan cepat, semua jenis kendaraan dapat dipergunakan. Keadaan geografis wilayah desa Suwaluh terdiri dari 5 RW dan 18 RT dibagi menjadi 2 dusun, yaitu : Dusun suwaluh utara Dusun suwaluh selatan Secara administrasi wilayah desa Suwaluh memiliki Luas 109,695 ha. berbatasan dengan daerah / wilayah lain yaitu : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Barat : Desa Watesari dan Desa Jabaran : Desa Gagang Kepuhsari

Sebelah Selatan : Desa Bakalan Wringinpitu : Desa Penambangan dan Desa Balongbendo

2. DATA DEMOGRAFI TAHUN 2008 Jumlah penduduk riil Desa Suwaluh tahun 2008 sebanyak 4069 jiwa. Data ini pendistribusian penduduk menurut golongan umur diuraikan sebagai berikut :

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Desa Suwaluh - Balongbendo Tahun 2007 Tabel 1 No 1 2 3 4 5 Umur Kelompok 0 - < 5 tahun 5 - < 15 tahun 16- < 21 tahun 22 - < 59 tahun > 60 tahun JUMLAH Jumlah Penduduk Laki-laki 133 391 282 1064 107 1977 Perempuan 141 397 277 1099 115 2029 Jumlah 274 788 559 2163 222 4006

B. KONDISI SARANA KESEHATAN 1. Upaya Kesehatan Pemerintah dan Swasta Jenis sarana kesehatan yang ada di wilayah desa Suwaluh (2008) seperti tercantum dalam tabel dibawah ini. Tabel 2 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jenis Sarana Kesehatan Polindes Klinik Kesehatan Klinik Kesehatan BKIA Posyandu balita Posyandu lansia Dokter swasta Kader Posyandu balita Kader lansia PPKBD Guru UKS Mantri kesehatan Jumlah 1 1 2 1 3 1 2 15 2 1 1 1

2. Upaya Pelayanan Kesehatan Dasar Upaya pelayanan kesehatan dasar di desa Suwaluh yang sudah ada, yaitu pelayanan di Polindes yang secara sederhana memiliki 5 program, yaitu : KIA Gizi Imunisasi Keluarga Berencana Pengobatan Ringan

3. Hasil Pencapaian 3.1.Hasil Pencapaian Program Gizi di Desa Suwaluh Tahun 2008 (januari-juni ) Tabel 3 NO 1. 2. INDIKATOR KIA Cakupan Bumil baru (K1) Cakupan Bumil ke-4 (K4) Cakupan Bumil RT oleh masyarakat Cakupan Bumil RT oleh 5. Cakupan Persalinan Cakupan Neonatal KN-1 KN-2 79 80% 41 51.89% SASARAN TARGET 79 79 95% 90% PENCAPAIAN N 38 36 % 48.1 % 45.5%

3.

79

20%

3.79 %

4.

79

20%

10.10%

6.

71 71

90% 80%

40 40

56.33% 56.33%

3.2 Hasil Pencapaian Program Gizi di Desa Suwaluh Tahun 2008 (Januari-Juni) Tabel 4 No Indikator Gizi 1 S : 277 K : 277 D : 216 N : 155 2 Cakupan bumil ferros 90 3 Cakupan balita dengan vitamin A 4 Balita di bawah garis merah
Target Sasaran 80% D/S 100% D/K 80% N/S 70% N/D 90% 40 80% <15 % 277 Pencapaian 216/277 216/277 155/277 155/216 37 262 12 % 77,97 % 77,97 % 55,95 % 71,75 % 92.5 % 94,58 % 4,33%

3.3 Hasil Pencapaian Program Imunisasi di Desa Suwaluh Tahun 2008 (Januari-Juni) Tabel 5 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 INDIKATOR KIA BCG HEPATITIS UNICEF POLIO 1 POLIO 4 DPT + HB COMBO I DPT + HB COMBO III CAMPAK SASARAN 72 72 72 72 72 72 72 TARGET 90% 80% 90% 80% 90% 80% 80% PENCAPAIAN PWS n % 37 51.4 34 47.2 35 48.6 37 51.4 38 52.8 34 47 34 47

3.4 Hasil Pencapaian Program Keluarga Berencana di Desa Suwaluh Tahun 2008 (Januari-Juni) Tabel 6 No. INDIKATOR KB 1. PUS 1. AKSEPTOR BARU SM 2. AKSEPTOR AKTIF DIBINA SM 2. PENGGUNAAN MKEJ 3. PENGGUNAAN NON MKJP 4. TIDAK KB TARGET SASARAN PENCAPAIAN 70% 55% 101 572 73 350 % 72,28 61,18

23 549 -

0,93 189,08 -

4,02 34,44 -

10

3.5 SepuluhPenyakit Terbanyak di Desa Suwaluh Tahun 2008 (Januari-juni) Tabel 7 NO 1. 2. JENIS PENYAKIT Jumlah kunjungan 10 Macam Penyakit

% 498

Diare Mialgia ISPA Hypertensi Gastritis Kulit alergi Stomatitis gilut Asma Anemia

26 24 18 16 6 4 3 3 2 1

4. Upaya Kesehatan Rujukan Upaya kesehatan rujukan Polindes Desa Suwaluh mempunyai 4 tempat rujukan yaitu :

Puskesmas Balongbendo + 3 Km RSU Krian Husada 3 Km RSU Anwar Medika 2 Km RSU Citra Medika + 11 Km.

11

BAB IV
HASIL KEGIATAN

Adapun kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam rangka mewujudkan Desa Siaga tersebut meliputi :
A. ADVOKASI PADA KEPALA DESA / KELURAHAN

Tujuan

: Diperolehnya dukungan baik berupa kebijakan atau komitmen bersama untuk terwujudnya Desa Siaga baik berupa material maupun spiritual.

Sasaran Waktu Jumlah dana Penanggung Jawab Hasil kegiatan

: Kepala Desa / Kelurahan : 18 Nopember 2007 : : Petugas Kesehatan Desa : Kepala Desa menyetujui dan mendukung.

B. SOSIALISASI PENGEMBANGAN DESA SIAGA

Tujuan

Sosialisasi tentang pengertian, tujuan dan sasaran pembentukan Desa Siaga serta diperolehnya komitmen dalam mewujudkan Desa Siaga.

Sasaran

Toma, TOGA, Kader, Generasi Muda, PKK, LSM dsb.

Jumlah peserta yang datang : 20 Orang Waktu Jumlah Dana Penanggung jawab : : : 20 Nopember 2007 Rp. 475.000,Petugas Kesehatan Desa & Bagas

C. PEMILIHAN PENGURUS DAN KADER DESA SIAGA

Tujuan

Diperolehnya kader yang mampu membantu petugas dalam rangka mengembangkan Desa Siaga.

Waktu penanggung Jawab

: :

20 Nopember 2007 Petugas Kesehatan Desa & Siaga

12

Hasil Kegiatan

Pemilihan pengurus dan kader desa siaga ini dilakukan secara musyawarah & mufakat, yang mana ada perwakilan dari kader terpilih, TOMA, TOGA, serta ketua RW masing-masing, pemilihan ini difasilitasi & petugas puskesmas.

SUSUNAN PENGURUS DESA SIAGA DESA SUWALUH KECAMATAN BALONGBENDO


Pelindung/Pembina Ketua umum Sekretaris Bendahara Seksi-seksi : l. Sie Yankes : Eni Winarsih : Nur Cholis 2. Sie UKBM : Sumiati : Mikrun 3. Sie Pengamatan Penyakit : Suliami : Ani : Abd. Ghoni 4. Sie Kesehatan / Lingkungan : Wiwik : Suhartini 5. Sie Pembiayaan Kesehatan : M. Riyadi : Abdul Buni 6. Sie Kegawatdaruratan : Tutut : Abdullah Adapun tugas dan tanggung jawab masing - masing seksi adalah :

: Kepala Desa : Sholikin : Ida : Suwaning

Sie Yankes : Memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat Misal : konseling dan pengobatan ringan di Peskesdes.

13

Sie UKBM : Memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat Misal : konseling dan pengobatan ringan di Peskesdes.

Sie Pengamatan Penyakit : Mengamati secara terus-menerus tehadap masalah-masalah kesehatan dan faktor fisik yang bisa mengancam atau merugikan masyarakat. Misal : Pengamatan penyakit menular, Pengamatan penyakit tidak menular, pengamatan kesehatan lingkungan dan pelaksanaan.

Sie Kesehatan / Lingkungan : Melaksanakan penyuluhan tentang pentingnya PHBS dan kesehatan lingkungan serta menggerakkan masyarakat lingkungan RT untuk kerja bakti 1 minggu sekali.

Sie Pembiayaan Kesehatan : Penggalangan dana melalui Jimpitan, arisan PKK, JPKM

Sie Kegawatdaruratan : Mememberikan bantuan/pertolongan pertama dan secepatnya terhadap kasus-kasus tertentu. Misal : Keracunan makanan, digigit serangga, diare dengan dehidrasi

D. Pelatihan Kader Terpilih Tujuan : Memberikan bimbingan pada kader tentang gambaran De - Si sampai dengan penanganan kegawatdaruratan serta bencana dan pelaksanaan survey di masyarakat dengan menggunakan kuesioner yang ada. Sasaran Jumlah peserta Waktu Jumlah dana : Kader terpilih : 20 orang : 20 - 21 Nopember 2007 : Rp. 700.000,-

Penanggung jawab : Petugas Kesehatan Desa dan Bagas

14

Hasil Kegiatan : Pelatihan kader terpilih dilakukan dengan metode ceramah diskusi dan tanya jawab dengan menggunakan LCD dengan disepakati melakukan survey selama 3 hari.

E. Survey Mawas Diri (SMD) Tujuan : Diperolehnya gambaran masalah dan ancaman masalah yang dapat terjadi atau telah terjadi di masyarakat di desa melalui kegiatan survey. Sasaran Jumlah Peserta Waktu Jumlah Dana : Masyarakat Desa / Keluarahan : 210 orang : 22 23 Nopember 2007 : Rp. 475.000,-

Penanggung jawab: Petugas Kesehatan Desa

Hasil SMD : Kegiatan survey dilaksanakan oleh kader desa siaga. Dibawah bimbingan petugas kesehatan / bidan desa dengan menyebarkan kuisioner kepada masyarakat sebanyak 210 responden yang diambil dari tiap RW kemudian disebarkan secara acak. Atas kesepakatan peserta SMD kami memutuskan jenis kasus yang diamati yaitu : Dari hasil SMD yang telah dilakukan : 1. Balita yang tidak datang ke Posyandu 52 (24,76 %) 2. Warga yang menjadi perokok aktif 151 (71,90 %) 3. Warga yang membuang sampah tidak pada tempatnya 170 (80,95 %) 4. Rumah warga yang tidak memenuhi syarat kesehatan 41 (19,52 %) 5. Warga yangt BAB di sungai 92 (43,81 %) 6. Penyakit yang sering di derita warga Diare Mialgia ISPA 26 % 20 % 18 %

15

F. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) Tujuan : Masyarakat mengenal masalah

kesehatan diwilayahnya. Masyarakat bersepakat untuk

mengulangi masalah kesehatan. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah

kesehatan di wilayahnya. Tanggal pelaksanaan Tempat Sasaran Jumlah dana : : : : 15 Desember-21 Desember 2007. Balai desa Suwaluh Anggota forum desa,TOMA,TOGA dll Rp. 750.000,-

Hasil MMD : hasil dari identifikasi masalah yang ada, maka ditentukan prioritas masalah dengan mempertimbangkan aspek : 1. Sifat masalah apakah sering muncul dan terjadi KLB, seberapa cepat menyebabkan kematian 2. Luas masalah, apakah menyerang semua golongan umur ,dan apakah dapat meluas keseluruh wilayah 3 Epidemiologi: manusia, penyebab, lingkungan PENENTUAN PRIORITAS MASALAH DENGAN MCUA Tabel 8 MASALAH Kegawatan Besar masalah Pengaruh terhadap masyarakat Faktor biaya JUMLAH RANKING B 5 4 3 2 MASALAH MASALAH MASALA.H MASALAH ROKOK SAMPAH BALITA JAMBAN S BS S BS S BS S BS 4 3 2 2 20 12 6 4 42 II 5 4 3 2 25 16 9 4 54 I 3 3 2 2 15 12 6 4 37 III 3 2 3 1 15 8 9 2 34 IV

16

URUTAN PRIORITAS MASALAH 1. Warga yang membuang sampah tidak pada tempatnya (di pekarangan dari sungai) 80,95 % 2. 3. 4. Warga yang menjadi perokok aktif 71,90 % Warga yang balitanya tidak hadir ke posyandu 24,76 % Warga yang BAB di sungai 43,81 %

PERUMUSAN MASALAH Warga desa Suwaluh setiap harinya membuang sampah tidak pada tempatnya (di pekarangan dan sungai) sebanyak 80,95 %

17

DIAGRAM FISBONE (PENYEBAB MASALAH)


MANUSIA LINGKUNGAN

Pendidikan Rendah Kurangnya peran serta masyarakat

Kepadatan Penduduk

Kebersihan Lingkungan Kurangnya Kesadaran Tentang Lingkungan Sehat Banyaknya Ssungai yang Melalui Setiap Batas Dusun Di desa Suwaluh 80,95% dari jumlah penduduk setiap harinya penduduk membuang sampah tidak pada tempatnya (di pekarangan dan sungai). TPS kurang Pelatihan tentang pemanfaatan sampah Belum adanya iuran untuk sampah Pelatihan Tentang Pemanfaatan Sampah

Kurangnya Masyarakat Bergotong Royong Membuang/Membakar Sampah

18

Dana operasional kurang

Penyuluhan

Belum semua rumah memiliki tempat sampah

DANA METODE SARANA / ALAT 18

DISTRIBUSI FREKUENSI PENYEBAB MASALAH


Tabel 9
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Penyebab masalah Pendidikan rendah Kurangnya kesadaran tentang lingkungan sehat Kurangnya peran serta masyarakat dan kerjasama masyarakat Dana operasional kurang Belum adanya iuran untuk sampah Tally I IIIII IIIII IIIII IIII IIIII IIII IIIII IIII IIIII I IIIII IIIII IIIIIII III IIIII IIII Jumlah 1 12 9 9 9 6 5 10 3 9

Penyuluhan
Pelatihan tentang pemanfaatan sampah

Kurangnya TPS dan lahan TPS Belum semua rumah memiliki tempat sampah
Banyaknya sungai yang melewati setiap batas dusun

11

Kepadatan penduduk

II

A Prioritas penyebab masalah : 1. Kurangnya kesadararan tentang lingkungan sehat 2. kurangnya TPS dan lahan TPS 3. Kurangnya peran serta dan kerja sama masyarakat 4. Dana operasional kurang 5. Belum adanya iuran sampah 6. Kurangnya Penyuluhan dan fasilitas penyuluhan 7. pelatihan tentang pemanfaatan sampah 8. Belum semua rumah memiliki tempat sampah B. Alternatif pemecahan masalah : 1. Penyuluhan dan program yang terjadwal 2. Menambah jumlah TPS 3. Mencari lahan untuk TPS 4. Membuat gerobak sampah 5. Lebih ditingkatkan koordinasi lintas sektor 6. Mengadakan iuran wajib sampah

19

C. Intervensi Tujuan : Pelaksanaan alternatif kegiatan sesuai dengan urutan Permasalahan didesa. Sasaran Waktu Kegiatan : Desa melalui para kader dan perangkat desa : 2 Juli 2008 : 1. Mengadakan penyuluhan dan selanjutnya

dicanangkan program-program yang berhubungan dengan kebersihan secara terjadwal seperti gotong royong dll. 2. Dari mahasiswa kedokteran UWKS memberikan bantuan penambahan Bis sampah Rp. 300.000,sebanyak 6 buah. 3. Mencari lahan untuk TPS dan mendistribusikan bis sampah bantuan di tempat yang telah ditentukan. 4. Membahas tentang adanya pengadaan gerobak sampah dan mensosialisasikannya melalui

pertemuan formal maupun informal seperti dalam posyandu, arisan, pertemuan ibu-ibu PKK,

pengajian, dan sebagainya. 5. Pengadaan iuran wajib sampah yang dibebankan pada warga yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan warga 6. Meningkatkan koordinasi dengan cara melakukan pendekatan dengan pihak-pihak yang bergerak dibidang kebersihan Desa ,tokoh masyarakat, dimana harus ada evaluasi dan kontrol yang rutin.

D. Evaluasi Satu minggu setelah pembagian tempat sampah sebagian Penduduk di desa Suwaluh sudah mau membuang sampah di tempatnya. Untuk evaluasi hasil kegiatan akan dilakukan secara berkala dan dilaporkan secara berkala setiap tribulan/sesuai kesepakatan dalam forum desa siaga

20

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN Desa Suwaluh merupakan desa siaga yang sudah berjalan,namun belum maksimal,oleh sebab itu diharapkan peran serta masyarakat dan perangkat desa agar tercapai desa siaga yang berhasil. Desa Suwaluh ini termasuk kriteria pengembangan Desa Siaga tahap bina,oleh karena pada desa ini telah terbentuk perkmpulan yang bersifat

fungsional,namun forum masyarakat desanya belum berfungsi secara aktif.

B. SARAN a. Meningkatkan penyuluhan terhadap masyarakat dengan memanfaatkan pertemuan formal dan informal seperti rapat desa, arisan ibu-ibu, pengajian dengan metode yang menarik dan mudah diterima. b. Mengoptimalkan dana operasional. c. Meningkatkan kerjasama yang baik antar masyarakat, tokoh

masyarakat, perangkat desa.

Mengetahui,

Kepala Puskesmas Balangbendo

Kepala desa Suwaluh

Dr.H. Maulana M.Fathir NIP.140224890

NURYONO

21

22

23

Anda mungkin juga menyukai