www.kabupatenreport.com
Puskesmas sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) i tengah digenjot. Dua puskesmas
di Majene kini dalam tahap penilaian. Keduanya adalah Puskesmas Pamboang dan Lembang. Pekan
lalu, Puskesmas Lembang telah melalui tahapan penilaian, giliran Puskesmas Pamboang. Jika keduanya
lulus, akan menjadi puskemas pertama yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLUDii di
Sulbar.
Penerapan PPK BLUD pada layanan kesehatan ini merupakan hal baru di Sulbar, ujar ketua
tim penilai, Syamsiar Muchtar, Selasa 30 Agustus. Puskesmas sebagai BLUD, diberikan kebebasan
dalam meningkatkan pelayanannya ke masyarakat. Puskesmas akan mengelola sendiri keuangannya
tanpa memiliki ketergantungan ke pemkab seperti yang terjadi selama ini.
Gagasan untuk menjadi BLUD sudah jelas secara institusional menjadi badan layanan umum.
Dalam hal ini, layanan kesehatan diberikan keleluasaan dalam konteks mengelola baik dari sisi sumber
daya manusia (SDM) hingga penganggaran. Penilaian puskesmas, kata Syamsiar, berlangsung selama
90 hari. Dimulai sejak masuknya permohonan alih status puskesmas tersebut. Permohonan kami terima
Juli, jadi penilaiannya nanti berakhir 30 Oktober, tambah Sekkab Majene itu.
Jika puskesmas nanti sudah menerapkan PPK BLUD, lanjut Syamsiar, maka semua pendapatan
dari jasa layanan tidak lagi masuk ke kas daerah. Tetapi masuk ke kas puskesmas dan dapat dikelola
secara mandiri. Jika ada kebutuhan mendesak, puskesmas bisa langsung memenuhi kebutuhannya tidak
lagi ikut proses birokrasi yang panjang, jelasnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Majene, dr. Evawaty, menyebut penerapan BLUD pada
setiap layanan kesehatan telah diusulkan sejak tiga tahun silam. Akan tetapi Pemprov Sulbar dan
Pemkab Majene tidak memberikan respon. Nanti pada 2015 lalu usulan itu disetujui oleh Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sulbar dan Pemkab Majene.
Kami targetkan pada 2019 mendatang seluruh puskesmas di Majene sudah menerapkan
BLUD, bebernya. Menurut dr. Evawaty, manfaatnya sangat banyak. Selain mandiri dalam pengelolaan
keuangan, puskesmas juga dapat mengembangkan potensi pendapatan sesuai muatan lokal dan kondisi
lingkungan. Kepala Puskesmas Pamboang, Hasmiati, mengaku telah melakukan persiapan sejak 2015
Sumber berita :
Harian Radar Sulbar, Dua Puskesmas Disiapkan Terapkan BLUD, Rabu, 30 Agustus 2016.
Catatan :
Dasar hukum pengelolaan BLU/BLUD adalah sebagai berikut.
1. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara pada Bab XII Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Pasal 68 dan 69.
2. PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum sebagaimana telah
diubah dengan PP No. 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas PP No. 23 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
3. PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah pada Bab XIV Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah Pasal 145 sampai dengan Pasal 150.
4. Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pada Bab XV
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Pasal 324 sampai dengan Pasal 329.
5. Permendagri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah.
Berdasarkan ketentuan tersebut di atas diatur antara lain :
1. BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam
pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis
yang sehat.
2. PPK-BLUD bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan
penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan/atau pemerintah daerah dalam memajukan
kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
3. Bagi SKPD atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah yang ingin menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) harus memenuhi
persyaratan subtantif, teknis dan administratif.
Persyaratan substantif, SKPD yang menyelenggarakan layanan umum berupa:
a. Penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanan masyarakat (diutamakan untuk pelayanan kesehatan);
i
Pasal 1 angka 63 PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Badan Layanan Umum Daerah
yang selanjutnya disingkat BLUD adalah SKPD/unit kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktivitas.
ii
Pasal 1 angka 1 Permendagri No. 61 Tahun 2007, PPK BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang
memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa, sepagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada
umumnya.