Anda di halaman 1dari 12

Nama : Fitriyani

NIM : 14172004
Kelas : Genap
MIDTERM BIOLOGI II
1. Jelaskan sejarah perkembangan bioteknologi?
Jawab :
Sejarah perkembangan bioteknologi
Bila dicermati secara historis, bioteknologi sudah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu
pada proses fermentasi makanan dan minuman. Sebagai contoh sejak 8000 SM sudah dilakukan
praktek penyilangan selektif untuk meningkatkan kualitas ternak. 6000 SM bioteknologi
digunakan dalam proses produksi bir. Pada 4000 SM  proses fermentasi juga digunakan dalam
pembuatan keju, yoghurt,  cuka dan anggur. Pada tahun 1953 ditemukan struktur DNA oleh
Watson dan Crick yang menjadi dasar perkembangan bioteknologi modern.  Era 1975 - sampai
saat ini merupakan era bioteknologi modern yang ditandai dengan rekayasa genetika.
Tahun Perkembangan/Penemuan
1. 1917 : Karl Ereky memperkenalkan istilah bioteknologi
2. 1943 : Penisilin diproduksi dalam skala industri
3. 1944 : Avery, MacLeod, McCarty mendemonstrasikan bahwa DNA adalah bahan
genetik
4. 1955 : Watson & Crick menentukan struktur DNA
5. 1961 : Jurnal Biotechnology and Bioengineering ditetapkan
6. 1961-1966 : Seluruh sandi genetik terungkapkan
7. 1970 : Enzim restriksi endonuklease pertama kali diisolasi
8. 1972 : Khorana dan kawan-kawan berhasil mensintesa secara kimiawi seluruh
gen tRNA
2. Jelaskan Pengertian dan Pembagian Bioteknologi?
Jawab:
 Pengertian bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(Bakteri,fungi,virus dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol) dalam
proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi
tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan
lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan
berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.

 Pembagian bioteknologi:
a. Bioteknologi konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,
seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan.
Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain
tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses tersebut dianggap
sebagai bioteknologi masa lalu.
Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan
makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim. Beberapa
contoh penerapan bioteknologi konvensional dalam pengolahan bahan makanan
diantaranya pengolahan produk susu yang dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru,
seperti yoghurt, keju, dan mentega. Pengolahan produk nonsusu seperti kecap dan tempe.
b. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern meliputi bioteknologi bidang kedokteran, bioteknologi bidang
pertanian, bioteknologi bidang peternakan, dan bioteknologi bahan bakar masa depan.
Adapun contoh penerapan bioteknologi modern diantaranya rekayasa genetika yang
meliputi transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid, dan rekombinasi DNA. Bioteknologi
bidang kedokteran meliputi pembuatan antibodi monoclonal, vaksin, antibiotika, dan 
hormon. Bioteknologi bidang pertanian meliputi pembuatan tumbuhan yang mampu
mengikat nitrogen, dan tumbuhan tahan hama. Bioteknologi bidang peternakan,
bioteknologi bahan bakar masa depan, serta bioteknologi pengolahan limbah.

3. Tuliskan Produk bioteknologi dan Bahan baku/mikro organism yang dipakai dalam
bidang kesehatan
Jawab :
Produk bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri,
fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak
hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti
biokimia, komputer, biologi molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai
cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Menurut Sudjadi dalam bukunya Bioteknologi Kesehatan, pada awalnya, bioteknologi
diartikan sebagai teknologi yang menggunakan sel hidup, yakni mikroorganisme, untuk
menghasilkan suatu produk. Bioteknologi tradisional ini sudah ada sejak lama seperti pada
pembuatan keju, minuman anggur tempe dan tape. Sedangkan bioteknologi modern
(bioteknologi molekuler) merupakan teknologi yang memanfaatkan agen hayati atau atau
komponen-komponennya yang  telah mengalami rekayasa genetik melalu DNA rekombinan
untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia dan lingkungan.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara negara maju.
Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi semisal rekayasa
genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan, pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain.
Teknologi ini memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik
maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di
bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para penderita stroke ataupun penyakit lain
yang mengakibatkan kehilangan atau kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti
sediakala. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan
dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap
hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada
pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang
tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksin (racun) di sungai atau
laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

 Pemanfaatan Bioteknologi Modern Dalam Bidang Kesehatan


Kemajuan dunia kedokteran saat ini tidak terlepas dari peran Bioteknologi. Sebagai bukti
dengan ditemukannya vaksin, antibiotik, interferon, antibodi monoklonal, dan pengobatan
melalui terapi gen dan lain sebagainya.
 Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi monospesifik yang dapat mengikat satu epitop saja.
Antibodi monoklonal ini dapat dihasilkan dengan teknik hibridoma. Sel hibridoma merupakan
fusi sel dan sel. Epitop adalah adalah area tertentu pada molekul antigenik, yang mengikat
antibodi atau pencerap sel B maupun sel T, umumnya molekul berukuran besar, seperti protein
dan polisakarida dapat menunjukkan sifat antigen. Teknik Hibridoma adalah penggabungan dua
sel dari organisme yang sama maupun berbeda sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel
hibrid ( hibridoma ) yang memiliki kombinasi dari sifat kedua sel tersebut. Teknik hibridoma ini
sangat penting untuk menghasilkan antibodi dan hormon dalam jumlah yang besar.

Kegunaan antibodi monoklonal adalah sebagai berikut:


 Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin ( HCG ) dalam urin wanita
hamil.
 Untuk mengikat racun dan menonaktifkannya, contohnya racun tetanus dan kelebihan
obat digoxin dapat dinonaktifkan oleh antibodi ini.
 Mencegah penolakan jaringan terhadap sel hasil transplantasi jaringan lain.
 Antibodi monoklonal sekarang telah digunakan untuk banyak masalah diagnostik seperti
mengidentifikasi agen infeksi, mengidentifikasi tumor, antigen dan antibodi auto,
mengukur protein dan level obat pada serum, mengenali darah dan jaringan,
mengidentifikasi sel spesifik yang terlibat dalam respon kekebalan dan mengidentifikasi
serta mengkuantifikasi hormon.
 Antibiotik
Kata antibiotik berasal dari bahasa Yunani yaitu “anti” yang berarti menangkal dan “bios”
yang berarti hidup. Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang
mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme,
khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Literatur lain mendefinisikan antibiotik sebagai
substansi yang bahkan di dalam konsentrasi rendah dapat menghambat pertumbuhan dan
reproduksi bakteri dan fungi. Berdasarkan sifatnya (daya hancurnya) antibiotik dibagi menjadi
dua:
1. Antibiotik yang bersifat bakterisidal, yaitu antibiotik yang bersifat destruktif terhadap
bakteri.
2. Antibiotik yang bersifat bakteriostatik, yaitu antibiotik yang bekerja menghambat
pertumbuhan atau multiplikasi bakteri.

Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh
dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum.
Penicillium chrysogenum digunakan untuk memperbaiki penisilin yang sudah ada dengan mutasi
secara radiasi ultra violet dan sinar X. Selain Penicillium chrysogenu, beberapa mikroorganisme
juga digunakan sebagai antibiotik, antara lain:
Cephalospurium  : Penisilin.
Cephalosporium  : Sefalospurin c.
Streptomyces       : Streptomisin, untuk pengobatan TBC.

 Terapi Gen
Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-gen mutan
(abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu penyakit. Pada awalnya,
terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan (genetik) yang terjadi karena mutasi
pada satu gen, seperti penyakit fibrosis sistik (suatu penyakit keturunan yang menyebabkan
kelenjar tertentu menghasilkan sekret abnormal, sehingga timbul beberapa gejala; yang
terpenting adalah yang mempengaruhi saluran pencernaan dan paru-paru). Penggunaan terapi
gen pada penyakit tersebut dilakukan dengan memasukkan gen normal yang spesifik ke dalam
sel yang memiliki gen mutan. Terapi gen kemudian berkembang untuk mengobati penyakit yang
terjadi karena mutasi di banyak gen, seperti kanker. Selain memasukkan gen normal ke dalam sel
mutan, mekanisme terapi gen lain yang dapat digunakan adalah melakukan rekombinasi
homolog untuk melenyapkan gen abnormal dengan gen normal, mencegah ekspresi gen
abnormal melalui teknik peredaman gen, dan melakukan mutasi balik selektif sehingga gen
abnormal dapat berfungsi normal kembali.

4. Tuliskan produk yang dihasilkan oleh bioteknologi konvensional dan moderm.


Jawab :
Contoh-contoh Produk Bioteknologi Konvensional / Tradisional
Bioteknologi konvensional disebut juga sebagai bioteknologi sederhana. Disebut demikian
mungkin karena bioteknologi jenis ini dikerjakan secara sederhana, bisa menggunakan peralatan
sederhana. Di samping itu, ada juga yang menyebutnya sebagai bioteknologi kuno. Disebut
demikian, mungkin karena bioteknologi jenis ini sudah dikenal dan dikerjakan oleh manusia
6000 tahun sebelum masehi dengan memanfaatkan kemampuan fermentasi mikroba tertentu . 
Beberapa contoh produk bioteknologi konvensional, antara lain sbb :
1. anggur dan bir, dari bahan mentah biji sereal ( semisal gandum ) dengan agen hayati khamir
dari jenis Aspergillus oryzae
2. Roti, dari bahan dasar biji sereal ( gandum ) dengan agen hayati berupa khamir dari
jenis Saccharomyces cerevisiae.
3. Keju, dari bahan dasar  susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam laktat ( dari
genus : Lactobacillus dan Streptococcus ) yang memfermentasi laktosa menjadi asam
laktat.. Juga terkadang digunakan jamur Penicillium camembert dan Penicillium requefort .
4. Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat dari jenis
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
5. Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari jenisStreptococcus
lactis dan Leuconostoc cremoris.
6. Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium notatumdan Penicillium
crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan Alexander Fleming, 1926 )
7. Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamurRhizopus stoloniferus.
8. Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamurAspergillus wentii.
9. Tapai, dari bahan dasar singkong atau sereal seperti beras ketan menggunakan agen
hayati Saccharomyces cerevisiae.

Contoh-Contoh Produk Bioteknologi Modern


Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli teknlogi mulai
mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip ilmiah melalui penelitian dan
berupaya menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Bioteknologi tidak hanya di
manfaatkan dalam industri makanan, tetapi telah mencakup berbagai bidang seperti rekayasa
genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi dan lainnya. Dengan adanya penelitian
serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar
manfaatnya untuk masa yang akan datang. Berikut beberapa penerapan bioteknologi yang akan
di bahas:
A. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan mahluk
hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencakokan gen atau
rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat
mahluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap mahluk hidup mempunyai struktur yang sama,
sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat mahluk hidup
secara turun temurun. Untuk mengubah DNA sel dapat dilakukan dengan beberapa cara,
misalnya melalui transplantasi inti, fusi sel, teknologi plasmid dan rekomendasi DNA. Berikut
penjelasannya :
1. Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan
individu baru dengan sifat yang sesuai dengan inti yang di terimanya. Sebagai contoh,
tansplantasi inti pernah di lakukan pada sel katak. Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari
sel usus katak yang bersifat diploid, inti sel tersebut di masukan ke dalam ovum tanpa inti
sehingga terbentuk terbentuk ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum
membelah secara mitosis berkali – kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang
menjadi blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan d
iambi intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukan ke dalam ovum tanpa inti. Pada
akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah yang banyak. Dan masing-masing
ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan jenis kelamin yang sama.
2. Fungsi Sel
Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda agar terbentuk
sel bastar atau hibridoma. Fusi sel di awali oleh pelebaran membrane dua sel lalu diikuti oleh
peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburn inti sel (kariogami).
Manfaat fusi sel antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibody monoclonal
dan membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan adanya:
1) Sel sumber gen (sumber sifat ideal).
2) Sel wadah (sel yang mampu membelah cepat).
3) Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).
B. Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi di luar
kromosomnya. Sifat-sifat plasmid antara lain :
Merupakan molekul DNA yang mengandung DNA tertentu.
1) Dapat beraplikasi diri.
2) Dapat berpindah ke sel bakteri lain.
3) Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan pasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut plasmid digunakan sebagai vector atau pemindah gen ke
dalam sel target.
C. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA –DNA dari sumber yang berbeda.
Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya. Oleh karena itu,
rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena mempunyai alasan sebagai berikut:
1. Struktur DNA setiap mahluk hidup sama.
2. DNA dapat di sambungkan.

Bioteknologi Bidang Kedokteran


Bioteknologi mempunyai peranan penting  dalam bidang kedokteran, misalnya pembuatan
antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon. Dan berikut penjelasannya:
1. Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. manfaat
antibody monoclonal antara lain :
1) Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik gonadotropin dalam urine wanita hamil.
2) Mengikat racun dan menonaktifkannya.
3) Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
2. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan tubuh yang berasal dari mikro organisme.
Vaksin di dapat dari virus dan bakteri yang telah di lemahkan atau racun yang di ambil dari
mikroorganisme tesebut.
3. Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan berfungsi untuk
menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat
diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu.
4. Pembuatan Hormon
Dengan rekayasa DNA, telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon-
hormon.

5. Jelaskan jurnal yang telah dipresentasikan secara singkat meliputi latar belakang, cara
kerja, alat dan bahan, hasil yang didapatkan dan pembahasan?
Jawab:
Jurnal bioteknologi dalam kesehatan
 Latar belakang
Tumor merupakan penyakit yang mengkhawatirkan karena menjadi penyebab kematian
nomor tujuh di Indonesia dengan persentase 5,7 persen dari keseluruhan penduduk
Indonesia yang meninggal (Riset Kesehatan Dasar tahun 2007). Riset juga menyatakan
bahwa setiap 1000 orang terdapat sekitar 4 penderita tumor. Faktor ini terus meningkat
pada tahun-tahun berikutnya sehingga dalam kurun waktu 10 tahun (2005-2015) WHO
memperkirakan jumlah kematian karena tumor rata-rata 8,4 juta setiap tahun dan tahun
2015 mencapai 9 juta jiwa.
Tumor adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan adanya pertumbuhan
massa (solid/padat) atau jaringan abnormal dalam tubuh yang meliputi tumor jinak
(benigna tumor) dan tumor ganas (malignant tumor). Tumor ganas lebih dikenal sebagai
kanker. Massa ini timbul sebagai akibat dari ketidak-seimbangan pertumbuhan dan
regenerasi sel. Pertumbuhan sel yang tidak terkendali disebabkan kerusakan DNA yang
mengakibatkan mutasi (perubahan genetik yang bersifat menurun) pada gen vital yang
bertugas mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk
mengubah sel normal menjadi sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut disebabkan agen zat-zat
kimia atau fisik yang dinamakan sebagai karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan
(diperoleh) maupun diwariskan.
Perkembangan kanker ditandai dengan sel-sel tumor berinteraksi dengan komponen
lingkungan di sekitarnya seperti sel normal, sel imun (sel efektor), maupun agen
terapi yang secara eksternal dapat ditambahkan ke dalam sistem tubuh. Agen terapi yang
dimaksud adalah kemoterapi dan imunoterapi. Sifat interaksi lingkungan tumor adalah
kompleks dan tergantung pada banyak faktor, di antaranya adalah umur, jenis kelamin
dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan perubahan sel tumor
menjadi kompleks.
Di lain pihak, terdapat faktor yang dimaksudkan menyerang sistem imun, salah satunya
adalah virus. Virus dapat menginfeksi sel-sel imun yang telah aktif. Sebagai akibatnya,
populasi sel efektor menurun dan sistem imun akan melemah sehingga dibutuhkan obat
yang dapat meningkatkan imun tubuh seperti Interleukin-2 (IL-2). Kirschner (1998)
menyatakan bahwa secara matematis, terdapat interaksi antara Human Immunodeficiency
Virus dengan sel imun yang aktif. Hadirnya virus akan mengurangi efisiensi sistem imun
dalam memerangi sel tumor.
Berbagai studi klinis dan eksperimental memberikan pemecahan baru yang berguna
untuk mengetahui pengaruh dinamika kanker dan perawatan yang tepat.
Permasalahan-permasalahan yang semakin kompleks tersebut menuntut untuk dicari
solusinya. Pemecahan tersebut dapat dilakukan dalam matematika dengan menggunakan
pendekatan model matematika.
Model matematis pertumbuhan sel tumor dan sel normal berasal dari interaksi sel tumor
dengan sel normal yang pertama kali diperkenalkan oleh Witten (1989). Interaksi sel
tumor dengan sistem imun dan immunoterapi telah dimodelkan secara matematis oleh
Panetta dan Kirschner (1998). Model non linear pertumbuhan sel tumor dan sel normal
terhadap pengaruh sistem imun dan virus tersebut sangat dibutuhkan untuk
memahami fenomena realistis pertumbuhan sel tumor dan sel normal. Melalui model
matematika dan simulasi dapat diketahui pola pertumbuhan sel tumor dan sel normal
secara kompleks. Perilaku sistem dapat diperkirakan dengan mengubah parameter
sehingga mampu memproyeksikan jumlah populasi pada waktu tertentu.
Penelitian ini menggunakan model pertumbuhan sel tumor dan sel normal dari Witten
(2011) dengan peran sistem imun dan virus. Pertama, membentuk model tentang
interaksi sistem imun dengan pertumbuhan sel tumor dan sel normal. Tubuh diberikan
pendekatan terapi yang berbeda di antaranya kemoterapi dan immunoterapi. Kemudian,
masuknya virus ke dalam tubuh menyebabkan sistem imun melemah. Selanjutnya,
membentuk model tentang interaksi virus dengan pertumbuhan sel tumor dan sel
normal serta menganalisis pola pertumbuhannya melalui simulasi. Melalui interpretasi
grafik berdasarkan nilai parameter yang telah ditentukan akan diketahui perilaku tiap-tiap
model.
Uraian di atas melatarbelakangi penulis melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Model Matematika Tentang Pengaruh Sistem Imun dan Virus Terhadap Dinamik
Pertumbuhan Sel Tumor dan Sel Normal”.

Berdasarkan latar belakang di atas, beberapa masalah yang akan dibahas


meliputi:
1. Bagaimana bentuk model matematika tentang pengaruh sistem imun tubuh dan
virus terhadap dinamik pertumbuhan sel tumor dan sel normal?
2. Bagaimana keadaan dinamik model matematika tentang pengaruh sistem imun
tubuh dan virus terhadap dinamik pertumbuhan sel tumor dan sel normal?

Anda mungkin juga menyukai