Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DASAR-DASAR AGRONOMI

‘’BUDIDAYA TANAMAN SAWI HIJAU’’


(Brassica chinensis var. Parachinensis)

OLEH :

SAFITRI
20011014009

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
TAHUN AJARAN
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-
sayuranyang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan
bagi manusia.Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat
tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran.
Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan
adalahcaisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak
kalangan yangmenyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat
potensial untuk komersialdan prospek sangat baik..Ditinjau dari aspek
klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat
mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan diIndonesia.
Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan
internasionaldengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian
mustard ataupun sareptamustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya
dengan sawi, sedang orang Sundamenyebut sasawi.Berkaitan dengan
tumbuhan tersebut, dalam mata kuliah hortikulturadibahas mengenai
budidaya tanaman sawi, dalam hal ini, sebagai penunjang teorimaka perlu
adanya suatu praktikum mengenai budidaya tanaman hortikultura,yaitu
sawi, yang kemudian akan dibahas secara lengkap dalam pembuatan
laporan praktikum mengenai budidaya tanaman hortikultura (sawi) serta p
roduksi dannilai pasar dari budidaya tanaman hortikultura tersebut, dan
hal inilah yangmelatar belakangi penulisan makalah ini
B. Manfaat
. Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di
tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, bahan pe
mbersih darah,memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan
memperlancar pencernaan.Sedangkan kandungan yang terdapat pada sawi
adalah protein, lemak,karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan
Vitamin C. Selain itu jugadapat memberikan pengetahuan mengenai
teknik penanaman dan nilai produksidari tanaman sawi tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Jenis-Jenis Sawi
Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun panjang,
halus,tidak berbulu, dan tidak berkrop. Petani kita hanya mengenal 3
macam sawi yang biasa dibudidayakan yaitu : sawi putih (sawi jabung),
sawi hijau, dan sawi huma.Sekarang ini masyarakat lebih mengenal caisim
alias sawi bakso. Selain itu jugaada pula jenis sawi keriting dan sawi sawi
monumen.
Caisim alias sawi bakso ada juga yang menyebutnya sawi
cina.,merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasae
dewasa ini.Tangkai daunnya panjang, langsing, berwarna putih kehijauan.
Daunnya lebar memanjang, tipis dan berwarna hijau. Rasanya yang
renyah, segar, dengan sedikitsekali rasa pahit. Selain enak ditumis atau
dioseng, juga untuk pedangan mie bakso, mie ayam, atau restoran cina
B. Syarat Tumbuh
Sawi bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia.
KarenaIndonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan
tanahnya sehinggadikembangkan di Indonesia ini.
Tanaman sawi dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas
maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah m
aupun da tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang
diperoleh lebih baik didataran tinggi.
Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5
meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun
biasanyadibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100
meter sampai 500meter diatas permukaan laut.
Tanaman sawi tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di
tanamsepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan
adalah penyiraman secara teratur. Berhubung dalam pertumbuhannya tana
man inimembutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila
ditanam dalamsuasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang
pada air yangmenggenang. Dengan demikian, tanaman ini cocok bila di
tanam pada akhir musim penghujan.
Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur,
banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat
kemasaman(pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah
antara pH 6 sampai pH 7.
C. Budidaya Tanaman Sawi
Cara bertanam sawi sesungguhnya tak berbeda jauh dengan
budidayasayuran pada umumnya. Budidaya konvensional di lahan
meliputi.proses pengolahan lahan, penyiapan benih, teknik penanaman, pe
nyediaan pupuk dan pestisida, serta pemeliharaan tanaman.Sawi dapat
ditanam secara monokultur maupun tunmpang sari. Tanamanyang dapat
ditumpangsarikan antara lain : bawang dau, wortel, bayam,
kangkungdarat. Sedangkan menanam benih sawi ada yang secara langsung
tetapi ada jugamelalui pembibitan terlebih dahulu.Berikut ini akan dibahas
mengenai teknik budidaya sawi secarakonvensional di lahan.
D. Benih.
Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha
tani. Benihyang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh dengan
bagus.Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 
gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecilkecil. Permukaannya licin mengkil
ap dan agak keras.Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan
kita gunakan harusmempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus
kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat
menyimpannya. Selain itu jugaharus memperhatikan kemasan benih harus
utuh. kemasan yang baik adalahdengan alumunium foil.
Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita
harusmemperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan
diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Dan penanaman
sawi yang akan dijadikan benih terpisah dari tanaman sawi yang lain. Juga
memperhatikan proses yang akandilakukan mesilnya dengan dianginkan,
tempat penyimpanan dan diharapkan lama penggunaan benih tidak
lebih dari 3 tahun.
E. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah secara umum melakukan penggemburan dan
pembuatan bedengan. Tahaptahap pengemburan yaitu pencangkulan untuk 
memperbaikistruktur tanah dan sirkulasi udara dan pemberian pupuk dasar
untuk memperbaikifisik serta kimia tanah yang akan menambah kesuburan
lahan yang akan kitagunakan.Tanah yang hendak digemburkan harus
dibersihkan dari bebatuan,rerumputan, semak atau pepohonan yang
tumbuh. Dan bebas dari daerahternaungi, karena tanaman sawi suka pada
cahaya matahari secara langsung.
Sedangkan kedalaman tanah yang dicangkul sedalam 20 sampai 40
cm.Pemberian pupuk organik sangat baik untuk penyiapan tanah. Sebagai
contoh pemberian pupuk kandang yang baik yaitu 10 ton/ha. Pupuk kanda
ng diberikansat penggemburan agar cepat merata dan bercampur dengan
tanah yang akan kitagunakan. Bila daerah yang mempunyai pH terlalu
rendah (asam) sebaiknyadilakukan pengapuran.
Pengapuran ini bertujuan untuk menaikkan derajad keasamtanah,
pengapuran ini dilakukan jauh-jauh sebelum penanaman benih, yaitu kira-
kira 2 sampai 4 minggu sebelumnya. Sehingga waktu yang baik dalam
melakukan penggemburan tanah yaitu 2-4 minggu sebelum lahan hendak
ditanam. Jeniskapur yang digunakan adalah kapur kalsit (CaCO3) atau
dolomit (CaMg(CO3)2).
F. Pembibitan
Pembibitan dapat dilakukan bersamaan dengan pengolahan tanah
untuk  penanaman. Karena lebih efisien dan benih akan lebih
cepat beradaptasi terhadaplingkungannya. Sedang ukuran bedengan
pembibitan yaitu lebar 80 – 120 cm dan panjangnya 1 – 3 meter. Curah
hujan lebih dari 200 mm/bulan, tinggi bedengan 20 – 30 cm. Dua minggu
sebelum di tabur benih, bedengan pembibitan ditaburi
dengan pupuk kandang lalu di tambah 20 gram urea, 10 gram TSP, dan 7,5 
gram Kcl.Cara melakukan pembibitan ialah sebagai berikut : benih
ditabur, lalu ditutupitanah setebal 1 – 2 cm, lalu disiram dengan sprayer,
kemudian diamati 3 – 5 hari benih akan tumbuh setelah berumur 3 – 4
minggu sejak disemaikan tanamandipindahkan ke bedengan.
G. Penanaman
Bedengan dengan ukuran lebar 100 cm dan panjang 500 cm.
Tinggi bedeng 20– 30 cm dengan jarak antar bedeng 30 cm, seminggu
sebelum penanaman dilakukan pemupukan terlebih dahulu yaitu pupuk ka
ndang ±5 kg.Sedang jarak tanam dalam bedengan 40 x 40 cm , 30 x 30 dan
20 x 20 cm.Pilihlah bibit yang baik, pindahkan bibit dengan hati-hati, lalu
membuat lubangdengan ukuran 4 – 8 x 6 – 10 cm.5
H. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah hal yang penting. Sehingga akan sangat
berpengaruh terhadap hasil yang akan didapat. Pertama-tama yang perlu
diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim,
bila musim penghujan. dirasaberlebih maka kita perlu melakukan pe
ngurangan air yangada,tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita
harus menambah air demi kecukupan tanaman sawiyang kita tanam. Bila
tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekalisore atau pagi
hari.
Tahap selanjutnya yaitu penjarangan, penjarangan dilakukan 2
minggusetelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang
tumbuh terlalurapat.Selanjutnya tahap yang dilakukan adalah penyulaman,
penyulaman ialahtindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru.
Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan
penyakit diganti dengantanaman yang baru.
Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman
sawi,disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng
penanaman.Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penan
aman. Apabila perludilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan
dengan penyiangan.Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu
tanam, yaitu dengan urea 50kg/ha. Dapat juga dengan satu sendok the
sekitar 25 gram dilarutkan dalam 25liter air dapat disiramkan untuk 5 m
bedengan.
I. Hama Dan Penyakit
Brassicaceae dan Cucurbitaceae merupakan family dari tanaman
yang banyak dijadikan sebagai sayuran. Dari family Brassicaceae yang
menjadi sayuran penting di Indonesia antara lain Kubis, Sawi, Kol,
Brokoli. Sedangkan dari familyCucurbitaceae yang menjadi sayuran
penting di Indonesia antara lain Timun, Pare,dan masih banyak yang
lain.Dalam pembudidayaan tanaman sayuran dari kedua family tersebut
yangmenjadi kendala penting adalah adanya organisme pengganggu
tanaman hamamaupun penyakitnya. Hama yang menyerang tanaman
sayuran.dalam pembudidayaannya dapat berupa serangga atau hewan lain. 
Tetapi yangmendominasinya adalah dari golongan serangga
Serangga yang menjadi hama penting pada tanaman sayuran kedua
familytersebut antara lain adalah Ulat Tritip (Plutella xylostella),Ulat
Krop(Crocidolomia binotalis Zell.) ,Ulat Tanah (Agrotis ipsilon), dan Ulat
Grayak (Spodoptera litura untuk tanaman sayuran famili
Brassicaceae ,sedangkan padafamily Cucurbitaceae hama utamanya
antara lain adalah Lalat buah ( Dacuscucurbitae Coq.),Lalat pengkorok
daun( Liriomyza huidobrensis),Otengoteng atau Kutu Kuya ( Aulocophor
a similisOliver), dan Siput ( Achatina fulica)(Esti, 2010).
Kerusakan yang ditimbulkan akibat hama ini dapat
merusak,mengurangi produksi, bahkan dapat menyebabkan gagal panen. O
leh karena itu mempelajaridan mengenal hama-hama penting yang
menyerang kedua family tanamansayuran tersebut sangatlah penting, yang
kemudian dapat dijadikan sebagai pedoman untuk pengendaliannya.
Adapun hama dan penyakit yang biasa terdapat pada tanaman sawi,
yaitu :
 HAMA.
a.Ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis Zell.).
b.Ulat tritip (Plutella maculipennis).
c.Siput (Agriolimas sp.)
d.Ulat (Thepa javanica)
e.Cacing bulu (Cut worm)
 PENYAKIT.
1.Penyakit akar pekuk.
2.Bercak daun alternaria.
3.Busuk basah (soft root).
4.Penyakit embun tepung (downy mildew).
5.Penyakit rebah semai (dumping off).
6.Busuk daun.
7.Busuk Rhizoctonia (bottom root).
8.Bercak daun.
9.Virus mosaic

Ulat Tritip ( Plutella xylostella)


Sistematika
 Kingdom :Animalia
Phylum :Arthropoda
 Class :Insecta
Ordo :Lepidoptera
 Family : Plutellidae
Genus : Plutella
Species : Plutella xylostella
  Morfologi dan Daur hidup
Telur  Plutella xylostella berbentuk bulat panjang, lebarnya sekitar
0,26mm dengan panjang 0,49 mm. Ngengat betina dapat bertelur 180-320
butir.Umumnya telur diletakkan dibalik daun satu per satu, kadang dua-
dua, atau tiga-tiga. Telurnya mengelompok dalam 1 daun atau daun yang
berlainan tanamansehingga satu ngengat dapat bertelur pada banyak
tanaman sawi.
Larva yang baru menetas warnanya hijau pucat, sedangkan ulat
dewasa lebihtua warna kepalanya lebih pucat dengan bintik-bintik atau
garis cokelat. Panjanglarva sekitar 9 – 10 mm, relatif tidak berbulu dan
mempunyai 5 pasang tungkai palsu. Larva sangt licin dan jika disentuh
akan menjatuhkan diri seakan-akan mati.Lama stadium larva 13 hari pada
suhu 16 – 25oC.
Setelah cukup umur, ulat mulai membuat kepompong dari bahan
seperti benang sutra abu-abu putih dibalik permukaan daun
untuk menghindari panasnyasinar matahari. Pembentukan kepompong
mulai dari dasarnya, sisi kemudiantutupnya. Kepompong masih terbuka
pada bagian ujung untuk keperluan pernapasan. Pembuatan kepompong ini
diselesaikan dalam waktu 24 jam. Setelahselesai ulat berubah menjadi
pupa. Kulit ulat biasanya diletakan didalam kepompong, tetapi kadang
juga diletakkan diluar kepompong. Mula-mula pupa berwarna hijau muda,
kemudian berubah menjadi hijau tua dan kemudian berubahmenjadi imago
imago dari hama ini memiliki warna sayap yang abu-abu
kecoklatan. Namunsayap betina berwarna lebih pucat. Saat istirahat, empat
sayapnya menutupi tubuhdan seakan-akan terdapat gambar seperti jajaran
genjang yang warnanya putihseperti berlian. Oleh karena itu, hama ini
disebut ngengat punggung berlian.
Stadia Merusak 
Plutella xylostella merusak tanaman dari stadia larva atau ketika
masihmenjadi ulat.

Gejala Serangan dan Bagian Tanaman yang Dirusak 


Larva Plutella xylostella memakan bagain bawah daun sehingga
tinggalepidermis bagian atas saja. Gejala serangan hama ini yang terlihat
pada daunsangat khas dan tergantung dari instar larva yang menyerang.
Larva instar Imemakan daun sawi dengan jalan membuat lubang ke dalam
permukaan bawahdaun. Setelah itu larva membuat liang-liang korok ke
dalam jaringan parenkimsambil memakan daun.
Larva instar II keluar dari liang-liang korok yang transparan dan
memakan jaringan daun pada permuakaan bawah. Demikian juga dengan
larva instar III danIV memakan daun dalam jumlah yang lebih banyak
sehingga meninggalkan cirriyang khas, yaitu lapisan epidermis tipis pada
permukaan atas bekas gigitan ulatakan pecah dan menimbulkan lubang
besar pada daun. Bila populasi tinggi,kerusakan berat pada daun sering
terjadi, yaitu hamper seluruh daun dimakanlarva dan hanya meninggalkan
tulang-tulang daun. Biasanya hama ini menyerangtanaman yang masih
muda, yaitu sebelum tanaman membentuk krop dan paling banyak muncul
pada pertanaman berumur 2-6 minggu setelah tanam.

J. Panen Dan Penanganan Pasca Panen


Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan
cara panennya. Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 
40 hari.Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan
ukuran daun.Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman
beserta akarnya dandengan memotong bagian pangkal batang yang berada
di atas tanah dengan pisautajam.
Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :
1. Pencucian dan pembuangan kotoran
2. Sortasi
3. Pengemasan
4. Penyimpanan
5. Pengolahan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012.  Budidaya  Sawi


http://duniapertanianagribisnis.blogspot.com/2012/07/makalah-budidaya-
sawi.html (Diakses 19 Mei 2012)

Anonim, 2008.  Budidaya Tanaman Sawi.


http//zuldesains  wordpress.  com/2008/01/11/budidaya tanaman sawi.
html. diakses pada 4 Mei 2016, Pukul 15.00 WIB
.
Haryanto, E, Suhartini, T dan Rahayu, E. 1995. Sawi dan Selada.  Penebar
Swadaya.  Jakarta. 

Kloppenburg, 2008. Petunjuk Lengkap mengenai Tanam-tanaman di Indonesia


dan Khasiatnya sebagai Obat-obatan Tradisional.  Yayasan Dana
Sejahtera.  Yogyakarta

Margiyanto, 2010.   Alam Ilmu Pengetahuan . Jakarta.  Grafindo.  Jakarta

Yudharta, 2010.  Pertumbuhan Tanaman Sawi .  UGM.  Yokyakarta

Suprijadi, 2009.  Budidaya Tanaman Sawi .  Erlangga.  Jakarta

Anda mungkin juga menyukai