Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

DINAS KESEHATAN
Jl. Hj. Susilawati Kelurahan Cawang Baru

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


PERTEMUAN POKJANAL DBD
KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN 2016

I.Latar Belakang
Dasar Hukum pelaksanaan kegiatan adalah Undang-Undang No.36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan dan Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Bupati Rejang
Lebong Nomor : 13 Tahun 2013 tentang Eliminasi Penyakit Menular di Kabupaten
Rejang Lebong. Gambaran secara umum bahwa penyakit Demam Berdarah Dengue
merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, sejak tahun
1968 jumlah kasusnya sampai sekarang terus mengalami peningkatan dan
penyebarannya bertambah luas. Penyebab meluasnya penyebaran virus dengue
oleh nyamuk penularnya di berbagai wilayah Indonesia didukung salah satunya
karena mobilitas penduduk tinggi seiring dengan kemudahan transportasi.
Demam Berdarah Dengue (DBD) dapat menimbulkan kematian dalam waktu
singkat dan sering menimbulkan wabah. Pencegahan DBD dilaksanakan secara
terorganisir melalui Tim Pokjanal (Kelompok Kerja Operasional) DBD secara
berjenjang.
Kabupaten Rejang Lebong angka kejadian DBD dari tahun 2011 sampai
dengan tahun 2016 bulan September berturut-turut yaitu 66 kasus tahun 2011, 209
kasus tahun 2012, 128 kasus tahun 2013, 88 kasus tahun 2014, 202 kasus tahun
2015, dan 216 kasus tahun 2016. Tahun 2014 IR=35,06, CFR=0, tahun 2015
IR=80,48, CFR=2, dan tahun 2016 sampai dengan bulan September IR=86,06,
CFR=0. Hal ini menunjukkan trend terjadi peningkatan jumlah kasus kejadian selama
3 tahun terakhir tetapi angka kematian akibat DBD cendrung menurun dari tahun
sebelumnya karena fasilitas pelayanan kesehatan telah menjalankan fungsinya
secara optimal. Peningkatan kasus yang terjadi karena kurang meratanya kesadaran
partisipasi masyarakat dalam pola hidup bersih dan sehat melalui pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) dengan kegiatan 3M plus dan belum maksimalnya
penggerakan oleh stakeholder.
Untuk diketahui bahwa wilayah Kecamatan endemis DBD di Kabupaten
Rejang Lebong tahun 2016 adalah Kecamatan Curup, Curup Tengah, Curup Timur,
Curup Selatan, dan Selupu Rejang.
Upaya penanggulangan DBD melalui Tim Pokjanal perlu dilaksanakan
dengan komprehensif. Di Kabupaten Rejang Lebong Tim Pokjanal pernah terbentuk
dan dikukuhkan melalui Surat Keputusan Bupati Rejang Lebong No. 35 Tahun 2011
tanggal 17 Januari 2011. Namun pada perjalanannya Tim tersebut hanya merupakan
seremonial belaka disebabkan kurang kuatnya komitmen para stakeholder yang ada
pada waktu itu sehingga kami merasa berjalan pada bahu jalan yang beseberangan.
Hal ini terlihat dari masih minimnya support logistik dan alokasi pembiayaan kegiatan
untuk pemberantasan penyakit menular khususnya penanggulangan DBD (seperti :
sampai saat ini belum tersedianya kendaraan operasional fogging yang layak dan
biaya pemeliharaan kendaraan dan peralatan). Selain itu pergantian petugas yang
telah tersosialisasi dan terlatih sebelum adanya pengkaderan baru seolah-olah
menjadi masalah klasik yang tidak pernah diketemukan solusinya. Kemudian
masalah kurang aktifnya Tim Pokjanal yang ada dari tingkat Kabupaten kebawah
secara berjenjang pada masa lalu lebih dikarenakan semua pihak masih merasa
kegiatan penanggulangan DBD hanya otoritas dari Instansi Dinas Kesehatan saja
secara keseluruhan.
Perubahan paradigma kesehatan dari mengobati yang sakit berubah menjadi
mencegah penyakit belum dipahami secara utuh oleh masyarakat dan stakeholder,
walaupun secara kongkret fungsi pelayanan kesehatan benar adanya menjadi tugas
Dinas kesehatan. Hal ini merupakan sesuatu yang lumrah karena manusia adalah
makhluk yang holistik namun tidak menutup kemungkinan jika kita semua memiliki
komitmen kuat khususnya dalam penanggulangan DBD maka tujuan dapat dicapai
secara maksimal.
Harapan kami komitmen stakeholder dalam penanggulangan DBD
merupakan kebijakan yang tidak bersifat parsial sehingga daya ungkit kegiatan yang
telah direncanakan dapat memperoleh capaian yang baik dan terlaksana secara baik
dengan adanya Tim yang solid. Oleh sebab itu melalui forum yang terhormat ini kami
memohon agar kiranya komitmen penuh dapat diberikan tapi bukan komitmen semu
dari stakeholder yang ada pada saat ini, agar penggerakkan masyarakat dan
koordinasi antara lintas sektor dan lintas program dapat berjalan secara baik dalam
penanggulangan DBD.
Pokjanal adalah suatu kelompok kerja operasional yang keanggotaannya
terdiri dari berbagai unsur Dinas/ Instansi pemerintah, LSM, swasta dan dunia usaha
yang secara fungsional mempunyai tugas meningkatkan peran serta masyarakat
dalam PSN DBD. Acuan dasar pembentukan Pokjanal DBD :
KEPMENKES/581/VII/1992 : tentang pemberantasan penyakit DBD.
Pengorganisasian Pokjanal DBD adalah untuk penggerakan masyarakat PSN DBD
di Desa/Kel dikoordinasikan oleh POKJA DBD dan pembinaan POKJA DBD Desa/
Kel oleh POKJA DBD Kecamatan dan seterusnya secara berjenjang.
Dengan ada dan aktifnya Pokjanal DBD tingkat Kabupaten sampai ke tingkat
RT/ Dusun diharapkan strategi pencegahan melalui penggerakan pemberdayaan
masyarakat dalam PSN DBD melalui 3M plus dan program luncuran terakhir dari
Kementerian Kesehatan yaitu satu rumah satu pemantau jentik (Jumantik) dapat
menurunkan angka kejadian DBD di Kabupaten Rejang Lebong di masa yang akan
datang.

II.Tujuan
a. Umum
Meningkatkan penggerakkan masyarakat agar kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap masyarakat dengan perilaku dan lingkungan yang sehat
sehingga terhindar dari DBD.
b. Khusus
1. Menurunkan angka kejadian Demam Berdarah Dengue dengan pemberdayaan
masyarakat PSN DBD di Kabupaten Rejang Lebong.
2. Mewujudkan komitmen dan peran aktif stakeholder (Tim POKJANAL) dalam P2
DBD di Kabupaten Rejang Lebong.

III.Keluaran yang diharapkan


a. Meningkatkan angka bebas jentik sampai 95%
b. Menurunkan angka kesakitan DBD
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk menurunkan angka DBD
d. Agar terpelihara lingkungan yang bersih, sehat dan aman
e. Mengaktifkan Tim POKJANAL DBD dari tingkat Kabupaten sampai dengan tingkat RT/
Dusun di Kabupaten Rejang Lebong

IV. Waktu Pelaksanaan


Waktu : 31 Oktober 2016
Tempat : Aula Gedung Nahdatul Ulama (NU), Jl. S.Sukowati Curup
V. Materi
Jabatan Penyaji Materi
a. Kadinkes Kab. Rejang Lebong H. Asli, S.Kep, M.Kes Kebijakan P2 DBD

b. Kasi P2PL Dinkes Prov. Bengkulu Akhmad Yuliansyah, SKM, M.K.M Kondisi P2 DBD Prov. BKL

Kondisi P2 DBD Kab. RL/


c. Kabid P3PL Dinkes Kab. RL Nunung Tri Mulyanti, SKM, MM RTL

VI. Mekanisme/ Metode


Diskusi, Sharing, dan Brainstorming dengan stakeholder, lintas sektor, dan lintas program
terkait setelah menjelaskan situasi P2 DBD di Kabupaten Rejang Lebong.

VII. Peserta/Sasaran
Peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari 27 orang Tim Pokjanal Kabupaten antara lain
stakeholder, lintas sektor, lintas program terkait dan Puskesmas Kabupaten Rejang
Lebong.

VIII. Pembiayaan
Sumber dana : APBD Seksi PP dan Bankes Dinkes RL TA. 2016

IX.Pelaporan
Laporan disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan dan pihak-pihak terkait yang
berkepentingan setelah pertemuan selesai dilaksanakan.

X. Penanggung Jawab
Penanggung jawab adalah Kepala Seksi PP dan Bankes sebagai Pejabat Pelaksana
Teknis Kegiatan (PPTK).

Demikian laporan kegiatan ini disampaikan semoga dapat menjadi perhatian kita bersama
dalam pelaksanaan kegiatan, terima kasih.
Curup, 26 Oktober 2016
Pelaksana Kegiatan
Ketua,

Nunung Tri Mulyanti, SKM, MM


NIP. 19730907 199302 2 002

Anda mungkin juga menyukai