Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

MODUL III
PENGAMATAN TUMBUHAN

DISUSUN OLEH:
NAMA : JIHAN OKTAVIA
STAMBUK : G 501 19 010
KELOMPOK : IV (EMPAT)
ASISTEN : ELIF FITRIANA

LABORATORIUM DASAR BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

SEPTEMBER 2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada tumbuhan kelas/tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua macam


yaitu tumbuhan berbiji keping satu atau monokotil dan tumbuhan berbiji keping
dua atau dikotil. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dn dikotil hanyan apat ditemuka
pada tumbuhan subdivisi Angiospermae karena memiliki bunga yang
sesungguhnya.
Tanaman monokotil membawahi sejumlah bangsa dan suku tumbuhan
yang warganya dianggap mempunyai tingkat perkembangan filognetik yang
tertinggi. Jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini dapat dikenal
berdasarkan ciri-ciri sebagai berikut
Ciri-ciri morfologi yaitu berupa terna, semak, atau pohon yang mempunyai
system akar serabut, batang berkayu atau tidak, biasanya tidak atau tidak banyak
bercabang-cabang, buku-buku dan ruas-ruas kebanyakan tampak jelas.Daun
kebanyakan tunggal, jarang majemuk, bertulang sejajar atau bertulang
melngkung, duduknya berseling (mengikuti rumus ½ atau membentuk rozet.
Bunga berbilangan 3, kelopak dan mahkota kadang-kadang tidak dapat
dibedakan dan merupakan tenda bunga. Buah dengan biji yang mempunyai
endosperm, jarang tidak, lembaga mempunyai daun lembaga yang berubah
menjadi alat penghisap makanan dari endosperm untuk lembaga sebelum dapat
mencari makanan sendiri. Baik akar maupun pucuk lembaga dilindungi oleh
suatu sarung, pelindung akar disebut koleoriza, sedang pelindung pucuk lembaga
disebut koleoptil. Pada waktu perkecambahan sarung yang merupakan pelindung
tadi akan tertembus oleh organ yang dilindunginya.
Dari anatomi, monokotil mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu kar
mempunyai struktur yang terdiri atas jaringan-jaringan primer saja dengan
slinder pusat tergolong aktinostele dan endodermis yang pada penampang lintang
jelas dapat dibedakan sel-sel yang menebal dan tidak dapat dilalui air serta zat-
zat makanan yang terlarut didalamnya dengan sel-sel yang biasanya berhadapan
dengan suatu berkas pembuluh kayu yang dindingnya tidak menebal dan
merupakan pintu masuknya air dari bagian luar akar ke dalam berkas-berkas
pembuluh pengangkutan.
Tanaman dikotil meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon yang
mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut yaitu, mempunyai lembaga
dengan dua daun lembaga (berbiji belah ) dan akar serta pucuk lembaga yang
tidak mempunyai pelindung yang khusus, akar lembaga tumbuh terus menjadi
akar pokok ( akar tunggang ) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem
akar tunggang, Batang berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang
dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas, duduk daun biasanya tersebar
atau berkarang, kadang-kadang saja berseling, daun tunggal atau daun majemuk,
sering kali sisertai oleh daun-daun penumpun, jarang memiliki pelepah, helaian
daun bertulang menyirip atau menjari, pada cabang-cabang kesamping seringkali
terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median dikanan
kiri cabang tersebut, bunga bersifat di-,tetra-, atau pentramer.
Dan ciri – ciri anatomi tumbuhan dikotil yaitu baik akar maupun batang
mempunyai kambium, sehingga akar maupun batangnya memperlihatkan
pertumbuhan menebal, pada akar berkas radial berkas pengangkutnya hanya
nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal, pada batang
berkas pengangkutan penyusun tersusun dalam lingkaran dengan xylem
disebelah dalam dan floem sebelah luar, diantaranya terdapat kambium, jadi
berkas pengangkutnya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
1.2 TUJUAN

Tujuan dilakukan praktikum adalah sebagai berikut :


1. Membandingkan struktur morfologi akar, batang, dan daun pada tumbuhan
monokotil dan dikotil
2. Membandingkan struktur anatomi akar, batang, dan daun pada tumbuhan
monokotil dan dikotil
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang hanya memiliki satu


kotiledon. Adapun karakter yang paling kuat dari tanaman berkeping tunggal
ini antara lain daun lembaga, akar yang berbentuk serabut, daun yang
berselang seling, bagian tulang daunnya sejajar dan cenderung berbentuk
layaknya pita serta masih banyak lagi lainnya (Tjirosoepomo, 2007). Ciri yang
paling khas adalah bijinya tidak Tumbuhan berkeping biji tunggal (atau
monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok membelah karena hanya
memiliki satu daun lembaga (Ardiansah, 2009).
Di dalam sistem taksonomi, tumbuhan monokotil dilekatkan beberapa
nama kelompok besar seperti Liliopsoda, liliidae, dan juga Monocotyledodeae.
Pada tumbuhan monokotil, daerah pangkal ruas batanglah yang menjadi titik
tumbuhnya. Hal itu terjadi karena pada daerah tersebut terdapat jaringan yang
selalu membelah, disebut meristem interkalar. Oleh karena itu ruas batang
pada tumbuhan monokotil ini dapat bertambah panjang. Contohnya adalah
pada bambu, tebu, jagung, dan rumput-rumputan. Pengelompokannya secara
lengkap bisa dilihat sebagai berikut:
1. Monocotyledoneae dalam sistem de Candolle dan sistem Engler.
2. Monocotyledones dalam sistem Bentham & Hooker dan sistem Wettstein.
3. Kelas Liliopsida dalam sistem Takhtajan dan sistem Cronquist.
Anak kelas Liliidae dalam sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992).
Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping


dua. Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil ini mempunyai
sepasang daun lembaga atau yang kita kenal dengan sitilah kotiledon. Daun
lembaga tersebut terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan demikian sebagian
besar anggotanya memiliki bebijian yang mudah sekali terbelah menjadi dua
bagian. Hal inilah yang menjadi pembeda utama antara tumbuhan dikotil
/dengan monokotil yang justru kepingan bijinya tunggal. Pada tumbuhan
dikotil batang terdiri atas kayu dan kulit yang dapat dipisahkan. Diantara
keduanya terdapat lapisan kambium. Kambium tersusun dari sel-sel yang
selalu membelah, seperti meristem pucuk (Aryuliana, 2004).
Letak kambium dibagian tepi batang sehingga jaringan meristem itu
disebut meristem lateral. Daerah ujung batang merupakan pusat pertumbuhan
karena sel-sel penyusun jaringannya selalu membelah yang disebut meristem
pucuk. Tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri mempunyai bunga yang
sesungguhnya (lengkap), daun pipih dan lebar, bakal biji tidak nampak karena
terlindung oleh daun buah atau putiknya, mengalami pembuahan ganda,
berdasarkan keping bijinya di golngkan menjadi dua yakni tumbuhan
berkeping satu (monocotyledoneae) dan tumbuhan berkeping ganda
(Dycotyledoneae).
Adapun ciri-ciri khusus tumbuhan dikotil sebagai berikut:
1. Akarnya memiliki bentuk tunggang dengan akar utama yang lebih besar
dari akar sekunder.
2. Bentuk atau pola tulang daun atau sumsum cenderung menjari atau
menyirip.
3. Bagian tudung akarnya atau kaliptrogen tidak dilengkapi dengan tudung
akar.
4. Adapun jumlah kotiledonnya dua.
5. Pada organ akarnya terdapat kambium karena salah satu fungsi akar pada
tumbuhan dikotil adalah untuk menyimpan makanan.
6. Adapun jumlah kelopak bunganya merupakan kelipatan dari empat
terkadang juga lima.
7. Pelindung akar maupun batang lembaganya tidak ada baik itu koleoptil
maupun koleorhiza.

Struktur Marfologi Tumbuhan Monokotil


Struktur akar tumbuhan monokotil merupakan jenis akar serabut. Akar
serabut adalah sejumlah akar yang terdapat pada pangkal tumbuhan yang besar
dan panjangna hampir sama. sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar
primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya. Cabang akar yang tumbuh tidak
menjadi besar, tetapi akan tumbuh akar lagi. Lalu akar primer akan mengecil
sehingga mirip dengan serabut. Fungsi dari akar serabut adalah untuk
memperkokoh berdirinya tumbuhan. Selain itu akar serabut juga berfungsi
sebagai penyerap air dan zat mineral lainnya dari dalam tanah (Atinirmala, 2006).
Struktur batang tumbuhan monokotil Batang tumbuhan monokotil memiliki
batang pembuluh tidak teratur, tidak memiliki kambium, batang beruas-ruas dan
licin serta batang tidak dapat bertambah besar. Fungsi dari batang tumbuhan
monokotil antara lain ialah untuk menyokong tumbuhan, tempat lintasan untuk
makanan dan air, pembentuk tubuh tumbuhan seperti daun dan bunga tanaman,
penyimpanan sebagian hasil fotosintesis, memberikan bentuk tubuh tumbuhan
dan sebagai alat reproduksi vegetatif (Woelaningsih 2001; Hidayat 1990).
Struktur daun tumbuhan monokotil, Daun merupakan salah satu organ
tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama
berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis.
Daun tumbuhan monokotil berbentuk pita memanjang ada yang lebar dan ada
yang kecil. Fungsi dari daun tumbuhan monokotil yang pertama adalah tempat
terjadinya fotosintesis. pada tumbuhan monokotil fotosintesis terjadi pada
jaringan spons. Yang Kedua ialah Sebagai organ pernapasan, di dalam daun
terdapat stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi. Ketiga adalah sebagai
Tempat terjadinya transpirasi, dan yang ke empat adalah sebagai Alat
perkembangbiakan vegetatif (Kartasapoetra, 1988).
Biji merupakan alat perkembangbiakan generatif yang terbentuk dari bakal
biji. Di dalam biji terdapat calon individu baru yang disebut embrio. Bagian-
bagian dalam biji dapat di bedakan menjadi tiga bagian yaitu kulit biji, tali pusat
dan inti biji. Struktur biji tumbuhan monokotil Biji tanaman monokotil
merupakan biji berkeping satu, ciri-ciri dari biji tanaman monokotil ini adalah
bijinya tunggal, kulit biji terletak pada bagian paling luar, pada beberapa biji
tumbuhan monokotil dapat di jumpai beberapa lapisan sel memanjang secara
radial yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang-ruang interseluler (Lakitan
1993).
Struktur kecambah tumbuhan monokotil Tipe perkecambahan biji monokotil
adalah hipogeal, yaitu tumbuhnya epikotil yang memanjang sehingga plumula
muncul ke atas permukaan tanah, sedangkan kotiledonnya tertinggal di dalam
tanah (Fahn 1991).

Struktur Marfologi Tumbuhan Dikotil


Struktur dari akar tumbuhan dikotil adalah jenis akar tunggang. Akar
tunggang adalah akar pada tanaman yang mempunyai akar primer atau akar
utama yang masuk ke dalam tanah secara kokoh. Akar utama tersebut membesar
dan mempunyai cabang dengan ukuran yang jauh berbeda dari akar utama
sehingga perbedaan utama antara akar tunggang dan serabut adalah pada pola
persebarannya (Woelaningsih, 2001).
Struktur morfologi Pada batang tumbuhan dikotil, batngnya memiliki
cabang-cabang dan tekstur kulit batangnya kasar. Batang tanaman juga bisa
bertumbuh panjang dan membesar, selain itu pada batang tumbuhan dikotil
memiliki kambium, kambium imi terletak seecara teratur di antara dua jaringan
pengangkut yaitu xilem dan floem. Kegiatan kambium mengarah pada
pembentukan jaringan baru secara melintang sehingga menyebabkan diameter
batang membesar (Kartasapoetra, 1988).
Struktur daun pada tumbuhan dikotil adalah Bentuk tulang daun menyirip,
sebagai contoh dapat dilihat pada tanaman mangga, jambu, rambutan, dan
sebagainya. tulang daun yang menjari pada tumbuhan dikotil (Sumardi dan
Pudjoarinto 1994)
Struktur perkecambahan pada tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer,
hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama. Pada perkecambahan tanaman
dikotil, kotiledon akan ikut naik ke atas tanah mengikuti pertumbuhan tanaman,
dan kemudia akan terlepas dengan sendiriny (Hidayat 1990).
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 WAKTU DAN TEMPAT


Waktu dan tempat dilaksanakan praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hari / tanggal : Rabu, 25 September 2019
Waktu : 13.00 – 15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pegetahuan Alam Universitas Tadulako
3.2 ALAT DAN BAHAN
a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah diantaranya ;
mikroskop, cawan petri, kaca preparat, kaca penutup, pipet tetes,
cutter/silet, dan tisu.

b. Bahan
Adapun bahan bahan yang dibutuhkan pada saat praktikum adalah ;
Bayam berduri (amarantus spinosus , Jarak merah (jathropha gossyphina),
Rumput teki (chyperus rotundus), Bunga kembang sepatu (hibiscus rosa-
sinensis), Bunga kertas (bougenvillea).

3.3 PROSES KERJA

Kegiatan 1
Pengamatan morfologi tumbuhan
1. Mengambil masing-masing satu pohon dari kelopak tumbuhan
monokotil dan dikotil
2. Mengamati morfologi akar, batang, dan daun
3. Menggambarkan ketiga organ tersebut pada kedua kelompok tumbuhan
Kegiatan 2
Pengamatan anatomi tumbuhan
1. Menyiapkan kaca objek dan kaca penutup yang telah dibersihkan
2. Membuat irisan meintang akar, batang dan daun dari tanaman tumbuhan
dikotil dan monokotil
3. Dengan menggunakan kuas kecil ambil irisan tersebut, kemudian
meletakkan diatas kaca objek secara terpisah dan tetesi dengan air atau
pewarna
4. Menutup dengan kaca penutup secara perlahan
5. Mengamati dibawah mikroskop
6. Menggambar dan memberikan keterangan secara lengkap
Kegiatan 3
Pengamatan reproduksi tumbuhan
1. Mengambil bunga lengkap suatu tumbuhan yang telah disiapkan
2. Mengambil daun kelopak ( sepal) dan daun mahkota (petal).
Memperhatikan bagaimana kedua macam bagian tersebut melekat satu
sama lain atau pada dasar bunganya. Juga memperhatikan bagaimana
stamen ( benang sari ) melekat pada dasar bunga atau pada petalnya.
Ambil pistilnya (putik). Melihat bakal buahnya secara membujur dan
memperhatikan perhatikan bagian- bagian yang ada didalamnya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN

a. Akar
GAMBAR DESKRIPSI
Monokotil Pada pengamatan anatomi akar rumput
teki dengan menggunakan perbesaran
10 kali, struktur jaringannya tidak
kelihatan karena pada saat memotong
akar rumput teki potongannya tebal
sehingga struktur jaringan dari akar
tersebut tidak kelihatan. Akan tetapi
jika dilihat dari morfologinya akar
rumput teki termasuk monokotil karena
Akar rumput teki akarnya serabut
Dikotil Pada pengamatan anatomi akar bayam
dengan menggunakan perbesaran 10
kali, bahwa akar bayam termasuk
tumbuhan dikotil karena xilem dan
floemnya teratur dan rapi

Akar bayam

b. batang
GAMBAR DESKRIPSI
Monokotil Pada pengamatan anatomi batang
rumput teki dengan menggunakan 10
kali perbesaran, bahwa batang rumput
teki termasuk tumbuhan monokotil
karena xilem dan floemnya tersebar
atau tidak rapi

Batang rumput teki


Dikotil Pada pengamatan batang jarak dan
batang bayam dengan menggunakan
perbesara 10 kali, bahwa batang bayam
dan batang jarak termasuk tumbuhan
dikotil karena xilem dan floem rapi
membentuk lingkaran dan teratur

Batang jarak

Batang bayam

c. Daun
GAMBAR DESKRIPSI
Monokotil Pada pengamatan anatomi daun rumput
teki dengan menggunakan perbesaran 10
kali,struktur jaringannya sama dengan
tumbuhan dikotil. Akan tetapi bisa
dibedakan dengan melihat morfologinya,
daun rumput teki termasuk tumbuhan
monokotil karena daunnya sejajar
Daun rumput teki

Dikotil Pada pengamatan anatomi daun bayam


dan daun jarak dengan menggunakan
perbesaran 100 kali, struktur jaringannya
sama dengan tumbuhan monokotil. Akan
tetapi bisa dibedakan dengan melihat
morfologinya,daun rumput teki termasuk
tumbuhan dikotil karena daunnya
menyirip

Daun bayam daun jarak


4.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan bahwa :

1. Berdasarkan morfologinya
a. Tumbuhan monokitil
Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang berbiji keping satu,
tumbuhan monokotil juga bisa ditentukan dengan melihat akar, batang,
daun dan bunga pada tumbuhan. Pada bagian akar tumbuhan monokotil
yaitu mempunyai akar serabut, pada bagian batang tumbuhan monokotil
yaitu tidak mempunyai kambium, pada bagian daun tumbuhan monokotil
yaitu bentuk daun dan sistem pertulangannya sejajar dan melengkung, dan
pada bagian bunga tumbuhan monokotil yaitu pada bagian perhiasan bunga
hanya terdiri dari 3 atau kelipatannya
b. Tumbuhan dikotil
Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang berbiji keping dua,
tumbuhan dikotil juga bisa ditentukan dengan melihat akar, batang, daun
dan bunga pada tumbuhan. Pada bagian akar tumbuhan dikotil yaitu
mempunyai akar tunggang, pada bagian batang tumbuhan dikotil yaitu
mempunyai kambium, pada bagian daun tumbuhan dikotil yaitu bentuk
daun dan sistem pertulangannya menyirip dan menjari, dan pada bagian
bunga tumbuhan dikotil yaitu pada bagian perhiasan bunga terdiri dari
2,4,5, atau kelipatannya.
2. Berdasarkan anatominya
a. Tumbuhan monokotil
Dilihat dari struktur akar tumbuhan monokotil yaitu yaitu letak
xilem dan floemnya berselang seling, sruktur batang tumbuhan
monokotil letak xilem dan floem tidak teratur atau tidak rapi, dan
struktur daun tumbuhan monokotil yaitu tidak mempunyai perbedaan
struktur anatomi dengan tumbuhan dikotil yang bisa dibedakan hanya
morfologi dari daun monokotil.
b. Tumbuhan dikotil
Dilihat dari anatomi akar tumbuhan dikotil yaitu letak xilem dan
floem teratur, dilihat dari struktur batang letak xilem dan floem
membentuk lingkaran dan teratur, dan dilihat dari anatomi daun dikotil
struktur jaringgannya sama dengan tumbuhan monokotil hanya dapat
dibedakan dengan melihat morfologi tumbuhan tersebut.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Tumbuhan monokotil merupakan tumbuhan yang memiliki biji berkeping


satu,mempunyai akar serabut, batang tidak berkambium,bentuk daun dan
pertulangannya sejajar dan melengkung, bunga mempunya hiasan yang terdiri
dari 3 atau kelipatannya. Dilihat dari anatomi tumbuhan monokotil, akarnya letak
xilem dan floem berselang seling, batangnya letak xilem dan floem tidak teratur.

Tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan yang memiliki biji berkeping dua,


mempunyai akar tunggang, batang berkambium, bentuk daun dan tulangnya
menyirip dan menjari. Bunga mempunyai hiasan yang terdiri dari 2,4,5 atau
kelipatannya. Dilihat dari anatomi tumbuhan dikotil, letak xilem dan floem pada
akar terletak teratur, letak xilem dan floem pada batang tersusun rapi membentuk
lingkaran dan teratur.

5.2 SARAN

Sebelum praktikan masuk laboratorium asisten telah menyiapkan alat-alat


yang dibutuhkan pada praktikum. Kalau bisa alat-alat praktikumnya lebih di
perbanyak agar praktikan lebih menghemat waktu dalam melaksanakn praktek.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim A, 2009. Monokotil dan Dikotil. http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil


dikotil.

Anonim B, 2009. Tumbuhan Monokotil. http://id.wikipedia.org/wiki/monokotil.

Anonim C, 2009. Tumbuhan Dikotil. http://id.wikipedia.org/wiki/dikotil.

Aryuliana, Diah dkk. 2004. Biologi . Surabaya: Erlangga.

Atinirmala, Pratita. 2006. Bilologi . Yogyakarta: Kreasi Wacana


LAMPIRAN

Akar rumput teki akar bayam

Batang rumput teki batang jarak batang bayam

Daun rumput teki daun jarak daun bayam


LEMBAR ASISTENSI

NAMA : JIHAN OKTAVIA


STAMBUK : G 501 19 059
KELOMPOK: IV (EMPAT)
ASISTEN :

NO HARI/TANGGAL KOREKSI PARAF


1

Anda mungkin juga menyukai