Anda di halaman 1dari 31

3

PENGERTIAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI BIDANG
KESEHATAN
segala upaya fasilitasi yang bersifat non
instruktif (swadaya) untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan masyrkat
>>agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan melakukan
pemecahannya dengan memanfaatkan
potensi setempat dan sarana yang ada
>>baik dari instansi lintas sektor maupun
Lembaga Masyarakat/tokoh masyarakat
(Depkes
RI dan Unicef,1999).
SUBSISTEM PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DI BIDANG KESEHATAN
DALAM SKN, 2009

1. Pengertian :
adalah bentuk dan cara
penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan baik perorangan, kelompok,
maupun masyarakat secara
terencana, terpadu, dan
berkesinambungan guna tercapainya
derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya.
2. Tujuan Subsistem
Pemberdayaan Masyarakat Di
Bidang Kesehatan
meningkatnya kemampuan
masyarakat untuk berperilaku
hidup sehat, mampu mengatasi
masalah kesehatan secara
mandiri, berperanserta dalam
setiap pembangunan kesehatan,
serta dapat menjadi penggerak
dalam mewujudkan
pembangunan berwawasan
kesehatan.
3. Unsur-unsur Subsistem
Pemberdayaan Masyarakat Di
Bidang Kesehatan
a. Penggerak Pemberdayaan :
Pemerintah, masyarakat, dan swasta menjadi
insiator, motivator,
dan fasilitator yang mempunyai kompetensi
memadai dan dapat membangun komitmen
dengan dukungan para pemmpin, baik formal
mapun non formal

Sasaran Pemberdayaan
Perorangan (tokoh masyarakat, tokoh agama,
politisi, figur masyarakat, dsb)
Kelompok (organisasi kemasyarakatan, organisasi
profesi, kelompok masyarakat), masyarakat luas,
c. Kegiatan Hidup Sehat :
Kegiatan Hidup Sehat dilakukan sehari-hari
oleh masyarakat, sehingga membentuk
kebiasaan dan pola hidup, tumbuh dan
berkembang, serta melembaga dan
mebudaya dalam kehidupan bermasyarakat

Sumber Daya :
Potensi yang dimiliki oleh masyarakat, swasta,
dan pemerintah yang meliputi: dana, sarana
dan prasarana, budaya, metode, pedoman,
dan media untuk terselengaranya proses
pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan
4. Prinsip Subsistem Pemberdayaan
Masyarakat Di Bidang Kesehatan
a Berbasis Masyarakat :
. Pemberdayaan Masyarakat Di Bidang Kesehatan berbasis pada
tata nilai perorangan, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan
keragaman sosial budaya, kebutuhan, permasalahan, serta
potensi masyarakat (modal sosial)

b Edukatif dan Kemandirian :


. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
dilakukan atas dasar untuk menumbuhkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta
menjadi pengerak dalam pembangunan
kesehatan.
Kemandirian bermakna sebagai upaya
kesehatan dari, oleh, dan untuk masyarakat
sehingga mampu untuk mengoptimalkan dan
menggerakkan segala sumber daya setempat
Kesempatan Mengemukakan Pendapat dan
Memilih Pelayanan Kesehatan:
Masyarakat mempunyai kesempatan untuk
menerima pembaharuan, tanggap terhadap
aspirasi masyarakat dan bertanggung-jawab,
serta kemudahan akses informasi,
mengemukakan pendapat dan terlibat dalam
proses pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan kesehatan diri, keluarga, massyarakat,
dan lingkungannya.

Kemitraan dan Gotong-


Semua pelaku pembangunan kesehatan baik sebagai penyelenggara maupun
royong : pengguna jasa kesehatan dengan masyarakat yang dilayani
sebagai
berinteraksi dalam semangat kebersamaan, kesetaraan, dan saling
memperoleh manfaat.
Tumbuhnya rasa kepedulian, tenggang rasa, solidaritas, empati, dan kepekaan
masyarakat dalam menghadapi potensi dan masalah kesehatan yang
akhirnya bermuara dalam semangat gotong-royong sesuai dengan nilai
luhur bangsa.
Kesemuanya itu dapat dilaksanakan bila kebutuhan masyarakat telah dipunihi
secara wajar.
5. Strategi Pemberdayaan Masyarakat
(ABG)

1. Advokasi :
Upaya mendapatkan komitmen dan dukungan
dari para pemangku kepentingan dan para
pengambil kebijakan untuk melakukan perubahan
tata nilai atau peraturan yang ada, sehingga
tujuan kesehatan yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
Dukungan dapat berupa kebijakan, penyediaan
sumberdaya seperti tenaga, dana, sarana dan
sebagainya.
Kelompok sasaran : kelompok sasaran tersier
yaitu
para pemangku kepentingan dan para pengambil
kebijakan.
Bentuk operasional : berupa pendekatan kepada
pimpinan/institusi tertinggi setempat.
. Bina Suasana (social
Upaya
support ) : menciptakan opini atau
lingkungan sosial yang mendorong
individu anggota masyarakat melakukan
kegiatan dan program kesehatan.
Dilakukan melalui pendekatan individu,
kelompok, maupun massa, sehingga
lingkungan sekitar bersikap positif
terhadap
tujuan kesehatan yang ingin dicapai.
Bentuk operasional : berupa pelatihan,
sosialisasi program, pertemuan-
pertemuan, yang dapat memanfaatkan
metode komunikasi modern dan formal
maupun metode sederhana (tatap muka)
dan informal.
3. Gerakan Pemberdayaan Masyarakat :

Proses membantu sasaran/klien agar


berubah menjadi tahu/sadar, mau dan mampu
melaksanakan kegiatan dan program
kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan
dan keterampilan kelompok sasaran
Dilakukan dengan pemberian informasi,
maupun pengembangan/pengorganisasian
masyarakat (community organization).
Kelompok sasaran : sasaran primer, yaitu
mereka
yang pengetahuan dan perilakunya hendak
diubah.
Bentuk operasional : tatap muka atau
penyuluhan kelompok, dan lebih sering
memanfaatkan metode komunikasi yang lebih
sederhana dan informal, misalnya melakukan
latihan bagi kader-kader PKK dan kader
Posyandu, Poskesdes dll
Pemberdayaan masyarakat relawan TB
paru
6. Pemberdayaan
Masyarakat
Bidang Kesehatan

a. Mengerakkan Masyarakat :
.
Pelibatan aktif masyarakat dalam proses
pembangunan mulai dari penelaahan situai
masalah kesehatan, penyusunan rencana
(termasuk penentuan prioritas kesehatan),
pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
b. Pengorganisasi dalam
Pemberdayaan
Pemberdayaan masyarakat dapat
dilakukan melalui pendekatan
ketatanan, seperti: rumah tangga,
institusi pendidikan, tempat kerja,
tempat umum, dan fasilitas
kesehatan agar terwujud
pemberdayaan masyarakat yang
berhasil guna dan berdaya guna dan
berkesinambungan.
Pemberdayaan masyarakat
dilakukan dengan memperhatikan
karakteristik dan kekhususan
masyarakat, seperti masyarakat di
desa, kota, daerah pesisir, daerah
pegunungan,
d. Kemitraan
: Pemberdayaan masyarakat dilakukan
dengan kemitraan berbagai pihak,
seperti sektor terkait, legislatif, dunia
usaha, organisasi
kemasyarakatan,perguruan tinggi,dan
masyarakat agar terwujud dukungan
sumber daya dan kebijakan.
Pembinaan melalui berbagai cara,
antara lain: pemberian insentif,
pendampingan, lomba.
e. Peningkatan Sumber
Daya :
Pemberdayaan masyarakat perlu
didukung Pengembangan dan
pemberdayaan SDM kesehatan,
pembiayaan, sarana, dll.
Dapat dikembangkan penggerak
sebagai fasilitator, komunikator dalam
pemberdayaan masyarakat.
pemberdayaan secara umum merupakan suatu upaya atau proses
untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan masyarakat
dalam rangka mengenal, mengatasi, memelihara, melindungi,
serta meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Melalui pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan


diharapkan masayarakat mampu mengatasi sendiri
masalah kesehatan mereka secara mandiri

juga mencakup kemampuan untuk memelihara


dan melindungi diri baik individual, kelompok
atau masyarakat dari ancaman kesehatan

18
UKBM merupakan wujud nyata Peran
serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan

diharapkan dapat berkembang kearah bentuk yang ideal,


yakni: bentuk yang lestari dan mandiri ,
ditopang oleh kemampuan pengorganisasian,
serta pendanaan oleh masyarakat

kesehatan bukan semata-mata tanggung jawab pemerintah


atau lembaga kesehatan lainnya tetapi juga merupakan tanggung jawab
masyarakat bahkan tanggung jawab setiap orang

19
JENIS
UKBM
Posyandu,
Polindes,
Pos Obat Desa (POD),
Pos Gizi,
Pos Penyuluhan KB,
Pos Kesehatan
Pesantren,
Saka Bakti Husada, dan
Dana Sehat.

20
1. Polindes

Mekan salah satu PSM dalam


menyediakan tempat bersalin,
pelayanan KIA & KB di desa,
dikelola oleh pamong setempat,
hanya dapat dirintis di desa yang
telah mempunyai bidan yang
tinggal di desa tersebut.
21
Polindes.....
Kegiatan:
1.melakukan pemeriksaan (bumil, bufas,
buteki, bayi dan balita),
2.memberikan pertolongan persalinan
normal yang bersih dan aman,
3.memberikan pelayanan KB,
4.memberikan imunisasi,
5.penyuluhan kesehatan masyarakat
terutama kesehatan ibu dan anak,
6.serta pelatihan dan pembinaan kepada
kader
dan masyarakat. 22
2. Pos Obat Desa (POD/WOD)

merupakan perwujudan PSM dalam pengobatan


sederhana terutama penyakit yang sering
terjadi pada masyarakat setempat (Penyakit
rakyat/penyakit endemik)
wahana edukasi dalam rangka alih
pengetahuan dan keterampilan tentang obat
dan pengobatan sederhana dari petugas
kepada kader dan dari kader kepada
masyarakat guna memberikan kemudahan
dalam memperoleh obat yang bermutu dan
terjangkau

23
POD/WOD......
Obat-obatan sederhana
obat khusus, mis: untuk program
pemberantasan Diare seperti Oralit, Obat anti
Malaria untuk daerah endemik malaria, obat anti
Filaria (Penyakit Kaki Gajah) untuk daerah
endemik Filaria, serta obat untuk penderita
Kusta.
Indikator:
* Jenis Obat
* Cakupan
* Dana Sehat

24
3. Pos Gizi (Pos Timbang)

Untuk mempertahankan status gizi yang


baik, melalui PMT khusus kepada keluarga
miskin rawan gizi.
Kegiatannya: 1) PMT bagi balita, 2).
Pemberian penyuluhan gizi bagi ibu hamil,
ibu bayi dan ibu balita.
Pos Gizi juga dapat diberdayakan untuk
memantau dan melaporkan KLB gizi buruk
untuk segera dirujuk

25
Sasaran Pos
Gizi:
Terutama dari keluarga miskin:
Bayi umur 6 11 bulan
Anak umur 12 23 bulan,
Anak umur 24 59 bulan, dan
Seluruh ibu hamil dan ibu nifas
terutama
yang menderita kurang gizi.
26
4. Pos Kesehatan Pesantren
(Poskestren)

= Pos Obat Desa, namun pos ini


khusus ditujukan bagi para santri
dan atau masyarakat disekitar
pesantren

Kegiatan: memberikan
penyuluhan kesehatan,
mengadakan perlombaan-
perlombaan dibidang kesehatan,
melakukan pemeriksaan
kesehatan secara berkala, 27
imunisasi, penyehatan
5. Saka Bakti Husada (SBH)
wadah pengembang minat, pengetahuan dan
keterampilan di bid kes bagi generasi muda
khususnya anggota Gerakan Pramuka untuk
membaktikan dirinya kpd masy diling sekitar.

Sasaran:Anggota gerakan Pramuka Penegak dan


Pandega, Pramuka Penggalang berusia 14-15 tahun
dengan syarat khusus memiliki minat terhadap
kesehatan. Dan anggota dewasa, yakni Pamong
Saka, Instruktur Saka serta Pimpinan saka.

28
6. Pos KB Desa (RW)
untuk menjamin kelancaran program,
berupa peningkatan jumlah akseptor
baru dan akseptor aktif, ditingkat
desa biasanya dijalankan oleh
kader KB atau petugas KB dari tingkat
kecamatan.
Kegiatan:menerima, menyimpan &
menyalurkan obat/alat kontrasepsi.

29
UKBM lainnya:
Pos Upaya Kesehatan Kerja
(Pos UKK)
Kelompok Masyarakat
Pemakai Air (Pokmair)
Genthong 30 di Jogjakarta.
Karang Taruna Husada
(Remaja Darling), Remaja anti
diare (Remadi), Remaja
Husada 30
tingkat perkembangan UKBM

1. Pratama; yaitu strata bagi UKBM yang baru


dibentuk.
1. Madya; yaitu UKBM yang telah berjalan teratur
tapi masih rendah tingkat cakupannya.
2. Purnama; yaitu UKBM sudah berjalan teratur
serta dengan tingkat cakupan yang tinggi. Dan
3. UKBM Mandiri; yaitu telah berjalan teratur,
cakupannya tinggi, dan lebih dari 50 %
masyarakatnya telah menjadi anggota Dana
Sehat atau JPKM
31

Anda mungkin juga menyukai