Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sauda Julia Intanna Hasibuan

Nim : 0310193065

Semester : V (Lima)

Prodi : Tadris Biologi 2

PENYEBARAN HEWAN

Pola persebaran Fauna Di Indonesia sama dengan pola persebaran tumbuhan, yaitu
dibagian Barat, Faunanya mempunyai kemiripan dengan Fauna Asia, Di bagian Timur faunanya
mirip dengan Fauna Di Australia, Dan diantara Kedua Daerah Tadi, Faunanya merupakan fauna
Daerah Peralihan. Hal Tersebut dimungkinkan Karena Pada Zaman Es Indonesia Pernah menyatu
Dengan Asia Dan Australia. Pada Masa Itu Indonesia Menjadi Jembatan Persebaran Hewan Dari
Asia Dan Australia. Sekarang Kita Bahas dahulu mengenai Jenis-Jenis Dan persebaran Fauna Di
Indonesia.a

A. Sejarah Penyebaran Hewan di Permukaan Bumi yang Meliputi Dipersal dan Migrasi
Hewan di Permukaan Bumi

Persebaran hewan di muka bumi ini didasarkan oleh faktor fisiografik, klimatik, dan
biotik yang berbeda antara wilayah yang satu dengan lainnya sehingga menyebabkan perbedaan
jenis hewan di suatu wilayah. Di samping itu, faktor sejarah geologi juga memengaruhi
persebaran hewan di wilayah tertentu karena wilayah tersebut pernah menjadi satu (Pangea).
Akan tetapi, hewan berbeda dengan tumbuhan yang bersifat pasif. Bila hewan sudah mera- sakan
ketidakcocokan pada habitatnya, sering kali secara massal mengadakan migrasi ke tempat
lainnya. Oleh karena itu, pola persebaran fauna tidak sete- gas persebaran flora. Adakalanya
hewan khas di suatu wilayah juga terdapat di wilayah lainnya.

Pada tahun 1876, Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 6
wilayah, yaitu Ethiopian, Palearktik, Oriental, Australian, Neo- tropical, dan Neartik. Untuk lebih
jelas dan pemahaman Anda semakin man- tap mengenai letak wilayah persebarannya maka
cobalah sambil mempelajari materi ini menggunakan peta dunia. Beberapa faktor yang
memengaruhi keberadaan flora dan fauna di muka bumi di antaranya ialah faktor klimatik (iklim),
edafik (tanah), dan biotik (makhluk hidup). Faktor-faktor iklim yang berpengaruh terhadap
persebaran flora dan fauna yaitu suhu, kelembapan udara, angin, dan curah hujan. Suhu
merupakan faktor yang penting, dan sumber panas bagi seluruh permukaan bumi berasal dari
radiasi matahari secara langsung maupun tidak langsung. Radiasi matahari ke bumi dipancarkan
secara merata, namun karena perbedaan lintang, derajat keawanan, ketinggian, dan albedo maka
suhunya akan berbeda- beda di setiap tempat. Sehubungan dengan itu, biasanya tumbuhan dan
hewan beradaptasi terhadap suhu lingkungan fisiknya sehingga hanya daerah dengan suhu yang
sangat tinggi dan sangat rendah saja, yang tidak dapat didiami oleh makhluk hidup secara
permanen. Akibat perbedaan-perbedaan ini beberapa jenis tumbuhan dan hewan telah berhasil
beradaptasi dengan lingkungan tropis yang lembap dan lainnya beradaptasi dengan lingkungan
dingin dan kering; atau lingkungan panas dan kering.

Pada tahun 1876 Alfred Russel Wallace membagi wilayah persebaran fauna atas 6
wilaya, yaitu sebagai berikut:

1. Wilayah Paleartik
Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Soviet,
daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat
sampai Jepang, Selat Bering di Pantai Pasifik, dan Benua Afrika paling Utara. Kondisi
lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan, maupun kondisi
permukaan tanahnya menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna
Paleartik yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu panda di Cina, unta di Afrika
Utara, binatang kutub seperti rusa kutub, kucing kutub, dan beruang kutub.
2. Wilayah Ethiopian
Wilayah persebarannya meliputi Benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara,
Madagaskar, dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas daerah ini adalah gajah Afrika,
badak Afrika, gorila, babun, simpanse, maupun jerapah. Mamalia padang rumput seperti
zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu
trengiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di Sungai
Nil, Mesir.
3. Wilayah Nearktik
Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub
Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di
Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, maupun domba gunung. Di daerah ini juga
terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik seperti kelinci, kelelawar, anjing,
kucing, dan bajing.
4. Wilayah Neotropikal
Wilayah persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan sebagian besar
Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim
sedang. Hewan endemiknya adalah ikan piranha dan belut listrik di Sungai Amazone, lama
(sejenis unta) di Padang Pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah.
5. Wilayah Oriental
Fauna di wilayah ini tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia tenggara yang
menunjukkan bahwa Asia selatan dan Asia tenggara pernah bersatu. Fauna Indonesia yang
masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah
harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu.
6. Wilayah Australian
Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau
sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, maupun cocor
bebek (sejenis mamalia bertelur). Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini
seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakatua, dan burung betet.

Selain itu, fauna-fauna khas yang ada di Indonesia juga memiliki keragaman. Berikut beberapa
persebaran fauna di Indonesia.

1. Fauna Indonesia Barat


Fauna Indonesia Barat adalah berbagai jenis hewan yang terdapat di Pulau Sumatera, Pulau
Jawa, Pulau Kalimantan, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Macam-macam fauna Indonesia
barat adalah sebagai berikut.

Pulau Jenis Fauna


Sumatera Gajah, harimau, tapir, orang utan, kera, pelandung, siamang, kijang, ular,
kambing, burung kakak tua, kutilang, tekukur, dan gereja
Jawa Harimau, badak, tapir, domma, Kambing, rusa, kerbau liar, monyet, ular,
musang, burung gereja dan burung belibis.
Kalimantan Orang utan, kukang, monyet bekantan, kijang, musang, pelanduk, buaya,
burung elang, pekakak, kakaktua, rajawali, serta ular piton dan kobra.
2. Fauna Indonesia Tengah

Fauna Indonesia Tengah meliputi berbagai jenis hewan yang terdapat di Pulau Sulawesi dan
Kepulauan Nusa Tenggara. Fauna Indonesia tengah adalah sebagai berikut.
Pulau Jenis Pulau
Sulawesi dan Sekitarnya Rusa, anoa, musang, dan monyet
Kepulauan Nusa Sapi, rusa, komodo, domba, burung kakatua, jalak, dan nuri
Tenggara

3. Fauna Indonesia Timur

Fauna Indonesia Timur meliputi jenis-jenis fauna yang ditemukan di Papua, Maluku, dan
pulau-pulau di sekitarnya. Fauna Indonesia Timur bercorak australis. Berikut ini adalah
berbagai fauna Indonesia Timur.
Pulau Jenis Fauna
Maluku Kuskus, Burung Nuri, dan Cendrawasih
Papua dan Sekitarnya Rusa, Kanguru, Burung Cendrawasih, kakaktua raja, kasuari,
dan parkit.

Wilayah Indonesia mempunyai ratusan ribu jenis binatang. Menurut penafsiran para
ahli zoologi di Indonesia terdapat ±220.000 jenis fauna. 200.000 di antaranya terdiri dari jenis
serangga, 4000 jenis ikan, 2000 jenis burung, dan 1000 jenis reptil dan amfibi. Fauna yang
menghuni kepulauan- kepulauan di Indonesia dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu
sebagai berikut.

a. Asiatis (Oriental)

Fauna Ini Tersebar Di Bagian Barat Yang Meliputi Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa,
dan Bali. Daerah ini Juga disebut daerah Fauna Dataran Sunda. Fauna Asiatis antara lain
Adalah: Gajah India di Sumatera, Harimau terdapat di Jawa, Sumatera, Bali, Badak
Bercula Dua di Sumatera dan Kalimantan, Badak Bercula Satu di Jawa, Orang Utan di
Sumatera dan Kalimantan, Kancil di Jawa, Sumatera dan Kalimantan, dan Beruang Madu
di Sumatera dan Kalimantan. Hal yang menarik adalah di Kalimantan tidak terdapat
Harimau dan di Sulawesi terdapat binatang Asiatis seperti monyet, musang, anoa, dan rusa.
di Nusa Tenggara terdapat sejenis Cecak Terbang yang termasuk binatang asia. Fauna
Endemik di daerah ini adalah, Badak Bercula Satu di ujung kulon Jawa Barat, Beo Nias di
Kabupaten Nias, Bekantan/Kera Belanda dan Orang Utan di Kalimantan. b. Australiatis.

Fauna ini terdapat di Irian jaya dan pulau-pulau disekitarnya. Binatang-binatangnya


mempunyai kesamaan dengan binatang-binatang di Benua Australia. Daerah ini juga
disebut fauna dataran Sahul., Contohnya antara lain: Kanguru, Kasuari, Kuskus, Burung
Cendrawasih dan berbagai jenis burung lainnya, reptil, dan amphibi.

c. Peralihan

Fauna peralihan tersebar di Maluku, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Daerah fauna Peralihan
dibatasi oleh Garis Wallace yang membatasi dengan fauna di dataran sunda dan garis weber
yang membatasi dengan fauna di dataran Sahul. Contoh faunanya antara lain: Babi rusa,
anoa, kuskus, biawak, katak terbang. Katak terbang ini juga termasuk Fauna Asiatis. Di
daerah Fauna peralihan juga terdapat fauna Endemik seperti:
Komodo di P.Komodo dan Pulau-Pulau sekitarnya, Tapir (Kerbau Liar), Burung Kasuari di
Pulau Morotai, Obi, Halmahera dan Bacan.

B. Migrasi Hewan

Migrasi binatang adalah sebuah gerakan periodik binatang dari tempat di mana
beliau telah tinggal ke kawasan yang baru dan yang belakang sekali memainkan
perjalanan kembali ke habitat asli. faktor binatang bermigrasi merupakan kebanyakan
untuk mencari makanan yang berlimpah dan tempat yang berpegang pada kebenaran
untuk mengembang biak. migrasi binatang musiman merupakan penomena yang paling
menakjubkan dari elemen lingkungan kehidupan.

Migrasi binatang umumnya menggunakan rute yang sama dari tahun ke tahun -
dari generasi ke generasi. Tanah lintas binatang bisa berupa gunung, sungai, dan padang
tanahyang lapang. Burung, kelelawar, dan serangga terbang dalam jangkauan jarak yang
panjang, kadang-kadang melampaui seluruh benua atau lautan. binatang yang berenang
sering kali bermigrasi hampit meliputi jarak setengah dari seluruh lingkungan kehidupan.

Gerakan berpindah binatang kebanyakan terkait dengan perubahan musim.


Banyak binatang bermigrasi ke kawasan utara selama bulan-bulan dalam musim panas.
karena pada hari musim panas yang panjang di anggota paling utara lingkungan
kehidupan dapat menjamin pemberian pasokan makanan yang berpegang pada kebenaran.
Seperti pada pendekatan ramalan cuaca musim gugur dan dingin, banyak binatang
bermigrasi ke selatan untuk mencari cuaca yang hangat pada musim dingin dan
tersedianya makanan.

Beberapa binatang bermigrasi setiap tahun dengan perjalanan pulang dan pergi
diproduksi dalam satu tahun. telah tersedia pula beberapa binatang benar 'pola migrasi
yang dapat dihubungkan pada pola cuaca' pergerakan mereka adalah bergantung pada
curah hujan dan ketersediaan tumbuhan hijau. terdapat migrasi binatang yang dapat
berlanjut selama beberapa tahun hanya untuk penyelesaian siklus berpindah dalam
migrasinya. Banyak ilmuwan melihat migrasi binatang sebagai sebuah adaptasi. Binatang
yang telah berupaya bisa untuk berpindah ke sekeliling yang terkait yang optimal adalah
binatang yang selamat untuk melanjutkan spesies.

C. Integrasi Ayat Al-Qur’an

Pada Surah Al-An’am ayat 38

Artinya:

Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu.
DAFTAR PUSTAKA

Able, Kenneth P. Gatherings of Angels : Migrating Birds and Their Ecology Ithaca, NY:
Comstock Books (1999).

Alwin. 2021. Modul Pembelajaran Biografi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Studi Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Sultika, S., Annawaty, A., Pitopang, R., & Ihsan, M. (2017). Pola Penyebaran Burung di
Kawasan Taman Wisata Alam Wera, Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia. Natural Science:
Journal of Science and Technology, 6(3).

Zid, Muhammad dan Sofyan Hardi. 2018. Biografi. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai