Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status kesehatan dan gizi masyarakat, yaitu angka kematian bayi, kematian ibu melahirkan, prevalensi gizi kurang dan umur angka harapan hidup.
Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya
promotif-preventif dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif diharapkan merupakan titik balik kebijakan Kementrian Kesehatan dalam menangani masalah kesehatan masyarakat yang berarti program kesehatan yang menitik beratkan pada pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar penyembuhan penyakit. Setiap terobosan baru perlu didahului dengan perubahan paradigma untuk merubah kebiasaan dan cara berpikir yang lama. Upaya kesehatan di masa datang harus mampu menciptakan dan menghasilkan SDM Indonesia yang sehat produktif sehingga upaya kesehatan harus dapat mengantarkan setiap penduduk memiliki status kesehatan yang cukup Konsekuensi Implikasi dari perubahan paradigma kesehatan apabila dilaksanakan dapat membawa dampak yang cukup luas. Hal itu disebabkan karena pengorganisasian upaya kesehaan yang ada, fasilitas pelayanan kesehatan yang ada, adalah merupakan wahana dan sarana pendukung dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada upaya penyembuhan penyakit, maka untuk mendukung terselenggaranya paradigma sehat yang berorientasi pada upaya promotif-preventif proaktif, community centered, partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat, maka semua wahana tenaga dan sarana yang ada sekarang perlu dilakukan penyesuaian atau bahkan reformasi termasuk reformasi kegiatan dan program di pusat penyuluhan kesehatan.
Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Sedati Tahun 2023 | 1
1.2 TUJUAN Tujuan penyusunan Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Sedati Tahun 2023 yaitu :
a. Tujuan umum: Tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Sedati
Tahun Anggaran 2023. b. Tujuan khusus: 1) Teridentifikasinya data umum dan data khusus ; 2) Teridentifikasinya kebutuhan masyarakat ; 3) Mempertahankan capaian kegiatan yang sudah optimal ; 4) Memperbaiki dan meningkatkan cakupan kegiatan yang masih kurang optimal ; 5) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan Tahun 2023 sesuai dengan kondisi dan kemampuan Puskesmas Sedati.
1.3 VISI, MISI, TUPOKSI DAN TATA NILAI PUSKESMAS
Visi Puskesmas Sedati sejalan dengan Visi Kabupaten Sidoarjo yaitu
“KABUPATEN SIDOARJO YANG INOVATIF, MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERKELANJUTAN”
Misi Puskesmas Sedati
Misi yang merupakan perwujudan visi pembangunan Kabupaten
Sidoarjo Tahun 2016 – 2021 dijabarkan dalam misi sebagai berikut :
1. Pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui penyelenggaraan
pemerintahan yang aspiratif, partisipatif dan transparan. 2. Meningkatnya perekonomian daerah melalui optimalisasi potensi basis industri pengolahan, pertanian, perikanan, pariwista, UMKM dan Koperasi serta pemberdayaan masyarakat. 3. Meningkatnya kualitas dan standar pelayanan pendidikan dan kesehatan. 4. Meningkatnya tatanan kehidupan masyarakat yang berbudaya dan berakhlaqul karimah, berlandasan keimanan kepada Tuhan YME, serta dapat memelihara kerukunan, ketentraman dan ketertiban. 5. Infrastruktur publik yang memadai dan berkualitas sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.
Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Sedati Tahun 2023 | 2
(Sumber : Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Puskesmas Sedati sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo mendukung Misi Kabupaten Sidoarjo khususnya Misi ke-3.
Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas :
Sebagaimana Peraturan Bupati Sidoarjo Nomor 92 Tahun 2016, Puskesmas mempunyai fungsi : 1) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya; 2) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya; 3) Melaksanakan perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan sesuai analisis masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan; 4) Melaksanakan advokasi, sosialisasi, komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan kesehatan masyarakat; 5) Penggerakan masyarakat untuk identifikasi dan penyelesaian masalah kesehatan masyarakat bersama lintas sektor terkait; 6) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan berbasis masyarakat; 7) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas; 8) Memantau pelaksanaan pembangunan berwawasan kesehatan; 9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan termasuk dukungan terhadap Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) dan respon penanggulangan penyakit; 10) Melaksanakan pencatatan pelaporan evaluasi terhadap akses mutu dan cakupan pelayanan kesehatan; 11) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai bidang tugasnya.
Tata Nilai Puskesmas Sedati :
S enyum, salam dan sapa E fektif dan efisien D isiplin A kuntabel T anggung Jawab, Terampil I ntegritas
Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Sedati Tahun 2023 | 3
Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas Sedati Tahun 2023 | 4
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Posyandu Dengan Kepatuhan Ibu Balita Melakukan Kunjungan Ke Posyandu Di Kelurahan Tangkerang Labuai Wilayah Kerja Puskesmas Sapta Taruna