Oleh :
KELAS A
PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur tak lupa saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas karunia dan
rahmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas Pengantar Ilmu Pertanian yang berjudul
“Budidaya Tanaman Sawi Hijau” . Tidak lupa saya sampaikan beribu terima kasih kepada
pihak yang telah membatu saya menyelesaikan tugas makalah ini.
Adapun tujuan saya membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas bahasa
Indonesia. Segala ucapan terimakasih saya tidak terhirakan kepada yang terhormat dosen
pengampu mata kuliah bahasa Indonesia yaitu bapak Faqihuddin
Saya sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karna itu saya sangat
mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk diri saya
pribadi. Semoga makalah ini dapat menjadi manfaat bagi saya khususnya dan umunya untuk
kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………5
B. Saran …………………………………………………………………………….. 5
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sayur adalah semua jenis tanaman yang dapat dikonsumsi baik yang diambil dari
akar, batang, daun, biji, bunga atau bagian lain yang digunakan untuk diolah menjadi
masakan. Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang
biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah
diolah.
Di negara Indonesia tanahnya terbilang subur, bahkan dijuluki sebagai negara agraris.
Selain itu, banyak rakyat indonesia yang mata pencahariaannya bergantung pada pertanian.
Seorang yang bergerak di bidang pertanian dapat disebut sebagai petani. Petani adalah
seseorang yang bergerak di bidang pertanian, dengan cara melakukan pengelolaan tanah
dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan
lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan
sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.
Salah satu jenis sayuran yang biasa dikonsumsi yaitu sawi. Sawi merupakan sayuran
yang cukup digemari masyarakat karna kaya akan manfaat dan tentunya cocok dengan lidah
masyarakat Indonesia. Banyak tahapan tahapan untuk menanam sawi untuk menghasilkan
sawi yang berkualitas unggul. Hal ini tentunya perlu diperhatikan oleh para petani, karena
dengan baiknya cara budidaya, maka akan baik pula hasil sawi yang didapat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah yaitu dengan
kondisi negara Indonesia sebagai negara agraris, tentu para petani harus pandai dalam
memelihara lahan pertanian. Dengan itu, petani harus mengetahui tahapan serta teknik untuk
budidaya tanaman tertentu, contohnya tanaman sawi.
1
C. Tujuan Penelitian
Diturunkan dari rumusan masalah, adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui jenis jenis tanaman sawi serta cara budidaya tanaman sawi supaya menghasilkan
hasil yang berkualitas unggul.
BAB II
PEMBAHASAN
Sawi merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur sayuran
yang dimanfaatkan daun-daun yang masih muda. Daerah asal tanaman sawi diduga dari
Tiongkok dan Asia Timur, di daerah Tiongkok, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500
tahun yang lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan. Masuknya sawi ke wilayah
Indonesia diduga pada abad XIX. Bersamaan dengan lintas perdagangan jenis sayuran sub-
tropis lainnya, terutama kelompok kubis-kubisan. Daerah pusat penyebaran sawi antara lain
Cipanas, Lembang, Pengalengan, Malang dan Tosari. Terutama daerah yang mempunyai
ketinggian diatas 1.000 meter dari permukaan laut.
Sawi sebagai makanan sayuran memiliki macam-macam manfaat dan kegunaan
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan
sayuran juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan antara lain untuk mencegah timbulnya
tumor payudara, mencegah kanker payudara, menyehatkan mata, mengendalikan kadar
kolesterol di dalam darah, menghindari serangan jantung. Selain itu sawi juga digemari oleh
konsumen karena memiliki kandungan pro-vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Ada
dua jenis caisin atau sawi yaitu sawi putih dan sawi hijau.
2
2. Jenis Jenis Tanaman Sawi
b) Sawi putih
Sawi putih memiliki nama latin dari petsai yaitu Brasicca rapa
(pekinenkis group). Daunnya memiliki warna gradasi, yaitu bagian bawahnya
hijau keputihan dan bagian atasnya hijau terang.
c) Pokchoy
Sayuran ini bentuknya hampir mirip menyerupai caisin. Dari segi
ukuran, sayuran ini lebih mungil dibandingkan caisin yang tumbuh lebih
panjang. Selain itu daun pokchoy juga menyerupai seperti sendok.
d) Sawi huma
Dinamakan sawi huma karena sawi ini dapat tumbuh secara optimal di
tempat kering seperti tegalan, mirip dengan huma. Biasanya ditanam setelah
musim hujan karena tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air.
e) Sawi pagoda
Sawi pagoda dengan nama lain Brassica narinosa, memiliki batang
pendek dan beruas ruas sehingga batangnya tidak terlihat jelas. Sawi ini
memiliki struktur bunga yang tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia)
yang tumbuh memanjang dan bercabang banyak.
3
3. Tahapan Budidaya Tanaman Sawi
Kebutuhan benih 650 gr/ha, bila benih hasil pananaman sendiri maka tanaman
yang akan diambil sebagai benih harus berumur di atas 70 hari dan
penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.
Persemaian/Pembibitan
Sebelum benih disebar, direndam dengan larutan PrevicurN dengan
konsentrasi 0,1 % selama +2 jam. Selanjutnya benih disebar merata pada
bedengan persemaian, dengan media semai setebal +7 cm dan disiram.
Persiapan Lahan
Lahan terlebih dahulu diolah dengan cangkul sedalam 20-30 cm
supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat
ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh.
Penanaman
Bibit umur 2-3 minggu setelah semai atau telah berdaun 3-4 helai,
dipindahkan pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam
20x20 cm atau sistem baris dengan jarak 15x10-15 cm
Pemeliharaan
Pada musim kemarau atau di lahan kurang air perlu penyiraman
tanaman. Penyiraman ini dilakukan dari awal sampai panen. Penyiangan
dilakukan 2 kali atau disesuaikan dengan kondisi gulma, bila perlu dilakukan
penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
DAFTAR PUSTAKA