Oleh :
EKA WIDAYANTI CMR0140003
FAJAR ROKHMANITA CMR0140004
FITHRIYA NABILAH CMR0140005
HENI YULIANAWATI PUTRI CMR0140007
MILA ALDIANI CMR0140019
NOVIYANTI DEWI CMR0140012
RIAN HERDIANTO CMR0140020
SETIABUDI PRATAMA CMR0140015
Oleh :
EKA WIDAYANTI CMR0140003
FAJAR ROKHMANITA CMR0140004
FITHRIYA NABILAH CMR0140005
HENI YULIANAWATI PUTRI CMR0140007
MILA ALDIANI CMR0140019
NOVIYANTI DEWI CMR0140012
RIAN HERDIANTO CMR0140020
SETIABUDI PRATAMA CMR0140015
Menyetujui,
Menyetujui,
Tim Penguji
Mengetahui,
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan pelaksanaan
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL II) sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan serta turut membantu
kelancaran pelaksanaan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL II),
terutama kepada :
1. Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M.Kes., AIFO selaku Ketua
Kesehatan Kuningan.
3. Ibu Icca Stella Amalia, SKM., MPH selaku Ketua Prodi S1 Kesehatan
Lapangan.
Selajambe.
Desa Bagawat.
9. Seluruh kader dan ibu PKK yang mengikuti pelatihan pemanfaatan
Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, baik isi
maupun penyajiannya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.2 Tujuan............................................................................................
1.3 Manfaat..........................................................................................
Tahun 2017
sebagai sesuatu yang tidak digunakan, tidak terpakai, tidak disenangi atau sesuatu
yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan
sendirinya (Sumantri, 2010:62). Sampah dibagi menjadi dua yaitu organik dan
sampah anorganik misalnya plastik, kertas, kaleng, botol dan lain-lain (Chandra,
2012:111).
penyakit karena ada beberapa jenis sampah yang mengandung kuman patogen.
Sampah ini dapat berasal dari sampah rumah tangga selain sampah industri.
Sedangkan dampak sampah secara tidak langsung berupa penyakit bawaan vektor
dapat dipakai sarang lalat dan tikus. Lalat adalah vektor berbagai penyakit perut
dan tikus sebagai vektor yang membawa pinjal yang dapat menyebarkan penyakit
tahunnya. Bank dunia memperkirakan pada tahun 2025 produksi sampah dunia
akan meningkat drastis menjadi 2,2 miliar ton. Di Indonesia, jumlah timbunan
sampah perhari diperkirakan 175.000 sampai dengan 176.000 ton per hari atau 64
juta ton per tahun. Sumber sampah nasional sebanyak 48% berasal dari rumah
Desa Bagawat yaitu sebanyak 42%. Terdapat 3 (tiga) faktor risiko yang menjadi
anorganik sebagai bahan sekunder kegiatan industri seperti plastik, kertas, logam,
gelas dan lain-lain (Widieana, dkk, 2017). Daur ulang adalah proses untuk
mengolah kembali benda tak terpakai lagi atau sampah agar bisa dimanfaatkan
dan memilih sampah untuk kemudian diolah menjadi barang yang bermanfaat
kerajinan yang memiliki nilai jual agar dapat menambah income bagi Desa
Bagawat.
1.2 Tujuan
2017.
Hasil dari Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL II) ini dapat dijadikan
memiliki nilai jual agar dapat menambah income bagi Desa Bagawat.
2.1 Lokasi
2.2 Waktu
sampai dengan 28 Oktober 2017. Kegiatan dalam PBL II dibagi menjadi dua (2),
langkah antara lain sebagai berikut (Tim Dosen Prodi Kesmas STIKes Kuningan,
2016).
brainstorming dan penggunaan how-how diagram atau tabel solusi. Hal demikian
harus didasarkan atas bukti atau data dan informasi yang kuat seperti berdasarkan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki serta mendapatkan saran yang relevan
yang merupakan alternatif solusi terbaik terkait akar penyebab masalah kesehatan
masalah kesehatan dari setiap penyebab masalah dapat diberikan lebih dari satu
solusi tersebut; cara/teknologi yang cepat dan tepat untuk mengatasi masalah,
program kesehatan.
atas bukti atau data dan informasi yang kuat, langkah selanjutnya adalah
relevansi dengan program kesehatan. Jika dari faktor tersebut banyak yang
atau disebut juga Plan of Action (PoA). PoA merupakan suatu perencanaan
berdasarkan pada penyelesaian masalah yang dipilih dan layak. Beberapa hal yang
(input), seperti: informasi, organisasi atau mekanisme, teknologi atau cara dan
diperlukan. Dalam melakukan identifikasi dan analisis kegiatan serta sumber daya
yang ada, maka sebaiknya dilakukan dengan melihat program yang ada di
namun tetap selaras dengan program kesehatan yang ada di Puskesmas dan jika
dilakukan secara partisipatif maka kegiatan dapat berjalan dengan baik dan
berlanjut. Secara sederhana, beberapa hal yang harus masuk dalam membuat PoA
antara lain: jenis kegiatan, volume kegiatan, dana yang diperukan serta sumber
indikatornya.
ada. Oleh karena itu, diperlukan persiapan yang lebih matang agar kegiatan yang
telah disusun dapat dilakukan dan berjalan dengan lancar. Persiapan yang
kegiatan intervensi dengan cara membuat daftar pantau atau check-list dari
mengetahui apakah suatu kegiatan telah berhasil sesuai target yang ditetapkan
atau hasil yang diharapkan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan, yaitu
dengan cara membandingkan antara kegiatan yang dicapai dengan hasil yang
Statistical Program for Social Science (SPSS). Dalam penelitian ini menggunakan
mendeskripsikan karakteristik peserta kegiatan dan data hasil lembar check list,
ha/m2.
a. Jenis Kelamin
b. Kepala Keluarga
KK.
Pembangunan TPS
di Setiap RT
Penanganan Sampah
Pemberdayaan Masyarakat
Desa Bagawat melalui
Pelatihan Pemanfaatan
Sampah
Gambar 3.1
Jumlah R Jumlah
8 T 7
Gambar 3.2
Bagawat lain yang menjadi prioritas yaitu renovasi Balai Desa Bagawat.
Gambar 3.3
memerlukan dana yang besar juga diberi skor 4 karena kegiatan pelatihan
dan kursi yang tidak digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Faktor
sampah. Hasil tersebut dapat dilihat dari jumlah skor pada metode force
8 atau lebih besar dari jumlah skor faktor pendukung untuk pembangunan
yaitu dengan cara menyusun matriks PoA. Hal ini bertujuan untuk
pemanfaatan sampah di Desa Bagawat yang telah terpilih melalui force field
1. Jenis Kegiatan
3. Media Penyuluhan
4. Materi Penyuluhan
a. Pengertian sampah
b. Jenis-jenis sampah
c. Dampak sampah
d. Cara penanganan dan pemanfaatan sampah
5. Instrumen Penilaian
1 5 menit Pembukaan
2 10 menit Sambutan-sambutan
a. Analisis univariat
Tabel 3.3
Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase (%)
Peserta
Perempuan 19 100
Total 19 100
Persentase
Kelompok Usia Peserta Frekuensi
(%)
Valid <30 tahun 2 10.5
31-39 tahun 1 5.3
>40 tahun 15 78.9
Total 18 94.7
Missing System 1 5.3
Total 19 100.0
disebabkan terdapat data yang tidak diisi atau tidak ada (missing
diisi atau tidak ada (missing case) dari 1 orang peserta (5,3%),
(31,6%).
Tabel 3.6
Persentase
Pekerjaan Peserta Frekuensi
(%)
Valid Petani 1 5.3
PNS 2 10.5
Perangkat Desa 1 5.3
IRT 14 73.7
Total 18 94.7
Missing System 1 5.3
Total 19 100.0
orang. Hal ini disebabkan terdapat data yang tidak diisi atau
Tabel 3.7
Persentase
Penghasilan Peserta Frekuensi
(%)
Valid <Rp 1.200.000 5 26.3
>Rp 1.200.000 2 10.5
Total 7 36.8
Missing System 12 63.2
Total 19 100.0
diisi atau tidak ada (missing case) dari 12 orang peserta (63,2%),
sehingga data tersebut tidak memungkinkan untuk dianalisis
orang (73,7%).
47,4%
5,3%
b. Analisis bivariat
didapatkan lebih besar dari 0,05 (p value > 0,05). Adapun hasil
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
dari 0,05 (p value < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa data
berikut.
Tabel 3.9 Hasil Analisis Uji Wilcoxon (Ranks)
Mean Sum of
N
Rank Ranks
Nilai Post-test Negative
1a 8.50 8.50
Peserta – Ranks
Nilai Pre-test Positive
10b 5.75 57.50
Peserta Ranks
Ties 7c
Total 18
Keterangan:
Negative Ranks (Na) : Nilai Post-test Peserta <
Nilai Pre-test Peserta
Positive Ranks (Nb) : Nilai Post-test Peserta >
Nilai Pre-test Peserta
Ties (Nc) : Nilai Post-test Peserta =
Nilai Pret-test Peserta
Total : Jumlah keseluruhan Peserta
case) dari 1 orang peserta sehingga data dari satu orang peserta
Wilcoxon adalah 0,025 atau lebih kecil dari 0,05 (p value < 0,05),
57,50.
3.2.5 Monitoring dan Evaluasi
sesuai dengan yang diharapkan atau bahkan tidak berjalan sama sekali.
Metode/ Keterangan
Tahapan Hambatan/ Sumber
No Cara Petugas & Upaya
Kegiatan Kemajuan Data
Monitor Perbaikan
1 Membuat Tupoksi Mahasiswa Tabel Observasi Rian -
mahasiswa pada bekerja Tupoksi langsung Herdianto
saat penyuluhan sesuai
dan pelatihan Tupoksi
masing-
masing
dan terdapat
peserta yang
kesulitan
mengisi
kuesioner
(tidak
membawa
kacamata)
.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
bahwa:
pemanfaatan sampah.
Wilcoxon diperoleh p value sebesar 0,025 atau lebih kecil dari 0,05 (p
value < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan skor hasil
orang peserta yang memiliki nilai post-test lebih besar dari nilai pre-test
57,50
sebagai beikut.
dapat berkelanjutan.
Widieana, D., dkk. 2017. Perencanaan Sistem Pengelolaan Sampah Terpadu Studi
Kasus Kelurahan Banyumanik Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.
Jurnal Teknik Lingkungan. Vol. 6(1): 1-10.
LAMPIRAN
4. Tabel Tupoksi
6. Dokumentasi Kegiatan