Anda di halaman 1dari 142

TATALAKSANA

REAKSI ALERGI DI
RONGGA MULUT

drg. Priyo Hadi MS, Sp PM


Departemen Ilmu Penyakit Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi Unair
Respon Imun menimbulkan
Reaksi Alergi
Menguntungkan Tidak Diinginkan

Pertahanan Alergi
-Proteksi Thdp. -respon berlebih
Infeksi -potensi
Imunisasi RESPON merusak
Infeksi
IMUN Penyakit Autoimun
alamiah
-Pengendalian Pre
Homeostatis Penolakan Graft
kanker
Eritroblastosis Fetalis
Pengawasan
• ALERGI / HIPERSENSITIFITAS

BATASAN PENYEBAB ALERGEN EKSOGEN

INHALAN
INGESTAN
KONTAK KULIT
SUNTIK
ALERGI ( Alos )

KLASIFIKASI ALERGI
( Comb dan Gell )
ALERGI TIPE I ............ Tipe Cepat
ALERGI TIPE II ..........Reaksi
Sitotoksik
ALERGI TIPE III ......... Imun komplek 3
ALERGI TIPE IV........... Tipe Lambat
INHALAN INGESTAN
serbuk sari. tungau,debu susu,telor,udang,ikan laut,kerang,
rumah dll kepiting, kacang 2 an,obat-obatan
dll.

ALERGEN

?
KONTAK KULIT KONTAK MUKOSA
Bulu kucing, bulu daun,sarung Bahan-bahan Kedokteran Gigi,pasta
tangan latex,kosmetik dll. gigi.dll.

SUNTIK
Obat obatan,sengat lebah, 4
semut api.
KEGAWAT DARURATAN GEJALA BISA MUNCUL DI MULUT DAN
MEDIK SEKITARNYA

ALERGI

Waspada

DOKTER GIGI

-Riwayat Alergi
-Gejala Klinis
-Test Alergi
-Merencanakan 5
Penatalaksanaan
ALERGI TIPE I

6
ALERGI TIPE I

ANAPHILAKTIK SISTEMIK ANAPHILAKTIK LOKAL


Manifestasi Klinis Manifestasi Klinis
Waktu Inisiasi(5 – 30 menit) Waktu Inisiasi (2-30 jam)

DIAGNOSIS
-Anamnesis
-Gejala klinis

PERAWATAN
-BLS
-- MRS PEMERIKSAAN PENUNJANG
-Darah Lengkap
PERAWATAN -IgE Total, IgE Spesifik
-Eliminasi Kausa -Prick Test
- KIE 7
-Obat
8
Type I Hypersensitivity
REACTION

Fcɛ
I RI
g
IgE- E
secreti
ng B
Medi
cell Mast ators
cell

9 (Source : Kumar,
Biologic effects of
mediator of
immediate
hypersensitivity

(Source : Abbas, Lichtman 1


0
11
Gejala & Tanda Anafilaksis Berdasarkan
Organ Sasaran
Sistem Gejala dan Tanda
Umum Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan,
Prodromal rasa tak enak di dada & perut, rasa gatal di hidung
& palatum
Pernapasan
- Hidung Hidung gatal, bersin, & tersumbat
- Larings Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor,
edema, spasme
- Lidah Edema
- Bronkus Batuk, sesak, mengi, spasme
Kardiovaskular Pingsan( sinkop), palpitasi, takikardia, hipotensi
sampai syok, aritmia. Kelainan EKG : gelombang T
datar, terbalik, atau tanda infark miokard
Gastrointestinal Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang
disertai darah, peristaltik usus meninggi
Kulit Urtika, angioedema di bibir, muka atau ekstremitas
Mata Gatal, lakrimasi
Gelisah, kejang
Susunan saraf pusat
ALERGI TIPE 1. = ANAPHILAKSIS 1. SISTEMIK
5 -30 menit

Sistem Cardiovaskuler dan Respiratorik

KEGAWAT DARURAT MEDIK AKUT

Tx.: MASUK RUMAH SAKIT (MRS) / BLS


-simpatomimetik
-bronchodilatator

13
Reaksi Alergi Tipe I
( Sistemik )

Sistem kardiovaskuler 14
Sistem Pernafasan
Anafilaktik mengenai beberapa organ, faktor genetik
sudah tidak berperan dalam menentukan organ mana
yang akan terkena sasaran.
- alergi obat2an
- serangan serangga
- makanan

System kardiovaskular :---- terjadi hipotensi dan syok anapilaktik oleh karena
vasodilatasi perifer,keluarnya cairan dari intravaskular karena peningkatan
permiabilitas kapiler yg meningkat ---- kematian
Jantung-- terjadi aritmia-hal ini karena menurunnya kontraksi otot
jantung dan terjadi penurunan alirn darah koroner(pengaruh dari
Prostaglandin dan leukotriens)---- kematian

System pernafasan : edema pada mukosa hidung, hipofaringdan laring


kegagalan dalam pernafasan--menimbulkan kematian
Bronkus-asma bronchiale (bronckhospame)-kegagalan pernafasan-
kematian
Macam-macam obat – obat sebagai penyebab
anapilaktik sistemik :
-penicillin, streptomycin, sulfa,
chepalosporin,tetracyline,ampho
tericin B,chlorampenicol,
pen-strep
- vitamin : thiamine, folic acid
- anastesi : procain, lignocain
- lain – lain : barbiturate, diazepam,
phenytoin,aminopirin
- ansaid : aspirin,
aminopirin,ibufrofen,indometacin,
mefenamic acid, naproxen.

16
2. LOKAL INISIASI 2 – 30 jam
Klinis -Urtikaria - dll
- Oedema
- Rhinorea
R. mulut - Apthae (sariawan ),BMS dll.

Diagnosis - Pemeriksaan subyektif


- Pemerisaan obyektif
- Waktu inisiasi 2 – 30 jam
- Tanpa gejala prodromal
Pemeriksaan penunjang
- Darah lengkap (Eosinophil)
- IgE total ,Prick test
Tx : -Stop kausatif
- Anti histamin

17
Komplikasi Klinis
Komplikasi Klinis
Organ sasaran
Organ sasaran ::
LOKAL
LOKAL
mukosa hidung
rinitis alergika

rhinorrea

Broncus kontriksi
pembentukan secret

asma
Konjungtiva radang edema

keratitis
G.I.T

•Diare
•nausea,
•kram perut/ nyeri abdomen
•(kontraksi otot polos usus)

kulit :
urtikaria :
peningkatan permiabilitas vaskuler:
makula,papula pada kulit rasa gatal
Angioedema :
vaskuler terkena letak lbh dalam
pembengkakan yg difus
tanpa rasa gatal
Reaksi Alergi Tipe I
( Lokal )

A
NGIOEDEMA

20
21
URTIKARIA

22
• URTICARIA & ANGIOEDEMA

23
Macam obat – obat sebagai penyebab
anapilaktik lokal
Berupa makropapular(urtikaria) dan (angiodema )
- aspirin
- codein
- hydralazine
- morphin
- polymicin
- antalgin
- delamidon

24
Sebelum Memberikan Obat

1. Apakah indikasi memberikan obat


2. Adakah riwayat alergi obat sebelumnya
3. Apakah pasien mempunyai risiko alergi
obat
Strategi
 Bila mungkin obat diberikan secara oral
 Sesudah memberikan suntikan pasien harus selalu
diobservasi
 Beritahu pasien kemungkinan reaksi yang terjadi
 Sediakan obat/alat untuk mengatasi keadaan darurat
Macam makanan sebagai penyebab
-anapilaktik lokal
Berupa makropapular(urtikaria) dan (angiodema )
- susu sapi
- putih telur
- kacang tanah
- kacang kedelai
- anapilaktik sistemik
- kacang
- tree nuts(walnut,almond,hazelnut,cashew,pistachio,brazil n)
- ikan
- kerang

27
28
Cheilitis Alergika akibat
kacang

Sebelum diterapi

Sudah diterapi,
belum sembuh
Stomatitis Alergika akibat udang

Sebelum diterapi
DIAGNOSIS
- Pemeriksaan subyektif
- Pemerisaan obyektif
- Waktu inisiasi cepat 5-30 menit
- Waktu inisiasi lambat 2 – 30 jam
- Tanpa gejala prodromal

31
PEMERIKSAAN PENUNJANG

-Darah lengkap
(Eosinopil) -IgE
spesifik ,
-Prick test

32
Pemeriksaan Penunjang : PRICK TEST

33
34
35
PERAWATAN

- Eliminasi Kausatif
- Pemberian Obat

36
2. LOKAL

ANTI HISTAMIN
SISTEMIK
Antihistamin Sedatif
 
R/Chlorpheniramin Maleat
4mg tab no XII
ʃ 3 dd 1
 
Antihistamin Non Sedatif 
R /Loratadine 10mg tab no X
ʃ 1 dd 1  
atau 
R /Cetirizin Hidroklorida X
10mg tab
ʃ 1 dd 1
 
• Difenhidramin diberikan dengan
dosis 0,5 mg/kg/dosis, 3 kali/24 • CTM diberikan dengan dosis 0,09
jam. mg/kg/dosis, 3-4 kali/hari

• Loratadin, dosis pemberian sesuai • Setirizin, dosis pemberian sesuai


usia anak adalah : 2-5 tahun: 2.5 usia anak adalah : 2-5 tahun: 2.5
mg/dosis,1 kali/hari;  > 6 tahun : mg/dosis, 1 kali/hari;  > 6 tahun :
10 mg/dosis, 1 kali/hari. 5-10 mg/dosis, 1 kali/hari.

38
• Feksofenadin, dosis pemberian
sesuai usia anak adalah : 6-11
tahun : 30 mg/hari, 2
kali/hari;  > 12 tahun : 60
mg/hari, 2 kali/hari atau
180mg/hari

39
ASPEK ORAL

MULTIPEL ULSER
MINOR

40
 Penderita mengeluh rasa sakit,
dan rasa panas pada daerah
rongga mulut tanpa tanda klinis

 
 Diduga penyebabnya terkait
reaksi hipersensitivitas tipe 1

 Gejalanya bervariasi
berdasarkan lama dan
                                                                                                                                              
intensitasnya

 Penderita kemungkinan juga


 
mengeluh adanya xerostomia
dan disgusia
ANTISEPTIK
TOPIKAL

• R/ Chlorhexidine gluconate 0.12%


garg fl No.I
• R/ Hexitidine 0,1% garg fl No.I 
• R/ Povidone iodine 1% garg fl No.I 
• R/ Hydrogen Pyroxide 3% garg fl
No.I

Obat dikumurkan selama


beberapa saat dan tidak
boleh ditelan
ANTI HISTAMIN OBAT  
KUMUR R/ Diphenhydramine
12,5mg/5ml elixir fl No.I
R/ Antasida suspension fl
No.I
ʃ 3.d.d.1 U.C
Atau CTM SYRUP
 
1. Sediaan Diphenhydramine
elixir banyak terdapat
dalam sirup obat batuk
2. Sediaan Antasida
suspension adalah obat
maag cair
3. Kedua obat dicampur
dengan perbandingan 1:1
sendok makan
4. Kemudian campuran obat
tersebut dikumur selama 1
menit dan tidak boleh
ditelan
OBAT KUMUR TETRASIKLIN dan DEXAMETASON

-Campukan isi kapsul tetra siklin 250 mg dalam 10 ml air hangat kumur 4
kali /sehari tanpa ditelan
ATAU
-Dexametasone 0,5 mg 5 tablet-------250 ml Aquadest steril
-Kumur 3 x sehari tiap kumur 15 ml 1menit 5 hari

44
ALERGI TIPE II

45
ALERGI TIPE II
-tak berhubungan langsung bidang KG

Klinis : - Hemolitik Anemia


- Trombositopenia
Doktergigi cukup mengenali simtom klinis dan tindakan
rujukan.

HEMOLITIK ANEMIA : -depapilasi total/partialis lidah

TROMBOSITOPENIA : -perdarahan spontan dalam


mulut
-petekiae,echymosis

Tx.: Rujuk ke spesialis penyakit dalam

46
ALERGI TIPE II
KLINIS

I..ANTIGEN BERIKATAN DGN II..MATRIK EPITEL YG.


PERMUKAAN SEL TERKAIT DGN . ANTIGEN

MANIFESTASI KLINIS

DIAGNOSIS
-Anamnesis
-Gambaran klinis

WAKTU INISIASI PEMERIKSAAN


PERAWATAN
2 – 8 JAM PENUNJANG
Rujuk ke Dokter
-Darah Lengkap
Spesialis Penyakit
Dalam/ KK/SpPM
47
Obat –obat sebagai penyebab

-penicillin, alpha methyl dopa, chepalosporin.


anemia hemolitika

-acethaminopen,vancomycin,sulfonamide
trombositopenia.

-pyrazolone,anticovulsan,phenothiazine,
granulositopenia

48
Antigen berikatan dgn permukaan sel

1.Thrombositopenia
purpura

49
50
2.Hemolitik
anemia
II. Antigen berikatan dgn matrik epitel
Pemphigus vulgaris (PV) adalah kelainan autoimun, dimana antibodi diproduksi
untuk melawan molekul adhesiv dari substansi interseluler pada epidermis kulit
dan epitelium membran mukosa oral, sehingga terjadi akantolisis terbentuk
bulla dan pecah.

Tx.: Rujuk ke spesialis kulit /kelamin

52
PEMPIGUS
VULGARIS

53
54
ALERGI TIPE III

55
Tidak berhubungan langsung bidang KG
Hipersensitivitas tipe III merupakan hipersensitivitas kompleks
imun. : ikatan antigen dan antibodi kecil spesifik plus
komplemen yang larut serta terjadi pengendapan pada
jaringan,ditandai dengan timbulnya inflamasi atau peradangan.

Doktergigi cukup mengenali simtom klinis dan tindakan


rujukan.

56
ALERGI TIPE III
KLINIS

KOMPLEK IMUN
YG LARUT DAN DISPOSISI

MANIFESTASI KLINIS

DIAGNOSIS
-Anamnesis
-Gambaran klinis

WAKTU INISIASI
3 – 10 JAM
PERAWATAN
Rujuk ke Dokter PEMERIKSAAN
Spesialis Penyakit PENUNJANG
Kulit/Kelamin /
Penyakit Dalam 57
•KLINIS:
-Vaskulitis
-Drugs Induce Lupus Erytrematus
-Serum Sicknees
-Gromerulus Nepritis

Tx.: Rujuk ke spesialis penyakit dalam atau spesialis


kulit kelamin

58
ALERGI TIPE III
KLINIS

KOMPLEK IMUN
YG LARUT DAN DISPOSISI

MANIFESTASI KLINIS

DIAGNOSIS
-Anamnesis WAKTU INISIASI
3 – 10 JAM
-Gambaran klinis

PERAWATAN
Rujuk ke Dokter
Spesialis Penyakit
Kulit/Kelamin /
Penyakit Dalam
59
vaskulitis

60
SERUM SICKNESS

Diskoid lupus Erytrematus 61


Obat-obat penyebab : VASKULITIS
Sulfa,Lincomysin,Diuretik,Tetra,Betalaktam,
NSAID,Ciprofloxasin, Carbamasepin.

SERUM SICKNEES
Alupurinol,Penicillin,Cephalosporin,Sulfo
-namid, ciprofloxcacin, tetra,lincomycin,
NSAID, carbamazepin,phenytoin,propa-
nolol captopril dll.

62
ALERGI TIPE IV

63
ALERGI TIPE IV
-Hypersensitive lambat
waktu inisiasi : 24 – 72 jam

- Reaksi seluller = delayed reaction

- Yg berperan sel limposite yg telah


tersensitasi

- Imunoglobulin/antibody tidak berperan

- Klinis erat kaitan /sering terjadi dibidang


Kedokteran Gigi

64
ALERGI TIPE IV
KLINIS

CTL
T helper - 1 T helper - 2 SITOTOKSIK
MAKROPAG EOSINOFIL,IgE

MANIFESTASI KLINIS

DIAGNOSIS
-Anamnesis
-Gambaran klinis
PEMERIKSAAN
PERAWATAN PENUNJANG
-Eliminasi Kausa WAKTU INISIASI -Patch Test
-Steroid Topikal 1 – 3 HARI -Drug Patch Test
-Steroid Sistemik

65
T helper - 1
MAKROFAG
IV A.

66
ALERGI KONTAK
STOMATITIS VENENATA
IV A
T-helper 1

Alergi
Kontak
Stomatitis
Veneta
I. CHEILITIS KONTAK ALERGI
Penyebab : bhn kimia/ kosmetik
Klinis : -inflamasi bibir /kulit peri oral
- edema
- erosi (0,5mm),multipel
- diskwamasi
Diagnosis : -pemeriksaan subyektif
-pemeriksaan obyektif
- waktu inisiasi 2-3 hari
Pemeriksaan penunjang:- Patch test
Perawatan : -Stop kausa, - Steroid Topikal
- Steroid Sistemik

69
ALERGI PASTA GIGI 70
71
Alergi
lipstik

72
73
Cheilitis ok Pemakaian Lipstik

74
Patch
test

75
• Pada pengamatan hari ke-3, sampai hari ke-7 jika bahan yang
ditempelkan masih memberikan warna merah maka bisa dikatakan
alergi
• Jika pembacaan hari ke-3, sampai hari ke-7 warna merah sudah
menghilang, maka dikatakan iritasi

76
Patch test

77
78
PERAWATAN

- Eliminasi Kausatif
- Pemberian Obat

79
ANTI INFLAMASI TOPIKAL
EKSTRA ORAL 1. Obat oles untuk lesi pada
bibir
  2. Sedian obat ini bisa
R/ Hydrocortison ditambahkan :
0,125 gr Kemicitin 0,125 gr apabila
Lanolin 0,125 gr dicurigai ada infeksi
Vaselin ad 5 gr bakteri
m.f. Ung Nystatin 0,125 gr apabila
ʃ 4dd lit or dicurigai ada infeksi jamur
 
ANTI INFLAMASI TOPIKAL
INTRA ORAL

• R/ Triamcinolone Acetonide 0,1% in orabase tube No. I


ʃ 4dd litt or

a.Obat dioleskan pada lesi yang mudah dijangkau oleh pasien


b.Pasien tidak boleh makan dan minum selama 30 menit
II.PROSTHETIC ALLERGIC STOMATITIS
Penyebab bbrp. material prostetik dalam mulut
-nickel sulfat
-bahan berbasis merkuri/ amalgam
( LICHENOID REACTION)
-gold, cobalt chloride
• Juga bisa kontak dengan bahan
- komposite
- bahan cetak silikon, poliester.

Klinis : -erythema - vesikula


-edema - bulla
-erosi - ulserasi

82
Alergi Tumpatan amalgam
(lichenoid reaction)
85
Alergi Mahkota gigi

Patch test
87
Alergi pada pasak gigi

Korosi :lepas ion Cr, Ni ,Fe. Ti

Alergi piranti ortodontik cekat


• Komponen dalam fix appliannce ( ortho cekat )
1. Metalic alloy : - cobalt chromium
- nickel titanium
- beta titanium
(bracket, arch wire,sraight wire,kawat ligature,
band)
2.Karet Elastis :-power O
3. Bonding agen- composite

Nickel- sebagai salah satu komponem dalam alloy


Kandungan stainless steel ……… 8% nickel
nickel-titanium ……… 50% nickel

89
Alergi gigi tiruan

90
91
Alergi gigi tiruan akrilik

92
93
Alergi NRL ( Natural Rubber Latex)
Perlu diwaspadai Alergi terhadap perawatan pits & Fissure Sealant
( bahan mengandung Resin )

95
Pemeriksaan Penunjang :

Path Test ( TES


TEMPEL)
Patch test

97
PERAWATAN

- Eliminasi Kausatif
- Pemberian Obat

98
ANTI INFLAMASI TOPIKAL
INTRA ORAL

• R/ Triamcinolone Acetonide 0,1% in orabase tube No. I


ʃ 4dd litt or

a.Obat dioleskan pada ulkus yang mudah dijangkau oleh pasien


b.Pasien tidak boleh makan dan minum selama 30 menit
Anti Inflamasi Sistemik Intermediate acting
(Steroid) (12-36jam)
Sebelum pemberian steroid R/ Prednisone tab 5mg Dosis untuk anak-anak : Dosis
sistemik, perlu diperhatikan : R/ Prednisolone tab 5 mg awal 1-2mg/kg/bb, kemudian
1.Glukosa darah R/ Methyl Prednisolonone tab 4mg dilanjutkan dengan dosis perawatan
2.SGOT, SGPT (Fungsi liver) R/Triamcinolone acetonide tab 5-15mg/hari
3.BUN, Creatinin (Fungsi ginjal) 4mg
PREDNISON METHYL PREDNISOLON
Dosis non tapering :
30 - 40 mg setelah sarapan selama R/Methyl Prednisolonone tab 8mg
4-5 hari no XXX
20 - 40 mg/ hari selama 7-10 hari / 2-2-1

Dosis untuk anak-anak : 1- Tapering Methyl Prednisolonone


2mg/kg/bb setelah sarapan, sampai tab 4mg no XX1
kondisi membaik R/ 2 - 2 - 2
R/ Prednison tab 5 mg no XXV 1-2-2
/3dd tab I 1-2-1
1-1-1
Dosis tapering : 1-0-1
60mg/hari selama 2 hari 1-0–0
50mg/hari selama 2 hari
40mg/hari selama 2 hari
30mg/hari selama 2 hari
20mg/hari selama 2 hari
10mg/hari selama 2 hari 101
Anti Inflamasi Sistemik Intermediate acting
(Steroid) (12-36jam)
Tapering off: Dosis diturunkan, bila Dosis untuk anak-anak : Dosis
mungkin sampai awal 1-2mg/kg/bb, kemudian R
dihentikan. Banyak dokter yang dilanjutkan dengan dosis perawatan
menurunkan terlalu cepat lalu
perlahan. Beberapa dokter tidak
5-15mg/hari
melakukan tapering off tetapi
menghentikan dengan mendadak yang
dapat menimbulkan R/ Prednison tab 5 mg no XXI
kembalinya inflamasi dan fenomena / 2-2-2
rebound sehingga dosis 1-2-2
harus dimulai lagi seperti semula. 1-2-1
Pemakaian kurang dari satu
minggu tidak memerlukan tapering off,
1-1-1
yang kurang dari satu 1
bulan diturunkan 2,5-5mg/hari,
sedangkan pemakaian lebih
dari satu bulan diturunkan lebih
perlahan misalnya 2,5 mg

102
T helper - 2
VI B EOSINOFIL dan
IgE

103
I. GRANULOMATOUS STOMATITIS & CHEILITIS
- Melibatkan jaringan ikat mukosa mulut
LOKASI :- Edema labial bawah unilateral
warna merah violet
(Miescher- Disease)
- Di lidah,ginggiva dan mukosa
bukal ( Melkerson Rosenthal
Syndrom )
-Wktu inisiasi : 21 – 28 hari
Terapi :- Kortiko steroid
- Steroid injection intra lesi

104
GRANULOMATOUS STOMATITIS

105
GRANULOMATOUS STOMATITIS

Steroid injection intra lesion

106
II.GEOGRAFIK TONGUE
- tidak diketahui penyebabnya
- terkait faktor genetik/patogenesis
- diduga terkait PSORIASIS &atopy
- IgE meningkat

-arthritis+urethritis+ conyuntivitis
- stomatitis
III.REITER (50%) (ulserasi ,makula)
SYNDROM
-mukosa bukal,bibir,lidah, ginggiva

107
GEOGRAFICTONGUE

108
IV. ACTINIC CHEILITIS
- Lesi sering terjadi pada vermillion
bibir bawah ,oleh karena paparan
radiasi sinar matahari dan angin serta
cuaca dingin berlangsung kronis.
Presdisposisi
- bimaxillair protrusi
- bibir bawah menonjol

109
ACTINIC
CHEILITIS

110
PERAWATAN

- Eliminasi Kausatif
- Pemberian Obat

111
ANTI HISTAMIN OBAT  
R/ Diphenhydramine
KUMUR 12,5mg/5ml elixir fl No.I
R/ Antasida suspension fl
No.I
ʃ 3.d.d.1 U.C
 
1. Sediaan Diphenhydramine
elixir banyak terdapat
dalam sirup obat batuk
2. Sediaan Antasida
suspension adalah obat
maag cair
3. Kedua obat dicampur
dengan perbandingan 1:1
sendok makan
4. Kemudian campuran obat
tersebut dikumur selama 1
menit dan tidak boleh
ditelan
ANTI INFLAMASI TOPIKAL
EKSTRA ORAL 1. Obat oles untuk lesi pada
bibir
  2. Sedian obat ini bisa
R/ Hydrocortison ditambahkan :
0,125 gr Kemicitin 0,125 gr apabila
Lanolin 0,125 gr dicurigai ada infeksi
Vaselin ad 5 gr bakteri
m.f. Ung Nystatin 0,125 gr apabila
ʃ 4dd lit or dicurigai ada infeksi jamur
 
CTL
SITOTOKSIK
IV C

. Medicamentous allergic stomatitis


/drug eruption/stomatitis medicamentosa

115
DRUG and FOOD eruption

116
1.Stomatitis alergika ( jalur selluler )

117
LICHENOID DRUG ERUPTION

118
2.Fixed food eruption

Penyebab : PEPAYA
FIX FOOD ERUPTION
penyebab Cumi-cumi

121
FIX FOOD ERUPTION
Penyebab: Telur

122
3.FIXED DRUGS ERUPTION
FDE tetrasiklin

124
Obat obat sebagai penyebab

• Fluconazole Ciprofloxacin
• Doxyciclin /tetra Clarithromycin
• NSAID Trimethoprim
• Cotrimoxazole Phenytoin
• Cetirizine PseudoEphidrin
• Acethyl Salisilat Asam mefenamat
• Sodium diklofenak Abendazol
• Allopurin ol Nimesulide (aulin)

125
ERITHREMA MULTIFORMIS
Diagnosis: -pemeriksaan subyektif
-pemeriksaan obyektif (krusta)
-keterlibatan lesi di kulit /lesi target
-Waktu inisiasi 1-3 minggu
-Febris,antralgia,lympadenopati
-Obat bisa Virus (HAEM)
Pemeriksaan penunjang :
- DPT (drug path test)
- IgG spesifik HSV (haem)

126
Perawatan :
- minor .......kortikosteroid
- acyclovir (haem)
- mayor dirujuk ke spesialis
kulit dan kelamin.

127
Erythrema multiformis

128
130
PERAWATAN

- Eliminasi Kausatif
- Pemberian Obat

131
Anti Inflamasi Sistemik Intermediate acting (12- Indikasi
(Steroid) 36jam)

Sebelum pemberian steroid R/ Prednisone tab 5mg Severe recurrent aphtous stomatitis
sistemik, perlu diperhatikan : R/ Prednisolone tab 5 mg Behcet’s syndrome
1.Glukosa darah R/ Methyl Prednisolonone tab 4mg Pemphigus vulgaris
2.SGOT, SGPT (Fungsi liver) R/Triamcinolone acetonide tab Pemphigoid
3.BUN, Creatinin (Fungsi ginjal) 4mg Erythema multiforme
Dosis non tapering : Prednisone tab 5mg / Prednisolone
30 - 40 mg setelah sarapan selama tab 5 mg ekuivalen
4-5 hari Methyl Prednisolonone tab 4mg /
20 - 40 mg/ hari selama 7-10 hari Triamcinolone acetonide tab 4mg
Dosis untuk anak-anak : 1- Tapering Methyl Prednisolonone
2mg/kg/bb setelah sarapan, sampai tab 4mg
kondisi membaik R/ 2 - 2 - 2
Dosis tapering : 1-2-2
60mg/hari selama 2 hari 1-2-1
50mg/hari selama 2 hari 1-1-1
40mg/hari selama 2 hari 1-0-1
30mg/hari selama 2 hari 1-0-0
20mg/hari selama 2 hari
10mg/hari selama 2 hari
Dosis untuk anak-anak : Dosis
awal 1-2mg/kg/bb, kemudian
dilanjutkan dengan dosis perawatan
5-15mg/hari 133
Anti Inflamasi Sistemik Intermediate acting
(Steroid) (12-36jam)
Dosis untuk anak-anak : Dosis
awal 1-2mg/kg/bb, kemudian R/ Methylprednisolone 4 mg no
dilanjutkan dengan dosis perawatan XXI
5-15mg/hari / 2 – 2 -2
1-2-2
1-2-1
R/ Prednison tab 5 mg no XXI 1-1-1
/ 2-2-2 1- 0-1
1-2-2 1
1-2-1
1-1-1
1

134
ANTI INFLAMASI TOPIKAL
INTRA ORAL

• R/ Triamcinolone Acetonide 0,1% in orabase tube No. I


ʃ 4dd litt or

a.Obat dioleskan pada ulkus yang mudah dijangkau oleh pasien


b.Pasien tidak boleh makan dan minum selama 30 menit
ANESTETIK TOPIKAL
INTRA ORAL
• R/ Benzidamine HCL 0,15% garg fl No.I
ʃ 4.d.d. 1 coll or

1)Obat digunakan pada pasien yang


mengalami nyeri saat makan
2)Obat dikumurkan selama beberapa saat
dan tidak boleh ditelan
3)Setelah terasa kebas, pasien boleh
makan
Steven Johson Syndrome
Steven Johnson
Syndrome

138
AKTIVASI
NEUTROFIL
IV D

139
IV d: aktivasi Neutrophil
Penolakan :-Tranplant
-Bone Graft -Autograf
-Allograf
-Xenograf
-Bonegraft :keramik
polimer

140
RINGKASAN
Peran Dokter Gigi pada Kasus Alergi
ALERGI

Kedaruratan Perubahan Menentukan Merencanakan


medik akut Mukosa reaksi alergi perawatan
Mulut gilut

1.Identifikasi true 1. Angioedema 1.Riwayat kasus 1.Hilangkan


alergi etiologi
2. Afte 2.Klinis :
2.Alergi dapat 2.Obat-
3. Contact a. Reaksi
dicegah obatan
cheilitis cepat /
3.Hipersensitifitas lambat
4. Eritema
tipe-1
multiform b. Gx prodromal
5. Lichenoid 3.Tes Lab.
reaction

Anda mungkin juga menyukai