Anda di halaman 1dari 7

Ilmu Alamiah Dasar

Bioteknologi & Rekayasa Genetik

Nama Kelompok 8 :
1. Achmadi Gusrif Kandola
2. Nadifa Fania Khuluqiah
3. Dimas Ari Setiawan
4. Deni Ibrahim
 Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari 3 kata, yaitu Bios yang berarti hidup, Teknos yang
berarti penerapan, dan Logos yang berarti Ilmu. Bioteknologi adalah
pemanfaatan sistem kehidupan dan organisme untuk mengembangkan dan
menciptakan produk baru untuk menghasilkan atau memodifikasi produk atau
proses dengan tujuan memperoleh produk yang lebih baik dari segi kualitas
maupun kuantitas serta singkat dalam waktu produksi.

Penerapan bioteknologi sudah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak ribuan
tahun lalu. Perkembangannya sendiri dapat digolongkan menjadi 3 periode,
yaitu:

1. Periode Bioteknologi Tradisional (6000 SM)

Ditandai dengan penggunaan mikroba (fermentasi) untuk pengolahan atau


pengawetan makanan dan minuman. Periode ini berlangsung sebelum tahun
1800 M diawali dengan pembuatan bir berbahan dasar ragi yang dilakukan oleh
masyarakat Babilonia. Selain bir, terdapat pula makanan dan minuman yang
diolah melalui proses fermentasi. Contohnya: roti, tempe, tape, sake, oncom,
dan kecap. Namun, masyarakat zaman dahulu belum mengenal istilah
bioteknologi, karena tidak ada ilmu yang menjelaskan tentang hal tersebut.

2. Periode Bioteknologi Ilmiah (1800 SM -  pertengahan abad ke 19)


Manusia mulai menyadari bahwa proses fermentasi tidak terjadi begitu saja.
Berbekal rasa ingin tahu, mereka melakukan penelitian dengan menggunakan
prinsip-prinsip ilmiah. Hasilnya berupa penemuan enzim dari ekstrak ragi yang
dapat mengubah gula menjadi alkohol. Dilanjutkan dengan penggunaan istilah
bioteknologi oleh Karl Ereky di tahun 1919. Pada periode ini, hasil bioteknologi
tidak hanya makanan, melainkan juga obat-obatan, seperti antibiotik dan
penisilin.

3. Periode Bioteknologi Modern (setelah perang dunia II - sekarang)

Zaman semakin berkembang, kebutuhan manusia pun bertambah. Ada upaya


untuk menghasilkan bahan pangan dan obat-obatan melalui proses yang lebih
efektif dan efisien. Bioteknologi modern diawali dengan penemuan
enzim endonuklease retriksi. Enzim ini memungkinkan kita untuk memotong
dan menyisipkan DNA ke makhluk hidup.
 Jenis & Produk Bioteknologi

1. Bioteknologi Konvensional

Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau cara tradisional dalam


menghasilkan produk. Misalnya, pembuatan tape dengan menaburkan ragi ke
permukaan singkong dan mendiamkannya selama 3 hari. Proses ini
memerlukan bantuan mikroorganisme berupa jamur Saccharomyces cerevisiae,
jamur Aspergillus sp dan bakteri Acetobacter aceti. Hasilnya, mikroorganisme
tadi mengubah rasa singkong menjadi manis dan mengeluarkan aroma yang
khas.

2. Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern menggunakan teknologi reproduksi atau rekayasa


genetika serta alat-alat yang canggih dalam menghasilkan produk di bidang
pangan, kesehatan, bahkan pertanian.

Di dalam rekayasa genetika terdapat rekombinasi DNA, yaitu proses penyatuan


molekul DNA dari 2 spesies yang berbeda yang dilakukan di luar sel hidup. Hal
ini bertujuan untuk menghasilkan spesies baru yang lebih unggul.

Contoh produk bioteknologi modern antara lain: jagung BT, tomat Flavr Savr,
vaksin, hormon insulin, hingga bayi tabung.

 Penerapan Bioteknologi di Berbagai Bidang

1. Pangan

Pembuatan makanan bergizi, penyedap rasa, dan bernilai jual tinggi.


Contohnya: keju, yoghurt, cuka, kecap, oncom, mentega, nata de coco, roti, dan
MSG.

2. Kedokteran & Farmasi

Pembuatan hormon insulin, vaksin, antibiotik, vitamin B2, vitamin B12,


antibodi monoklonal, terapi gen, transplantasi stem cell pasien leukimia, dan
teknologi IVF (bayi tabung).
3. Lingkungan

Memanfaatkan mikroorganisme ataupun tumbuhan dalam pengolahan limbah


sehingga konsentrasinya berada di bawah ambang batas maksimum yang
ditetapkan. Proses ini disebut dengan bioremediasi.

4. Pertambangan

Mengekstraksi logam dari bijihnya dengan bantuan bakteri Thiobaccilus


Ferrooxxidans. Proses ini disebut sebagai biohidrometalurgi.

5. Pertanian

Menghasilkan bibit unggul, tahan hama, serta meningkatkan produksi tanaman


dalam waktu singkat di lahan terbatas. Contoh: jagung BT, tomat Flavr Savr,
Golden Rice, kentang Russet Burbank.

6. Peternakan

Meningkatkan produktivitas dan kualitas hewan ternak, membantu melestarikan


spesies yang hampir punah, serta menjaga kesehatan hewan dari serangan
penyakit.

7. Bioenergi Terbarukan

Memanfaatkan kotoran hewan, sisa tumbuhan, serta limbah menjadi bahan


bakar alternatif, seperti: biogas, biodiesel, dan etanol.

 Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi

Seperti yang telah disebutkan di atas, bioteknologi membantu kehidupan


manusia menjadi lebih baik. Misalnya, pembuatan obat-obatan, pemberantasan
hama, meningkatkan kualitas hasil panen, dan menambah variasi pangan.

Namun, tak dipungkiri, bioteknologi juga menimbulkan efek negatif bagi


lingkungan sekitar. Seperti ketidakseimbangan alam akibat lepasnya organisme
transgenik, berkurangnya keberagaman makhluk hidup karena teknologi
kloning. Selain itu, produk pangan transgenik bisa saja menyebabkan alergi
pada manusia.

 Rekayasa Genetik

Rekayasa genetik, juga disebut modifikasi genetik, adalah manipulasi langsung


gen suatu organisme menggunakan bioteknologi.

 Manfaat Rekayasa Genetik


Penerapan rekayasa genetik sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan
hidup manusia, diantaranya menyediakan kebutuhan pangan masa depan
dengan kualitas yang lebih baik.
Dijadikan alternatif sumber energi yang dapat diperbarui, misalnya biomass dan
biofuel yang dapat menggantikan sumber energi konvensional.
Kemudian perawatan kesehatan yang lebih baik, dengan obat-obatan yang lebih
efektif. Serta efisiensi pertanian yang lebih baik dan penggunaan pestisida kimia
yang relatif lebih sedikit.

 Produk Hasil Rekayasa Genetik


Para ahli melakukan rekayasa genetik pada beberapa produk, yaitu:
- Produk Farmasi
Pemenuhan kebutuhan produk farmasi tertentu bila dilakukan dengan teknologi
konvensional akan memerlukan bahan dan biaya yang banyak.
Contohnya hormon somatostatin, yaitu hormon pertumbuhan pada manusia.
Hormon ini memerlukan setengah juta otak domba untuk mendapatkan 0,005
gram somatostatin murni.
Sedangkan melalui OHRG, 9 liter produk frementasi bakteri sudah
menghasilkan somatostatin dengan jumlah yang sama.
Teknologi rekayasa genetik dalam bidang farmasi menghasilkan protein, vaksin,
dan antibiotik.
Selain itu xenotransplantasi, yaitu transplantasi dari hewan ke manusia juga
dilakukan. Kemudian terapi gen sebagai pengobatan penyakit kronis dan
beberapa kelainan makrogenetik.

- Produk Non-Pangan
Rekayasa genetik juga menyentuh di bidang lain seperti peternakan,
perkebunan, dan kehutanan.
Produk tersebut misalnya, vaksin, antibiotik, dan hormon pertumbuhan untuk
hewan.
Ternak kloning, berbagai macam tanaman tahan herbisida, insek, jamur, dan
cacing, serta tanaman yang toleran terhadap kekeringan dan cuaca dingin.
Ada juga tanaman transgenetik seperti tanaman anggrek yang tahan lama
dengan warna bunga yang diinginkan, tanaman karet yang menghasilkan lateks
dengan kadar protein tinggi, dan masih banyak lainnya.
- Produk Pangan
Teknik rekayasa genetik juga dilakukan pada bahan pangan, antara lain tomat,
jagungm kedelai, kanola, bunga, kol, keju, tepung susu, kentang, beras, dan
sebagainya.
Pangan transgenik pertama yang diperdagangkan adalah tomat Flav Savr pada
tahun 1994. Di Amerika Serikat lebih dari 52 varietas tanaman dari 13 spesies
yang berbeda.
Produk-produk pangan yang diolah dari bahan transgenik masih mengandung
OHRG di dalamnya.
Artinya proses pengolahan menjadi produk pangan tidak menghilangkan jejak
transgenetik bahan tersebut.

 Dampak Positif Rekayasa Genetik


Berikut dampak positif dari rekayasa genetik:
1. Tanaman hasil rekayasa genetika biasanya tahan lebih lama terhadap hama
serta dapat meningkatkan hasil panen.
2. Mamalia GMO seperti tikus dan kelinci digunakan dalam penelitian
kesehatan.
3. Virus dimodifikasi secara genetik yang digunakan dalam terapi gen untuk
memberikan gen ke dalam tubuh manusia yang dapat menyembuhkan penyakit
manusia.
4. Insulin sintetis telah diproduksi dan digunakan dalam perawatan pasien
diabetes. Hal tersebut menjadi rekayasa genetik.
 Dampak Negatif Rekayasa Genetik
Rekayasa genetik tetap memiliki kekurangan, yaitu:
1. Keseimbangan ekosistem bisa terganggu karena dominasi GMO atas spesies
alami.
2. Gangguan kesehatan akibat penggunaan hasil rekayasa genetik ialah reaksi
alergis yang sudah dapat dibuktikan.
3. Peperangan bisa berbahaya karena senjata biologis yang diproduksi dengan
rekayasa genetika.
4. Penelitian telah membuktikan bahwa beberapa produk makanan
mempertahankan bahan genetik buatan yang akan menciptakan efek merugikan
pada kesehatan manusia.

Anda mungkin juga menyukai