Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BUGANGAN
Jl. Musi Raya No.22 Tel p. (024) 3546061 , SEMARANG

KERANGKA ACUAN
PEMBENTUKAN, PENGAKTIFAN, DAN PEMBINAAN
KADER KESEHATAN P2P

I. PENDAHULUAN
Paradigma kesehatan saat ini telah berubah dari upaya kuratif menjadi
upaya preventif. Berbagai upaya lintas sektor pun dikembangkan untuk menangani
berbagai kesehatan. Penyakit menular masih menjadi perhatian yang serius dimana
tingkat penularan yang tinggi akan berkontribusi pada peningkatan mortalitas,
sedangkan penyakit tidak menular cenderung meningkatkan morbiditas dan
menurunkan kualitas hidup seseorang.
Dalam sistem Kesehatan Nasional, upaya pemberantasan penyakit
dilakukan secara simultan dan berjenjang. Puskesmas sebagai unit pelayanan
kesehatan primer menjadi ujung tombak dalam melakukan upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Oleh karena itu puskesmas perlu melakukan
suatu kegiatan yang terencana dalam melakukan penanggulangan penyakit menular
dan tidak menular sehingga angka mortalitas dan morbiditas penyakit di
masyarakat dapat ditekan. Pelayanan P2P di Puskesmas dilakukan dengan
pendekatan pelayanan di dalam gedung dan pelayanan di luar gedung.

II. LATAR BELAKANG


Pelayanan kesehatan di masyarakat perlu terus ditingkatkan baik yang
bersifat kuratif maupun promotif dan preventif serta rehabilitatif. Puskesmas
sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan terdepan, kehadirannya
di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan
bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat komunikasi masyarakat. Disamping itu,
keberadaan puskesmas di suatu wilayah dimanfaatkan sebagai upaya-upaya
pembaharuan (inovasi) baik di bidang kesehatan masyarakat maupun upaya
pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat sekitarnya sesuai dengan kondisi
sosial budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu keberadaan puskesmas dapat
diumpamakan sebagai “agen perubahan” di masyarakat sehingga lebih berdaya dan
timbul gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat.
Namun dalam pelaksanaannya, puskesmas masih menghadapi berbagai
masalah antara lain kegiatan yang dilaksanakan puskesmas kurang berorientasi
pada masalah dan kebutuhan masyarakat setempat tetapi lebih berorientasi pada
pelayanan kuratif bagi pasien yang datang ke puskesmas, keterlibatan masyarakat
yang merupakan andalan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama
belum dikembangkan secara optimal. Disadari bahwa untuk mengatasi masalah
tersebut sesuai dengan salah satu azas penyelenggaraan Puskesmas yaitu
pemberdayaan masyarakat, artinya puskesmas wajib menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap
upaya kesehatan. Oleh karena itu, upaya P2P puskesmas membantu masyarakat
agar mampu melaksanakan pencegahan dan penanggulangan penyakit baik
penyakit menular maupun penyakit tak menular. Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat yakni program Upaya P2P.
Untuk itu disusunlah kerangka acuan program Upaya P2P UPTD Puskesmas
Bugangan tahun 2022. Materi khusus dari program P2P yang disampaikan dalam
pembinaan kader kali ini adalah tentang kesehatan jiwa.
Pemantauan terhadap kesehatan jiwa dan penggunaan NAPZA memerlukan
keterlibatan lintas sektor, mulai dari keluarga, fasilitas pelayanan kesehatan
setempat, tokoh masyarakat, serta kader-kader kesehatan. Peran serta masyarakat
dan keterlibatannya sebagai kader kesehatan sangatlah penting. Dengan adanya
kader kesehatan khusus masalah kesehatan jiwa dan NAPZA dapat membantu
dalam edukasi, konseling, serta skrining atau deteksi dini pada masyarakat.

III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Pemberdayaan masyarakat agar berpartisipasi aktif sebagai kader kesehatan
jiwa dan NAPZA
B. TUJUAN KHUSUS
1. Memberikan informasi, meningkatkan pemahaman, serta refreshing
masalah kesehatan jiwa dan NAPZA bagi para kader.
2. Meningkatkan upaya promotif dan preventif kasus jiwa dan NAPZA
dengan melibatkan para kader kesehatan.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya NAPZA dan pentingnya
memperhatikan kesehatan jiwa.
5. Menurunkan angka kasus gangguan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN


1. Edukasi mengenai masalah kesehatan jiwa dan NAPZA
2. Pengisian kuesioner SRQ dilanjutkan dengan diskusi
3. Pembahasan peran kader kesehatan pada masalah kesehatan jiwa dan NAPZA
4. Kesepakatan tindak lanjut

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Paparan lisan tentang kesehatan jiwa dan NAPZA
b. Diskusi tanya jawab
c. Kuesioner

VI. SASARAN
Peserta kegiatan ini berjumlah 20 orang yang merupakan kader kesehatan dari
kelurahan Bugangan, Kebonagung, dan Mlatiharjo.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Hari : Jumat
Tanggal : 07-10-2022

Waktu : 11.00
Tempat : Aula Puskesmas Bugangan
Jl. Musi Raya No 22, Bugangan

VIII. EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN


Hasil pelaksanaan kegiatan dilaporkan kepada penanggungjawab pokja UKM.
Pemantauan rutin setiap bulan di tiap kelurahan terhadap kegiatan yang dilakukan
para kader, seperti di posyandu atau posbindu, untuk melihat pelaksanaan upaya
promotif preventif baik berupa deteksi dini maupun edukasi.

IX. BIAYA
Pembiayaan kegiatan pembentukan, pengaktifan, dan pembinaan kader kesehatan
jiwa dan NAPZA dibebankan pada DPPA :
DPPA/A.2/1.02.0.00.0.00.01.0000/001/2022 Tanggal 8 Maret 2022

X. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pembentukan, pengaktifan, dan
pembinaan kader kesehatan jiwa dan NAPZA.

Semarang, 7 Oktober 2022

Pelaksana

dr. Melisa Esti Wahyuni


NIP. 19880904 201502 2 001

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Bugangan

dr. Sri Lestari, M.H.


NIP. 1980072420090320003

Anda mungkin juga menyukai