FAKULTAS PERTANIAN
2020
TUGAS 1
( TANAH, AIR, DAN TANAMAN )
Pembahasan : Tanah liat mampu menahan lebih banyak air yang tersedia bagi tumbuhan.
Tanah yang kaya akan tanah liat dan humus (atau tanah bertekstur sedang) mampu menahan
air paling banyak, (Frank, 1995). Sedangkan pada tanah pasir menahan air paling rendah.
Pembahasan : Infiltrasi merupakan peristiwa atau proses masuknya air ke dalam tanah,
umumnya (tetapi tidak mesti) melalui permukaan tanah dan secara vertikal. Pada tanah
berstruktur tiang (columnar) yaitu struktur tanah memiliki sumbu vertikal lebih panjang dari
sumbu horizontal dan sisi-sisi atas membulat. Sehingga memiliki laju infiltrasi paling besar.
3. Jika 100 mm air dituangkan ke atas tanah, semuanya masuk kedalam tanah dan membasahi
secara merata seluruh profil setebal 50 cm. Berapa kadar air tanah bertambah dari semula :
a) 10 %
b) 20%
c) 2%
Jawaban :b) 20%
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuh-
tumbuhan berbiji keping satu atau monokotil dan tumbuh – tumbuhan berbiji keping dua atau
dikotil. Ciri – ciri tumbuhan monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan
subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang sesungguhnya. Tanaman monokotil
membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan yang warganya dianggap mempunyai tingkat
perkembangan filogenetik yang tertinggi. Jenis – jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini
dapat dikenal berdasarkan ciri – ciri sebagai berikut:
Ciri-ciri morfologi yaitu berupa terna, semak, atau pohon yang mempunyai system akar
serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak banyak bercabang-cabang, buku-
buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas.Daun kebanyakan tunggal, jarang majemuk,
bertulang sejajar atau bertulang melngkung, duduknya berseling (mengikuti rumus ½ atau
membentuk rozet. Bunga berbilangan 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak dapat
dibedakan dan merupakan tenda bunga. Buah dengan biji yang mempunyai endosperm, jarang
tidak, lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah menjadi alat penghisap makanan dari
endosperm untuk lembaga sebelum dapat mencari makanan sendiri. Baik akar maupun pucuk
lembaga dilindungi oleh suatu sarung, pelindung akar disebut koleoriza, sedang pelindung pucuk
lembaga disebut koleoptil. Pada waktu perkecambahan sarung yang merupakan pelindung tadi
akan tertembus oleh organ yang dilindunginya.
Dari anatomi, monokotil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu kar mempunyai
struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan slinder pusat tergolong aktinostele
dan endodermis yang pada penampang lintang jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan
tidak dapat dilalui air serta zat-zat makanan yang terlarut didalamnya dengan sel-sel yang
biasanya berhadapan dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal dan
merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas pembuluh
pengangkutan.
Tanaman dikotil meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon yang mempunyai
ciri-ciri morfologi sebagai berikut yaitu, mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji
belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus, akar
lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok ( akar tunggang ) yang bercabang-cabang dan
membentuk sistem akar tunggang, Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-
cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas, duduk daun biasanya tersebar atau
berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal atau daun majemuk, sering kali sisertai
oleh daun-daun penumpun, jarang memiliki pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau
menjari, pada cabang-cabang kesamping seringkali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak
lurus pada bidang median dikanan kiri cabang tersebut, bunga bersifat di-,tetra-, atau pentramer.
Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang mempunyai kambium,
sehingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal, pada akar berkas
radial berkas pengangkutnya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan
menebal, pada batang berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran dengan xylem
disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi berkas
pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan tumbuhan monokotil dan dikotil
2. Mengetahui perbedaan antara tumbuhan monokotil dan dikotil.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dapat di ketahui bahwa perbedaan yang mencolok antara tumbuhan dikotil terletak pada
berkas pembuluh, berkas pembuluh pada tumbuhan dikotil terlihat lebih teratur, sedangkan
berkas pembuluh pada tumbuhan monokotil terlihat berkas pembuluh yang tidak teratur. Berkas
pembuluh terdiri dari xylem atau suatu alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut sari
makanan dan unsur hara dari tanah keseluruh tubuh tumbuhan dan floem yaitu berkas yang
berfungsi sebagai pengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan (Aryuliana,
2004).
Pada akar tumbuhan dikotil, di antara xylem dan floem terdapat kambium, sedangkan
pada akar tumbuhan monokotil di antara xylem dan floem tidak di jumpai kambium. Kambium
merupakan titik pertumbuhan sekunder kearah dalam membentuk xylem dan kearah luar
membentuk floem. Sedangkan pada batang monokotil memiliki ikatan pembuluh angkut dan
anatomi batang muda dan batang tua sama. Dan untuk batang dikotil memiliki ikatan pembuluh
angkut dan anatomi batang muda dan batang muda berbeda yaitu di temukannya empelur pada
batang muda dan sebaliknya pada batang tua (Atinirmala, 2006).
Tumbuhan dikotil memiliki ciri berupa akar tunggang, bentuk tulang daun menjari, tidak di
temukannya tudung akar, bunga kelipatan 5 dan biji berkeping 2, sedangkan pada tumbuhan
monokotil memiliki ciri berupa akar serabut, bentuk tulang daun sejajar, di temukannya tudung
akar, bunga kelipatan 3 dan biji berkeping 1. (Anonim C, 2009)
III. METEODOLOGI PERCOBAAN
B. Prosedur Percobaan
A. Data Pengamatan
Tanaman Monokotil Tanaman Dikotil
1. Jagung 1. Tomat
2. Padi 2. Terong
3. Kelapa 3. Jambu Biji
4. Anggrek 4. Jambu Air
5. Vanili 5. Bunga Matahari
6. Jahe 6. Jarak
7. Mangga 7. Kacang Tanah
8. Gandum 8. Rambutan
9. Bawang Merah 9. Belimbing
10. Pisang 10. Nangka
B. Pembahasan
Tanaman monokotil merupakan tumbuhan dengan keeping biji satu. Ciri-ciri tumbuhan
monokotil yaitu tulang daun umumnya sejajar, batang tidak berkambium, akar-akar berserabut,
dan bagian-bagian bunga berkelipatan 3. Tumbuhan monokotil dikelompokan menjadi 5 suku,
yaitu :
1. Rumut-rumputan (Graminae),contoh: jagung, padi
2. Pinang-pinangan (Palmae),contoh: kelapa, sagu
3. Pisang-pisangan (Musaceae),contoh: pisang ambon, raja
4. Anggrek-angrekan (Orchidaceae),contoh: anggrek, vanili
5. Jahe-jahean (Zingiberaceae),contoh: jahe, kunyit
Yang termasuk dalam tumbuhan monokotil yairu sebagai berikut :
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi
atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk
roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung
cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun
terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan
ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia
Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting
dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman
(monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut
floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan
tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna
kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di
antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu
tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat
menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga
jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya
(protandri).
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
2. Padi ( O. sativa )
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban manusia. Meskipun
terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada
beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang disebut padi liar.
Produksi padi dunia menempati urutan ketiga dari semua serealia setelah jagung dan gandum.
Namun demikian, padi merupakan sumber karbohidrat utama bagi mayoritas penduduk dunia.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : O. sativa
3. Kelapa ( C. nucifera )
Buah kelapa adalah bagian paling bernilai ekonomi. Sabut, bagian mesokarp yang berupa serat-
serat kasar, diperdagangkan sebagai bahan bakar, pengisi jok kursi, anyaman tali, keset, serta
media tanam bagi anggrek. Tempurung atau batok, yang sebetulnya adalah bagian endokarp,
dipakai sebagai bahan bakar, pengganti gayung, wadah minuman, dan bahan baku berbagai
bentuk kerajinan tangan.
Endosperma buah kelapa yang berupa cairan serta endapannya yang melekat di dinding dalam
batok (daging buah kelapa) adalah sumber penyegar populer. Daging buah muda berwarna putih
dan lunak serta biasa disajikan sebagai es kelapa muda atau es degan. Cairan ini mengandung
beraneka enzim dan memilki khasiat penetral racun dan efek penyegar/penenang. Beberapa
kelapa bermutasi sehingga endapannya tidak melekat pada dinding batok melainkan tercampur
dengan cairan endosperma. Mutasi ini disebut (kelapa) kopyor. Daging buah tua kelapa berwarna
putih dan mengeras. Sarinya diperas dan cairannya dinamakan santan. Daging buah tua ini juga
dapat diambil dan dikeringkan serta menjadi komoditi perdagangan bernilai, disebut kopra.
Kopra adalah bahan baku pembuatan minyak kelapa dan turunannya. Cairan buah tua kelapa
biasanya tidak menjadi bahan minuman penyegar dan merupakan limbah industri kopra. Namun
demikian dapat dimanfaatkan lagi untuk dibuat menjadi bahan semacam jelly yang disebut nata
de coco dan merupakan bahan campuran minuman penyegar.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Arecales
Familia: Arecaceae
Genus: Cocos
Spesies: C. nucifera
4. Anggrek (Orchidaceae )
Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan
anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah
sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan
anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di
daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi
terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan berdaging (sukulen)
membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun
dan udara lembab.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat
pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang
tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam
tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu
lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur
akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah (anggrek tanah) batangnya pendek
dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik,
seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan.
Pertumbuhan batang dapat bersifat memanjang (monopodial) atau melebar (simpodial),
tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun
monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku
lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang,
muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya
berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga
termodifikasi membentuk semacam lidah yang melindungi suatu struktur aksesoris yang
membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala
sari berbentuk cakram kecil (disebut pollinia) dan terlindung oleh struktur kecil yang harus
dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut
putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan. Buah anggrek
berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping.
Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki
jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai kematangan
sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan
perkembangannya hingga kemasakan.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Orchidaceae
5. Vanili ( V. planifolia )
Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan
pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Nama daerah
dari vanili adalah panili atau perneli. Batang tanaman vanili kira-kira sebesar jari, berwarna
hijau, agak lunak, beruas dan berbuku. Panjang rata-rata 15 cm. Tumbuhan melekat pada pohon
atau tonggak yang telah disediakan. Daun vanili merupakan daun tunggal. Letaknya berselang-
seling pada masing-masing buku. Warnanya hijau terang, dengan kepanjangan 10-25 cm serta
lebar 5-7 cm. Bentuk daun pipih, berdaging, bulat telur, jorong atau lanset dengan ujung lancip.
Tulang daun sejajar, tampak setelah daun tersebut tua atau mengering, sedangkan pada waktu
daun masih muda tidak jelas kelihatan. Rangkaian bunga vanili adalah bunga tandan yang terdiri
dari 15-20 bunga. Bunga keluar dari ketiak daun bagian pucuk batang. Bentuk bunganya duduk,
berwarna hijau-biru agak pucat, panjang 4-8 cm dan berbau agak harum. Bunga vanili terdiri dari
6 daun bunga (3 sepal, 3 petal) yang terletak dalam dua lingkaran. Daun bunga bagian luar
(sepal) sedikit lebih besar daripada bagian dalam petal. Satu dari petalnya berubah bentuk,
menggulung seperti corong yang disebut bibir (Rostelum).
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Orchidales
Famili: Orchidaceae
Genus: Vanilla
Spesies: V. planifolia
6. Jahe ( Zingiber officinale )
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah
dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa
dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Batang jahe merupakan batang
semu dengan tinggi 30 hingga 100 cm. Akarnya berbentuk rimpang dengan daging akar
berwarna kuning hingga kemerahan dengan bau menyengat. Daun menyirip dengan panjang 15
hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Tangkai daun berbulu halus. Bunga jahe tumbuh
dari dalam tanah berbentuk bulat telur dengan panjang 3,5 hingga 5 cm dan lebar 1,5 hingga 1,75
cm. Gagang bunga bersisik sebanyak 5 hingga 7 buah. Bunga berwarna hijau kekuningan. Bibir
bunga dan kepala putik ungu. Tangkai putik berjumlah dua.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Tumbuhan
Filum: Spermatophyta
Kelas: Monocotyledoneae
Ordo: Zingiberales
Familia: Zingibeaceae
Genus: Zingiber
Spesies: Zingiber officinale
7. Mangga ( M. indica )
Mangga adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam
marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahny
adalah Mangifera indica. Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur
batangnya (habit) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi
batang lebih dari 5 m. tinggi pohon mangga bisa mencapai 10-40 m dan umurnya bisa mencapai
10 tahun atau Ciri-ciri
- Berakar tunggang yang bercabang-cabang
- Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi
- Umur bisa mencapai lebih dari 100 th
- Mulai berbuah sesudah berumur lebih kurang tujuh th
- Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan daun bertulang
dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun. Daging daun terdiri dari kumpulan
sel-sel yang tak terhingga banyaknya
- Bunga mangga adalah bunga majemuk yang tumbuh dari tunas ujung
- Buah mangga termasuk kelompok buah batu yang berdaging yang panjang buahnya kira-kira
2,5-30 cm
- Biji letaknya didalam kulit niji yang keras dan besarnya bervariasi.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Filum : Magnoliophyta
Kela : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : M. indica
8. Gandum (Triticum L. )
Gandum (Triticum spp.) adalah sejenis tanaman yang kaya akan karbohidrat. Gandum biasanya
digunakan untuk memproduksi tepung terigu, pakan ternak, ataupun difermentasi untuk
menghasilkan alkohol.
Ciri-Ciri
- Berakar serabut,
- Daun berbentuk lanset (sempit memanjang),
- Urat daun sejajar,
- Memiliki pelepah daun,
- Bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret,
- Floret tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu floret,
- Buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir (Ing. grain) atau kariopsis.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Triticum
L.
9. Bawang Merah ( Allium ceppa )
Bawang merah adalah tanaman semusim dan memiliki umbi yang berlapis. Tanaman mempunyai
akar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi terbentuk dari pangkal daun yang
bersatu dan membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsi, membesar dan membentuk
umbi berlapis. Umbi bawang merah terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan
bersatu. Umbi bawang merah bukan merupakan umbi sejati seperti kentang atau talas.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Asparagales
Famili: Alliaceae
Genus: Allium
Spesies: A. ascalonicum
10. Pisang
Pisang nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari
suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca)
menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan
kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki
kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah,
ungu, atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi
(karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Zingiberales
Famili: Musaceae
Genus: Musa
Tanaman dikotil merupakan tumbuhan dengan dua keping biji. Ciri-ciri tanaman dikotil yaitu,
tulang daun beranekaragam, menjari, menyirip dll, batang berkambium, akar tunggang, bagian-
bagian bunga berkelipatan 2,4 atau 5. Tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu :
1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Subfamilia : Faboideae
Tribus : Aeschynomeneae
Genus : Arachis
Spesies : A. hypogaea
8. Rambutan ( Nephelium lappaceum )
Bunga majemuk, tersusun dalam karangan, dengan ukuran satuan bunga berdiameter 5mm atau
bahkan lebih kecil. Bunga jantan tidak menghasilkan putik. Tumbuhan banci yang baru berbunga
biasanya menghasilkan bunga jantan, baru kemudian diikuti dengan bunga dengan alat betina
(putik). Bunga banci (hermafrodit) memiliki benang sari yang fungsional dan memiliki dua bakal
buah, meskipun jika terjadi pembuahan hanya satu yang biasanya berkembang hingga matang,
sementara yang lainnya tereduksi. Penyerbukan dilakukan oleh berbagai jenis lebah, namun yang
paling sering hadir adalah Trigona, lebah kecil tanpa sengat berukuran sebesar lalat. Di berbagai
apiari, bunga rambutan juga menjadi sumber utama nektar bagi lebah peliharaan. Buah rambutan
terbungkus oleh kulit yang memiliki rambut di bagian luarnya (eksokarp). Warnanya hijau ketika
masih muda, lalu berangsur kuning hingga merah ketika masak/ranum. Endokarp berwarna
putih, menutupi daging. Bagian buah yang dimakan, daging buah, sebenarnya adalah salut biji
atau aril, yang bisa melekat kuat pada kulit terluar biji atau lepas (rambutan ace/ngelotok).
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Familia: Sapindaceae
Genus: Nephelium
Spesies: N. lappaceum
9. Belimbing ( Averrhoa carambola)
Daun majemuk yang panjangnya dapat mencapai 50 cm, bunga berwarna merah muda yang
umumnya muncul di ujung dahan. Pohon ini bercabang banyak dan dapat tumbuh hingga
mencapai 5 m. Tidak seperi tanaman tropis lainnya, pohon belimbing tidak memerlukan banyak
sinar matahari. Penyebaran pohon belimbing sangat luas, karena benihnya disebarkan oleh lebah.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Oxalidales
Familia: Oxalidaceae
Genus: Averrhoa
Spesies: A. carambola
10. Nangka
Tumbuhan nangka berumah satu (monoecious), perbungaan muncul pada ketiak daun pada
pucuk yang pendek dan khusus, yang tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan
dalam bongkol berbentuk gada atau gelendong, 1-3 × 3-8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas
di pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum samar apabila
masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur masaknya, babal akan membusuk
(ditumbuhi kapang) dan menghitam semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga
betina dalam bongkol tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua.
Buah majemuk (syncarp) berbentuk gelendong memanjang, seringkali tidak merata, panjangnya
hingga 100 cm, pada sisi luar membentuk duri pendek lunak. 'Daging buah', yang sesungguhnya
adalah perkembangan dari tenda bunga, berwarna kuning keemasan apabila masak, berbau
harum-manis yang keras, berdaging, terkadang berisi cairan (nektar) yang manis. Biji berbentuk
bulat lonjong sampai jorong agak gepeng, panjang 2-4 cm, berturut-turut tertutup oleh kulit biji
yang tipis coklat seperti kulit, endokarp yang liat keras keputihan, dan eksokarp yang lunak.
Keping bijinya tidak setangkup.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari pembuatan laporan akhir ini adalah sebagai berikut :
1) Perbedaan monokotil dan dikotil dapat kita lihat dari akar, batang, cambium, dan daunnya
2) Bahwa masing-masing kelas tersebut memiliki ordo tersendiri
3) Pada tumbuhan kelas tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu
tumbuh-tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae
dan tumbuhan berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae.