DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang maha kuasa karena atas limpah dan rahmatnya penyusunan
makalah prakarya wirausaha “Menganalisis tanaman pangan kacang tanah dan sawi putih” dapat
di selesaikan dengan baik,makala ini menjadi satu tugas yang harus di lengkapi agar siswa dapat
memperoleh nilai yang baik di lembaga pendidikan SMA NEGERI 1 Manokwari dengan ini kami
sadar bahwa makala ini masih jauh dari kata sempurna dengan itu kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun pengertian lebih dalam tentang tanaman pangan untuk dapat
menyempurnakan makala ini.demikian semoga makalah ini dapat memberi kami nilai dan
BAB 3 (Penutup)…………………………………….
3.1 Kesimpulan……………………………………………...
3.2 Dokumentasi……………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
hypogaea). Kacang tanah adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang memiliki biji atau kacang
yang tumbuh di bawah tanah, ditanam dan dikembangkan untuk biji kacang yang kaya gizi dan
memiliki beragam penggunaan dalam makanan, minyak, dan produk-produk lainnya. Kacang tanah
juga dikenal dengan sebutan “mani” di beberapa negara, dan sering digunakan untuk membuat selai
kacang, camilan gurih, dan bumbu makanan. Kacang tanah mengandung protein, lemak sehat, serat,
serta berbagai vitamin dan mineral, sehingga memiliki nilai gizi yang tinggi.
1.2 TUJUAN
1. Pembelajaran mengenai tanaman pangan bertujuan untuk siswa dapat mengerti dan memahami
2. Menjadi referensi bagi pendidikan dalam bidang kesehatan karena tanaman pangan menyediakan
3. Dapat menjadi peluang usaha bagi setiap siswa ke depannya karena menciptakan sumber lapangan
kerja.
1.4 ISI
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman pangan yang menghasilkan biji atau
kacang yang tumbuh di bawah permukaan tanah. Tanaman ini dikenal dengan karakteristik uniknya
dalam tanah selama pertumbuhan. Kacang tanah adalah salah satu jenis
- produk lainnya, dan memiliki nilai gizi yang tinggi karena mengandung
protein, lemak sehat, serat, serta berbagai vitamin dan mineral. Biji
berbagai negara.
Sawi putih (Brassica rapa Kelompok Pekinensis; suku sawi-sawian atau Brassicaceae ) dikenal
membulat seperti peluru. Warnannya putih. Daunnya tumbuh membentuk roset yang sangat rapat satu
sama lain.
KARAKTERISTIK KACANG TANAH DAN SAWI PUTIH
Karakteristik tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea) mencakup berbagai aspek fisik dan biologis
yang membuatnya unik. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari tanaman kacang tanah:
1. Bentuk Tanaman
Tanaman kacang tanah adalah tumbuhan berumur pendek dengan batang yang biasanya mencapai
2. Daun
Daun kacang tanah terdiri dari 2-4 pasang daun yang terdiri dari daun majemuk, yang berarti
3. Akar
Kacang tanah memiliki sistem akar yang mendalam, yang membantu mengekstrak air dan unsur hara
4. Bunga
Bunga kacang tanah memiliki karakteristik khusus dengan bunganya yang tumbuh di bagian atas
tanah dan kemudian merunduk untuk mengejar buah yang akan tumbuh di bawah tanah.
5. Buah (Polong)
Buah kacang tanah adalah polong yang mengandung biji kacang yang ditanam di dalam tanah.
Biji kacang tanah adalah biji yang tumbuh di dalam polong. Biji ini berbentuk oval dan biasanya
berwarna cokelat atau merah muda dengan kulit yang melindungi isinya.
7. Proses Pertumbuhan
Kacang tanah tumbuh dari biji yang ditanam di tanah. Selama pertumbuhan, batangnya tumbuh
vertikal, sedangkan bunganya akan merunduk dan tenggelam ke dalam tanah untuk membentuk
buahnya.
Kacang tanah tumbuh baik di daerah beriklim hangat hingga subtropis. Kacang tanah membutuhkan
9. Proses Pembuahan
Kacang tanah mengalami pembuahan sendiri. Bunganya menghasilkan polong setelah pembuahan,
dan ada yang tidak berbulu. Varietas yang berbulu memiliki ciri-ciri daun kasar, berkerut-kerut,
berbulu halus sampai kasar, bentuk krop bulat, bulat memanjang, atau variasi bentuk lainnya yang
1. Bentuk Tanaman
Tanaman tumbuh pendek dengan tinggi sekitar 26 - 33 cm atau lebih, tergantung varietasnya.
2. Daun
Daun tanaman Sawi putih berbentuk bulat panjang (lonjong) dan agak lebar, kasar, berkerut-kerut,
berbulu halus sampai kasar (namun ada berdaun halus dan tidak berbulu ), berwarna hijau muda
sampai hijau tua, agak lebar dan pipih, bersifat lemas dan halus.
merupakan bagian tanaman yang dikonsumsi dalam berbagai bentuk makanan, terutama bagian
3. Batang
Tanaman sawi putih memiliki batang pendek dan beruas – ruas, batang ini berfungsi sebagai alat
pembentuk dan penopang daun. Sawi memiliki batangsejati pendek dan tegap terletak pada bagian
Sawi putih memiliki akar tunggang yang dapat tumbuh ke semua arah hingga kedalaman antara 30-
50 cm. Akar berfungsi untuk mengisap air dan zat makanan dari dalam tanah, serta menguatkan
5. Bunga
Bunga sawi putih juga seperti kubis, tangkai bunga keluar dari ketiak daun tumbuh ke sebelah atas.
Struktur bunga terdiri dari kelopak daun bewarna hijau, daun mahkota berwarna kuningmuda,
benangsari bertangkai pendek. Tanaman sawi putih sukar berbunga di Indonesia karena dalam
Biji sawi putih berbentuk bulat, berukuran kecil, permukaannya, licin dan mengkilat, agak keras
7. Proses Pertumbuhan
Sawi putih dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi (600- 1.500 meter di atas
permukaan laut) dengan pertumbuhan dan produksi pada dataran tinggi lebih baik dibanding pada
dataran rendah. Tanaman sawi ditanam pada tanah gembur yang banyak mengandung humus, subur
dan drainase yang baik karena tanaman sawi putih tidak merespon baik pada air yang tergenang.
Benih yang dibutuhkan adalah 650 g/ha, harus berumur 70 hari dan penggunaan benih tidak lebih
dari 3 tahun. Benih yang akan disebar, direndam terlebih dahulu dengan larutan Previcur N dengan
konsentrasi 0,1 % selama ± 2 jam. Selanjutnya benih disebar merata, dengan media semai pupuk
organik dan tanah yang halus dengan perbandingan 1:1. Penanaman benih sawi putih satu per satu
pada lubang tanam. Tanaman sawi putih dengan jarak per polibag 30 x 30 cm dengan jumlah tanaman
per hektar sebanyak 11.111 tanaman dengan berat rata - rata berat pertanaman pada 694.75 g.
Tanaman sawi putih dapat ditanam sepanjang tahun pada daerah sub tropika dan tropika dengan
kisaran suhu 15 - 30°C serta 6 intensitas penyinaran cahaya matahari sekitar 10 - 13 jam/ hari dan
kelembaban antara 60 - 100% (Lestari, 2009). Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk
9. Proses Perkembangbiakan
Sawi berkembang biak secara generatif melalui biji. Persemaian sangat menentukan pertumbuhan
a. Bibit : Pilih bibit kacang tanah yang sehat dan bebas dari penyakit. Anda dapat membeli bibit atau
menghasilkan bibit sendiri.
b. Lahan : Kacang tanah membutuhkan lahan dengan sinar matahari yang cukup, dengan tanah yang
gembur, berdrainase baik, dan kaya unsur hara.
c. Pemupukan : Berikan pupuk organik dan pupuk kimia sesuai dengan kebutuhan tanaman,
terutama fosfor dan kalium.
d. Penanaman : Tanamlah kacang tanah dengan benih yang telah disiapkan pada kedalaman yang
sesuai, biasanya sekitar 3-5 cm dalam barisan atau lubang.
e. Pengairan : Jaga kelembaban tanah dengan menyiram secara teratur, terutama pada musim
kemarau.
Metode Budidaya:
a. Pembibitan: Mulailah dengan penanaman benih dalam pot atau bedengan. Setelah berumur
sekitar 2-3 minggu, Anda dapat mentransplantasikan bibit ke lahan utama.
b. Jarak Tanam: Pastikan jarak antar tanaman sesuai, biasanya sekitar 20-30 cm antara tanaman dan
60-90 cm antara barisan.
c. Penyulaman: Penyulaman diperlukan untuk mencegah gulma yang bersaing dengan kacang tanah.
Gunakan metode penyiangan manual atau menggunakan mulsa organik.
d. Pemangkasan: Lakukan pemangkasan daun yang tua atau kering untuk meningkatkan sirkulasi
udara dan cahaya.
e. Pengendalian Hama dan Penyakit: Awasi tanaman Anda untuk tanda-tanda hama dan penyakit,
dan lakukan tindakan pencegahan atau pengendalian yang diperlukan.
f. Pemanenan: Kacang tanah biasanya siap dipanen setelah 100-130 hari setelah tanam. Gali kacang
tanah dari tanah dan biarkan mengering selama beberapa hari sebelum mengambil kacang dari
cangkangnya.
g. Penyimpanan: Simpan kacang tanah yang sudah dipanen di tempat kering dan sejuk
a. Bibit
Umur bibit tanaman sawi putih 21 - 30 hari, persiapan media semai 5 hari (dengan syarat media
semai siap pakai). Maka persemaian harus dilakukan lebih awal berselisih 35 hari dari jadwal saat
b. Lahan
Daerah yang cocok untuk menanam sawi putih yaitu tipe tanah lempung sampai lempung berpasir,
gembur, dwn mengandung bahan organik. Adapun pH tanah optimal adalah 6,0 hingga 6,8.
Ketinggian tempat penanaman yang ideal adalah antara 600 hingga 1.500 mdpl. Persyaratan lain
adalah lokasi terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung serta drainase air lancar. Sawi putih
jarang ditanam di daerah dataran rendah karena tidak mau membentuk krop. Kalaupun membentuk
c. Tanah
Tanaman sawi cocok ditanam pada tanah gembur yang banyak mengandung humus, subur dan
drainase yang baik karena tanaman sawi putih tidak merespon baik pada air yang tergenang.
Pengolahan tanah untuk lahan tanam sawi harus sudah diolah 3-4 minggu sebelum tanaman sawi
selama 1 minggu. Dengan demikian tanah telah mengalami proses pemasaman atau oksidasi.
Pada tahap ini tanah digemburkan dengan rotari, supaya tanah menjadi remah, dan sekaligus
diratakan.
b) Kemudian tanah dibiarkan lagi selama 1 minggu agar tanah terangin - angin dan terkena sinar
matahari.
c) Tahap ketiga, yaitu tahap penggemburan tanah lagi dengan rotari sedalam 30 cm dan
Pembuatan Bedengan :
Ukuran lebar bedengan yaitu 100 cm -120 cm, tinggi bedengan 30 cm 40 cm, tergantung varietas
yang akan ditanam. Sedangkan untuk selokan lebarnya 40 -50 cm. dan pada sekeliling bedengan
d. Pemupukan
Berikan pupuk organik dan pupuk kimia sesuai dengan kebutuhan tanaman, terutama fosfor dan
kalium.
e. Penanaman
Tanam bibit di lahan (transplanting) setelah berdaun sejati dua lembar, yakni umur 18 sampai 20
hari. Jarak tanam adalah 50 x 60cm, lubang tanam dibuat sesuai jarak tanam sedalam cangkul atau
tanah, meredam suhu panas pupuk, serta membantu penguraian pupuk kandang.
g. Pengairan
Pada fase awal pertumbuhan, dilakukan satu hingga dua kali sehari terutama pada musim kemarau
dan berangsur-angsur dikurangi. Waktu penyiraman pagi atau sore hari dengan gembor atau selang.
h. Pemupukan Susulan
Dilakukan dua kali pada umur dua dan empat minggu. Cara pemberian pada larikan atau melingkari
tajuk tanam sejauh 15 sampai 20 cm sedalam 10 sampai 15 cm, kemudian ditutup tanah.
Penjarangan hanya dilakukan sekali saat penyemaian, yaitu saat berumur 10 sampai 15 hari.
Penyulaman hampir tidak dilakukan karena umur tanaman yang pendek, yakni dua sampai tiga bulan.
Jika ada tanaman yang mati, segera ganti dengan bibit yang baru.
j. Penyiangan
Dilakukan satu hingga dua kali sebelum pemupukan dan sama dengan penggemburan tanah pada
waktu tanam berumur dua dan empat minggu. Lakukan dengan hati-hati karena dapat merusak sistem
perakaran tanaman.
k. Iklim
Iklim yang cocok untuk pertumbuhan tanaman sawi adalah daerah yang bersuhu 15,6°C pada malam
hari dan 21,1°C di siang hari. Untuk dapat melakukan fotosintesis dengan baik, sawi memerlukan
l. Syarat Persemaian
2) Tempat persemaian harus dekat dengan sumber air yang bersih dan banyak
3) Tempat persemaian harus dekat dengan rumah atau camp supaya mudah diawasi
6) Media tanam untuk persemaian harus subur, gembur, dan dapat menahan air dengan baik
7) Tempat persemaian harus bebas dari tanaman pengganggu, seperti rumput, sisa-sisa
Kacang tanah memiliki beragam kegunaan. Biji kacang tanah digunakan untuk makanan manusia,
seperti selai kacang, kacang goreng, dan bumbu makanan. Minyak kacang tanah juga diekstraksi dan
digunakan dalam memasak dan industri makanan. Selain itu, kacang tanah juga digunakan sebagai
pakan ternak.
Kapankah pembudidayaan dapat dilakukan?
Budidaya kacang tanah dapat dilakukan sepanjang tahun, tetapi waktu tanam dan panen tergantung
pada musim dan iklim di daerah tersebut. Biasanya, kacang tanah ditanam pada awal musim hujan
Kacang tanah dapat tumbuh di daerah beriklim hangat hingga subtropis. Ini dapat ditemukan tumbuh
di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Cina, India, Nigeria, dan Brasil.
Kacang tanah sangat dibutuhkan karena memiliki nilai gizi tinggi. Ini adalah sumber protein, serat,
lemak sehat, serta berbagai vitamin dan mineral. Kacang tanah juga memiliki nilai ekonomi yang
signifikan, memberikan penghasilan bagi petani dan digunakan dalam berbagai produk makanan.
Cara budidaya kacang tanah melibatkan langkah-langkah seperti memilih bibit yang sehat, menanam
bibit pada kedalaman yang sesuai, memberikan pemupukan dan irigasi yang cukup, mengendalikan
hama dan penyakit, serta melakukan panen yang tepat. Praktik budidaya juga bervariasi tergantung
1. Banyak digunakan sebagai campuran masakan, padahal banyak manfaat yang didapatkan.
2. Mencegah osteoporosis,mengatur protein tulang dan kalsium di dalam tulang.
3. Mencegah penyakit jantung karena mengandung Vitamin E, betakaroten dan vitamin C
4. Menjaga kornea mata agar sehat,karena mengandung vitamin A yang mengeluarkan keratin.
5. Mencegah anemia karena mengandung asam folat.
6. Menghaluskan kulit dengan kandungan vitamin E nya.
7. Menyembuhkan luka, serta daya tahan tubuh karena mengandung vitamin C.
8. Mencegah diabetes mellitus, banyak mengandung kalsium
9. Menangkal macam - macam kanker, adanya indol dan isotiosianat berfungsi mencegah penyebab
kanker.
10. Mencegah penyakit gondok, Goitrogen dapat menghambat fungsi kelenjar tiroid, menyebabkan
terjadinya goiter gondok.
Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman pangan yang menghasilkan biji atau kacang
yang tumbuh di bawah permukaan tanah. Tanaman ini dikenal dengan karakteristik uniknya yaitu bunga
yang kemudian membuahkan buah yang tenggelam ke dalam tanah selama pertumbuhan. Kacang tanah
adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang digunakan dalam makanan, minyak, dan produk-produk
lainnya, dan memiliki nilai gizi yang tinggi karena mengandung protein, lemak sehat, serat, serta berbagai
vitamin dan mineral. Biji kacang tanah juga digunakan dalam berbagai makanan dan hidangan, seperti
.
SIKLUS HIDUP TANAMAN KACANG TANAH
Siklus hidup tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea) melibatkan serangkaian tahap pertumbuhan dan
perkembangan dari benih hingga dewasa, yang kemudian diikuti oleh panen dan siklus yang berulang.
Berikut adalah tahapan umum dalam siklus hidup tanaman kacang tanah:
Penanaman Benih:
Siklus dimulai dengan penanaman benih kacang tanah di tanah. Benih ditanam pada kedalaman yang sesuai,
biasanya sekitar 3-5 cm di bawah permukaan tanah.
Perkecambahan:
Setelah penanaman, benih mulai berkecambah. Akar pertama muncul dari biji dan mulai tumbuh ke dalam
tanah, sedangkan tunas muncul ke permukaan.
Pertumbuhan Vegetatif:
Tanaman kacang tanah akan mengalami pertumbuhan vegetatif, di mana batang dan daun berkembang.
Selama fase ini, tanaman akan tumbuh menjadi tanaman dewasa dengan akar dan sistem perakaran yang kuat.
Pembungaan:
Selama fase pertumbuhan, kacang tanah akan mulai membentuk bunga. Bunga kacang tanah tumbuh di
bagian atas tanaman.
Pembuahan:
Bunga kacang tanah akan melakukan pembuahan sendiri. Setelah pembuahan, buah (polong) mulai
berkembang.
Pembentukan Polong:
Polong kacang tanah mulai berkembang di pohon. Polong ini mengandung biji kacang yang nantinya akan
tumbuh di dalam tanah.
Panen:
Panen kacang tanah biasanya dilakukan dengan menggali tanaman kacang tanah dari tanah untuk
mengumpulkan biji kacang yang tumbuh di dalam polong.
BAB II
METODELOGI PENELITIAN
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kacang tanah merupakan tanaman pangan yang memiliki nilai gizi tinggi dan beragam penggunaan
dalam makanan dan industri. Pembelajaran tentang budidaya tanaman kacang tanah memiliki tujuan
untuk mendidik siswa, menyediakan pangan dan gizi bagi masyarakat, dan menciptakan peluang
usaha.
Kacang tanah memiliki karakteristik unik dengan buah yang tumbuh di bawah tanah, sistem akar
yang mendalam, dan bunga yang merunduk. Pertumbuhan dan budidaya kacang tanah memerlukan
persiapan lahan, pemilihan varietas, penanaman, pemeliharaan, pengendalian hama, dan pemanenan.
Sawi putih juga tidak luput dari serangan hama. Oleh karena itu, penting untuk selalu
memperhatikan dalam hal pemeliharaan tanaman sawi putih. Agar kelak dapat memperoleh hasil
panen yang baik pada waktu panen tiba.
Kacang tanah dan sawi putih memiliki nilai ekonomi dan peran penting dalam pangan. Dengan
kondisi pertumbuhan yang sesuai, kacang tanah dan sawi putih dapat tumbuh dengan baik dan
memberikan hasil yang bermanfaat. Metodologi penelitian mencakup waktu, tempat, metode,
pengumpulan data, alat, dan bahan yang digunakan dalam penelitian tentang budidaya tanaman
kacang tanah dan sawi putih.
Sawi putih merupakan tanaman pangan yang memiliki begitu banyak manfaat dalam bidang
kesehatan. Pembelajaran tentang budidaya tanaman sawi putih memiliki tujuan untuk mendidik
siswa agar dapat menyediakan pangan dan gizi yang baik bagi masyarakat dan menciptakan
lapangan pekerjaan.
Pengetahuan tentang budidaya kacang tanah dan sawi putih sangat penting untuk memahami
bagaimana tanaman ini dapat menjadi sumber pangan yang berharga dan memiliki dampak ekonomi
yang signifikan. Dengan praktik yang benar, budidaya kacang tanah dan sawi putih dapat menjadi
sumber pangan yang berkelanjutan dan berkontribusi pada ketahanan pangan global.
3.2 Dokumentasi