Anda di halaman 1dari 3

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

PERLAKUAN MH PADA BAWANG MERAH


UL Jumlah tunas per minggu Jumlah akar per mingu
Konsentrasi 1 2 3 1 2 3
%
1% 1 2 2 3 16 17 11

2 0 0 1 10 11 19

3 1 1 2 13 13 20

2% 1 3 3 3 12 17 20

2 0 0 1 10 10 12

3 0 0 0 11 11 10

3% 1 3 3 3 7 7 8

2 2 2 2 14 14 18

3 0 0 1 2 2 3

PERLAKUAN GA PADA BAWANG MERAH


UL Jumlah tunas per minggu Jumlah akar per mingu
Konsentrasi 1 2 3 1 2 3
50 PPM 1 9 9 9 1 11 19

2 5 6 6 2 11 15

3 0 0 0 2 12 20

100 PPM 1 1 2 2 10 14 23

2 0 0 0 10 12 14

3 0 0 0 16 22 32

150 PPM 1 1 2 2 23 25 26

2 0 0 0 17 18 18

3 0 0 0 16 18 20
PERLAKUAN MH PADA KENTANG
UL Jumlah tunas per minggu Jumlah akar per mingu
Konsentrasi 1 2 3 1 2 3
%
1% 1 10 10 11 - - -

2 7 11 12 - - -

3 6 12 13 - - -

2% 1 3 9 9 - - -

2 7 12 13 - - -

3 6 19 20 - - -

3% 1 6 12 12 - - -

2 2 10 11 - - -

3 8 4 4 - - -

PERLAKUAN GA PADA KENTANG


UL Jumlah tunas per minggu Jumlah akar per mingu
Konsentrasi 1 2 3 1 2 3
50 PPM 1 10 15 21 - - -

2 10 15 25 - - -

3 4 9 14 - - -

100 PPM 1 11 16 26 - - -

2 9 14 19 - - -

3 5 9 14 - - -

150 PPM 1 8 8 8 - - -

2 9 16 24 - - -

3 10 10 11 - - -
3.2 PEMBAHASAN

Dari hasil pengamatan yang di telah dilakukan bisa di dapat hasil bahwa MH atau
maleic hydrazide adalah senyawa yang berperan sebagai inhibitor dalam penghamabatan
aktivitas apikal meristem tunas pucuk, tunas ketiak dan perpanjangan batang yang dimana
dalam pengujian ini bertujuan dalam penyimpanan umbi dalam ruangan.

Dalam pengujian kali ini menggunakan bahan MH sebagai inhibitor dan umbi bawang
dan kentang yang akan di uji dimana setiap ulangan akan di isi 3 umbi .ada 3 konsentrasi MH
yang di gunakan dalam pengujian ini yaitu MH1%, MH2%, MH3%, dan pengujian ini
dilakukan dalam 2minggu sekali dengan melakukan penyemprotan ke umbi dan di lakukan
pengamatan pada umbi yang tunas dan akar muncul pada hari itu.

Dari hasil pengamatan yang di lakukan umbi yang di beri perlakuan MH mengalami
penurunan jumlah tunas dan akar dari mulai awal perlakuan hingga akhir pengamatan dan
mulai mengering pada hari pengamatan terakhir. hasil ini membuktikan bahwa
penyemprotan MH dapat menghambat pertumbuhan akar dan tunas pada umbi tetapi
secara perlahan dan tidak membuat umbi membusuk atau menjadi keriput. Dari setiap
ulangan yang paling mempengaruhi adalah pada tingkat konsentrasi 3% dimana pada
konsentrasi ini paling dapat di lihat tingkat penurunan jumlah umbi dan akar pada umbi
secara signifikan. Dari konsentrasi 1% dan 2% juga mengalami penghambatan pertumbuhan
akar dan tunas tetapi tidak se kuat pada konsentrasi 3%. Jadi bisa di simpulkan bahwa
semakin tinggi konsentrasi MH maka semakin tinggi juga zat inhibitor itu bekerja pada umbi.

Dalam pengamatan hasil perlakuan GA tidak di temukan adanya akar yang muncul
dan di lihat dari fungsinya larutan GA juga bisa mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar
.yang bisa di lihat dari hasil perlakuan bahwa tunas pada umbi kentang dan bawang
mengalami penurunan pada hari terakhir pengamatan. Pengaruh yang paling terlihat dalam
perlakuan GA yaitu pada konsentrasi tertinggi yaitu 150 PPM terlihat pada hari pertama
pengamatan paling sedikit menunjukkan pertumbuhan pada tunas umbi.

Anda mungkin juga menyukai