Anda di halaman 1dari 19

MAMMALIA

Oleh :
Nama
NIM
Rombongan
Kelompok
Asisten

: Ardo Ramdhani
: B1J013089
: II
:6
: Ichsan Dwiputra Sofiadin

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEMATIKA HEWAN II

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2015

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mamalia merupakan salah satu kelas dari filum chordata. Hewan yang
termasuk ke dalam kelas mamalia rata-rata memiliki ukuran tubuh yang besar dan
beberapa berukuran kecil. Manusia termasuk ke dalam kelompok mamalia karena
beberapa karakter morfologi yang ditunjukan. Beragam jenis hewan mamalia yang
ada di muka bumi masih belum dinamai dan belum teridentifikasi. Oleh karena itu
tugas para taksonom dan biologis untuk mengidentifikasi hewan-hewan tersebut.
Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenali ciri-ciri taksonomik individu
yang beraneka ragam dan memasukkannya dalam suatu takson. Prosedur identifikasi
berdasarkan pemikiran yang bersifat deduktif. Makhluk hidup yang diklasifikasikan
dalam satu kelompok atau takson tertentu memiliki persamaan-persamaan sifat dan
ciri-ciri. Identifikasi merupakan tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri
taksonomik individu yang beraneka ragam dan memasukkannya ke dalam suatu
takson (Kotellat et al., 1993).
Tahapan dalam klasifikasi adalah pencanderaan ciri-ciri makhluk hidup,
pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri, dan pemberian nama takson (Kotellat et al.,
1993). Identifikasi adalah tugas untuk mencari dan mengenal ciri-ciri taksonomi
individu yang beraneka ragam dan memasukkannya dalam suatu takson (Mayr,
1969). Klasifikasi hewan adalah pengelompokan berdasarkan kesamaan bentuk dan
fungsi pada tubuh hewan. Tujuan klasifikasi itu sendiri adalah untuk memudahkan
mengenali jenis- jenis hewan serta memudahkan komunikasi di dalam biologi.
Klasifikasi hewan bersifat dinamis. Hal itu disebabkan beberapa kemungkinan
seperti adanya perkembangan pengetahuan tentang hewan, penggunaan karakter
yang berbeda dalam klasifikasi. Klasifikasi hewan didasarkan atas persamaan dan
perbedaan karakter tertentu pada hewan yang bersangkutan (Mayr, 1969).
Kingdom animalia meliputi organisme mulai dari filum Porifera sampai dengan
filum Chordata yang secara garis besar dikelompokkan menjadi hewan Vertebrata
dan Avetebrata atau Invertebrata. Vertebrata merupakan kelompok hewan yang
memiliki tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum
dari Chordata. Chordata meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

Memiliki

notokord,

yaitu

kerangka

berbentuk

batangan

keras

tetapi

lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang


sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka.
Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan
memiliki ujung anterior yang membesar berupa otak.
Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
Memiliki celah faring (Djarubito, 1993).
Hampir semua tubuhnya tertutup dengan kulit yang berambut banyak atau sedikit
dan berdarah panas (homoiotherm). Sebutan mamalia berdasarkan adanya kelenjar
mamae pada hewan betina untuk menyusui anaknya yang masih muda. Mamalia
hidup diberbagai habitat mulai dari kutub hingga ekuator, dari dasar laut sampai
hutan lebat dan gurun pasir. Banyak yang hidup secara nocturnal dan banyak juga
hidup secara diurnal. Beberapa pemakan daging dan buah-buahan, dan beberapa
sebagai sumber penyakit. Hewan ternak mamalia adalah penting sekali bagi manusia
sebagai bahan makanan, bahan pakaian, dan alat transportasi (Jasin, 1992).
B.

Tujuan

1. Mengenal beberapa anggota kelas Mammalia.


2. Mengetahui beberapa karakter penting untuk mengidentifikasi dan klasifikasi
anggota Kelas Mammalia

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


Mamalia merupakan salah satu kelas dari filum chordata. Anggota kelas
hewan ini tergolong ke dalam kelompok amniota yang dikenal sebagai sinapsida.
Karakter khas sinapsida adalah sebuah temporal fenestra, lubang di belakang rongga
mata pada kedua sisi tengkorak. Sinapsida berevolusi menjadi herbivore dan karnivor
berukuran besar selama periode Perm. Awal periode Kreta, membagi ketiga garis
keturunan utama mamalia yaitu monotremata (mamalia bertelur), marsupialia
(mamalia berkantong) dan euteria (mamalia berplasena). Karakter khas yang menjadi
sumber nama mamalia adalah kelenjar susu (mammary gland) yang menghasilkan
susu untuk anaknya. Jumlah spesiesnya melebihi semua Vertebrata terrestrial lain
hingga mencapai 4060 (Sukiya, 2003). Asal usul Mamalia adalah bangsa Reptil,
muncul pada era Mesozoikum. Alasan mengapa mamalia diduga tidak berasal dari
reptilian, yaitu mempunyai 2 condil oksipetal, bukan satu. rahang bawah dengan satu
ramus bukan beberapa. Gigi hanya 2 golongan (gigi susu dan gigi permanen), tidak
satu golongan dan berganti-ganti. Proses menulangnya vertebrae dan tulang panjang
berasal dari tiga buah pusat, jadi tidak seperti pada reptilian menulangnya vertebrae
dan tulang panjang berasal dari satu pusat proses penulangan. Sudah cukup banyak
ditemukan fosil-fosil yang menunjuk kepada karnivora, ikan paus, gajah, kuda dan
unta (Djarubito, 1993).
Mamalia memiliki ciri-ciri umum diantaranya:
1. Memiliki kelenjar mamae (merupakan modifikasi kelenjar peluh) untuk
menyusui anaknya.
2. Kulit tubuh berambut. Rambut bervariasi, ada yang lebat menutupi hampir
seluruh tubuh, ada yang tinggal bongkol rambut yang terdapat pada moncong,
misal ikan paus.
3. Berdarah panas (homoiothermis), yaitu suhu tubuh dipertahankan pada tingkat
panas yang tetap, biasanya sekitar 36C.
4. Termasuk tetrapoda (memiliki empat anggota gerak), berupa kaki yang masingmasing memiliki 5 jari

yang bentuk dan ukurannya disesuaikan dengan

keperluan berjalan, lari, memanjat, berenang dan sebagainya.


5. Jantung Mamalia terdiri dari empat ruangan, dengan lengkung aorta sebelah kiri,
butir darah merah tidak berinti dan bikonkaf.
6. Pernafasan menggunakan paru-paru.
7. Rongga dada dan rongga perut dipisahkan oleh sekat diafragma.

8. Tulang tengkorak memiliki occipitale condyle yang menghubungkan tengkorak


dengan tulang belakang.
9. Tulang leher umumnya tujuh ruas.
10. Pada mata terdapat kelenjar mata.
11. Otak berkembang dengan sangat baik diantara hewan-hewan lain dan memiliki
12 saraf cranialis.
12. Fertilisasi terjadi secara internal. Memiliki kopulasi berupa penis bagi yang
jantan dan berupa vagian apada yang betina. Biasanya setelah melahirkan,
anaknya disusui dan diasuhnya (Kastawi, 1992).
Hewan pada kelas Mammalia memiliki ciri-ciri umum tubuhnya tertutup rambut,
yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas maupun dingin, Rambut
pada Mamalia secara embriologis merupakan struktur ektodermsl yang berasal dari
lapisan malpighi epidermis. Rambut mamalia umumnya terbagi menjadi dua kategori
yaitu rambut kasar (guard hair) dan rambut halus (under hair). Rambut kasar
umumnya lebih besar dan mudah dilihat sedangkan rambut halus umumnya lebih
halus, pendek, dan tidak tampak jelas kecuali rambut itu dipisah.Rambut kasar lebih
dominan daripada rambut halus (Sukiya, 2003).
Diperkirakan ada 4000 spesies Mamalia yang masih hidup, diantaranya dua
pertiga adalah rodensia (hewan pengerat).

Dibanding dengan 6000 spesies

Reptilia, 8000 spesies burung, 20.000 spesies ikan bertulang, 75.000 speseis
insekta, maka Mamalia merupakan jumlah yang kecil dibanding dengan kelompok
hewan lain. Namun karena penampilannya yang mencolok dan ukuran tubuhnya
yang relatif lebih besar, disertai perkembangan otaknya yang lebih baik, maka
dengan demikian memperoleh tempat yang sangat penting dalam ekologi daerah
yang dihuni. Di samping itu, salah satu spesies yang muncul terakhir dari spesies
Mamalia ini, yakni manusia (menurut teori evolusi) telah mengubah lingkungan di
bumi secara total, sehingga masa kini disebut sebagai periode mamalia. Hampir
semua penjuru dunia dihuni oleh mamalia, mulai dari daerah kutub sampai di daerah
gurun pasir. Tetpi perlu diingat bahwa hewan-hewan tertentu hidup di daerah tertentu
pula menurut penyebaran ekologisnya (Kastawi, 1992).
Menurut Sukiya (2003), berdasarkan cara reproduksi, kelas Mammalia dibagi
menjadi 2 Subkelas yaitu Prototheria dan Theria. Subkelas Prototheria ini merupakan
mammalia petelur yang dominan terdapat di Australia. Subkelas ini memiliki yaitu
ordo Monotremata. Ordo Monotremata mempunyai tulang korakoid dan prekoraoid
tetapi tidak punya daun telinga, gigi hanya pada hewan muda, memiliki kloaka, penis

hanya untuk jalan sperma dan oviduk bermuara di kloaka, makanannya vertebrata air
dan suhu tubuh masih dipengaruhi keadaan lingkungan. Ordo Monotremata memiliki
2 familia, yaitu Familia Tachyglossidae yang memiliki ciri-ciri beradaptasi untuk
kehidupan di bawah tanah, membuat lubang dan mencari makan berupa serangga.
Matanya kecil, telinganya tereduksi, dan moncongnya panjang, kaki kuat, bercakar
lebar. Contoh: Zaglossus brujnii. Familia Ornithorynchydae, meiliki ciri-ciri yaitu
terdapat di sekitar perairan atau danau Australia. Mulut seperti paruh bebek, panjang
biasa mencapai panjang 65 mm dan lebar 50 mm, lubang hidung terdapat di
permukaan atas dari paruh, hewan ini disebut juga cocor bebek. Contoh: Platypus
(Ornithorhynchus anatinus).
Subkelas Theria memiliki memiliki Infra kelas Metatheria anggotanya Ordo
Marsupilia didominasi oleh mamalia berkantung. Hewan muda menyelesaikannya
dalam marsupium (kantung pada tubuh betina). Ciri khasnya mempunyai sepasang
tulang kantung yang berpaut pada panggul. Uterus dan vaginanya masing-masing
berjumlah dua buah. Tidak memiliki plasenta, di dalam uterus, telur yang dibuahi
berkembang, lalu masuk ke dalam marsupium, tumbuh menjadi fetus dan menempel
pada puting susu dengan mulutnya. Ordo ini memiliki 3 famili, yaitu Famili
Didelphidae, Famili Phalangeridae, Famili Macropodidae.
Intra kelas Eutharia merupakan mamalia berplasenta, pertumbuhan dan
perkembangan fetus di dalam uterus, plasenta melekat pada uterus dan vagina hanya
satu. Menurut Murad (2007), spesialisasi Eutharia terdiri dari beberapa ordo, yaitu:

Ordo Insektivora (Pemakan Serangga)


Hewan yang tergolong ordo ini memiliki ukuran badan yang kecil, moncongnya

runcing, hidupnya subteranian (di bawah atau di dalam lubang), ada juga yang hidup
di pohon dan aktif di malam hari. Daun telinganya pendek, hewan ini tersebarluas,
kecuali di Australia dan sebagian besar Amerika Selatan. Ordo ini memiliki 3 famili,
yaitu Famili Erinaceidae, Famili Soricidae (celurut), Famili Talpidae (tikus mondok,
males

Ordo Dermoptera
Ordo ini hanya memiliki satu family, yaitu Cynocephylidae (flaying lemur).

Golongan hewan ini mempunyai pelebaran yang terbentuk mulai dari sisi lehernya
diantara anggota badan dan sisi ekor yang disebut paratagium, sehingga binatang ini
dapat terbang atau melayang dari satu pohon ke pohon yang lain dan dapat mencapai

jarak 50 m, untuk mencapai tempat yang tinggi hewan ini harus memanjat. Aktif di
malam hari, gigi sudah beradaptasi dengan daun-daunan atau buah-buahan. Terdapat
di sebagian besar Asia Tenggara terutama di Indonesia, Filipina, dan Malaysia.
Contoh: Cynocephalus variegates

Ordo Chiroptera
Chiroptera adalah salah satu ordo yang terdiri sejumlah spesies mamalia.

Kebanyakan spesies ini, umumnya disebut kelelawar, sekitar 1100 dan itu adalah
lebih dari 20% dari seluruh mamalia (Hwang, 2015). Golongan mamalia yang dapat
terbang, kaki dan tangan bermodifikasi menjadi sayap, kaki belakang relative kecil
yang hanya dipakai untuk berpegangan ketika istirahat, tersebar luas kecuali di
daerah Arctic dan Antartika. Ordo ini terbagi menjadi 2 subordo, yaitu subordo
Megachiroptera (kalong) dengan Famili Pteropodidae mempunyai ukuran tubuh
relatif besar, pemakan buah-buahan, matanya besar, aktif pada malam hari.
Contohnya Pteropus vampyrus. Subordo Microchiroptera (kelelawar) yang memiliki
Famili-familinya,

yaitu

Famili

Nycteridae,

Famili

Megadermidae,

Famili

Rhinolophidae, Famili Vespertillonidae dan Famili Mollosidae.

Ordo Primata
Hampir semua jenis primate adalah omnivora dan aboreal dan hanya sedikit yang

terrestrial dan insektivora. Anggota badannnya mudah digerakkan, berjalan dengan


merapatkan seluruh telapak kakinya. Jari-jari tangan dan kaki berjumlah 5 buah dan
diakhiri dengan kuku dan ibu jarinya dapat digerakkan ke belakang. Otak dan mata
berkembang baik, penyebaran ordo ini terutama di daerah tropis. Memiliki 2
subordo, yaitu Subordo Prosimii dan Subordo Anthropoidea. Hewan dalam subordo
ini memiliki jari-jari pada anggota badannya berkuku sebagai pengganti cakar.
Subordo ini terbagi menjadi 3 super family, yaitu Ceboidea, Cercopithecoidea,
Hominoidea.

Ordo Pholidota
Memiliki kepala kecil dan memanjang, lidah panjang dan dapat dijulurkan, tidak

bergigi, badan ditutupi sisik-sisik zat tanduk yang tersusun sebagai genting. Kakinya
berjari 5, kaki depan bercakar panjang dan berfungsi untuk mengggali lubang.
Memiliki satu family yaitu Manidae yang memiliki cirri spesifik: badannya seperti
reptile, badannya ditutupi oleh sisik-sisik zat tanduk, kecuali pada perutnya. Contoh:
Manis javanica (Trenggiling).

Ordo Lagomorpha
Hewan ini umumnya memiliki kaki muka yang lebih panjang dari kaki belakang,

berjari 5 dan bercakar, gigi seri dapat tumbuh terus. Ekornya sangat tereduksi/tidak
ada sama sekali, gerakan hanya lateral, makanannya adalah tumbuhan. Tersebar di
Pulau-pulau besar dan benua Australia dan Selandia Baru. Hanya memiliki satu
family yaitu Leporidae yang memiliki cirri khas yaitu kaki belakang lbih panjang,
telinga panjang dan ekornya pendek, dan bersifat nocturnal. Contoh: Oryctologus
cuniculus (Kelinci).

Ordo Rodentia
Tubuhnya berukuran kecil; mempunyai gigi seri sepasang yang khas berbentuk

pahat, besar, kuat, dapat tumbuh terus; makanannya tumbuh-tumbuhan; kaki dengan
cakar. Ordo ini terbagi menjadi 4 famili Famili Sciuridae, Famili Muridae, Famili
Hystricidae, familia Cavidae.

Ordo Cetacea
Merupakan mamalia akuatik, habitatnya di samudra dan di sungai besar.

Badannya menyerupai cerutu, jenis ikan sejati, beradaptasi dengan air sehingga
bagian muka termodifikasi menjadi sirip. Kaki belakang tulang diganti dengan sirip
ekor horizontal, banyak jenis-jenisnya yang mempunyai sirip punggung yang
berguna untuk keseimbangan, sungutnya memanjang dan bergigo sederhana atau
tidak ada sama sekali. Tidak memiliki leher dan daun telinga, kulitnya tebal, dan
tidak berambut, lubang hidung terdapat didekat dahi, bernafas dengan paru-paru.
Tubuh seperti kumparan, tidak memiliki kelenjar kulit, ekor panjang dan berakhir
sebagai daun daging.

Ordo Carnivora
Merupakan hewan pemakan daging yang hidup terrestrial, kakinya berjari 5,

kadang-kadang 4 dan bercakar. Taringnya kuat dan tajam, gerahamnya runcing,


hewan ini beradaptasi radial, di seluruh dunia kecuali pulau-pulau tertentu yang
terletak di tengah samudera.

Ordo Pinnipedia
Golongan mamalia akuatik yang karnivora, kaki bermodifikasi membentuk

dayung, bentuk badan seperti torpedo, leher tereduksi. Ekornya sangat panjang,
badan biasanya ditumbuhi rambut, penyebarannya cukup luas.

Ordo Proboscidae (Gajah-gajahan)


Ordo ini memiliki 3 gigi seri bagian atas yang tunggal, jika tumbuh terus disebut

gading yang berfungsi untuk senjata dan menggali akar serta umbi-umbian. Di setiap
belahan rahang memiliki 2 geraham yang besar dengan puncak berlipat-lipat. Belalai
(proboscis) merupakan perkembangan dari hidung dan bibir sebelah atas. Kaki
berbentuk seperti pilar, herbivore, hidup berkelompok (10-100), beratbadan sekitar
300-350 kg dan hidup mencapai 50 tahun. Dari ordo ini hanya diwakili oleh satu
family, yaitu family Elephantidae. Contohnya Elepas maximus (Gajah yang terdapat
di India dan Indonesia).

Ordo Sirenia
Kelompok hewan ini memiliki tengkorak dan gigi yang hampir sama dengan

gajah dan bersifat herbivore. Kelenjar susu terdapat di ketiak dan memiliki diastema.
Ekornya pipih horizontal dan sudah memiliki daun telinga, rambut yang menutupi
badannya sangat sedikit dan tersebar. Sirenia hidup akuatik, sebab itu kaki bagian
depan berubah menjadi alat pendayung dan kaki belakang rudimenter atau hilang
sama sekali. Moncong tumpul, mulut kecil dan bibir lebar. Hewan ini tersebar di
pantai-pantai, teluk-teluk, muara, dan sungai besar di daerah tropis. Hanya terdiri
dari satu family, yaitu Dugongidae, contohnya Trichechus sp.

Ordo Perissodactyla
Nama ordo ini berasal dari kata Perisso (ganjil) dan dactylus (jari), sehingga

hewan ini memiliki telapak dengan jari-jari berjumlah ganjil. Berjalan dengan ujung
jari (unguligrade), bersifat herbivore, tidak memiliki kantung empedu, kepala
umunya bertanduk, kulit berambut jarang dan tebal, penyebarannnya terdapat di
Amerika Selatan dan Tengah, Afrika dan Asia Selatan. Terdiri dari 3 famili, yaitu
Eqidae, contohnya Equus cabalus (Kuda). Famili Tapiridae, contohnya Tapirus sp.
(Tapir). Famili Rhinocerotidae, contohnya Rhinoceros unicornis.

Ordo Artiodactyla
Merupakan golongan mamalia bertelapak genap, kaki panjang yang beradaptasi

untuk pergerakan yang cepat, jari kaki unguligrade, jari no.3 dan 4 selalu
berkembang sama panjang, jari kaki pinggir telah tereduksi, mempunyai perut yang
besar dan kompleks dengan 2 atau 4 ruangan, mempunyai sepasang tanduk. Tersebar
luas kecuali di Australia dan Selandia Baru, namun sekarang mulai diintroduksikan.
Memiliki 1 subordo yaitu Suiformis yang terbagi lagi dalam 2 famili: Suidae, contoh;

Sus barbatus (babi liar), Hippotamidae, contoh: Hippopotamus amphibious (kuda


nil) (Sukiya, 2003).
Menurut susunan gigi geligi, gigi mamalia terbagi menjadi beberapa tipe yaitu
homodont, gigi geligi yang mempunyai bentuk yang sama, contohnya pada ikan dan
burung. Heterodont yaitu gigi geligi yang mempunyai bermacam-macam bentuk dan
fungsi, contohnya anjing, kucing, kera, manusia. Tipe gigi Molar dan Premolar pada
mammalia yaitu Bunodont, yaitu gigi molar kecil, permukaan membulat untuk
menggiling (omnivora), mahkota gigi rendah, gigi taring rendah dan membulat. Pada
spesies yang memiliki gigi tipe ini makanan bermacam-macam contoh hewan
meliputi manusia, babi, simpanse. Secodont, permukaan runcing tajam utk
memotong dan mencabik (carnivora). Selenodont, gigi bentuk kotak, permukaan
runcing bentuk bulan sabit, email tebal, terdapat tonjolan-tonjolan yang bentuknya
tajam, gigi taring primer memanjang ke arah anterior-posterior. contohnya Cervidae,
Bovidae, Equidae. Lophodont yaitu permukaan gigi dengan lipatan yang berlekuklekuk dan membentuk alur melintang dilindungi email yang keras untuk mendukung
kegiatan mengunyah , merupakan tipe gigi pada herbivora yang memiliki kebiasaan
makan dari bahan yang kasar, sehingga gigi harus efisien dalam memotong contoh
hewan dengan tipe gigi molar initapir, kelinci, tikus. Bilopodont (Bicuspid) yaitu
jenis lopodont pada primate, pada permukaannya terdapat 2 transverse lophs,
contohnyha yaitu Cercopithecidae (Rodiopoetro, 1996).
Tipe postur kaki hewan mammalia sesuai dengan habitat dan kebiasaannya.
Terdapat beberapa tipe yaitu digitigrade adalah hewan yang berdiri atau berjalan
dengan jari tangan atau kaki, termasuk kucing, anjing. Plantigrade hewan yang
berjalan dengan seluruh telapak kaki menyentuh tanah sebagai contohnya beruang,
dan manusia. Unguligrade adalah hewan yang berjalan di atas kuku di ujung jari kaki
contohnya kuda (Storer, 1991).

BAB III. MATERI DAN METODE


A. Materi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu baki preparat, sarung
tangan karet (gloves), dan alat tulis.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu Oryctolagus cuniculus ,
Rattus norvegicus, Rhinolophus megaphyllus.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam acara praktikum ini yaitu sebagai berikut.
1. Preparat diamati dan dideskripsikan karakternya berdasarkan ciri-ciri morfologi.
2. Diidentifikasi nama spesiesnya.
3. Laporan sementara dibuat.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil

Keterangan :

1. Humerus
2. Radius
3. Metacarpal
4. Palanges
5. Femur
6. Fibula
7. Tibia
8. Calcar
9. Lancet
10. Sella
11. Nosela
12. Antitragus

4
5
7

Klasifikasi :
Kingdom: Animalia

1
7

6
4
8
9
10

Chordata

Class:

Mammalia

Order:

Chiroptera

Family:

Rhinolophidae

Genus:

Rhinolophus

Species:

Rhinolophus

megaphyllus
Keterangan :

Phylum:

1. Caput
2. Truncus
3. Cauda
4. Organon visus
5. Rima oris
6. Nares anteroides
7. Pinna auricularis
8. Pectoral
9. Abdominal
10. Anus
Klasifikasi :

Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Subfilum

: Vertebrata

Kelas

: Mammalia

Ordo

: Lagomorpha

Famili

: Leporidae

Genus

: Oryctolagus

Spesies

: Oryctolagus

cuniculus

Keterangan :

2
8
1
2

1
3

6
7

10

1
1

1. Caput
2. Truncus
3. Cauda
4. Rima oris
5. Organon visus
6. Auricular
7. Nares anteriores
8. Vibrissae
9. Pectoral
10. Abdominal
11. Anus
12. Ekstremitas anterior
13. Ekstremitas posterior
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Filum

: Chordata

Kelas

: Mamalia

Ordo

: Rodentia

Familia

: Muridae

Genus

: Rattus

Spesies

: Rattus

norvegicus

Keterangan :

9
5
8

1
0

1
1

8
1
5

1
4

1
3

1
2

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Occipital
Interparietal
Parietal
Frontal
Temporal crest
Maxillary
Zigomatic notch
Premaxillary
Nasal
Incisive foramen
Coronoid process
Condyloid process
Alveolar process
Angular process
Mandibulla

B. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan diperoleh hasil identifikasi dari
beberapa anggota kelas mamalia yaitu kelinci, tikus putih, dan kelelawar (mega dan
mikro). Kelas mamalia memiliki ciri umum yaitu tubuh yang ditutupi oleh rambut,
memiliki kelenjar mammae, kelenjar sebaceous, kelenjar bau, kelenjar keringat,
memiliki plasenta, endodermi, organ pendengaran dengan tiga osicle yaitu, sangurdi,
incus, dan maleus. Anggota kelas mamalia memiliki tipe penyusun gigi yang tidak
sama sehingga disebut heterodont. Sebagian besar mamalia memiliki metabolisme
yang aktif dan merupakan hewan endoterm. Sistem peredaran darah yang efisien
(termasuk jantung beruang empat) mendukung laju metabolisme yang tinggi.
Memiliki suatu lembaran otot yang disebut diafragma membantu mengalirkan udara
ke paru. Tubuh Mamalia dibungkus oleh kulit yang ditumbuhi rambut, kecuali pada
telapak tangan dan telapak kaki. Rambut dan lapisan lemak dibawah kulit juga
membantu tubuh mempertahankan panas metabolik dalam tubuh. Kelenjar mammae
yang menghasilkan susu adalah ciri yang membedakan mamalia seperti halnya juga
rambut. Karena pada mamalia, biasanya induk memberikan makan anaknya dengan
susu, ketika masa awal perkembangannya. Selain itu gigi mammalia umumnya
terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar.
Ordo Chiroptera dibagi atas dua subordo yaitu Megachiroptera dan
Mikrochiroptera. Contoh subordo Megachiroptera adalah kalong (codot), memilki
ciri-ciri tubuh besar, tidak memilki daun telinga, dan termasuk pemakan buahbuahan, mata berkembang baik dan tidak terdapat tragus serta tidak memiliki
antitragus dan terdapat cakar. Sedangkan, Mikrochiroptera contohnya kelelawar
vampire, yang memilki ciri-ciri tubuh berukuran kecil, memilki daun telinga, dan
termasuk pemakan nectar, darah, dan serangga, memiliki mata yang tidak
berkembang baik serta tidak memiliki cakar, dan terdapat tragus yaitu tonjolan
didalam telinga serta terdapat antitragus yaitu tonjolan di luar telinga. Praktikum kali
ini menggunakan preparat untuk subkelas prototheria adalah Rhinolophus
megaphyllus, Rhinolophus megaphyllus ditemukan dalam sebagian besar wilayah
biogeografi dan wilayah Australia bagian timur. Distribusinya adalah Sepanjang
Thailand, Malaysia, Maluku, New Guinea, Kepulauan Sunda, dan pantai timur
Australia. Morfologinya terdiri dari femur, tibia, fibula, calcar, humerus, radius,

metacarpal, phalanges, lancet, sella, noseleaf, dan antitragus. Kelelawar merupakan


hewan malam atau disebut hewan nokturnal, karena beraktifitas dan mencari mangsa
di malam hari. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang dapat terbang.
Meskipun dapat terbang, kelelawar sebenarnya tidak memiliki sayap. Sayap yang
kita lihat pada kelelawar sebenarnya adalah kaki depan yang berkembang dengan
selaput sehingga membentuk seperti sayap.
Contoh dari Eutheria, salah satunya ordo Lagomorpha (kuping panjang), dan
family Lephoridae, Kelinci (Oryctolagus cuniculus) merupakan salah satu jenis dari
hewan menyusui (mammalia). populasi kelinci mudah ditemukan di seluruh penjuru
dunia ini, karena jumlahnya yang banyak. Kelinci termasuk dalam ordo Lagomorpha
yang merupakan hewan yang memiliki kaki muka yang lebih panjang dari kaki
belakang, Ordo Logomorpha hanya memiliki satu familia yaitu Leporidae yang
memiliki ciri khas yaitu kaki belakang lebih panjang, telinga panjang dan ekornya
pendek, dan bersifat nocturnal. Berdasarkan hasil praktikum dan pengamatan
morfologi kelinci Oryctolagus cuniculus memiliki empat gigi seri (dua di atas dan
dua di bawah) yang tumbuh terus menerus sepanjang hidupnya, dan dua pasang gigi
di bagian atas belakang gigi seri, mempunyai telinga panjang, kaki belakang besar
dan pendek, ekor berbulu halus. Digiti bagian anterior berjumlah 4 dan posterior 3.
Bagian tubuhnya terbagi menjadi caput, truncus dan cauda, yang memiliki bagian
yaitu organon visus (mata), rima oris, nares anteriores, pinna auricularis, pectoral,
abdomen, anus dan ekstremitas anterior serta ekstremitas posterior.
Contoh selanjutnya tikus putih (Rattus norvegicus), morfologi tubuh terbagi
atas bagian caput, truncus, dan cauda. Pada bagian caput terdapat rima oris, organon
visus, nares anterior, auricularis, vibrissae, dan cervicle. Pada bagian truncus terdiri
atas ekstrimitas posterior, ekstrimitas anterior, pectoral, abdominal, anus, dan pada
bagian cauda hanya ekor, perbedaan morfologi tubuh antara kelinci dan tikus putih
adalah pada ekor kelinci pendek sedang kan tikus putih panjang. Selain itu tikus
putih memiliki perbedaan dengan mencit yaitu tungkai belakang tikus putih lebih
panjang daripada mencit. Hewan ini sering digunakan dalam percobaan penelitian.
Bagian tengkorak atau cranium pada mencit, pada bagian dorsal terdapat Occipital
bone, Interparietal bone, Parietal, Temporal crest, Frontal, Zygomotic notch,
Zygomotic notch, Primaxillary bone, dan Nasal. Jika dilihat dari ventral terlihat
Incisivi foramen, dan jika dilhat dari samping terlihat PCR (Coronoid Prosses), PCN

(Condyloid process), PAL (Alveolar Process), PAN (Angular process), dan CM


(mandibulla).
Tipe gigi molar pada mamalia diantaranya Bunodont (gigi molar graham),
Serodont (gigi molar yang lebih tajam), Bilophodont (gigi molar herbivore
(pengerat), lophodont (gigi molar herbivore biasa), dan Selenodont (gigi molar
berkuku genap). Tipe postur kaki dibagi menjadi tiga yaitu, Plantigrade dimana
postur kaki ini berjalan dengan seluruh telapak kaki contohnya beruang, Digitigrade
tipe postur kaki hewan ini berjalan dengan jari contohnya kucing, dan Unguligrade
merupakan tipe postur kaki yang berjalan dengan menggunakan kuku contohnya
pada kuda.
Langkah-langkah yang dilakukan pada saat identifikasi setiap specimen
dimulai dari, pengenalan karakter penting apa saja yang dimiliki oleh Phylum
Echinodermata secara umum, kemudian lebih spesifik kepada pengenalan akan
karakter-karakter yang dimiliki oleh setiap kelas dari Phylum Echinodermata. Setelah
mengetahui semua karakter penting yang dimiliki setiap kelas, kemudian
disesuaiakan dan dicandrakan kepada setiap specimen yang ada sehingga praktikan
dapat mengetahui secara langsung bagian-bagian tubuh dan karakter yang
dimilikinya secara langsung yang kemudian informasi tersebut ditulis di dalam
laporan sementara, lalu setelah mengetahui karakternya untuk identifikasi, kemudian
untuk mengetahui spesimen yang digunakan memiliki nama ilmiah atau jenis spesies
tertentu disesuaikan karakter yang ada dengan spesies yang terdaftar atau berada di
google image sehingga didapatkan dan diketahui nama spesies beserta klasifikasi
dari setiap specimen tersebut.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan Hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Identifikasi berhubungan dengan ciri-ciri taksonomik dalam jumlah sedikit
(idealnya satu ciri), akan membawa spesimen ke dalam satu urutan kunci
identifikasi, sedangkan klasifikasi berhubungan dengan upaya mengevaluasi
sejumlah besar ciri-ciri (idealnya seluruh ciri yang dimiliki).
2. Kelas Mamalia memilki karakter tubuh diselimuti oleh rambut, memilki kelenjar
mamae, kelenjar sebaceous, endothermi, organ perndengaran dengan tiga ossicle
pada telinga tengah, dan tipe gigi khusus
3. Praktikum kali ini menggunakan spesies Rattus norvegicus (contoh dari subkelas
Eutheria), Rhinolophus megaphyllus (contoh dari subkelas Prototheria), dan
Oryctolagus cuniculus (contoh dari subkelas Eutheria).
B. Saran
Saran untuk praktikum kali ini yakni sebaiknya penjelasan materi praktikum
dijelaskan lebih sistematis, supaya praktikan lebih mudah dipahami, dan
menggunakan preparat yang jelas.

DAFTAR REFERENSI
Djarubito, Mukayat. 1993. Zoologi Dasar: Jakarta: Erlangga
Jasin, Maskoeri. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Surabaya : Sinar
Wijaya.
Kastawi,. 1992. Vertebrata. Malang : IKIP.
Kotellat et al. 1993. Freshwater fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus
Editions, Hong Kong, pp. 66
Mayr, Ernest. 1969. Principles of Sistematic Zoologi. Mc Graw Hill Publshing
Company, New Delhi.
Murad, Sajuti. 1997. Sistematik Vertebrata. Universitas Padjajaran. Bandung.
Radiopoetro. 1996. Zoologi. Erlangga. Jakarta.
Storer. 1991. General Zoologi. Mc Grawn Hill Book Company. United State
America.
Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta :Universitas Negeri Yogyakarta.
Hwang Jae Yeon, Gwi-Deuk Jin, Jongbin Park, Sang-Goo Lee & Eun Bae Kim.
2015. Complete sequences of eastern water bat, Myotis petax (Chiroptera;
Microchiroptera; Vespertilionidae) mitogenome. Mitochondrial DNA, Early
Online. pp: 1 - 2

Anda mungkin juga menyukai