Anda di halaman 1dari 26

BIOTEKNOLOGI DALAM

BIDANG PERTANIAN

OLEH KELOMPOK I :
1. Zasti Indrianty Joisangadji (04311911013)
2. Nurdania Sahmadan (04311911003)
3. Nurlinda Umagapi (04311911019)
4. Aina Runisa Aswad (04311911016)
5. Suriyanti Saenal (04311911002)
6. Istikama Taher (04311911026)
7. Marsan Toduho (04311911007)
8. Fadly R. R Alweny (04311911029)
BAB I. P E N D A H U L U A N

A. LATAR BELAKANG

Bioteknologi berasal dari dua kata yaitu bios yang


berarti hidup dan teknologi yang berarti metode
ilmiah untuk mencapai tujuan praktis.
Jadi Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-
prinsip/ metode ilmiah yang menggunakan makhluk
hidup untuk menghasilkan produk dan jasa guna
kepentingan manusia.
Aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian yang
sederhana ialah dalam pembuatan kompos dan
pembuatan biogas
Pemanfaatan bioteknologi untuk meningkatkan
hasil pertanian pada masa sekarang ini dilakukan
secara modern, misalnya pada pemuliaan tanaman
dengan menciptakan tanaman transgenik (tanaman
yang gennya telah dimodifikasi), kultur jaringan,
biopestisida, dan sebagainya. Berikut ini beberapa
contoh bioteknologi dalam bidang pertanian.
perkembangan bioteknologi dalam bidang pertanian.

Dalam bidang pertanian bioteknologi menggunakan


sistem transgenik yang mulai di kembangkan
Tanaman pertanian yang telah berhasil meningkatkan
produksi dan kualitas melalui transgenik antara lain
kapas dan jagung
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang ingin


kami jelaskan dan sampaikan adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan Bioteknologi?


2. Apa saja peran Bioteknologi dalam bidang
Pertanian ?
3. Dampak apa saja yang ditimbulkan dari penerapan
Bioteknologi ?
C. TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

1.      Mengetahui apa itu bioteknologi.


2.      Mengetahui jenis-jenis bioteknologi.
3.      Mengetahui peranan bioteknologi dalam bidang
pertanian.
4.      Mengetahui dampak dari penerapan bioteknologi.
B A B II. P E M B A H A S A N

Aplikasi bioteknologi di bidang pertanian

Tanaman hidroponik

Kultur Jaringan Tumbuhan

Bioteknologi dalam Pembentukan Varietas


Tanaman Unggul Baru
Tanaman hidroponik
• Hidroponik berasal dari
kata bahasa Yunani hydro
yang berarti air dan ponos
yang berarti bekerja. Jadi,
hidroponik artinya
pengerjaan air atau bekerja
dengan air. Dalam
praktiknya hidroponik
dilakukan dengan berbagai
metode, tergantung media
yang digunakan
• Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan
dari golongan tanaman hias antara lain Philodendron,
Dracaena, Aglonema, dan Spatyphilum. Golongan
sayuran yang dapat dihidroponikkan, antara lain
tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung,
dan bayam. Adapun jenis tanaman buah yang dapat
dihidroponikkan, antara lain jambu air, melon,
kedondong bangkok, dan belimbing.
• Beberapa keuntungan bercocok
tanam dengan hidroponik, antara lain:
• Tanaman dapat dibudidayakan di
segala tempat
• Risiko kerusakan tanaman karena
banjir, kurang air, dan erosi tidak ada
• Tidak perlu lahan yang terlalu luas
• Pertumbuhan tanaman lebih cepat
• Bebas dari hama
• Hasilnya berkualitas dan
berkuantitas tinggi
• Hemat biaya perawatan.
Kultur Jaringan Tumbuhan
• Kultur jaringan tanaman adalah
suatu metode atau teknik
mengisolasi bagian
tanaman (protoplasma, sel, jaringan,
dan organ) dan menumbuhkannya
pada media buatan dalam kondisi
aseptik di dalam ruang yang
terkontrol sehingga bagian-bagian
tanaman tersebut dapat tumbuh dan
berkembang menjadi tanaman
lengkap
• Penggunaan teknik kultur jaringan pada awalnya
hanya untuk membuktikan teori “totipotensi” (“total
genetic potential”) yang dikemukakan oleh Schleiden
dan Schwann (1838) yang menyatakan bahwa sel
tanaman sebagai unit terkecil dapat tumbuh dan
berkembang apabila dipelihara dalam kondisi yang
sesuai.
Berbagai macam teknik kultur jaringan yang
telah dikenal antara lain:
• Maristem kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan menggunakan
eksplan (bagian tanaman) dari jaringan muda atau maristem.
• Pollen atau anther kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan dari serbuk sari atau benang sari.
• Protoplast kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan protoplast (sel hidup yang telah dihilangkan
dinding selnya).
• Cloroplast kultur, yaitu teknik kultur jaringan dengan
menggunakan eksplan cloroplast untuk keperluan memperbaiki
sifat tanaman dengan membuat varietas baru.
• Somatic cross atau silangan protoplasma, yaitu penyilangan dua
macam protoplasma menjadi satu, kemudian dibudidayakan
sehingga menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat baru.
Selama kultur berlangsung, faktor lingkungan seperti cahaya, temperatur,
kelembapan, dan pH diatur pada kondisi yang paling sesuai untuk
pertumbuhan eksplan. Jika nutrisi, zat pengatur tumbuh, dan keadaan
lingkungan sesuai, eksplan akan tumbuh menjadi massa sel yang belum
mengalami diferensiasi yang disebut kalus. Kalus kemudian tumbuh
menjadi tanaman kecil yang telah lengkap yang disebut plantlet. Sebelum
dapat ditanam, plantlet harus diaklimatisasi selama beberapa
waktu sehingga kondisi dan ukurannya sesuai untuk ditanam.

• catatan
Bioteknologi dalam Pembentukan
Varietas Tanaman Unggul Baru
• Teknik-teknik bioteknologi juga dimanfaatkan
untuk membuat jenis tanaman tanaman unggul yang
baru. Hal ini diperlukan untuk mencukupi kebutuhan
pangan yang terus meningkat, sedangkan luas lahan
pertanian cenderung menurun. Tanaman unggul ini
diharapkan mempunyai produktivitas yang lebih baik.
Selain itu, peningkatan hasil, juga dilakukan upaya
perbaikan pada kandungan nutrisi,
kelestarian lingkungan, usia panen, dan berbagai nilai
tambah yang lain
Sebagai contoh, nilai tambah pada beberapa tanaman
unggul yang telah dikembangkan adalah sebagai berikut.

• Peningkatan kandungan nutrisi pada tanaman pisang, cabe, stroberi, dan ubi jalar.
• Peningkatan rasa, misalnya pada tanaman tomat, cabe, buncis, dan kedelai.
• Peningkatan kualitas produk, misalnya pada pisang, cabe, stroberi dengan tingkat
kesegaran dan tekstur yang lebih baik.
• Mengurangi reaksi alergi, misalnya pada tanaman polongpolongan dengan
kandungan protein penyebab alergi yang lebih rendah
• Kandungan bahan berkhasiat obat, misalnya pada tomat dengan kandungan
lycopene yang tinggi yang berguna sebagai antioksidan untuk mengurangi kanker,
bawang dengan kandungan allicin untuk menurunkan kolesterol, serta pada padi
dengan kandungan vitamin A dan zat besi untuk mengatasi anemia dan kebutaan.
• Tanaman yang mampu memproduksi vaksin dan obatobatan untuk mengobati
penyakit manusia, misalnya pada tanaman tembakau yang telah direkayasa
sehingga dapat menghasilkan vaksin untuk penyakit kanker.
• Tanaman dengan kandungan nutrisi yang lebih baik untuk pakan ternak.
• Beberapa jenis tanaman unggul baru yang dibuat
dengan pemanfaatan bioteknologi adalah sebagai
berikut.
• 1) Padi Golden Rice
• 2) Kentang Russet Burbank
• 3) Tomat FlavrSavr
• 4) Tembakau Rendah Nikotin
Padi Golden Rice
• Nama Golden Rice diberikan
karena butiran yang dihasilkan
berwarna kuning menyerupai
emas karena mengandung
karotenoid. Rekayasa genetika
merupakan metode yang
digunakan untuk produksi
Golden Rice. Hal ini disebabkan
karena tidak ada plasma nutfah
padi yang mampu untuk
mensintesis karotenoid.
Kentang Russet Burbank

• Teknik bioteknologi saat ini telah banyak digunakan


dalam produksi kentang. Baik dalam teknik
penyediaan bibit, pemuliaan kentang, hingga
rekayasa genetika untuk meningkatkan sifat-sifat
unggul kentang. Dalam hal penyediaan bibit, saat ini
teknik kultur jaringan telah banyak digunakan.
Teknik kultur jaringan me-mungkinkan petani
mendapatkan bibit dalam jumlah besar yang identik
dengan induknya
• . Contoh varietas kentang baru adalah kentang Russet
Burbank yang memiliki kandungan pati yang tinggi
yang dapat menghasilkan kentang goreng dan kripik
kentang dengan kualitas yang lebih baik karena
menyerap lebih sedikit minyak ketika digoreng.
Tembakau Rendah Nikotin
• Salah satu dari sekian banyak kerugian merokok
adalah gangguan kesehatan karena kadar nikotin yang
tinggi. Pendekatan bioteknologi dilakukan untuk
mengatasi permasalahan ini yaitu dengan merakit
tanaman tembakau yang bebas kandungan nikotin.
Tomat FlavrSavr
Teknologi rekayasa genetika juga telah
diaplikasikan pada tanaman hortiklutura. Sebagai
contoh yang cukup terkenal adalah tomat
FlavrSavr, yaitu jenis tomat yang buah matangnya
tidak lekas rusak/membusuk. Hal ini sangat
berbeda dengan tanaman tomat lain, di mana buah
yang matang cepat menjadi rusak. Sifat tomat
FlavrSavr ini sangat berguna dalam pengiriman
buah ke tempat yang jauh sebelum tiba di tangan
konsumen.
Kelebihan Dan Kekurangan Bioteknologi
Di Bidang Pertanian
Berbagai macam bioteknologi pertanian diatas memberikan manfaat
bagi para petani, berikut kelebihan yang diberikan bioteknologi di
bidang pertanian yaitu :
• Menghasilkan keturunan dengan sifat yang unggul.
• Menghasilkan produk agribisnis yang berdaya saing tinggi.
• Mengurangi pencemaran lingkungan serta menekan biaya produksi.
• Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta
melipatgandakan hasil pertanian
• Terciptanya tanaman yang dapat membuat pupuknya sendiri.
• Terciptanya tanaman yang tahan dalam berbagai hama serta kondisi
Tapi tak dipungkiri bahwa bioteknologi pertanian memiliki
beberapa kelemahan,yaitu:
• Adanya efek kompensasi.
• Muncul hama target yang tahan terhadap insektisida.
• Terjadinya silang luar akibat adanya penyebaran pollen dari
tanaman transgenik ke tanaman lain.
• Membutuhkan teknologi yang tinggi, sehingga dalam
perakitannya diperlukan orang-orang yang memiliki keahlian
khusus.
• Muncunya efek samping terhadap hama nontarget.
• Biaya untuk memuatnya relatif tinggi.

Anda mungkin juga menyukai