Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI BENIH ORTODOKS

Adam Jibran Arkan


A41181292
TPB GOLONGAN B

TEKNIK PRODUKSI BENIH


JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
OKTOBER, 2019
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biji (grain) dan Benih (seed) memiliki arti dan pengertian yang bermacam-macam,
tergantung dari segi mana meninjaunya.Meskipun biji dan benih memiliki jumlah, bentuk, ukuran,
warna, bahan yang dikandungnya dan hal-hal lainnya berbeda antara satu dengan lainnya, namun
sesungguhnya secara alamiah merupakan alat utama untuk mempertahankan/menjamin
kelangsungan hidup suatu spesies dialam. Secara botanis/struktural, biji dan benih tidak berbeda
antara satu dengan lainnya, keduanya berasal dari zygote, berasal dari ovule, dan mempunyai
struktur yang sama.
Benih merupakan suatu organisasi yang tersusun rapi, mempunyai persediaan bahan
makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Walaupun banyak hal
yang terdapat pada benih, tetapi baik mengenal jumlah, bentuk maupun strukturnya, mempunyai
satu fungsi dan tujuan yang sama yaitu menjamin kelangsungan hidupnya. Pengetahuan tentang
struktur benih akan memberikan pemahaman yang baik tentang perbedaan kedua struktur benih
tersebut
Benih adalah suatu bagian dari tanaman yang merupakan cikal bakal suatu tumbuhan baru
yang memiliki cirri attau sifat seperti induknya. Benih memiliki beragam jenis, baik bentuk,
ukuran, maupun struktur bagiannya. Benih seharusnya memilki kualitas yang baik agar tanaman
baru yang didapat merupakan tanaman yang sehat.
Benih ortodox adalah jenis benih yang tahan dikeringkan sampai kadar air yang rendah (2-
5%) dan kelembaban serta suhu yang rendah tanpa menurunkan viabilitas benih secara nyata. Pada
umumnya kadar air biji segar yang belum masak fisiologis (biji masih bersama dengan buah)
berkisar antara 15-30 % dan setelah mencapai kemasakan fisiologis kadar air akan turun ke 6-10%.
Kadar air ini masih terlalu tinggi untuk kriteria penyimpanan benih sehingga harus dikeringkan
untuk menurunkan kadar air lebih rendah lagi. Pengeringan benih dilakukan dengan maksud
memperpanjang masa simpan benih. Dengan kadar air yang rendah diharapkan benih tidak
berkecambah selama penyimpanan dan menghindarkan benih dari serangan jamur penyebab
kerusakan.
Setiap benih matang (mature seed) selalu terdiri paling kurang 2 bagian yaitu, embrio dan
kulit benih (need coat atau testa). Embrio terbentuk atau berasal dari telur yang dibuahi (zygote)
dengan mengalami pebelahan sel di dalam embryosac. Kulit benih terbentuk atau berasal dari
integument (satu atau lebih) dari ovule
1.2 TUJUAN
1. Mahasiswa Diharapkan mampu mengenal dan memahami karateristik benih ortodoks.
2. Mahasiswa Diharapkan mampu menggambarkan struktur internal benih ortodoks pada
beberapa jenis tanaman.
3. Mahasiswa Diharapkan mampu menyebutkan bagian – bagian internal benih ortodoks
tanaman.

1.3 MANFAAT
1. Agar mahasiswa dapat lebih mengenal dan memahami memahami karateristik benih
ortodoks .
2. Agar mahasiswa dapat menggambarkan struktur internal benih ortodoks pada beberapa
jenis tanaman dengan benar.
3. Agar mahasiswa dapat menyebutkan bagian – bagian internal benih ortodoks tanaman
dengan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam sisi ilmu botani, benih ialah biji yang berasal dari ovule. Dalam pertumbuhannya setelah
masak (mature) lalu menjadi biji (seed), sedangkan bagian integumennya menjadi kulit biji (seed
cost) dan bagian ovarinya menjadi buah. Setiap benih yang matang selalu terdiri dari paling tidak
dua bagian, yaitu embrio dan kulit biji.Kulit biji terbentuk dari integumen yang ada pada ovule.
Setiap biji yang masih sangat muda dan sedang tumbuh, selalu paling tidak terdiri dari tiga bagian
yaitu : embrio, kulit biji, dan endosperm (Kamil, 1982).
Yang dimaksud dengan benih ialah biji tanaman yang dipergunakan untuk keperluan dan
pengembangan usaha tani, memiliki fungsi agronomis atau merupakan komponen
agronomi.Sebagai komponen agronomi masalah benih ini lebih berorientasi pada penerapan norma-
norma ilmiah, jadi lebih bersifat teknologis (Kartasapoetra, 1986).
Benih matang pada umumnya terdiri dari tiga struktur dasar, yaitu embrio, jaringan
penyimpanan bahan makanan dan kulit benih.Embrio terdiri dari sumbu embrio yang mengandung
daun lembaga atau kotiledon, plumula, hipokotil dan bahan akar.Jaringan penyimpanan bahan
makanan dari suatu benih mungkin dalam bentuk daun lembaga, endosperma atau perisperma.Kulit
benih dapat terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan luar yangrelatif kuat dan lapisan dalam yang lebih
tipis.Pada benih tertentu dapat pula hanya merupakan lapisan tunggal saja.Tipe perkecambahan
benih mungkin saja hypogeal atau mungkin pula epigeal.Pada kecambah hypogeal kotiledon tetap
tinggal dalam tanah, tetapi pada kecambah yang epigeal kotiledon terangkat ke atas karena
hipokotil bertambah panjang lebih cepat dari epikotil (Kartasapoetra, 1986).

Bagian-bagian benih terdiri dari 3 bagian dasar :


1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan
betina pada suatu proses pembuahan. Embrio yang berkembangnya sempurna terdiri dari
struktur-struktur sebagai berikut : epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon
(calon daun) dan radikula (calon akar). Tanaman di dalam kelas Angiospermae diklasifikasikan
oleh banyaknya jumlah kotiledon. Tanaman monokotiledon mempunyai satu kotiledon
misalnya : rerumputan dan bawang. Tanaman dikotiledon mempunyai dua kotiledon misalnya
kacang-kacangan sedangakan pada kelas Gymnospermae pada umumnya mempunyai lebih
dari 2 kotiledon misalnya pinus, yang mempunyai sampai sebanyak 15 kotiledon. Pada
rerumputan (grasses) kotiledon yang seperti ini disebut scutellum, kuncup embrioniknya
disebut plumulle yang ditutupi oleh upih pelindung yang disebut koleoptil, sedangkan pada
bagian bawah terdapat akar embrionik yang disebut radicule yang ditutupi oleh upih pelindung
yang disebut coleorhiza.
2. Jaringan penyimpan cadangan makanan
Pada benih ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan
cadangan makanan, yaitu : Kotoledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu.
Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. Pada kelapa bagian
dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya.
Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae, Gametophytic
betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus. Cadangan makanan yang
tersimpan dalam benih umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis benih, misal benih bunga
matahari kaya akan lemak, benih kacang-kacangan kaya akan protein, benih padi mengandung
banyak karbohidrat.
3. Pelindung benih
Pelindung benih dapat terdiri dari kulit benih, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan
kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit benih (testa) berasal dari integument ovule
yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan benih berlangsung. Biasanya kulit
luar benih keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan
berselaput. Kulit benih berfungsi untuk melindungi benih dari kekeringan, kerusakan mekanis
atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.
Dalam hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub
kelas monokotiledon dan dikotiledon dimana pada : Sub kelas monokotiledon : cadangan
makanan dalam endosperm baru akan dicerna setelah benih masak dan dikecambhakan serta
telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum. Sub kelas dikotiledon : cadangan makanan
yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan diserap oleh embrio
sebelum benih masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan labu (Sutopo, L. 2002).
BAB III
METODOLOGI

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum Anatomi benih ortodoks ini dilakukan pada tanggal 24 oktober 2019 di
laboratorium benih politeknik negeri jember.
3.2 ALAT DAN BAHAN

ALAT DAN BAHAN


ALAT :
1. Alat tulis
2. Kertas kosong
3. penggaris
4. Buku panduan
BAHAN
1. Benih kacang tanah
2. Benih kacang panjang
3. Benih kacang merah
4. Benih kedelai
5. Benih Gambas
6. Benih jagung
7. Benih padi
8. Benih melon
9. Benih semangka
10. Benih cabai
11. Benih tomat
3.3 METODOLOGI
1. Menyiapakan bahan dan alat.
2. Belah menjadi dua bagian benih kemudian dentifikasi internal biji bedasarkan
karateristiknya.
3. Catat dan Lampirkan keterangan benih yang sudah di identifikasi ke dalam tabel.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
.
No. Nama tanaman, Nama latin, Bagian-bagian Keterangan
Gambar
1. Kacang tanah ( arachis . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian
biji yang ada di dalam
hipogea) . Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio

2. Kacang panjang ( vigna . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian


biji yang ada di dalam
unguiculata) . Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
. Hipokotil embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
 Hipokotil : membentuk batang
3. Kacang merah (vigna . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian
biji yang ada di dalam
angularis) . Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
. Hipokotil embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
 Hipokotil : membentuk batang
4. Kedelai (Glicine Max) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian
biji yang ada di dalam
. Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
. Hipokotil embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
 Hipokotil : membentuk batang
5. Gambas (luffa acutangula) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian
biji yang ada di dalam
. Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
6. Jagung (Zea mays) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian
biji yang ada di dalam
. Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Endosperm  Radikula : calon akar pada
. epikotil embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Endosperm : Bagian pemyimpan
cadangan makanan
 Epikotil : batang penghubung
antara kotiledon dan plumula

7. Padi (oryza sativa) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian


biji yang ada di dalam
. Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Endosperm  Radikula : calon akar pada
. epikotil embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Endosperm : Bagian pemyimpan
cadangan makanan
 Epikotil : batang penghubung
antara kotiledon dan plumula

8. Melon (cucumis melo) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian


biji yang ada di dalam
. Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
9. Semangka (citrulus lanatus) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian
biji yang ada di dalam
. Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
embrio yang terletak di ujung
hipokotil
 Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
10. Cabai (Capsicum) . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian
biji yang ada di dalam
. Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
. epikotil embrio yang terletak di ujung
hipokotil
. Hipokotil  Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
 Epikotil : batang penghubung
antara kotiledon dan plumula
 Hipokotil : membentuk batang

11. Tomat (solanum . Kulit biji  Kulit biji : melindungi bagian


biji yang ada di dalam
lycopersicum) . Plumula  Plumula : calon daun pada
. radikula embrio benih yang terletak di
ujung epikotil
. Kotiledon  Radikula : calon akar pada
. Epikotil embrio yang terletak di ujung
hipokotil
. Hipokotil  Kotiledon : bagian biji yang
paling besar dan berisi cadangan
makanan bagi embrio
 Epikotil : batang penghubung
antara kotiledon dan plumula
 Hipokotil : membentuk batang
4.2 PEMBAHASAN
Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan generatif, Benih adalah suatu bagian dari
tanaman yang merupakan cikal bakal suatu tumbuhan baru yang memiliki cirri attau sifat seperti
induknya. Benih memiliki beragam jenis, baik bentuk, ukuran, maupun struktur bagiannya. Benih
seharusnya memilki kualitas yang baik agar tanaman baru yang didapat merupakan tanaman yang
sehat.

Tujuan identifikasi benih adalah Mengidentifikasikan benih berdasarkan sifat-sifat fisik


antara lain: bentuk, warna, ukuran, permukaan kulit, embrio, endosperm, bentuk kecambah dan
type perkecambahannya. Identifikasi benih merupakan salah satu cara untuk membedakan ataupun
mengenal suatu benih dari tanaman yang satu dengan benih tanaman lainnya.

Dapat dilihat Ciri khas dari benih-benih ortodox ialah :


 Secara fisik ukurannya kecil hingga sedang, kulit biji keras
 Memiliki masa dormansi, yaitu masa dimana benih tidak dapat berkecambah meskipun
dalam lingkungan yang mendukung perkecambahan. Dormansi ini yang mendukung benih
ortodox dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama (sampai beberapa tahun).
 Banyak ditemukan di zona arid dan semi arid (zona arid : daerah dengan curah hujan sangat
rendah), daerah iklim tropik basah serta daerah tropis dataran tinggi.
Pada dasarnya benih terdiri dari tiga struktur utama yang terdiri dari embrio, endosperm dan
integument. Variasi internal ini dapat di jumpai pada type dan ukuran embrio, tempat cadangan
makanan dan lain-lain. Beberapa benih juga di lengkapi pericarp, lemma/palea.

Pada praktikum ini dilakukan pengidentifikasian benih dari jaringan dalam nya,memiliki
bagian seperti plumula,radikula,epikotil,hipokotil,endosperm,kotiledon. Dari pengamatan yang
sudah di lakukan praktikan mengidentifikasi dari 11 benih keseluruhan dengan cara membelah
benih sehingga terllihat bagian bagin yang akan diidentifikasi.

Dari hasil tabel di atas bisa di bedakan berdasarkan tipe keping nya, antara tipe benih
berkeping dua dan berkeping satu. Tipe benih berkeping dua bisa dibedakan dalam strukturnya ,
tipe benih berkeping dua memiliki bagian plumula, radikula, hipokotil, epikotil, serta kotiledon
sebagai cadangan makanan. Sedangkan tipe benih berkeping satu memiliki bagian bagian plumula,
radikula, hipokotil, epikotil, serta endosperm sebagai cadangan makanan. Yang membedakan
diantara kedua tipe tersebut adalah di bagian cadangan makanan nya , tipe benih berkeping dua
memiliki kotiledon sebagai cadangan makanan nya dengan bentuk terbelah menjadi dua. Tipe
benih berkeping satu memiliki endosperm sebagai cadangan makanan berbentuk lebih besar dari
organ lain nya dan menyatu dengan bagian tubuh benih lain nya. Ada pula bagian dari benih yang
terlihat dari lapisan nya yaitu bagian kulit benih yang berfungsi sebagai pelindung bagian biji yang
ada di dalam.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa :
1. tujuan dilakukan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat lebih mengenal dan memahami
anatomi dari berbagai macam benih ortodoks.
2. Identifikasi benih penting dilakukan untuk mengetahui karakteristik benih sehingga bisa
ditentukan keadaan morfologinya

5.2 SARAN
Agar supaya dalam pelaksanaan praktikum terlaksana dengan baik perlu di persiapkan
pengetahuan tentang anatomi benih dan mahasiswa yang bersangkutan juga harus dalam kondisi
yang kondusif sehingga proses penyampaian dari pembimbing bisa tersampaikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Kamil, J. 1982. Teknologi Benih. Angkasa. Bandung.

Kartasapoetra Ance, G. 1986. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum.PT
Bina Aksara. Jakarta.

Sutopo, L. 2002. Teknologi Benih. Malang : Fakultas Pertanian UNBRAW.

Anda mungkin juga menyukai