SERBA EMAS
CEGAH TBC
Surveilans Epidemiologi TeRpadu BAru bErbasis MASyarakat untuk
menCEGAH penularan penyakit TBC
1. RINGKASAN
SERBA EMAS CEGAH TBC (Surveilans Epidemiologi Terpadu Baru
berbasis Masyarakat mencegah penularan penyakit TBC) adalah suatu
upaya untuk menurunkan angka kesakitan, kematian serta pencegahan
penularan penyakit TBC. Program ini bertujuan meningkatkan cakupan
penemuan suspect, keberhasilan pengobatan TBC, peningkatan peran
PMO oleh kader dan keluarga serta kemampuan manajemen kesehatan
Puskesmas Bulu Lor dengan berbasis pemberdayaan kader kesehatan,
lintas sektor, jaring jejaring, pihak swasta dan masyarakat.
Dengan tersedianya data yang relevan, akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan dalam rangka meningkatkan cakupan penemuan suspect dan
keberhasilan pengobatan TBC untuk meningkatkan sumber daya yang ada
di bidang kesehatan masyarakat secara maksimal melalui pengembangan
suatu sistem surveilans yang efektif dan efisien.
Gagasan inovasi ini dibuat dan dilaksanakan mulai pada bulan Januari
2018, inovasi ini dilatarbelakangi :
a. Data Profil Dinkes Kota Semarang tahun 2019 pasien TBC yang
berobat secara tuntas adalah 1.202 dari 12.349 (9.7%) dan Pasien
mangkir sebesar 417 dari 11.089 (3.7%).
b. Laporan kinerja Puskesmas Bulu Lor penemuan kasus TBC
capaian 30%. TBC mangkir 31%. Penemuan suspect TCM dan
screening belum tercapai.
c. Data SITB dan Semar betul TBC mangkir 31%, Pengobatan tidak
tuntas/Putus Obat 20%.
Data Dukung : sitb.id/sitb/app dengan login
srirochayati68@gmail.com dan
semarbetul119.2.50.170:9093/tb/index.php.login
SK PROGRAM INOVASI SERBA EMAS.doc, PKP Puskesmas Bulu
Lor tahun 2019- 2021.
Capaian penemuan kasus TBC pada tahun 2022 sebesar 123 kasus
menunjukkan peningkatan dari tahun 2021 yaitu 78 kasus. Hal ini sangat
ditentukan oleh adanya intervensi dan inovasi SERBA EMAS CEGAH
TBC. Ketercapaian penemuan kasus TBC baru ini sangat berkontribusi
pada upaya pencapaian tujuan, target, dan indikator SDGs di Kota
Semarang.
Pencapaian penemuan kasus TBC tahun 2022 sebesar 123 kasus yang
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 78 kasus menunjukkan
bahwa, inovasi SERBA EMAS CEGAH TBC ini sangat berdampak dalam
upaya peningkatan penemuan kasus TBC baru. Dengan inovasi ini
masyarakat juga akan semakin sadar akan bahaya penyakit TBC dan
secara bersama-sama bergerak untuk meningkatkan pencegahan terhadap
penyakit TBC.
Inovasi SERBA EMAS CEGAH TBC ini memiliki keunikan sebagai hasil
kreativitas dari Puskesmas Bulu Lor di Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Inovasi ini berbasis masyarakat serta keterlibatan kader kesehatan, jaring
jejaring, dan lintas sektor.
4. IMPLEMENTASI INOVASI
Inovasi SERBA EMAS CEGAH TBC diimplementasikan sejak
diterbitkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Bulu Lor Nomor
Tahun 2019 Tentang Program Inovasi SERBA EMAS CEGAH TBC.
Implementasi inovasi ini berpedoman pada prosedur yang telah
ditetapkan. Prosedur dari inovasi ini adalah :
- Penyuluhan kepada masyarakat yaitu dilakukan dengan cara
memberikan penyuluhan secara terpadu kepada masyarakat
(pasien/pengunjung) puskesmas Bulu Lor tentang TBC. Masyarakat
diberikan edukasi mengenai pentingnya kesadaran masyarakat dalam
upaya pencegahan TBC dengan memeriksakan dirinya ke fasilitas
kesehatan terdekat jika mengalami gejala-gejala TBC (batuk
berkepanjangan, sesak nafas, demam, berat badan turun) dan
masyarakat juga diberikan edukasi mengenai pengumpulan sampel
dahak yang baik dan benar (dahak purulen, volume cukup) untuk
menunjang keakuratan pemeriksaan laboratorium TB.
5. SIGNIFIKASI
Setelah dilaksanakan inovasi SERBA EMAS CEGAH TBC telah
memberikan dampak positif dalam hal pencegahan TBC. Inovasi ini
juga berdampak pada pasien TBC yaitu pengobatan secara tuntas
sehingga tidak ada mangkir obat dan tidak ada penularan ke keluarga
maupun lingkungan.
6. ADAPTABILITAS
Inovasi SERBA EMAS CEGAH TBC sangat tepat digunakan untuk
menjawab persoalan dan menjadi solusi percepatan penemuan suspect
TBC yang sangat mungkin untuk direplikasi. Terbukti Puskesmas
Bandarharjo, Puskesmas Tlogosari Kulon, Puskesmas Tambak Aji dan
Puskesmas Miroto di Kota Semarang telah melakukan replikasi terhadap
inovasi SERBA EMAS CEGAH TBC.
7. SUMBER DAYA
Berikut disampaikan kondisi sumber daya yang mendukung berjalannya
inovasi SERBA EMAS CEGAH TBC di Puskesmas Bulu Lor yaitu :
Man : Walikota sebagai Pembina, Kepala Dinas Kesehatan Kota
Semarang, Kepala Puskesmas Bulu Lor sebagai pemimpin
puskesmas yang mendukung penuh inovasi ini, Camat, Lurah,
Ketua RW, Ketua RT, Kader Kesehatan, Petugas Sosial
Masyarakat Forum Kesehatan Kelurahan, Dokter pemeriksa
sebagai tenaga kesehatan professional yang melakukan diagnosa
dan pengobatan terhadap pasien TBC. Penyuluh kesehatan
sebagai penyedia pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat
tentang TBC. Masyarakat di wilayah kerja puskesmas Bulu Lor.
Money : penganggaran berasal dari dana Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD), dana BLUD Puskesmas Bulu Lor, dana
BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) dan keterlibatan CSR,
pihak swasta serta swadaya dari masyarakat
Machine : Ruang Konseling Puskesmas Bulu Lor, Laboratorium
Puskesmas Bulu Lor, Ruang Pertemuan Kelurahan di wilayah
kerja Puskesmas Bulu Lor, Balai RW setempat.
Material : Komputer, Printer, HP Android masing-masing kader,
pot dahak steril, Form penemuan dan pelaporan kasus TBC,
Logistik, AC, ATK, Aplikasi SIPUT TBC, Plastik klip, Ice pack,
container, kendaraan.
Method : Pelaksanaan kunjungan, pendampingan, pemeriksaan,
dan penyuluhan/konseling pada pasien/masyarakat berdasarkan
dengan budaya gotong royong dan empati terhadap sesama.
Strategi pendekatan lintas sektoral dan musyawarah rencana
pembangunan desa di tingkat kelurahan.
8. STRATEGI KEBERLANJUTAN
Dalam rangka untuk menjamin keberlanjutan inovasi SERBA EMAS
CEGAH TBC dilaksanakan beberapa strategi sebagai berikut :
4 Jaring jejaring
Lintas sektor
No Kegiatan Waktu/
tahun
SERBA EMAS CEGAH TBC sangat mudah direplikasi oleh daerah lain
karena memanfaatkan potensi sumber daya lokal. Penggunaan
APLIKASI SIPUT TBC berawal dari keinginan kader kesehatan untuk
memudahkan dalam pencatatan dan pemantauan pasien TBC dalam
penemuan suspect dan pencegahan pasien mangkir obat dengan biaya
murah, kegiatan mudah, serta tidak memerlukan pelaporan yang rumit,
sehingga dapat dikembangkan di daerah lain.
Pada tahun 2019 kasus TBC terjadi di 16 kecamatan di Kota Semarang
dengan angka berkisar 0,5% sampai dengan 9,2%. Dengan jumlah
pasien mangkir tahun 2019 sebesar 846 atau 6,9%.
SERBA EMAS CEGAH TBC telah direplikasi oleh Puskesmas
Bandarharjo, Puskesmas Tlogosari Kulon, Puskesmas Tambak Aji dan
Puskesmas Miroto di Kota Semarang. Surat Pernyataan Replikasi Inovasi
Bandarhardjo.docx
10. ADAPTABILITAS
SERBA EMAS CEGAH TBC sangat mudah direplikasi oleh daerah
lain karena memanfaatkan potensi sumber daya lokal. Penggunaan
APLIKASI SIPUT TBC berawal dari keinginan kader kesehatan untuk
memudahkan dalam pencatatan dan pemantauan pasien TBC dalam
penemuan suspect dan pencegahan pasien mangkir obat dengan biaya
murah, kegiatan mudah, serta tidak memerlukan pelaporan yang rumit,
sehingga dapat dikembangkan di daerah lain.
Pada tahun 2019 kasus TBC terjadi di 16 kecamatan di Kota Semarang
dengan angka berkisar 0,5% sampai dengan 9,2%. Dengan jumlah
pasien mangkir tahun 2019 sebesar 846 atau 6,9%.
SERBA EMAS CEGAH TBC telah direplikasi oleh Puskesmas
Bandarharjo, Puskesmas Tlogosari Kulon, Puskesmas Tambak Aji dan
Puskesmas Miroto di Kota Semarang. Surat Pernyataan Replikasi Inovasi
Bandarhardjo.docx
11. KEBERLANJUTAN
Sumber daya yang digunakan untuk membuat inovasi SERBA EMAS
CEGAH TBC dari masyarakat. Tabel sebagai berikut:
NO JENIS JUMLAH FUNGSI KONDISI
.
Pelaksanaan
Deklarasi dan
gerebek TUNTAS
TBC
Form penemuan
dan pelaporan
kasus TBC
Aplikasi Siput TBC
4 Jaring jejaring
Lintas sektor
No Kegiatan Waktu/
tahun
view.htm