NPM : 210102099
KELAS : 4 C
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi berasal dari dua kata: "bio", yang berarti kehidupan, dan "teknologi", yang
merujuk pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknik dalam kehidupan sehari-hari. Secara
umum, bioteknologi adalah pemanfaatan organisme hidup, sistem biologi, atau komponen
biologis untuk mengembangkan atau menciptakan produk atau proses yang berguna.
Sejarah bioteknologi dapat ditelusuri kembali ke masa lampau, ketika manusia mulai
menggunakan mikroorganisme secara sadar untuk membuat makanan dan minuman seperti
roti, bir, dan anggur. Proses fermentasi, yang melibatkan penggunaan mikroorganisme seperti
ragi, telah digunakan selama ribuan tahun sebagai metode bioteknologi awal.
Evolusi Bioteknologi :
• Pemuliaan Selektif: Metode pemuliaan selektif telah digunakan selama berabad-abad untuk
menghasilkan tanaman dan hewan dengan sifat-sifat yang diinginkan. Melalui pemuliaan
selektif, manusia memilih organisme dengan sifat yang diinginkan dan menggabungkan mereka
melalui perkawinan atau persilangan, sehingga menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat yang
diinginkan secara intensif.
• Revolusi Hijau: Pada pertengahan abad ke-20, penemuan tentang struktur DNA dan
pemahaman tentang genetika molekuler membawa perubahan revolusioner dalam
bioteknologi. Teknik rekayasa genetika muncul, yang memungkinkan manusia untuk
memanipulasi genetik organisme dengan cara yang tidak mungkin sebelumnya. Ini membuka
pintu bagi pengembangan tanaman transgenik, hewan transgenik, dan mikroorganisme yang
dimodifikasi secara genetik.
• Pengembangan Obat dan Vaksin: Bioteknologi telah memainkan peran kunci dalam
pengembangan obat dan vaksin. Metode seperti rekayasa genetika, teknik kloning, dan
produksi protein rekombinan telah digunakan untuk menghasilkan obat-obatan yang efektif
dalam mengobati berbagai penyakit seperti kanker, diabetes, dan penyakit genetik.
•Bioteknologi Medis: Bidang ini mencakup pengembangan alat diagnostik, terapi gen, terapi
sel, dan rekayasa jaringan. Teknik-teknik ini memungkinkan pengobatan yang lebih efektif.
Manusia sudah mengenal bioteknologi sejak ribuan tahun lalu. Tercatat pada 8000 SM,
bangsa Babilonia, Mesir, dan Romawi telah melakukan praktik bioteknologi konvensional
berupa pengembangbiakan ternak dengan metode selektif artifisial.
Pada 4000 SM, perkembangan bioteknologi makin maju setelah bangsa China mampu
membuat produk fermentasi susu seperti yoghurt dan keju.
Perkembangan bioteknologi tak luput dari seorang ilmuwan bernama Gregor Mendel yang
didaulat sebagai Bapak Genetika. Gregor Mendel mencetuskan hukum-hukum pewarisan sifat,
yang menginspirasi peneliti lain untuk melakukan penelitian di bidang genetika.
Pada akhir 1960-an, ilmuwan Stewart Linn dan Werner Arber berhasil mengisolasi enzim yang
berperan dalam menghambat pertumbuhan bakteriofag yang menyerang bakteri E. coli.
Kemudian pada 1968, H.O. Smith, K.W. Wilcox, dan T.J. Kelley, yang bekerja di Johns Hopkins
University, berhasil mengisolasi dan mengkarakterisasi enzim nuklease restriksi pertama yang
dapat digunakan untuk memotong DNA.
Penemuan itulah yang mendukung adanya penemuan lainnya, seperti antibodi monoklonal,
insulin dari bakteri, dan tomat tahan hama dengan menggunakan teknik bioteknologi modern.
Alhasi, kamu sekarang mengenal dua jenis bioteknologi yang dibedakan berdasarkan teknik
yang digunakan, yaitu bioteknologi konvensional dan modern.
3. Penggolongan Bioteknologi
Berdasarkan perbedaan prinsip dan jenis agen biologi yang digunakan, bioteknologi
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:
Bioteknologi modern telah menggunakan teknik rekayasa tingkat tinggi dan terarah sehingga
hasilnya dapat dikendalikan dengan baik. Teknik yang sering digunakan adalah dengan
melakukan manipulasi genetik pada suatu jasad hidup secara terarah sehingga diperoleh hasil
sesuai dengan yang diinginkan.
Teknik yang digunakan dalam bioteknologi modern adalah teknik manipulasi bahan genetik
(DNA) secara in vitro, yaitu proses biologi yang berlangsung di luar sel atau organisme, misalnya
bayi tabung, hormon, antibiotik, dan vaksin.
4. Penerapan Bioteknologi
• Bioteknologi merah adalah aplikasi bioteknologi di bidang medis, seperti untuk menghasilkan
obat dan vaksin, penggunaan sel punca untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk
mengobati penyakit genetik.
• Bioteknologi putih atau abu-abu adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam bidang industri,
seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi
terbarukan, produksi enzim untuk pengolahan limbah industri, dan pembuatan bir dengan
khamir.
• Bioteknologi hijau adalah aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan, seperti
menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi, dan
tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat.
• Bioteknologi biru adalah aplikasi bioteknologi untuk perairan yang mengendalikan proses-
proses yang terjadi di lingkungan akuatik, seperti akuakultura untuk menumbuhkan ikan
bersirip atau kerang-kerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan,
pengembangan tiram tahan penyakit, dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon
dan ikan yang lain.
• Penemuan tumbuhan yang tahan terhadap serangan hama serangga. Dengan begitu,
penggunaan pestisida yang merusak lingkungan dapat dihindari.
• Kalangan industri saling berpacu dan bersaing untuk menemukan varietas-varietas tanaman
maupun hewan baru dengan adanya aplikasi rekayasa genetika yang terus berkembang.
• Penemuan produk, obat-obatan, maupun hormon yang semula sulit didapat dan sangat
mahal dapat terjangkau oleh masyarakat.
•Banyak produk rekayasa genetika yang tidak mementingkan etika dan moral, seperti kloning
manusia.