Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI BENIH REKALSITRAN

Adam Jibran Arkan


A41181292
TPB GOLONGAN B

TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
NOVEMBER, 2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Benih merupakan suatu organisasi yang tersusun rapi, mempunyai persediaan bahan
makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Walaupun banyak hal
yang terdapat pada benih, tetapi baik mengenal jumlah, bentuk maupun strukturnya, mempunyai
satu fungsi dan tujuan yang sama yaitu menjamin kelangsungan hidupnya. Pengetahuan tentang
struktur benih akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua struktur benih
tersebut
Benih adalah suatu bagian dari tanaman yang merupakan cikal bakal suatu tumbuhan baru
yang memiliki cirri attau sifat seperti induknya. Benih memiliki beragam jenis, baik bentuk,
ukuran, maupun struktur bagiannya. Benih seharusnya memilki kualitas yang baik agar tanaman
baru yang didapat merupakan tanaman yang sehat.
Rekalsitran adalah benih yang sangat peka terhadap pengeringan dan akan mengalami
kemunduran pada kadar air dan suhu yang rendah. Pada saat masa panen / fisiologi memiliki
kandungan air yang relatif tinggi. Biji tipe ini memiliki ciri-ciri antara lain hanya mampu hidup
dalam kadar air tinggi (36-90 %). Penurunan kadar air bada biji tipe ini akan berakibat penurunan
viabilitas biji hingga kematian, sehingga biji tipe ini tidak bisa disimpan dalam kadar air rendah
Menurut Sutarno Dkk (1997) Benih yang bersifat rekalsitran, akan mati kalau kadar airnya
diturunkan sebelum mencapai kering dan tidak tahan di tempat yang bersuhu rendah.contoh benih
ini adalah Agathis lorantifolia Salisb (dammar),Diosypros celebica Back (eboni) ,Hevea
brasiliensis Aublet (Kayu karet),Macadamia hildenbrandii Steen (makadame), termasuk juga benih
nangka (Artocarpus integra ).bagian-bagian biji terdiri dari 3 bagian dasar :
1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari struktur-
struktur, seperti epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) dan
radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan oleh banyaknya
jumlah kotiledon. Tanaman monokotildeon mempunyai satu kotiledon misalnya, rerumputan dan
bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya kacang-kacangan sedangkan
pada kelas Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih dari dua kotiledon misalnya, pinus
yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti
ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung
disebut koleoptil, sedangkan pada bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut ridicule yang
ditutupi oleh upih pelindung disebut coleorhiza.
2. Jaringan penyimpan cadangan makanan
Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan
makan, yaitu :
a. Kotiledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu
b. Endosperm, missal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa
bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya.
c. Perisperm, missal pada family chenopodiaceae dan caryophyllaceae
d. Gametophytic betina yang haploid missal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus.
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak,
protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji, missal
biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kaccang-kacangan kaya akan protein, biji padi banyak
mengandung karbohidrat.

3. Pelindung biji
Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan edosperm dan kadang-
kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang
mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras
dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji
berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan,
bakteri dan insekta.

1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa Diharapkan mampu mengenal dan memahami anatomi dari benih
rekalsitran.
2. Mahasiswa Diharapkan mampu menggambarkan struktur internal dari benih rekalsitran
pada beberapa jenis tanaman.
3. Mahasiswa Diharapkan mampu menyebutkan bagian – bagian internal dari benih
rekalsitran tanaman.

1.3 MANFAAT
1. Agar mahasiswa dapat bisa lebih mengenal dan memahami anatomi dari benih
rekalsitran.
2. Agar mahasiswa dapat menggambarkan struktur internal benih rekalsitran pada
beberapa jenis tanaman dengan benar.
3. Agar mahasiswa dapat menyebutkan bagian – bagian internal benih rekalsitran
tanaman dengan benar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Yang dimaksud dengan benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan
pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen
agronomi.Sebagai komponen agronomi masalah benih ini lebih berorientasi pada penerapan norma-
norma ilmiah, jadi lebih bersifat teknologis (Kartasapoetra, 1986).
benih recalsitrant didefinisikan sebagai benih yang tidak tahan terhadap pengeringan dan suhu
penyimpanan yang rendah, kecuali untuk beberapa species temperate recalsitrant. Tingkat
toleransinya tergantung dari species masing-masing, umtuk benih species dari daerah tropik kadar
air benih yang dianjurkan untuk penyimpanan adalah 20 – 35% dan suhu penyimpanan 12 – 15o C.
Kebanyakan benih recalsitrant hanya mampu disimpan beberapa hari sampai dengan beberapa
bulan. Benih recalsitrant pada waktu masak, kadar air benih sekitar 30 – 70%. Benih recalsitrant
banyak ditemukan pada species dari zona iklim tropis basah, hutan hujan tropis, dan hutan
mangrove, beberapa ditemukan pada zona temperate dan sedikit ditemukan pada zona
panas.(schmidt,2000)
Benih matang pada umumnya terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu embrio, jaringan
penyimpanan bahan makanan dan kulit benih.Embrio terdiri dari sumbu embrio yang mengandung
daun lembaga atau kotiledon, plumula, hipokotil dan bahan akar.Jaringan penyimpanan bahan
makanan dari suatu benih mungkin dalam bentuk daun lembaga, endosperma atau perisperma.Kulit
benih dapat terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yangrelatif kuat dan lapisan dalam yang lebih
tipis.Pada benih tertentu dapat pula hanya merupakan lapisan tunggal saja.Tipe perkecambahan
benih mungkin saja hypogeal atau mungkin pula epigeal.Pada kecambah hypogeal kotiledon tetap
tinggal dalam tanah, tetapi pada kecambah yang epigeal kotiledon terangkat ke atas karena
hipokotil bertambah panjang lebih cepat dari epikotil (Kartasapoetra, 1986).
Bagian-bagian benih terdiri dari 3 bagian dasar :
1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari
struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon
(calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan
oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon
misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya
kacang-kacangan sedangakan pada kelas Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih
dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada
rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya
disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan pada
bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi oleh upih pelindung
yang disebut coleorhiza.
2. Jaringan penyimpan cadangan makanan
Pada benih ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan
cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu.
Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian
dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya.
Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae, Gametophytic
betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus. Cadangan makanan yang
tersimpan dalam benih umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis benih, misal benih bunga
matahari kaya akan lemak, benih kacang-kacangan kaya akan protein, benih padi mengandung
banyak karbohidrat.
3. Pelindung benih
Pelindung benih dapat terdiri dari kulit benih, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan
kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit benih (testa) berasal dari integument ovule
yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan benih berlangsung. Biasanya kulit
luar benih keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan
berselaput. Kulit benih berfungsi untuk melindungi benih dari kekeringan, kerusakan mekanis
atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.
Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub
kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub kelas monokotiledon : cadangan
makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah benih masak dan dikecambhakan serta
telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas dikotiledon : cadangan makanan
yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio
sebelum benih masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu (Sutopo, L. 2002).
BAB III
METODOLOGI

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum pengenalan infrastruktur dan prasarana pertanian ini dilakukan pada tanggal 6
november 2019 di laboratorium benih politeknik negeri jember.
3.2 ALAT DAN BAHAN

ALAT
1. Alat tulis
2. Kertas kosong
3. penggaris
4. Buku panduan
5. Scalpel

BAHAN
1. Benih Lamtoro
2. Benih mahoni
3. Benih karet
4. Benih pepaya
5. Benih nangka
6. Benih mangga
7. Benih durian
8. Benih kakao
9. Benih kelapa sawit

3.3 METODOLOGI
1. Menyiapakan bahan dan alat.
2. Belah menjadi dua bagian benih menggunakan scalpel dan kemudian dentifikasi internal
biji bedasarkan karateristiknya.
3. Gambar bagian benih yang terlihat lalu Catat dan Lampirkan keterangan benih yang
sudah di identifikasi ke dalam tabel pengmatan.
BAB IV
4.1 HASIL
.
No. Nama tanaman, Nama latin, Bagian-bagian Keterangan
Gambar
1. Lamtoro (leucaena . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian
biji yang ada di dalam
leuocephala) . Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio

2. Mahoni (swietenia mahagoni) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian


biji yang ada di dalam
. Endosperm  Endosperm : cadangan makanan
. Embrio bagi embrio
 Embrio : bakal dari calon
tanaman

3. Karet (havvea brasillensis) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian


biji yang ada di dalam
. Endosperm  Endosperm : cadangan makanan
. Embrio bagi embrio
 Embrio : bakal dari calon
tanaman

4. Papeya (caricca papaya) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian


biji yang ada di dalam
. Endosperm  Endosperm : cadangan makanan
. Embrio bagi embrio
 Embrio : bakal dari calon
tanaman
5. Nangka (artocarpus . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian
biji yang ada di dalam
heterophhyllus) . Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio

6. Mangga (mangifera indica) . Eksokarp  Eksokarp : kulit buah


 Endokarp : kulit biji
. Endokarp
 Mesokarp : daging buah
. Mesokarp  Endosperm : cadangan tanaman
. Endosperm bagi embrio
 Embrio : bakal dari calon
. Embrio tanaman

7. Durian (durio zhibetinus) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian


biji yang ada di dalam
. Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
8. Kakao (theobrome cacao) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian
biji yang ada di dalam
. Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Endosperm  Radikula : calon akar pada
embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Endosperm : cadangan tanaman
bagi embrio

9. Kelapa sawit (elais) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian


biji yang ada di dalam
. Endosperm  Endosperm : cadangan tanaman
. Embrio bagi embrio
 Embrio : bakal dari calon
tanaman
4.2 PEMBAHASAN

Dari praktikum dapat ditarik kesimpulan bahwa Benih Benih berfungsi sebagai alat
perbanyakan generatif, Benih adalah suatu bagian dari tanaman yang merupakan cikal bakal suatu
tumbuhan baru yang memiliki cirri attau sifat seperti induknya. Benih memiliki beragam jenis, baik
bentuk, ukuran, maupun struktur bagiannya. Benih seharusnya memilki kualitas yang baik agar
tanaman baru yang didapat merupakan tanaman yang sehat.

Tujuan identifikasi benih adalah Mengidentifikasikan benih berdasarkan sifat-sifat fisik


antara lain: bentuk, warna, ukuran, permukaan kulit, embrio, endosperm, bentuk kecambah dan
type perkecambahannya. Identifikasi benih merupakan salah satu cara untuk membedakan ataupun
mengenal suatu benih dari tanaman yang satu dengan benih tanaman lainnya .Dalam mempelajari
benih, kita perlu mengetahui banyak hal mengenal biologi benih. Anatomi benih mempunyai
bagian-bagian biji yaitu cadangan makanan, kulit biji, epikotil, hipokotil, kotiledon dan radikula.
Struktur anatomi benih ialah :
1. Kulit biji: terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji
2. Hipokotil: bagan bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon
3. Radikula: bagian terminal (ujung)
4. Epikotil: bagian atas pangkal
5. Plumula: bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun
6. Kotiledon: bagian cadangan makanan

Dari praktikum yang telah di lakukan ,praktikan mengidentifikasi dari 9 benih keseluruhan
dengan cara membelah benih sehingga terllihat bagian bagin yang akan diidentifikasi. pada benih
rekalsitran ini anatominya tidak jauh beda dengan benih ortodoks hanya saja pada benih rekalsitran
lapisan luar kulit benih cenderung terlapisi oleh bagian yang lebih keras seperti daging buah
matang .

pada umumnya benih rekalsiran juga terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu embrio, jaringan
penyimpanan bahan makanan dan kulit benih.Embrio terdiri dari sumbu embrio yang mengandung
daun lembaga atau kotiledon, plumula, hipokotil dan bahan akar.Jaringan penyimpanan bahan
makanan dari suatu benih mungkin dalam bentuk daun lembaga, endosperma atau perisperma dan
juga Kulit benih.
BAB V
5.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa :
1. tujuan dilakukan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat lebih mengenal dan memahami
anatomi dari berbagai macam dari benih rekalsitran .
2. Identifikasi benih penting dilakukan untuk mengetahui karakteristik benih sehingga bisa
ditentukan keadaan morfologinya
3. Dalam mempelajari benih, kita perlu mengetahui banyak hal mengenal biologi benih.
Anatomi benih mempunyai bagian-bagian biji yaitu cadangan makanan, kulit biji, epikotil,
hipokotil, kotiledon dan radikula.

5.2 SARAN
Agar supaya dalam pelaksanaan praktikum terlaksana dengan baik perlu di persiapkan
pengetahuan tentang anatomi benih dan mahasiswa yang bersangkutan juga harus dalam kondisi
yang kondusif sehingga proses penyampaian dari pembimbing bisa tersampaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Kartasapoetra Ance, G. 1986. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum.PT
Bina Aksara. Jakarta.

Schmidt, L. 2000. Pedoman Penanganan Benih Hutan Tropis dan Sub Tropis. Jakarta: Direktorat
Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial.Departemen Kehutanan

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Malang : Fakultas Pertanian UNBRAW.

Anda mungkin juga menyukai