Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN SAWI HIJAU

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Pertanian

Dosen Pengampu : Faqihuddin

Oleh :

Nisa Lailatul Farohah (225009101)

KELAS A

PRODI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SILIWANGI

2022
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur tak lupa saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas karunia dan
rahmat-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas Pengantar Ilmu Pertanian yang berjudul
“Budidaya Tanaman Sawi Hijau” . Tidak lupa saya sampaikan beribu terima kasih kepada
pihak yang telah membatu saya menyelesaikan tugas makalah ini.

Adapun tujuan saya membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas bahasa
Indonesia. Segala ucapan terimakasih saya tidak terhirakan kepada yang terhormat dosen
pengampu mata kuliah bahasa Indonesia yaitu bapak Faqihuddin

Saya sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karna itu saya sangat
mengharapkan segala bentuk kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk diri saya
pribadi. Semoga makalah ini dapat menjadi manfaat bagi saya khususnya dan umunya untuk
kita semua.

Tasikmalaya, Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….. ii

BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………………. 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………… 1

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………. 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Sejarah Tanaman Sawi ………………………………………………………….2

B. Jenis Jenis Tanaman Sawi ………………………………………………………3

C. Tahapan Budidaya Tanaman Sawi …………………………………………….4

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………………5

B. Saran …………………………………………………………………………….. 5

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………. 6

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sayur adalah semua jenis tanaman yang dapat dikonsumsi baik yang diambil dari
akar, batang, daun, biji, bunga atau bagian lain yang digunakan untuk diolah menjadi
masakan. Sayuran merupakan sebutan umum bagi bahan pangan asal tumbuhan yang
biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah
diolah.
Di negara Indonesia tanahnya terbilang subur, bahkan dijuluki sebagai negara agraris.
Selain itu, banyak rakyat indonesia yang mata pencahariaannya bergantung pada pertanian.
Seorang yang bergerak di bidang pertanian dapat disebut sebagai petani. Petani adalah
seseorang yang bergerak di bidang pertanian, dengan cara melakukan pengelolaan tanah
dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan
lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan
sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain.
Salah satu jenis sayuran yang biasa dikonsumsi yaitu sawi. Sawi merupakan sayuran
yang cukup digemari masyarakat karna kaya akan manfaat dan tentunya cocok dengan lidah
masyarakat Indonesia. Banyak tahapan tahapan untuk menanam sawi untuk menghasilkan
sawi yang berkualitas unggul. Hal ini tentunya perlu diperhatikan oleh para petani, karena
dengan baiknya cara budidaya, maka akan baik pula hasil sawi yang didapat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil rumusan masalah yaitu dengan
kondisi negara Indonesia sebagai negara agraris, tentu para petani harus pandai dalam
memelihara lahan pertanian. Dengan itu, petani harus mengetahui tahapan serta teknik untuk
budidaya tanaman tertentu, contohnya tanaman sawi.
1
C. Tujuan Penelitian

Diturunkan dari rumusan masalah, adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui jenis jenis tanaman sawi serta cara budidaya tanaman sawi supaya menghasilkan
hasil yang berkualitas unggul.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Tanaman Sawi

Sawi merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura dari jenis sayur sayuran
yang dimanfaatkan daun-daun yang masih muda. Daerah asal tanaman sawi diduga dari
Tiongkok dan Asia Timur, di daerah Tiongkok, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 2.500
tahun yang lalu, kemudian menyebar luas ke Filipina dan Taiwan. Masuknya sawi ke wilayah
Indonesia diduga pada abad XIX. Bersamaan dengan lintas perdagangan jenis sayuran sub-
tropis lainnya, terutama kelompok kubis-kubisan. Daerah pusat penyebaran sawi antara lain
Cipanas, Lembang, Pengalengan, Malang dan Tosari. Terutama daerah yang mempunyai
ketinggian diatas 1.000 meter dari permukaan laut.
Sawi sebagai makanan sayuran memiliki macam-macam manfaat dan kegunaan
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Sawi selain dimanfaatkan sebagai bahan makanan
sayuran juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan antara lain untuk mencegah timbulnya
tumor payudara, mencegah kanker payudara, menyehatkan mata, mengendalikan kadar
kolesterol di dalam darah, menghindari serangan jantung. Selain itu sawi juga digemari oleh
konsumen karena memiliki kandungan pro-vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Ada
dua jenis caisin atau sawi yaitu sawi putih dan sawi hijau.
2
2. Jenis Jenis Tanaman Sawi

Dengan keberagamannya, sawi juga terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :


a) Sawi hijau
Sawi hijau dengan nama ilmiah Brassica rapa L. Sawi ini juga
meniliki nama lain yaitu memiliki nama lain sawi bakso karena digunakan
untuk melengkapi bakso, dan juga caisim atau caisin yang berasal dari bahasa
Kanton. Bagian daunnya berwarna hijau, tapi bagian tulang daunnya berwarna
hijau keputihan. Semakin ke ujung, tulang daunnya semakin mengecil dengan
warna senada.

b) Sawi putih
Sawi putih memiliki nama latin dari petsai yaitu Brasicca rapa
(pekinenkis group). Daunnya memiliki warna gradasi, yaitu bagian bawahnya
hijau keputihan dan bagian atasnya hijau terang.

c) Pokchoy
Sayuran ini bentuknya hampir mirip menyerupai caisin. Dari segi
ukuran, sayuran ini lebih mungil dibandingkan caisin yang tumbuh lebih
panjang. Selain itu daun pokchoy juga menyerupai seperti sendok.

d) Sawi huma
Dinamakan sawi huma karena sawi ini dapat tumbuh secara optimal di
tempat kering seperti tegalan, mirip dengan huma. Biasanya ditanam setelah
musim hujan karena tanaman ini tidak tahan terhadap genangan air.

e) Sawi pagoda
Sawi pagoda dengan nama lain Brassica narinosa, memiliki batang
pendek dan beruas ruas sehingga batangnya tidak terlihat jelas. Sawi ini
memiliki struktur bunga yang tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia)
yang tumbuh memanjang dan bercabang banyak.
3
3. Tahapan Budidaya Tanaman Sawi

Untuk menghasilkan sawi yang berkualitas unggul, tentunya diperlukan


tahapan dan teknik tertentu. Adapun tahapan budidaya tanaman sawi adalah sebagai
berikut :
 Memilih Benih
Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani
karena benih yang baik akan menghasilkan pertumbuhan tanaman yang bagus.

Kebutuhan benih 650 gr/ha, bila benih hasil pananaman sendiri maka tanaman
yang akan diambil sebagai benih harus berumur di atas 70 hari dan
penggunaan benih tidak lebih dari 3 tahun.

 Persemaian/Pembibitan
Sebelum benih disebar, direndam dengan larutan PrevicurN dengan
konsentrasi 0,1 % selama +2 jam. Selanjutnya benih disebar merata pada
bedengan persemaian, dengan media semai setebal +7 cm dan disiram.

Media semai dibuat dari pupuk organikdan tanah yang telah dihaluskan


dengan perbandingan 1 : 1. Benih yang telah disebar ditutup dengan media
semai, selanjutnya ditutup dengan alang-alang atau jerami kering selama 2-3
hari. Bedengan persemaian tersebut sebaiknya diberi naungan.

 Persiapan Lahan
Lahan terlebih dahulu diolah dengan cangkul sedalam 20-30 cm
supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat
ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. 

Bedengan sebaiknya dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm


dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan +30 cm. Lahan yang
asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomite 2-4
minggu sebelum tanam dengan dosis 1,5 t/ha.
4
 Pemupukan
Tiga hari sebelum tanamberikan pupuk organik dengan
dosis 2-4kg/m2. Dua minggu setelah tanam dilakukan pemupukan susulan
Urea 150 kg/ha (15 gr/m2). Agar pemberian pupuk lebih merata, pupuk Urea
diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan di
samping barisan tanaman. Selanjutnya dapat ditambahkan pupuk cair 3 liter/ha
(0,3 ml/m2) pada umur 10 dan 20 hari setelah tanam.

 Penanaman
Bibit umur 2-3 minggu setelah semai atau telah berdaun 3-4 helai,
dipindahkan pada lubang tanam yang telah disediakan dengan jarak tanam
20x20 cm atau sistem baris dengan jarak 15x10-15 cm

 Pemeliharaan
Pada musim kemarau atau di lahan kurang air perlu penyiraman
tanaman. Penyiraman ini dilakukan dari awal sampai panen. Penyiangan
dilakukan 2 kali atau disesuaikan dengan kondisi gulma, bila perlu dilakukan
penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.

 Pengendalian Hama Dan Penyakit


Untuk mencegah hama dan penyakit yangperlu diperhatikan adalah
sanitasi dan drainase lahan. OPT utama adalah ulat daun kubis (Plutella
xylostella).Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pemanfaatan Diadegma
semiclausuma sebagai parasitoid hama Plutella xylostella.

Jika terpaksa menggunakan pestisida, gunakan pestisida yang aman dan


mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid
sintetik.Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik
pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan
waktu aplikasinya.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Zein Sakti (2022). Pengertian Sayuran

Hysocc (2022). Pengertian Petani

Susila, Pracaya (2006, 2011). Sejarah Tanaman Sawi

Risky Lia, Yasmin Fitrida (2022). Jenis Jenis Tanaman Sawi

Anda mungkin juga menyukai