1.3 MANFAAT
1. Agar mahasiswa dapat lebih mengenal dan memahami memahami karateristik benih
ortodoks .
2. Agar mahasiswa dapat menggambarkan struktur internal benih ortodoks pada beberapa
jenis tanaman dengan benar.
3. Agar mahasiswa dapat menyebutkan bagian – bagian internal benih ortodoks tanaman
dengan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam sisi ilmu botani, benih ialah biji yang berasal dari ovule. Dalam pertumbuhannya setelah
masak (mature) lalu menjadi biji (seed), sedangkan bagian integumennya menjadi kulit biji (seed
cost) dan bagian ovarinya menjadi buah. Setiap benih yang matang selalu terdiri dari paling tidak
dua bagian, yaitu embrio dan kulit biji.Kulit biji terbentuk dari integumen yang ada pada ovule.
Setiap biji yang masih sangat muda dan sedang tumbuh, selalu paling tidak terdiri dari tiga bagian
yaitu : embrio, kulit biji, dan endosperm (Kamil, 1982).
Yang dimaksud dengan benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan
pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen
agronomi.Sebagai komponen agronomi masalah benih ini lebih berorientasi pada penerapan norma-
norma ilmiah, jadi lebih bersifat teknologis (Kartasapoetra, 1986).
Benih matang pada umumnya terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu embrio, jaringan
penyimpanan bahan makanan dan kulit benih.Embrio terdiri dari sumbu embrio yang mengandung
daun lembaga atau kotiledon, plumula, hipokotil dan bahan akar.Jaringan penyimpanan bahan
makanan dari suatu benih mungkin dalam bentuk daun lembaga, endosperma atau perisperma.Kulit
benih dapat terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yangrelatif kuat dan lapisan dalam yang lebih
tipis.Pada benih tertentu dapat pula hanya merupakan lapisan tunggal saja.Tipe perkecambahan
benih mungkin saja hypogeal atau mungkin pula epigeal.Pada kecambah hypogeal kotiledon tetap
tinggal dalam tanah, tetapi pada kecambah yang epigeal kotiledon terangkat ke atas karena
hipokotil bertambah panjang lebih cepat dari epikotil (Kartasapoetra, 1986).
Pada praktikum ini dilakukan pengidentifikasian benih dari jaringan dalam nya,memiliki
bagian seperti plumula,radikula,epikotil,hipokotil,endosperm,kotiledon. Dari pengamatan yang
sudah di lakukan praktikan mengidentifikasi dari 11 benih keseluruhan dengan cara membelah
benih sehingga terllihat bagian bagin yang akan diidentifikasi.
Dari hasil tabel di atas bisa di bedakan berdasarkan tipe keping nya, antara tipe benih
berkeping dua dan berkeping satu. Tipe benih berkeping dua bisa dibedakan dalam strukturnya ,
tipe benih berkeping dua memiliki bagian plumula, radikula, hipokotil, epikotil, serta kotiledon
sebagai cadangan makanan. Sedangkan tipe benih berkeping satu memiliki bagian bagian plumula,
radikula, hipokotil, epikotil, serta endosperm sebagai cadangan makanan. Yang membedakan
diantara kedua tipe tersebut adalah di bagian cadangan makanan nya , tipe benih berkeping dua
memiliki kotiledon sebagai cadangan makanan nya dengan bentuk terbelah menjadi dua. Tipe
benih berkeping satu memiliki endosperm sebagai cadangan makanan berbentuk lebih besar dari
organ lain nya dan menyatu dengan bagian tubuh benih lain nya. Ada pula bagian dari benih yang
terlihat dari lapisan nya yaitu bagian kulit benih yang berfungsi sebagai pelindung bagian biji yang
ada di dalam.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa :
1. tujuan dilakukan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat lebih mengenal dan memahami
anatomi dari berbagai macam benih ortodoks.
2. Identifikasi benih penting dilakukan untuk mengetahui karakteristik benih sehingga bisa
ditentukan keadaan morfologinya
5.2 SARAN
Agar supaya dalam pelaksanaan praktikum terlaksana dengan baik perlu di persiapkan
pengetahuan tentang anatomi benih dan mahasiswa yang bersangkutan juga harus dalam kondisi
yang kondusif sehingga proses penyampaian dari pembimbing bisa tersampaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Kartasapoetra Ance, G. 1986. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum.PT
Bina Aksara. Jakarta.