Anda di halaman 1dari 10

KLASIFIKASI TANAMAN

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Convolvulales
Famili : Convolvulceae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea Batatas

DESKRIPSI TANAMAN
Ubi jalar (Ipomoea batatas) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang
dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat)
yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang
penting. Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran.
Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
Ubi jalar berasal dari Amerika Selatan tropis dan, yang masih diperdebatkan, Papua.
Kalangan yang tidak menyetujui asal muasal ubi jalar dari Papua berpendapat bahwa
orang Indian telah berlayar menuju ke barat melalui Samudra Pasifik dan membantu
menyebarkan ubi jalar ke Asia.
THRESHOLD PARAMETER SENSOR

Min 21 Suhu Udara (oC) Max 27

Min 50 Kelembaban Udara (%) Max 60

Min 21 Suhu Tanah (oC) Max 29

Min 20 Kelembaban Tanah (%) Max 60

Min - Nutrisi Tanah (ppm) Max -

Min 3800 Cahaya (lux) Max 125000

Min 5,5 pH Max 7,5


TIMELINE BUDIDAYA

Bulan
Kegiatan
Mei Juni Juli Agustus September Oktober November
Penyemaian
Penanaman
Perawatan
~ Penyiraman dan Pemupukan
~ Pemangkasan
~ Pengajiran
~ Pengelolaan HPT
Panen

UMUR TANAM

14-21 hari 28-30 HST 42-56 HST 105-120 HST

KANDUNGAN GIZI
Setiap Ubi Jalar berukuran sedang mengandung:
- Kalori 105 kal
- Vitamin A
- Vitamin C 37% dari kebutuhan tubuh
- Lemak 0,1g
- Sodium 71mg
- Karbohidrat 26g
- Serat 3,9g
- Gula 5.4g
- Protein 2g
- 25% Mangan
- 14% Vitamin B6
- Kalium 438mg
- Beta Karoten
- Kolin
DATA SERANGAN HAMA PENYAKIT DAN PENGENDALIAN
1. Kumbang Ubi Jalar/Boleng (Cylas formicarius)

Deskripsi:
Cylas formicarius (Hama boleng)adalah Serangga dewasa/kumbang berukuran panjang
5–7 mm, ramping, halus, punggung keras, moncong panjang dan tumpul. Kepala, sayap
depan dan perut biru metalik. Kaki dan rongga dada coklat kemerah-merahan. Hama ini
diperkirakan berasal dari Afrika atau India. Boleng menyerang ubi jalar dan dapat
menghilangkan hasil panen hingga 100%. Larva serangga ini menyerang umbi dan
membuat umbi menjadi berlubang dan terasa pahit. Umbi ini juga bisa mempengaruhi
umbi lainnya di tempat penyimpanan. Jamur Beauveria bassiana diketahui dapat
membunuh hama ini dengan tingkat ketercapaian yang tinggi. Siklus hidup lengkap
hewan ini berlangsung selama 1-2 bulan. Siklus hidup terdiri atas telur, larva dengan 3
tahap instar, pupa, dan imago.

Gejala:
- Daun-daun rusak
- Umbi berbau tidak sedap
- Kerusakan bertambah saat penyimpanan

Penyebab Kemunculan:
Tanah yang retak lalu dimasuki oleh kumbang untuk bertelur. Melakukan stek batang
karena kumbang bertelur pada batang. Tidak adanya sanitasi tanaman, sehingga
kumbang dapat berkembang biak dengan baik

Tindakan Pencegahan:
- Bibit tanaman bebas dari kumbang boleng
- Melakukan stek pucuk
- Pengairan lahan secara rutin
- Menaikkan guludan
- Sanitasi lahan, membersihkan lahan dari batang terserang kumbang
- Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang
- Panen lebih awal karena serangan kumbang menurun di daerah endemis ketika
akan panen
- Memasang perangkap berupa feromon kumbang betina

Cara Pengendalian:
a. Pengendalian Hayati
Menggunakan varietas yang memiliki ketahanan yang kuat. Memanfaatkan
musuh alami kumbanng, seperti laba-laba.
b. Pengendalian Kimiawi
Menggunakan insektisida permethrin, karbofuran dan karbosulfan apabila diatas
ambang kendali, atau pencelupan stek dengan penyemprotan agens hayati
Beauveria bassiana

2. Kutu Kebul (Bemisia tabaci)

Deskripsi:
Kutu kebul termasuk dalam golongan famili Aleyrodidae dan ordo Homoptera. Ciri-ciri
dari kutu kebul yaitu berwarna putih berukuran sekitar 1,0 mm. Lapisan tubuh ditutupi
tepung lilin berwarna putih. Habitat kutu kebul adalah daerah dengan iklim tropis an
subtropis, biasanya hidup di belakang daun dengan bergeromnol dan membentuk
gumpalan halus putih seperti kapas.

Gejala:
- Bercak-bercak kuning pada daun
- Jamur hitam bertepung muncul
- Perubahan bentuk daun, mengeriting atau berbentuk mangkok
- Pertumbuhan terhambat
- Serangga kecil berwarna putih hingga kekungingan

Penyebab Kemunculan:
Kutu kebul menyukai kondisi hangat dan kering, sehingga mereka biasanya ditemukan
di bagian bawah daun. Selain itu, kutu kebul lebih sering ditemukan pada budidaya
pertanian di lahan terbuka.

Tindakan Pencegahan:
- Melakukan budidaya tumpangsari dengan tanaman yang tidak rentan
- Menggunakan tanaman pendamping yang menarik atau dapat mencegah kutu
kebul
- Jarak tanam tanaman lebih rapat
- Pemupukan dilakukan seimbang
- Membuang daun dengan telur atau larva diatasnya
- Memasang perangkap lengket kuning
- Melakukan sanitasi lahan secara berkala

Cara Pengendalian:
a. Pengendalian Hayati
Menggunakan insektisida alami berbasis minyak gula apel (Annona squamosa),
piretrin, sabun insektisida, ekstrak kernel biji nimba (NSKE 5%), atau minyak
nimba (5 ml/L air). Memanfaatkan musuh alami berupa tawon parasitoid
Encarsia Formosa, Eretmocerus eremicus, lalat jala hijau, kepik, kumbang
ataupun jamur patogenik Beauveria bassiana, Isaria fumosorosea, Verticillium
lecanii, dan Paecilomyces fumosoroseus.
b. Pengendalian Kimiawi
Menggunakan produk berbasis kombinasi dari bifentrin, buprofezin,
fenoksikarb, deltametrin, azadiraktin, lamda sialotrin, sipermetrin, piretroid,
pimetrozin atau spiromesifen.

3. Penggerek Batang (Omphisia anastomasalis)

Deskripsi:
Sebagian besar telur diletakkan secara individual di permukaan bawah daun, terutama
di bagian tepi daun. Ada juga telur yang diletakkan pada batang. Stadia telur, larva
sampai dengan pupa membutuhkan waktu rata-rata 55-65 hari. Stadia larva terdiri atas
enam instar. Larva yang baru muncul memiliki kepala berwarna coklat sedangkan
bagian tubuhnya berwarna kemerahan atau merah muda. Setelah beberapa hari,
tubuhnya berubah menjadi berwarna krem dan mempunyai bintik-bintik hitam. Ukuran
larva besar mencapai 30 mm. Pada tanaman yang terserang biasanya terdapat
tumpukan serbuk halus berwarna kecoklatan di sekitar pangkal batang. Sebelum
menjadi pupa, larva membuat lubang keluar yang ditutupi dengan lapisan pelindung.
Masa pupa berlangsung sekitar dua minggu, berada didalam kepompong yang tertutup
oleh serat dan terletak didalam terowongan/lubang gerekan pada batang. Serangga
dewasa penggerek batang yaitu berupa ngengat. Ngengat hidup selama 5-10 hari.
Ngengat betina dapat meletakkan telur 150-300 telur. Ngengat berukuran 15 mm.
Kepala dan bagian tubuh ngengat berwarna coklat kemerahan, sedangkan sayapnya
berwarna coklat muda. . Hama penggerek batang ubi jalar tersebar luas di Filipina,
Indonesia, India, Sri Lanka, Malaysia, Taiwan, Hawaii, dan Vietnam. Serangan hama
penggerek batang ubi jalar terjadi di negara Cina, Jepang, Kamboja, Laos, Burma
(Myanmar) dan Thailand. Serangan pada saat fase pertumbuhan tanaman dapat
mengakibatkan kehilangan hasil 30-50% atau lebih.

Gejala:
- pembesaran dan lignifikasi pada pangkal batang dan terbentuknya rongga dimana
rongga tersebut diisi dengan serbuk halus bekas gerekan
- tanaman menjadi layu
- awal pertumbuhan ubi jalar terhambat
- adanya kotoran larva pada batang

Penyebab Kemunculan:
-

Tindakan Pencegahan:
- Melakukan sanitasi lahan secara berkala dengan membersihkan gulma
- Seleksi stek yang ketat agar terhindar dari larva
- Pegurugan pada guludan
- Menggunakan bibit yang memiliki ketahanan tinggi
- Melakukan rotasi tanaman
- Menggunakan perangkap seperti lampu pada malam hari
-

Cara Pengendalian:
a. Pengendalian Hayati
Memanfaatkan pemangsa alami berupa semut atau cocopet. Menggunakan
parasit penggerek dari famili Encrytidae
b. Pengendalian Kimiawi
Menggunakan pestisida yang beredar di pasaran atau marketplace

4. Kepik (Physomerus grossipes)

Deskripsi:
Kepik ubi jalar meletakkan kelompok telur pada permukaan bawah daun atau batang.
Imago kepik betina melindungi telur dan kelompok nimfa muda. Stadia telur
berlangsung selama kurang lebih 15 hari. Stadia nimfa terdiri atas 5 instar. Secara
keseluruhan, waktu yang dibutuhkan oleh kepik jantan untuk menyelesaikan satu siklus
hidupnya yaitu sekitar 85 hari sedangkan kepik betina memerlukan waktu 88 hari.
Ukuran kepik dewasa sekitar 20 mm. Kepik ubi jalar ditemukan di Asia Tenggara,
namun statusnya masih sebagai hama minor.

Gejala:
- Nimfa dan imago kepik ubi jalar menusuk batang dan tangkai ubi jalar untuk
menghisap cairan tanaman sehingga menyebabkan tanaman menjadi layu dan
kerdil.
-
Penyebab Kemunculan:
Batang yang baru tumbuh membuat kepik tertarik.

Tindakan Pencegahan:
- Melakukan sanitasi lahan secara berkala
- Melakukan pemantauan agar ketika kepik datang dapat ditangkap
- Menetralisir dari Nimfa yang ada

Cara Pengendalian:
a. Pengendalian Hayati
Menangkap kepik dengan tangan atau tanaman yang terserang dipotong dan
kepik dimatikan
b. Pengendalian Kimiawi
Menggunakan pestisida yang beredar di pasaran atau marketplace

5. Kudis

Deskripsi:
Penyakit kudis yang disebabkan oleh jamur Sphaceloma batatas Saw. Di Indonesia
penyakit kudis tersebar di sentra produksi ubijalar di Jawa, Bali, Sumatera dan Papua.
Kehilangan hasil akibat penyakit kudis bervariasi tergantung varietas yang ditanam, umur
tanaman saat terinfeksi, dan kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap
perkembangan penyakit di lapang.

Gejala:
- Luka kecil seperti kudis berwarna coklat pada daun, tangkai daun, batang
- Tangkai daun lebih pendek dari biasanya
- Ukuran daun mengecil dan berkerut
- Tunas tumbuh tegak dan menggulung
- Pucuk menjadi kerdil atau mengecil

Penyebab Kemunculan:
Kudis berkembang baik saat cuaca lembab dan sejuk. Pengairan yang berlebihan dapat
memancing datangnya penyakit kudis akibat spora jamur yang terpencer dan terpapar
ke ubi

Tindakan Pencegahan:
- Menghindari pengairan berlebihan
- Menanam varietas yang tahan
- Sanitasi lahan dengan memotong/membakar yang terserang penyakit

Cara Pengendalian:
Tanaman yang terserang segera dicabut dan dimusnahkan. Memberikan Fungisida
clorotalonil, Dithane M-45 pada umur satu bulan hingga umur tiga bulan dengan interval
waktu satu bulan

6. Bercak daun coklat

Deskripsi:
Bercak daun coklat disebabkan oleh Cercospora henningsii. Konidia jamur berbentuk
tabung lurus dengan kedua ujungnya membulat tumpul dan mempunyai sekat 2 –8
(Gambar 2). Menurut Semangun (2004) struktur patogen yang ditemukan merupakan
struktur jamur Cercospora henningsii.

Gejala:
- Daun bercak coklat berbentuk bulat dan kecil lalu ditengahnya terdapat warna
keabu-abuan yang berasal dari kondia jamur
- Jamur membentuk spora pada permukaan bawah dan atas daun
- Titik hitam kecil pada bagian umbi lalu berkembang dan membesar

Penyebab Kemunculan:
Spora jamur yang disebarkan oleh angin dan air.

Tindakan Pencegahan:
- Menggunakan bibit yang unggul dan memiliki retensi yang baik
- Sanitasi lahan dengan memotong yang terserang penyakit
-

Cara Pengendalian:
Pemberian KCl dan ZincMicro dapat menekan serangan Cerecospora

7. Virus Sweetpotato Feathery Mottle (SPFMV)

Deskripsi:
ditularkan oleh berbagai spesies aphid secara nonpersistent pada saat menghisap cairan tanaman dalam kurun waktu yang sangat
singkat yaitu sekitar 20-30 detik. Baik aphids yang menetap maupun aphids yang mempunyai sayap keduanya dapat menularkan
penyakit. Virus SPFM bertahan pada stek yang terinfeksi dan terus berlangsung selama siklus tanam.

Gejala:
- Tidak terlihat bahkan tidak ada gejala yang tampak
- Jikapun terlihat, kemungkinannya adalah muncul bintik-bintik pucat menyerupai
klorosis

Penyebab Kemunculan:
Vektor berupa aphids, membawa virus ke tanaman sehingga ubi jalar terjangkit akibat
virus tersebut

Tindakan Pencegahan:
- Menggunakan bibit yang unggul dan memiliki retensi yang baik
- Sanitasi lahan dengan memotong yang terserang penyakit

Cara Pengendalian:
Secara ekonomis, tidak perlu dilakukannya tindakan pengendalian. Setidaknya pasca
panen tidak menggunakan batang ubi yang telah terkena virus tersebut

8. Busuk Hitam (Ceratocystis Fimbriata)


Deskripsi:
Penyakit ini disebabkan oleh Jamur C.fimbriata, merupakan jamur yang hidup di tanah
dapat bertahan 1 hingga 2 tahun pada sisa-sisa tanaman. Pengunaan stek yang
terinfeksi menyebabkan penyakit ini dapat berlangsung secara terus menerus.

Gejala:
- Adanya busuk hitam berupa cekungan pada bagian bawah batang
- Pada infeksi berat, tanaman layu dan menguning,
- Bagian umbi membusuk berwarna hitam sampai abu-abu menonjol dari
permukaan akar

Penyebab Kemunculan:
Luka yang disebabkan oleh serangga penggerek, lundi, dan tikus membuat jamur dapat
tumbuh dan berkembang

Tindakan Pencegahan:
- Menggunakan bibit yang unggul dan memiliki retensi yang baik
- Sanitasi lahan dengan memotong yang terserang penyakit
- Pemotongan stek minimal 2cm diatas tanah
- Rotasi tanaman yang bukan inangnya
- Pemberian obat 5 hari setelah panen pada kelembaban 85-90%

Cara Pengendalian:
- Melakukan disinfeksi seedbeed
- Cure ubi segera setelah dipanen pada suhu 85-90°F
- Menggunakan fungisida pasca panen
- Dekontaminasi peralatan-peralatan

Anda mungkin juga menyukai