No.Dokumen :440/213/438.5.2.1.17/2023
SOP No.Revisi : 00
Tanggal Terbit : 17 April 2023
Halaman : 1/2
1. Pengertian Dry socket adalah hilangnya atau rusaknya gumpalan darah pada soket (bekas
pencabutan), sehingga soket berwarna keabu-abuan dan terlihat kering, serta
biasanya diikuti timbulnya keluhan nyeri..
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah yang dijalankan dokter gigi dan perawat
gigi untuk melaksanakan penanggulangan dry soket pada pasien pasca pencabutan
gigi
4. Referensi PERMENKES No. 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia NomorHK.02.02/MENKES/
62/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi DokterGigi
1. Cairan H2O2
2. Aquadest steril
3. Betadine
4. Curaspon
6. Langkah- 1. 1. Petugas menyiapkan H2O2 dan aquadest steril dalam spuit 3 cc yang berbeda
langkah 2. 2. Petugas melakukan irigasi daerah bekas pencabutan dengan H2O2
3. 3. Petugas meminta pasien untuk berkumur dan dilanjutkan dengan irigasi aquades
steril, lakukan masing masing 2 kali hingga bersih
4. 4. Petugas mengulasi daerah bekas pencabutan dengan betadine
5. 5. Petugas melakukan curretage pada bagian dalam soket
6. 6. Petugas melakukan aplikasi alvogyl / curaspon pada dry soket pencabutan
2. 7. Petugas meminta pasien diminta kontrol bila ada keluhan dan diberikan instruksi
untuk menjaga kebersihan daerah bekas pencabutan, lalu diberikan resep
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE sesuai dengan Undang
Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, tandatangan secara elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat
hukum yang sah.
7. Bagan Alir
Menyiapkan H2O2 dan
aquadest steril dalam spuit 3 cc
yang berbeda
8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Poli Gigi
Farmasi
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman
historis
Tanggal mulai
perubahan No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE sesuai dengan Undang
Undang No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, tandatangan secara elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat
hukum yang sah.