Anda di halaman 1dari 15

BAB II PEMBAHASAN

2.1 BIOTEKNOLGI A. Devinisi Bioteknologi  Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.  Bioteknologi adalah teknik pendayagunaan organism hidup atau bagiannya untuk membuat,memodifikasi,meningkatkan, atau memperbaiki sifat makhluk hidup serta mengembangkan mikroorganisme untuk penggunaan khusus. B. Prinsip dan Ciri Utama Bioteknologi a. Prinsip Bioteknologi       Agen Biologis (mikroorganisme, enzim, sel tumbuhan, dan sel hewan ). Pendayagunaan secara teknologi dan industrial. Produk dan jasa yang diperoleh. Adanya benda biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian

b. Ciri Utama Bioteknologi

C. Jenis-Jenis Bioteknologi a. Menurut penggolongan warna Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa diantaranya diasosikan dengan warna, yaitu: Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioeknologi di bidang medis. Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari tahap preventif, diagnosis, dan pengobatan. Contoh penerapannya adalah pemanfaatan organisme untuk menghasilkan obat dan vaksin, penggunaan sel induk untuk pengobatan regeneratif, serta terapi gen untuk

mengobati penyakit genetik dengan cara menyisipkan atau menggantikan gen abnomal dengan gen yang normal. Bioteknologi putih/abu-abu (white/gray biotechnology) adalah bioteknologi yang diaplikasikan dalam industri seperti pengembangan dan produksi senyawa baru serta pembuatan sumber energi terbarukan. Dengan memanipulasi mikroorganisme seperti bakteri dan khamir/ragi, enzim-enzim juga organisme-organisme yang lebih baik telah tercipta untuk memudahkan proses produksi dan pengolahan limbah industri. Pelindian (bleaching) minyak dan mineral dari tanah untuk meningkakan efisiensi pertambangan, dan pembuatan bir dengan khamir. Bioteknologi hijau (green biotechnology) mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan.Di bidang pertanian, bioteknoogi telah berperan dalam menghasilkan tanaman tahan hama, bahan pangan dengan kandungan gizi lebih tinggi dan tanaman yang menghasilkan obat atau senyawa yang bermanfaat. Sementara itu, di bidang peternakan, binatang-binatang telah digunakan sebagai bioreaktor untuk menghasilkan produk penting contohnya kambing, sapi, domba, dan ayam telah digunakan sebagai penghasil antibodi-protein protektif yang membantu sel tubuh mengenali dan melawan senyawa asing (antigen). Bioteknologi biru (blue biotechnology) disebut juga bioteknologi akuatik/perairan yang mengendalikan proses-proses yang terjadi di lingkungan akuatik. Salah satu contoh yang paling tua adalah akuakultura, menumbuhkan ikan bersirip atau kerangkerangan dalam kondisi terkontrol sebagai sumber makanan, (diperkirakan 30% ikan yang dikonsumsi di seluruh dunia dihasilkan oleh akuakultura). Perkembangan bioteknologi akuatik termasuk rekayasa genetika untuk menghasilkan tiram tahan penyakit dan vaksin untuk melawan virus yang menyerang salmon dan ikan yang lain. Contoh lainnya adalah salmon transgenik yang memiliki hormon pertumbuhan secara berlebihan sehingga menghasilkan tingkat pertumbuhan sangat tinggi dalam waktu singkat. b. Bioteknologi Konvensional dan Modern Bioteknologi dapat digolongkan menjadi bioteknologi konvensional tradisional dan modern.  Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan

mikroorganisme untukmemproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju dan yoghurt. Proses

tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim Pengolahan Bahan Makanan.  Bioteknologi modern Adalah bioteknologi yang menggunakan teknik rekayasa genetika.Contohnya : kultur jaringan.
y

Kultur in vitro adalah penanaman sel atau jaringan pada sel tumbuhan maupun sel hewan pada tabung atau cawan petri yang di dalamnya terdapat medium buatan.

D. Penerapan Bioteknologi Dalam Kehidupan 1. Bioteknologi Bidang Pertanian a. Penanaman secara hidroponi Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya hidroponik dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang digunakan. Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir (menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). b. Penanaman secara aeroponik Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan udara. Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik (memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman. Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan hara tersebut.. 2. Bioteknologi Modern Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli telah mulai lagi mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi modern orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Dewasa ini, bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi, penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa penerapan bioteknologi modern sebagai berikut.

a. Rekayasa genetika Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. b. Transplantasi inti Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar didapatkan individu baru dengan sifat sesuai dengan inti yang diterimanya. c. Fusi sel Fusi sel adalah peleburan dua sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh pelebaran membran dua sel serta diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami). 3. Bioteknologi Bidang Kedokteran Bioteknologi mempunyai peran penting dalam bidang kedokteran,misalnya dalam pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon. a. Pembuatan antibodi monoklonal Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal, antara lain: a) Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urine wanita hamil; b) Mengikat racun dan menonaktifkannya; c) Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain. b. Pembuatan vaksin Vaksin digunakan untuk mencegah serangan penyakit terhadap tubuh yang berasal dari mikroorganisme. Vaksin didapat dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan atau racun yang diambil dari mikroorganisme tersebut. c. Pembuatan antibiotika Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organism tertentu dan berfu ngsi untuk menghambat pertumbuhan organism lain yang ada di sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses dengan cara tertentu. d. Pembuatan hormone Dengan rekayasa DNA, dewasa ini telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi, misalnya insulin, hormon pertumbuhan, kortison, dan testosteron.

4. Bioteknologi Bidang Peternakan Dengan bioteknologi dapat dikembangkan produk-produk peternakan. Produk tersebut, misalnya berupa hormon pertumbuhan yang dapat merangsang pertumbuhan hewan ternak. Dengan rekayasa genetika dapat diciptakan hormon pertumbuhan hewan buatan atau BST (Bovin Somatotropin Hormon). Hormon tersebut direkayasa dari bakteri yang, jika diinfeksikan pada hewan dapat m endorong pertumbuhan dan menaikkan produksi susu sampai 20%. 6. Bioteknologi Bahan Bakar Masa D epan Kita sudah mengetahui bahwa bahan bakar minyak termasuk sumber daya yang tidak bisa diperbarui. Oleh karena itu, suatu saat akan habis. Hal itu merupakan tantangan bagi para ilmuwan untuk menemukan bahan bakar pengganti yang diproduksi melalui bioteknologi. Saat ini telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi dari fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana) dan gasohol (alkohol). 7. Bioteknologi Pengolahan Limbah Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan, sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak dikehendaki oleh manusia. Bahan -bahan tersebut dinamakan limbah atau sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk menanganinya. Penanganan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur ulang. Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses pirolisis yaitu proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misal: metana) dan bahan anorganik.

E. Perkembangan Bioteknologi  Era bioteknologi generasi pertama =>> bioteknologi sederhana. Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan tanaman serta pengawetan makanan. Contoh: pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain.  Era bioteknologi generasi kedua =>> Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril. Contoh:
y

Produksi

bahan

kimia:

aseton,

asam

sitrat

pengolahan air limbah


y

Pembuatan kompos

 Era bioteknologi generasi ketiga produksi antibiotik dan hormon  Era bioteknologi generasi

=>> Proses dalam kondisi steril. =>> bioteknologi baru.

Contoh:

baru

Contoh:

produksi insulin, interferon, antibodi monoclonal

F. Dampak Bioteknologi 1. Dampak Negatif Bioteknologi Bioteknologi juga mengandung resiko akan dampak negatif. Timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan produk gen asaing, seperti, gen cry dari bacillus thuringiensis maupun bacillus sphaeericus, dapat menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen asibg ke genom inag dapat menimbulkan interaksi anatar gen asing dan inang produk bahan pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi. Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju, Kesenjangan teknologi yang sangat jauh tersebut disebabkan karena bioteknologi modern sangat mahal sehingga sulit dikembangkan oleh negara berkembang. Ketidakadilan, misalnya, sangat terasa dalam produk pertanian transgenik yang sangat merugikan bagi agraris berkembang. Hak paten yang dimiliki produsen organisme transgenik juga semakin menambah dominasi negara maju.

2. Dampak Positif Bioteknologi Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan rekayasa genetik dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi. Baik donor maupun penerima (resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia. Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis suatu produk yang dapat dikembangkan menjadi komoditis bisnis. Oleh karena itu, kegiatan bioteknologi dengan menggunakan rekayasa genetik menjadi tidak terbatas dan membutuhkan suatu kajian sai s baru yang n mendasar dan sistematik yang berhubungan dengan kepentingan dan kebutuhan manusi ; Kegiatan tersebut disebut sebagai bioprespecting. Perdebatan tentang positif untuk mengatasi dampak negatif yang dapat ditimbulkan bioteknologi, antara lain pada tahun 1992 telah disepakati konvensi keanekaragaman Hayati, ( Convetion on Biological

Diversity )yang mengikat secara hukum bagi negara-negara yang ikut mendatanginnya . Sebagai tindak lanjut penadatanganan kovensi tersebut, Indonesia telah meratifikasi Undang-Undang No. 5 Tahun 1994. perlu anda ketahui, Negara Amerika Serikat tidak ikut menadatangani konvensi tersebut. Di sepakati Pula Cartegena Protocol on Biosafety ( Protokol Cartegena tentang pengamanan hayati ). Protokol tersebut menyinggung tentang prosedur transpor produk bioteknologi antara negara untuk mencegah bahaya yang timbul akibat dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati. Ekosistem, dan kesehatan manusia. Pengertian klon bioteknologi modern adalah pengadaan sel jasad renik, sel (jaringan), molekul bibit tanaman melalui setek yang banyak dilakukan pada tanaman perenial, antara lain kopi, teh, karet, dan mangga. Perbanyakan bibit dengan teknik kultur jaringan, kultur organ, dan embiogenesis somatik dapat pula diterapkan pada jaringan hewan dan manusia. Tidak seperti pada tumbuhan, kultur pada hewan dan manusia tidak dapat dikembangkan menjadi individu baru.

2.2 KONSERVASI A. Definisi Konservasi Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan, sebagai berikut :  Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).  Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara sosial (Randall, 1982).  Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat

termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).  Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat

memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).

B. Tujuan Konservasi Biologi Konservasi merupakan bagian dari ilmu biologi dengan latar multi disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari permasalahan di bidang keragaman hayati serta bagaimana memecahkan permasalahan tersebut. Tujuan utama biologi konservasi adalah untuk memelihara tiga aspek penting kehidupan bumi : 1) keragaman hayati yang terdapat dalam sistem kehidupan (keragaman hayati); 2) komposisi, struktur, dan fungsi system tersebut (keutuhan ekologi); dan 3) kemampuan aspek-aspek tersebut dalam menyesuaikan seiring waktu (kesehatan ekologi) (Callicott et al, 1999). Trombulak et al (2004) mengemukakan bahwa biologi konservasi bertujuan untuk melindungi dan melestarikan :  Keragaman biologi: keragaman biologi adalah berbagai organisme pada semua tingkatan organisasi, termasuk gen, spesies, level taksonomi yang lebih tinggi, dan berbagai habitat dan ekosistem.  Keutuhan ekologi: keutuhan ekologi adalah tingkat di mana sekumpulan organism menjaga keutuhan komposisinya, strukturnya, dan fungsi seiring waktu relatif dibandingkan sekumpulan lainnya yang belum terganggu oleh aktivitas manusia.  Kesehatan ekologi: kesehatan ekologi adalah ukuran relatif kondisi suatu ekosistem berkaitan dengan kemampuannya menghadapi stress dan menjaga organisasi dan kemampuan mengatur diri sendiri seiring waktu.

C. Nilai Penting Keragaman Hayati, Keutuhan Ekologi dan Kesehatan Ekologi Konservasi alam dipertimbangkan penting atas dasar tiga alasan: 1) nilai intrinsik; 2) nilai instrumental / ekonomis; 3) nilai psikologis (emosional, spiritual). Nilai intrinsik adalah nilai-nilai alami itu sendiri terlepas dari kegunaannya bagi manusia. Nilai instrumental adalah nilai alam berdasarkan kegunaannya bagi manusia, biasanya diukur dalam nilai ekonomis dan jasanya. Sedangkan nilai psikologis adalah nilai alam dalam bentuk kontribusi alam bagi psikologis manusia (esmosional, spiritual, dan estetik).

2.2.1 Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Berdasarkan Pasal 5 UU No. 5 Tahun 1990 dan Strategi Konservasi Dunia kegiatan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya meliputi kegiatan:  Perlindungan proses-proses ekologis yang penting atau pokok dalam sistem-sistem penyangga kehidupan.  Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya.  Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. a. 4 Alasan Utama Pentingnya Konservasi Sumber Daya Alam Hayati  Keanekaragaman hayati sebagai bagian dari prinsip hakiki Alasan ini menekankan bahwa setiap jenis mahluk hidup atau bentuk kehidupan apapun mempunyai hak untuk hidup dan berkembang secara normal, sehingga wajib dihormati dan dijaga keberadaannya tanpa harus memperhatikan nilainya bagi manusia  Keanekaragaman hayati sebagai bagian dari gaya hidup manusia Perjalanan umat manusia mulai dari masyarakat tradisional sampai masyarakat modern, sekalipun tidak dapat lepas dari kebutuhan sumber daya alam hayati mulai dari makan baik nasi, jagung, gandum dan berbagai lauk pauk, sampai bahan-bahan untuk membuat rumah, berbagai peralatan rumah tangga, dan seterusnya berasal dari sumber daya alam hayati.  Beranekaragamnya jenis tumbuhan dan satwa dapt mendatangkan keuntungan bagi kita semua baik secara individu, perusahaan, ataupun negara Berbagai jenis tumbuhan atau satwa sebagai bahan baku makanan, obatobatan, dijual di pasar-pasar, warung-warung, dan toko-toko, sehingga mendatangkan nilai/manfaat ekonomi bagi yang mempunyai atau mendapatkan keuntungan bagi ikut berdagang sumber daya alam hayati tersebut. Bagi negaranegara yang memiliki sumber daya alam hayati cukup tinggi maka dikatakan negara itu mempunyai kekayaan tinggi pula termasuk nilai keanekaragaman hayati dalam bidang ekonomi.  Adanya keserasian antara keanekaragaman sistem budidaya hayati dan keanekaragaman sistem sosial budaya masyarakat dengan keanekaragaman hayati Keserasian antara sistem budidaya hayati dengan keanekaragaman hayati, bahwa budi daya berbagai macam tumbuhan dan satwa sebaiknya disesuaikan

dengan banyaknya ragam hayati, bukan hanya membudidayakan jenis-jenis tertentu saja. Keseimbangan antara keanekaragaman hayati dengan sistem sosial buda ya masyarakat artinya keseimbangan antara keanekaragaman atau berbagai macam sistem sosial budaya dalam menggunakan beranekaragamnya sumber daya alam hayati, dan kondisi tersebut harus dipertahankan supaya tidak terjadi keseragaman karena keseragaman sistem sosial budaya dalam menggunakan sumber daya alam hayati dalam masyarakat merupakan ancaman bagi sumber daya alam hayati yang lain. b. Jenis Keanekaragaman Hayati  Keanekaragaman Flora
y

Jenis keanekaragaman hayati di Indonesia sangat tinggi sehingga disebut sebagai negara megabiodiversity, bahkan no 3 tertinggi di dunia setelah Brazil dan Zaire

Indonesia memiliki 10 % jenis tumbuhan berbunga di dunia dan 4 di antaranya adalah endemik (hanya ada di Indonesia saja)

Dalam suatu kawasan hutan ternyata mempunyai banyak jenis flora, mulai strata tertinggi sampai yang terendah

 Keanekaragaman Fauna
y y

Jenis keanekaragaman fauna juga sangat tinggi Terdapat 7 sebaran besar wilayah fauna yaitu Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara dan Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya

y y

Irian Jaya mempunyai jenis burung tertinggi (602 jenis) Untuk mamalia, jenis terbanyak di Kalimantan (201 jenis)

 Keanekaragaman organisme lain (virus, monera, jamur, algae, plantae, protozoa, dan animalia)
y

Potensi keanekaragaman jenis organisme lain (virus, monera, jamur, algae, plantae, protozoa, dan animalia) juga tinggi.

c.

Faktor-Faktor Penyebab Kehilangan Keanekaragaman Hayati  Peningkatan populasi manusia dan konsumsi sumber daya  Pengurangan jenis tanaman pertanian, kehutanan, dan perkebunan  Segala sesuatu hanya mengutamakan kepentingan ekonomi  Sumber daya hayati belum dihargai semestinya

 Kurang pengetahuan tentang SDA hayati dan cara-cara penerapannya  Sistem hukum dan kelembagaan yang merangsang pengambilan SDA hayati secara tidak lestari  Peningkatan pendapatan secara cepat  Sikap Antrosentrisme 2.2.2 Konservasi Sumber Daya Alam Non Hayati a. Unsur-unsur Sumber Daya Alam Non Hayati  Sumber daya tanah  Sumber daya air  Bahan tambang b. Faktor Penyebab Kerusakan SDA  Faktor penyebab alami (bencana alam, hujan, erosi, abrasi, intrusi laut)  Faktor penyebab manusia, berupa dampak dari berbagai aktivitas manusia c. Alasan Konservasi  Sumber daya alam non hayati sebagai bagian dari daya hidup manusia Kita ketahui bahwa tanah, air dan udara sebagai bagian dari sumber daya alam merupakan unsur-unsur penting bagi kehidupan di muka bumi ini. Manusia dan mahluk hidup apa pun di atas permukaan bumi ini untuk dapat hidup dan berkembang memerlukan ketiga unsur ini.  Sumber daya alam non hayati sebagai sumber daya ekonomi Sangat disadari bahwa segala sumber daya alam non hayati merupakan sumber daya alam yang mempunyai nilai dan manfaat ekonomi. Karena dengan sumber daya alam non hayati itu pulalah manusia berusaha memanfaatkannya untuk

memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, mulai dari keperluan makan (pangan), sandang (pakaian) dan papan (rumah) serta berbagai bentuk kebutuhan lainnya seperti rekreasi.

2.2.3 PENTINGNYA KONSERVASI ALAM Jika manusia tidak melakukan konservasi alam maka berbagai spesies

tumbuhan dan binatang liar yang terancam punah akan segera menjadi punah. Spesiesspesies lainyapun menjadi terancam kepunahan. Jika hal ini terjadi maka manusia akan mengalami kerugian yang sangat luar biasa karena kepunahan tersebut tidak dapat dimunculkan lagi. Kehidupan alam bebas sangat penting bagi manusia karena memiliki beberapa faktor manfaat diantaranya:

1. Faktor keindahan 2. Manfaat ekonomi 3. Manfaat ilmiah 4. Manfaat bagi kelangsungan hidup a. Faktor Keindahan Setiap jenis tumbuhan dan binatang adalah berbeda satu sama lainnya dan hal ini memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian besar manusia merasakan bahwa keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka. Hal ini juga dapat menambah kenikmatan alam bagi orang yang melakukan camping, hiking, dan rekreasi alam lainnya. b. Manfaat Ekonomi Berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar menyediakan produk-produk yang sangat bernilai, seperti kayu, rotan, dan hasil-hasil tanaman lainnya, serat, daging, makanan, kulit dan bulu binatang. Manfaat ekonomi dari kehidupan alam liar memiliki nilai yang sangat penting bagi beberapa negara. Bagi masyarakat di

negara-negara industri rekreasi melihat binatang di kebun binatang atau ke alam bebas bisa juga menjadi sumber pendapatan. c. Manfaat ilmu Mempelajari kehidupan tumbuhan dan satwa liar memberikan kepada kita suatu pengetahuan yang sangat berharga tentang variasi proses kehidupan. Beberapa penelitian tertentu dapat membantu para ilmuwan untuk memahami bagai mana fungsi tubuh manusia dan mengapa manusia bertingkah laku seperti itu. Para ilmuwan juga dapat meningkatkan pengetahuan pengobatan dan menemukan obat-obat baru dengan mempelajari kehidupan alam bebas. Dengan mengamati pengaruh-pengaruh polusi lingkungan terhadap kehidupan liar, para ilmuwan menjadi tahu bagaimana pengaruh polusi bagi manusia. d. Manfaat kehidupan Setiap spesies memiliki peran dalam membantu menjaga keseimbangan sistem kehidupan di bumi. Sistem-sistem ini harus berfungsi terus menerus jika kehidupan ingin tetap berlangsung. Sehingga hilangnya beberapa spesies dapat mengancam semua kehidupan, termasuk kehidupan manusia. Lebih dari 40 jenis pohon di hutan penyebaran bijinya sangat tergantung pada orangutan. Ular membantu mengendalikan populasi tikus. Burung madu, kupu-kupu dan kumbang membantu penyerbukan bunga.

a. Pembagian Kerawanan Satwa dan Tumbuhan Liar. Tumbuhan dan hewan yang menghadapi kepunahan dikelompokkan menjadi tiga macam:  Terancam Punah  Rawan Punah  Beresiko rendah Spesies yang terancam menghadapi ancaman kepunahan yang sangat serius. Mereka membutuhkan perlindungan secara langsung dari manusia untuk dapat tetap bertahan hidup. Seperti orangutan, harimau, gajah, badak karena habitatnya semakin menyempit perlu dilindungi. Spesies yang rawan biasanya berlimpah di beberapa area tetapi mereka menghadapi bahaya yang serius. Bahaya ini bisa disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak ramah atau perburuhan yang terus menerus. Seperti rusa dan babi hutan jumlahnya cukup banyak di beberapa wilayah namun bila diburu terus menerus dapat terancam punah. Spesies beresiko rendah dikenal juga dengan sebutan spesies yang jarang, biasanya hidup di wilayah yang dilindungi namun jumlahnya tidak berkurang. Misalnya pohon cemara gunung atau edelweis yang hanya tumbuh di puncak-puncak gunung.

b. Metode Konservasi Alam Metode yang digunakan untuk melindungi Alam tergantung pada sumber-sumber ancaman terhadap spesies-spesies tersebut. Hal yang paling umum biasanya dengan menjamin tersedianya makanan, air, dan tempat tinggal yang memadai. Metode ini disebut manajemen habitat, mencakup juga konservasi tanah, pengelolaan hutan dan air yang baik. Beberapa spesies terancam karena manusia telah merusak habitatnya. Sebagai contoh manusia telah mengeringkan rawa-rawa dan merubahnya menjadi pemukiman atau keperluan lainnya. Habitat rawa yang tersisa menjadi berkurang karena faktor-faktor kegiatan manusia, diantaranya mengalihkan aliran air yang seharusnya menuju rawa, penurunan tinggi air rawa, endapan lumpur, racun bahan kimia dan terisolasinya rawa yang satu dengan rawa yang lain. Perladangan yang buruk juga merusak tanah, atau pelebaran kota dan industri dapat meratakan habitat berbagai spesies. Polusi dapat meracuni udara, air, tanaman dan binatang. Untuk menyelamatkan habitat satwa dan tumbuhan manusia harus mengontrol polusi dan mengatur wilayah yang digunakan bagi kehidupan satwa dan tumbuhan untuk tetap hidup. Binatang yang terancam karena adanya perburuan yang terlalu sering dapat dilindungi dengan undang-undang yang melarang atau mengatur penangkapannya. Hukum ini juga dapat digunakan untuk mengatur seberapa banyak spesies tertentu yang dapat diburu

atau dibunuh. Hukum juga dapat melindungi tanaman-tanaman dari para pengumpul. Jika suatu habitat tertentu membutuhkan perlindungan maka wilayah tersebut dapat dijadikan taman nasional atau cagar alam. Dalam beberapa kasus binatang predator yang membunuh binatang yang terancam punah harus dikontrol sampai jumlahnya binatang yang terancam punah bertambah banyak. Dilain pihak suatu spesies bisa berkembang menjadi sangat banyak. Jika hal ini terjadi maka dapat mengancam kehidupan spesies itu sendiri atau spesies lainnya dengan memakan terlalu banyak persediaan makanan. Masalah ini bisa terjadi dengan rusa dan kuda nil di taman nasional. Untuk itu jumlahnya harus dikurangi dengan dibunuh atau dengan mengembalikan musuh alaminya yang membuat mereka menjadi jarang. Jika suatu spesies tidak dapat bertahan lama di lingkungan alaminya, maka binatang tersebut dapat dibesarkan di dalam penangkaran dan kemudian dilepaskan di hutan yang dilindungi. Begitu juga dengan satwa yang sukar berkembang biak dapat dikawinkan di dalam penangkaran. Suatu spesies yang terancam oleh penyakit dapat dibantu dengan mengatur kebersihan habitatnya. Tumbuhan langka dapat dirawat di kebun tanaman atau biji-bijinya dapat disimpan untuk ditanam di masa yang akan datang. Kunci keberhasilan dari konservasi alam tergantung pada pengetahuan akan ekologi dari suatu spesies dan kekuatan yang bekerja pada habitatnya. Dengan kata lain diperlukan suatu pemahaman tentang cara hidup suatu spesies dan hubungannya dengan segala hal yang ada di dalam lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai