Suntikan Ganda
(Multiple Injection)
dr. Retty Yosephine Sipahutar, M.Epid
DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR
Disampaikan di Luminor Sidoarjo, 4-6 Mei 2023
POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN
Persiapan Pelaksanaan Imunisasi
• Menyiapkan logistik
• Menyiapkan SDM
• Menyiapkan tempat pelaksanaan
Pelaksanaan Imunisasi
• Melakukan skrining sasaran
• Memberikan imunisasi yang aman
• Penanganan limbah pasca pelaksanaan imunisasi
• Pemusnahan limbah pelaksanaan imunisasi
Bila diduga pernah terjadi pembekuan pada vaksin DT, Td, Hepatitis B,
DPT/HB/Hib dan IPV.
Untuk memastikan vaksin dalam kondisi baik atau rusak, maka
sebaiknya dilakukan shake test (uji kocok), kecuali untuk vaksin IPV
Pastikan vaccine carrier yang digunakan
dalam kondisi baik
Pintu masuk terpisah dari pintu keluar sehingga orang-orang dapat masuk dan
keluar tempat pelayanan dengan lebih cepat dan mudah
Tempat menunggu haruslah bersih dan nyaman.
Mengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan
Melaksanakan kegiatan dengan sistem 5 meja yaitu pelayanan terpadu yang
lengkap yang memberikan pelayanan 5 program (KB, KIA, Diare, Imunisasi, dan
Gizi);
Jumlah orang yang ada di tempat pelayanan imunisasi diatur sehingga tidak
penuh sesak.
Segala sesuatu yang anda perlukan berada dalam jangkauan atau dekat
dengan meja imunisasi anda.
Pada masa pandemi COVID-19 perlu memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan panduan yang
berlaku (menjaga jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir).
Pelaksanaan Imunisasi
Pemeriksaan sasaran
Semua bayi sebaiknya diimunisasi kecuali dalam tiga situasi yang jarang terjadi
berikut ini:
• Anafilaksis atau reaksi hipersensitivitas yang hebat, merupakan kontra indikasi
mutlak terhadap dosis vaksin berikutnya.
• Reaksi berlebihan, seperti suhu tinggi diatas 38,5ºC dengan kejang, penurunan
kesadaran, shock atau reaksi anafilaktik lainnya setelah imunisasi DPT/HB/Hib1
merupakan kontra indikasi untuk pemberian DPT/HB/Hib2 atau DPT/HB/Hib3.
• Dalam keadaan kejang demam dan panas diatas 38,5ºC merupakan kontra
indikasi sementara pemberian sampai anak sudah sembuh.
Melakukan skrining sasaran
• Jika terdapat jawaban ya pada nomor 1 – 5,
maka imunisasi ditunda sampai anak
dinyatakan sehat kembali oleh dokter.
• Jika terdapat jawaban ya pada nomor 6 – 8
maka sebaiknya anak dikonsultasikan kepada
dokter ahli dan pemberian imunsiasi dilakukan
oleh dokter ahli.
• Jika terdapat jawaban ya pada nomor 9 – 10
maka imunisasi pada anak ditunda dan dapat
diberikan kembali sesuai dengan kriteria pada
bab III.
• Jika jawaban ya pada nomor 11 maka
imunisasi ditunda dan dapat diberikan kembali
sampai anak selesai melakukan karantina
mandiri.
Pemberian Imunisasi yang Aman
Siapkan atau aktifkan alat injeksi bubble-like prefilled dengan cara menekan
pelindung jarum (atau tutupnya). Ini akan membuka jalan cairan antara jarum
dengan reservoir bubble yang mengandung vaksin.
Lepaskan pelindung jarum.
Suntikkan vaksin pada lokasi suntikan
Berikan dosis dengan cara menekan reservoir bubble hingga kosong.
Buang peralatan AD yang telah terpakai ke safety box.
26
Dosis dan Cara pemberian Imunisasi
Memposisikan anak
untuk penyuntikan
Semua ADS yang sudah digunakan harus dimasukan ke dalam safety box
Jangan membuang sampah lainnya ke dalam safety box
Setelah safety box terisi ¾ penuh, safety box harus diberi label, nama tempat
pelayanan dan tanggal pelayanan, dan ditempatkan pada tempat yang aman
dengan kondisi tertutup dan jauh dari jangkauan anak-anak dan masyarakat
Limbah lain (vial vaksin, kapas,dll) dibuang ke dalam kantong plastik khusus
limbah medis/ kantong plastik biasa yang diberi tanda limbah medis
Pengelolaan Limbah Medis Infeksius Tajam
1. Dikubur di dalam Bak beton
• Safety box beserta jarum bekas dimasukkan ke dalam bak beton.
• Model bak beton dengan ukuran lebar 2 x 2 meter minimal kedalaman mulai 1,5
meter, bak beton ini harus mempunyai penutup kuat dan aman
Botol atau ampul yang telah kosong dikumpulkan ke dalam tempat sampah (kantong
plastik) berwarna kuning selanjutnya diinsenerasi (dibakar dalam incinerator) atau
menggunakan metode non insinerasi (al. autoclaving, microwave) dan dihancurkan
Apabila sumber daya dan sarana tersedia maka pengolahan limbah ini dapat
diserahkan pada pihak ketiga dengan perjanjian kerjasama (MoU) sesuai dengan
kebijakan dan ketentuan yang berlaku di wilayah kabupaten/kota masing-masing.
Suntikan Ganda
(Multiple Injection)
Definisi Imunisasi
Ganda
Diberikan pada tempat
Pemberian dua atau yang berbeda
lebih vaksin dalam
kemasan yang berbeda,
dalam waktu yang
bersamaan Diberikan pada tempat
yang sama, diberi jarak
sekitar 2.5 cm (1 inch)
Sumber :
- Summary of evidence on the administration of multiple injectable vaccines in infants during a single visit: safety, immunogenicity, and vaccine administration practices. Prepared for the April 2015 SAGE Meeting.
- WHO/UNICEF joint reporting form process:national immunization schedules,2014. http://apps.who.int/immunization_monitoring/globalsummary/schedules#.
Jadwal imunisasi rutin di
Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, pada usia 2,4, dan 6 bulan
seorang anak bisa mendapatkan hingga 4 suntikan
sekaligus dalam satu kunjungan yaitu DTaP, Hib,
PCV, dan IPV
Sumber :
https://www.cdc.gov/vaccines/schedules/downloads/child/0-18yrs
-child-combined-schedule.pdf
Program Imunisasi Afrika Selatan
Di Afrika Selatan, bayi berusia 6 minggu dan 14 minggu mendapatkan 2 suntikan sekaligus
yaitu, DTaP-IPV-Hib-HBV dan PCV
Sumber : https://www.westerncape.gov.za/assets/departments/health/2016_schedule.pdf
Pemberian suntikan ganda di
Indonesia
2007
• Introduksi IPV di Yogyakarta (Switch bOPV IPV). Sejak tahun
2007, Provinsi Yogyakarta tidak lagi menggunakan Vaksin
bOPV. Pada usia 2,3,dan 4 bulan anak-anak di Provinsi
Yogyakarta mendapatkan Vaksin DPT dan IPV.
2013
• Introduksi vaksin booster pentavalen yang diberikan pada anak
usia 18 bulan, bersamaan dengan MR 2
2016
• Introduksi IPV sebagai program Imunisasi nasional yang
diberikan pada bayi usia 4 bulan, bersamaan dengan
pentavalen
Jadwal Imunisasi Nasional
Umur Imunisasi
<24 jam Hepatitis B-O
1 bulan BCG, OPV1
Suntikan ganda
2 bulan DPT-HB-Hib 1, OPV 2 + PCV 1
3 bulan DPT-HB-Hib 2, OPV 3 + PCV 2
4 bulan DPT-HB-Hib 3, OPV 4 & IPV
9 bulan MR 1, JE
12 bulan PCV 3
18 bulan MR 2, DPT-HB-Hib 4
SD kl 1 DT, MR
SD kl 2 Td
SD kl 5 Td, HPV1
SD kl 6 HPV2
Mengapa perlu suntikan ganda?
Apakah anak tidak merasa sakit jika diberikan beberapa suntikan sekaligus?
Apakah reaksi simpang akan meningkat jika anak diberikan suntikan ganda?
Pada banyak kasus, pemberian suntikan ganda tidak menambah insiden reaksi simpang yang terjadi.
Apakah pemberian banyak vaksin sekaligus tidak akan membuat kekebalan anak kewalahan?
Anak-anak terpapar banyak bakteri dan virus setiap hari melalui makan dan bermain. Vaksin tidak
menambah beban yang signifikan pada sistem kekebalan tubuh.
Pertanyaan-pertanyaan seputar pemberian suntikan ganda
Vaksin (tanggal position paper) Pemberian bersamaan dengan antigen lain Kemungkinan penurunan imunogenesitas atau
peningkatan reaksi simpang
Haemophilus influenza tipe b (9/2013) - Vaksin Hib dapat diberikan dengan Tidak ada bukti konklusif tentang
- Vaksin Hib tersedia dalam formulasi aman dan efektif pada saat yang sama perbedaan respons imun terhadap vaksin
monovalen maupun kombinasi dengan dengan vaksin rutin yang termasuk konjugat Hib monovalen atau kombinasi.
vaksin lain misal DTP dan atau hepatitis B dalam program imunisasi nasional Namun, ada beberapa bukti bahwa
vaksin konjugasi Hib dalam kombinasi
dengan pertusis aselular (DTaPEHib)
menginduksi respons antibodi yang lebih
rendah daripada konjugat Hib dalam
kombinasi dengan pertusis sel utuh
(DTwPEHib) atau DTaP yang diberikan
secara terpisah
dan vaksin konjugasi Hib
Sumber : Summary of evidence on the administration of multiple injectable vaccines in infants during a single visit: safety, immunogenicity, and vaccine administration practices. Prepared for the April 2015 SAGE Meeting.
Keamanan pemberian suntikan ganda
Kajian dari WHO Position Paper per Antigen
Vaksin (tanggal position paper) Pemberian bersamaan dengan antigen Kemungkinan penurunan imunogenesitas
lain atau peningkatan reaksi simpang
Pertusis (wP & aP) (10/2010; - Vaksin yang mengandung komponen Penggunaan vaksin kombinasi tidak
pedoman revisi 07/2014) pertusis dapat diberikan dengan vaksin menghasilkan peningkatan yang
- Kebanyakan kombinasi dengan vaksin lainnya tanpa mengganggu respon signifikan dalam kejadian reaksi simpang
lain missal toksoid difteri atau toksoid terhadap antigen lain. yang serius, namun dapat menyebabkan
tetanus, Hib, hepB dan IPV reaksi minor yang lebih sering terjadi
Sumber : Summary of evidence on the administration of multiple injectable vaccines in infants during a single visit: safety, immunogenicity, and vaccine administration practices. Prepared for the April 2015 SAGE Meeting.
Keamanan pemberian suntikan ganda (2)
Kajian dari WHO Position Paper per Antigen
Vaksin (tanggal position paper) Pemberian bersamaan dengan antigen lain Kemungkinan penurunan imunogenesitas
atau peningkatan reaksi simpang
IPV (2/2014) IPV dan OPV dapat diberikan secara Tidak ada gangguan yang relevan secara
bersamaan dan keduanya dapat klinis ketika IPV digunakan bersamaan
diberikan bersama-sama dengan dengan dengan difteri (DTwP)/DTaP),
vaksin lain yang digunakan dalam Hib, hepatitis B, polisakarida
program imunisasi anak nasional pneumokokus vaksin konjugasi atau
rotavirus
Tetanus (5/2006) TT yang digunakan sendiri atau dalam Reaksi lokal ringan seperti nyeri
- Tersedia sebagai toksoid tunggal (TT), berbagai kombinasi tetap dianggap dan eritema sering terjadi, namun
dikombinasikan dengan toksoid difteri (DT) sangat aman. reaksi serius sangat jarang terjadi
atau toksoid difteri dosis rendah (dT) dan
dalam kombinasi dengan vaksin difteri dan
pertusis (DTwP, DTaP, dTaP atau dTaP.
Beberapa kombinasi baru yang
mengandung DTP/ DTaP telah dipasarkan,
termasuk vaksin hepatitis B, tipe
Haemophilus influenza dan poliomielitis.
Sumber : Summary of evidence on the administration of multiple injectable vaccines in infants during a single visit: safety, immunogenicity, and vaccine administration practices. Prepared for the April 2015 SAGE Meeting.
Keamanan pemberian suntikan ganda (2)
Kajian dari WHO Position Paper per Antigen
Tetanus (5/2006) TT yang digunakan sendiri atau dalam Reaksi lokal ringan seperti nyeri
- Tersedia sebagai toksoid tunggal (TT), berbagai kombinasi tetap dianggap dan eritema sering terjadi, namun reaksi
dikombinasikan dengan toksoid difteri (DT) sangat aman. serius sangat jarang terjadi
atau toksoid difteri dosis rendah (dT) dan
dalam kombinasi dengan vaksin difteri dan
pertusis (DTwP, DTaP, dTaP atau dTaP.
Beberapa kombinasi baru yang
mengandung DTP/ DTaP telah dipasarkan,
termasuk vaksin hepatitis B, tipe
Haemophilus influenza dan poliomielitis.
Sumber : Summary of evidence on the administration of multiple injectable vaccines in infants during a single visit: safety, immunogenicity, and vaccine administration practices. Prepared for the April 2015 SAGE Meeting.
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Ringkasan
• Pemberian multiple injection sudah lama dilakukan baik di negara
high income country maupun low/middle income country
• Pemberian ≥2 vaksin hidup bersamaan tidak menyebabkan
terjadi infeksi berat
• Imunisasi ganda tidak terbukti
• menyebabkan kejadian diabetes tipe-1
• meningkatkan reaksi alergi terutama asma
• menyebabkan penyakit autoimun
Kejadian ikutan
pasca
imunisasi
reaksi sistemik
tidak berbeda
antara suntikan
tunggal dan
suntikan ganda
Hasil
Kadar antibodi baik campak
maupun JE pada
ketiga kelompok tidak
berbeda
Imunisasi ganda
vaksin Campak dan
JE di Filipina
Keamanan vaksin
Metode
• Penilaian
keamanan vaksin
lokal dan sistemik
pada 3 kelompok
pemberian
Hasil
Keamanan vaksin baik lokal
maupun sistemik pada
ketiga kelompok tidak
berbeda
2 Vaksin 1 DPT-HB-HIB Jika ada salah satu atau lebih Anak usia <18 bulan Paha kanan Paha kiri
Vaksin 2 MR vaksin yang terlewat dari
jadwal imunisasi yang Anak usia >18 bulan Lengan kanan atas Lengan kiri atas
seharusnya
3 Vaksin 1 IPV Jika ada salah satu atau lebih Anak usia <18 bulan Paha kanan Paha kiri
Vaksin 2 MR vaksin yang terlewat dari
jadwal imunisasi yang Anak usia >18 bulan Lengan kanan atas Lengan kiri atas
seharusnya
4 Vaksin 1 DPT-HB-HIB Jika ada salah satu atau lebih Anak usia <18 bulan Paha kanan Paha kiri
Vaksin 2 PCV vaksin yang terlewat dari
jadwal imunisasi yang Anak usia >18 bulan Lengan kanan atas Lengan kiri atas
seharusnya
Sumber : KMK RI No.HK 01.07/Menkes/4632/2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Rutin Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Tabel pemberian suntikan ganda (2)
N Jenis vaksin Waktu Sasaran Lokasi Vaksin 1 Lokasi Vaksin 2
o.
5 Vaksin 1 IPV Jika ada salah satu atau lebih Anak usia <18 bulan Paha kiri Paha kanan
Vaksin 2 PCV vaksin yang terlewat dari
jadwal imunisasi yang Anak usia >18 bulan Lengan kiri atas Lengan kanan atas
seharusnya
6 Vaksin 1 MR Jika ada salah satu atau lebih Anak usia <18 bulan Paha kanan Paha kiri
Vaksin 2 PCV vaksin yang terlewat dari
jadwal imunisasi yang Anak usia >18 bulan Lengan kanan atas Lengan kiri atas
seharusnya
7 Vaksin 1 MR Jika ada salah satu atau lebih Anak usia <18 bulan : Anak usia 9-12 bulan :
Vaksin 2 JE vaksin yang terlewat dari paha kiri paha kanan
jadwal imunisasi yang
seharusnya Anak usia >18 bulan : Anak usia >12 bulan:
lengan kiri atas lengan kanan atas
8 Vaksin 1 IPV Jika ada salah satu atau lebih Anak usia <18 bulan : Anak usia 9-12 bulan :
Vaksin 2 JE vaksin yang terlewat dari paha kiri paha kanan
jadwal imunisasi yang
seharusnya Anak usia >18 bulan : Anak usia >12 bulan:
lengan kiri atas lengan kanan atas
Sumber : KMK RI No.HK 01.07/Menkes/4632/2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelayanan Imunisasi Rutin Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
• Tanyakan pada anak posisi apa yang
diinginkan: duduk sendiri atau dipangku
• Usap (dengan halus) lalu tekan daerah
Bagaimana cara dekat tempat penyuntikan pada
mengurangi rasa melakukan suntikan
sakit saat • Vaksin yang tidak menimbulkan rasa sakit
disuntik? disuntikkan terlebih dulu
• Suntik intramuskular secara cepat
tanpa melakukan aspirasi (aspirasi
menyebabkan rasa sakit)
66
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Gunakan suntikan steril
34
Imunisasi Rutin Lengkap, Indonesia Sehat
Apa yang harus dilakukan jika ketakutan akan rasa sakit menyebabkan keraguan untuk
pemberian vaksinasi
Sabar. Biarkan orang tua/pengasuh menyuarakan rasa takut
dan kekhawatiran mereka. Akui perasaan mereka.
Tindak lanjuti dengan penuh kepedulian mengenai apa
yang mendasari kekhawatiran mereka.
Memberikan beberapa suntikan sekaligus lebih baik dilakukan karena anak-anak dapat terlindungi dari penyakit
berbahaya sedini mungkin, memungkinkan untuk mengurangi jumlah kunjungan bagi orang tua/pengasuh, dan
program Imunisasi dapat berjalan lebih efisien.
Kekhawatiran orang tua tentang suntikan ganda dapat diatasi dengan memberikan jaminan, komunikasi yang
jelas, dan teknik pengurangan rasa sakit.
Petugas kesehatan perlu mendengarkan, mendorong, dan berkomunikasi secara efektif dengan orang tua/pengasuh
untuk memastikan bahwa mereka menerima vaksinasi dan akan kembali untuk vaksinasi di jadwal berikutnya.
Terima kasih