Anda di halaman 1dari 10

Selain Preparat diatas terdapat juga Preparat Hydra, Preparat Hydra ini termasuk preparat

Zoologi dan kami akan menjelaskan bagaimana cara pembuatanya.


 

Contoh hasil Preparat Hydra


Hydra adalah sejenis hewan berongga bertubuh polip atau menyerupai tabung, Hydra ini
masuk ke filum Cnidaria dalam kelas Hydrozoa.
Hydra hidup secara berkoloni atau disebut juga soliter umumya Hydra dapat ditemukan di
perairan air tawar, tubuh Hydra dapat tumbuh sepanjang ukuran sentimeter hingga lebih
dari1 sentimeter.
Sistem saraf Ular naga adalah jaring saraf, yang secara struktural lebih sederhana dibandingkan
dengan lebih diturunkan sistem saraf hewan. Ular naga tidak memiliki yang dikenali otak atau
benar otot. Jaring saraf menghubungkan sensorik fotoreseptor dan sel saraf sensitif sentuhan
yang terletak di dinding tubuh dan tentakel.
Struktur jaring saraf memiliki dua tingkatan:

 tingkat 1 - sel sensorik atau sel internal; dan,


 level 2 - sel ganglion yang saling berhubungan bersinapsis dengan sel epitel atau
motorik.
Beberapa hanya memiliki dua lembar neuron.[9]
Sel Sensori
Sel-sel sensori tersebar dibagian epidermis dan endodermis, yaitu terletak dibagian dasar dari
sel-sel epithelimuskular. Dari bagian tubuh Hydra yang banyak ditemukan sel-sel sensori ini
antara lain di bagian tentakel, hipostom (mulut), dan cakram basal. Sel-sel ini bentuknya
memanjang, yang dibagian ujung luarnya dilengkapi dengan tonjolan atau prosesus yang
bentuknya seperti sikat-sikat sensori. Di ujung dalam dilengkapi dengan tonjolan-tojolan
bernodula dan tojolan ini berhubungn dengan prosesus-prosesus sel saraf. Sel-sel sensoris ini
mengalami spesialisasi dalam hal tugas, artinya ada yang khusus menerima rangsang berupa ;
sinar, temperature, zat kimia, atau sebagai alat peraba
d. Sel Saraf
Sel-sel syaraf terletak dibagian bawah dari jajaran sel-sel epitheliomuskular, dan sejajar
dengan lapisan mesogla. Sel saraf ini merupakan derivate dari epidermis dan diduga
perkembangan dari sel interstial yang kemudian masuk kedalam lapisan mesoglea. setiap sel
syaraf terdiri dari bagian badan sel yang bercabang-cabang yang merupakan prosesus
(tonjolan) yang disebut neurit. Keistimewaan dari sel-sel syaraf Hydra atau Coelenterata pada
umumnya adalah masih tetap tersebar sehingga membentuk suatu sistim difus dalam arti
tidak ada adanya susunan atau system sentral.
1. Tubuhnya berbentuk seperti tabung (panjang 5-10 mm, garis tengah kurang lebih 2
mm), hidup berbentuk polip, permukaan mulut disebut ujung oral, dan permukaan
tempat melekatkan diri disebut ujung aboral.
2. Mulut dikelilingi oleh tentakel (setiap spesies tidak sama jumlahnya, ada yang 6 atau 7
buah tentakel, panjang 1-20 mm).
Nematokist terdiri dari 4 tipe, yaitu:
(1)   Penetran: mempunyai benang yang panjang , pada bagian pangkal terdapat 3 duri
yang panjang dan 3 baris duri.
(2)   Volvent: mempunyai benang yang pendek dan tebal.
(3)   Streptilne glutinant: mempunyai benang yang panjang dan duri kecil.
(4)   Stereoline glutinant: mempunyai benang yang lurus dan tidak berduri.
Penetran dan volvent berfungsi untuk menangkap mangsa, sedang streptoline dan
stereoline glutinant berfungsi untuk membantu pergerakan

Lapisan Luar (Epidermis)


Lapisan luar (epidermis) tersusun atas lima buah tipe sel, yaitu :

1. Sel epiteliomuskuler
Sel epitelimuskuler berfungsi untuk proteksi dan kontraksi. Sel epitelimuskuler
pada ujung bebas melekat satu dengan yang lain. Ujung yang melekat pada
mesoglea mengandung beberapa serabut kontraktil. Sel sel epiteliomuskuler
tersusun secara longitudnal (mengikuti sumbu panjang tubuh), menonjol ke luar
pada kedua belah sel sehingga sel tersebut berbentuk seperti huruf T.
2. Sel interstitial
Sel interstitial bentuknya oval, berukuran kecil, terletak di bagian dasar di antara
sel sel epiteliomuskuler. Fungsi sel interstitial adalah pembentukan knidoblast,
pembentukan tunas (bertindak sebagai sel formatif), pembentukan sel sel
kelamin dan regenerasi dan perbaikan sel sel yang rusak.
3. Knidoblast (sel jelatang)
Di dalam knidoblast terdapat nematokist, biasanya sel ini terletak di antara sel
sel epiteliomuskuler, tetapi sel jelatang yang terdapat di bagian tentakel terletak
di dalam sel epiteliomuskuler. Sel sel epitoliomuskuler yang memiliki sel jelatang
khusus diberi nama sel induk semang atau sel baterai. Nematokist terdiri dari
empat tipe yaitu :- Penetran, mempunyai benang yang panjang, pada bagian
pangkal terdapat 3 duri yang panjang dan 3 baris duri.
– Volvent, mempunyai benang yang pendek dan tebal.
– Streptilne glutinant, mempunyai benang yang panjang dan duri kecil.
– Stereoline glutinant, mempunyai benang yang lurus dan tidak berdiri.
Penetran dan volvent berfungsi untuk menangkap mangsa, sedang
streptoline dan stereoline glutinant berfungsi untuk membantu pergerakan.
4. Sel sensori dan sel saraf
Sel sensori terutama terdapat di bagian tentakel dan knidoblast dan di antara sel
sel epiteliomuskuler. Sel sel saraf kurang lebih sama dengan multipolar neuron,
terletak di bagian dasar epidermis.
5. Sel sel sekresi kelenjar mukus
Sel sel sekresi kelenjar mukus terletak terutama pada bagian basal (ujung
aboral) Hydra.
 
Hydrozoa

Sebagian besar Hydrozoa mengalami pergantian fase dari tahap polip (bentuk menyerupai
tabung dengan mulut dan tentakel di bagian atas) ke tahap medusa (bentuk menyerupai
cakram dengan tentakel di sekeliling tepi tubuhnya), misalnya Obelia. Namun, ada pula yang
tetap berbentuk polip, misalnya Hydra.

Pada umumnya, Hydra menggantungkan tubuhnya pada tumbuhan air atau batuan dengan


menempelkan pangkal tubuhnya yang berbentuk cakram. Pada ujung tubuhnya terdapat
lubang mulut yang dikelilingi oleh banyak tentakel yang digunakan untuk menangkap
makanan.
Ukuran tubuh Hydra hanya beberapa milimeter hingga 1 cm atau lebih. Hydra mempunyai
tentakel yang dilengkapi dengan sel knidoblas. Sel knidoblas memiliki nematokis, yaitu
organel subseluler seperti sengat yang mengeluarkan racun (hipnotoksin) untuk
melumpuhkan mangsanya dengan cara menusukkan ke tubuh mangsa.

1. Struktur Tubuh Hydra


Ukuran tubuh Hydra mulai dari beberapa millimeter hingaa satu sentimeter atau
lebih. Hydra mempunyai tentakel yang dilengkapi dengan sel knidosit. Knidosit
mengandung nematosista, yaitu benda seperti sengat yang mengeluarkan racun
(neurotoksin) untuk melumpuhkan magsa nya dengan cara ditusukkan ke tubuh
mangsa.
Pengertian Obelia
Obelia adalah coelenterata kolonial menetap, yang terdiri dari batang bercabang tegak, terdiri
dari cangkir. Obelia hidup di habitat air tawar dan laut. Itu menempel pada permukaan batu,
cangkang moluska, dan rumput laut. Karena Obelia membentuk struktur seperti pohon
bercabang, itu biasa disebut bulu laut.
Setiap koloni Obelia melekat pada permukaan dengan akar horisontal, seperti benang yang
disebut hydrorhiza. Batang percabangan vertikal muncul dari hydrorhiza, yang panjangnya
sekitar 2,5 cm. Batangnya disebut hydrocaulus. Baik hydrorhiza dan hydrocaulus adalah struktur
berongga. Hidrokaulus mengandung polip dalam struktur mirip cangkir kecil. Polip berisi batang
dan kepala terminal yang disebut hydranth.
Tiga jenis polip yang terjadi di Obelia adalah polip nutritive, blastostyles, dan medusa. Hidran
menangkap makanan seperti larva kecil di air. Blastostyles adalah polip pemula yang terbentuk
selama reproduksi vegetatif. Medusa adalah tunas berongga yang dihasilkan dari blastostyle
selama musim semi dan musim panas. Mereka adalah struktur berbentuk piring, yang dapat
dengan bebas berenang di permukaan air. Reproduksi generatif Obelia terjadi di medusae.

 
 Contoh dari hewan filum coelenterate ialah jenis terumbu karang serta anemone laut. Obelia
sp melekat di beragam substrat dalam laut, misalnya permukaan jenis laut batu, rumput laut,
kayu serta dapat dijumpai dalam laut yang dangkal sampai kedalaman 80 m. Hewan tersebut
kerap dikenal dengan “sea fur” sebab hidupnya yang berkoloni membuatnya serupa dengan
bulu dalam lautan.
Setiap koloni obelia sp ini terdiri atas hidroriza yang fungsinya melekatkan diri mirip dengan
fungsi akar di tumbuhan laut. Secara umum koloni biota laut kadang polimorfik atau
mempunyai jenis zooid lebih dari satu. Hal tersebut berlaku pula untuk obelia sp. Koloni
yang terdiri atas :

1. Hydrant (zooid nutrisi/ polip)


Hydranth dikenal dengan gastrozooid. Polip tersebut fungsinya memperoleh nutrisi. Tiap
polip mempunyai bentuk mirip hydra berukuran lebih kecil. Hydrant bentuknya tabung
melekat di hydrocaulus. Polip nutrisi mempunyai mulut yang letaknya di bagian atas tubuh
serta dikelilingi tentakel. Tidak sama dengan sistem pencernaan di manusia yang kompleks,
sistem pencernaan di gewan sangat sederhana. Makanan yang dicerna dimasukkan serta
sisanya dikeluarkan lewat mulut.

. Gonangium (polip reproduktif)


Gonangium fungsinya untuk perkembangbiakan hewan jenis obelia sp. Yang membedakan
dengan polip nutrisi ialah terdapat tentakel di polip nutrisi sementara polip reproduksi tidka
dijumpai tentakel. Reproduksi polip ialah cara perkembangbiakan hewan dengan vegetative.
Polip tanpa tentakel tersebut mengghasilkan tunas medusa, yang berbentuk seperti ubur-ubur.

3. Medusa
Medusa ialah bentuk bebasnya obelia sp. Jika polip ialah hewan invertebrate yang sesil/
melekat, maka medusa bisa berenang dilautan. Medusa mempunyai bentuk bulat paying serta
mempunyai kelamin berbeda. Medusa jantan akan menghasilkan sebuah sperma sementara
betinanya menghasilkan sel ovum.
 

Polip atau Hydranth :


Koloni Obelia memiliki banyak polip (Yn., polypus – berkaki banyak) atau hydranth
(Yn., hydra = ular air; anthos = bunga) atau gastro zooid. Setiap polip sangat mirip
dengan Hydra mini. Ia memiliki badan silindris yang melekat pada sumbu hidrokaulus
di ujung proksimalnya dan bebas di ujung distalnya. Itu ditutupi oleh teka hidro
berbentuk cangkir.
IKLAN:
Ujung distal bebas dihasilkan menjadi elevasi kerucut, hipostom atau manubrium yang
kira-kira sepertiga dari panjang hidran. Hipostom dikelilingi oleh lingkaran banyak
(sekitar 24) tentakel. Tentakel lebih panjang dari hipostom, meruncing dan filiform.
Puncak hipostom memiliki lubang terminal yang disebut mulut yang mampu berdilatasi
dan berkontraksi.
Di bawah hipostom adalah daerah perut polip. Tubuh dan manubrium polip
membungkus rongga enterik yang luas atau rongga gastro vaskular. Polip dilindungi
dalam hidro theca, yang merupakan pemanjangan perisarc. Di dasar polip, membentuk
rak horizontal seperti cincin di mana polip bersandar.
Histologi Polip atau Hidranth:
IKLAN:
Polip memiliki lapisan luar ektoderm dan lapisan dalam endoderm, di antaranya adalah
mesogloea tipis dan transparan; semua lapisan ini membentuk coenosarc yang lunak
dan berbentuk tabung, rongga terus menerus adalah rongga enteron atau gastro
vaskular.
Enteron memiliki cairan dan lapisannya berflagel. Kontraksi ritmik hydranth
menyebabkan arus yang mendistribusikan makanan yang diperoleh beberapa polip ke
bagian-bagian koloni di mana makan tidak terjadi. Tentakel polip padat tanpa
enteron. Mereka memiliki inti berlapis tunggal sel endoderm bervakuol dengan dinding
tebal di dalam lapisan ektoderm.
Ektoderm:
Ini terdiri dari sel-sel epitel muskular kolumnar berbentuk kerucut yang panjang, ujung
dalamnya diproduksi menjadi proses otot yang berjalan secara longitudinal. Di lapisan
ektoderm sangat sedikit sel interstisial, beberapa sel saraf bercabang dan cnidoblas
dengan nematocysts. Nematocysts berlimpah di tentakel dan manubrium saja.
IKLAN:
Knidoblas ditemukan di bagian basal hidran dan di coenosarc. Mereka membentuk
nematocyst dan bermigrasi secara aktif untuk mencapai posisi akhir mereka. Obelia
hanya memiliki satu jenis nematocysts disebut isorhizas basitrik di mana kapsul
berbentuk oval, pantat tidak ada, benang terbuka di ujung dan memiliki duri di
dasarnya.
Endoderm:
Ini memiliki sel-sel epiteliomuskular granular yang panjang, proses ototnya mengarah
ke luar dan melingkar. Sel endoderm memiliki flagela yang menghasilkan arus di
enteron. Mereka juga dapat membentuk pseudopodia untuk menelan
makanan. Endoderm tentakel memiliki sel kubus, bervakuol dengan dinding tebal.
IKLAN:
Pada lapisan endoderm terdapat sel saraf dan sel kelenjar berbentuk gada yang
menghasilkan enzim pencernaan. Mesogloea adalah zat tipis seperti jeli tanpa struktur
atau sel. Di setiap sisi mesogloea ada jaring saraf yang terdiri dari sel-sel saraf dan
seratnya, kedua jaring saraf saling terhubung.
Polip adalah zooid nutrisi dari koloni. Ini adalah karnivora dan memakan krustasea air,
nematoda, dan cacing lainnya. Tentakel membantu menangkap dan membawa mangsa
ke mulut. Jus pencernaan disekresikan dalam sel-sel kelenjar gastro dermis dan proses
pencernaan ekstraseluler serta intraseluler.

5 Tahapan pada Daur Hidup Obelia sp


By admin | January 29, 2020

Obelia sp adalah spesies hewan yang pada umumnya hidup di laut, namun beberapa juga dapat
dijumpai di air tawar. Obelia termasuk kingdom Animalia dalam kelas Hydrozoa. Dalam siklus
hidup Obelia sp memiliki dua tahapan reproduksi yaitu reproduksi aseksual dan seksual.
Tahapan reproduksi Obelia sp secara aseksual terjadi pada saat berbentuk polip. Sedangkan
tahapan reproduksi Obelia sp secara seksual terjadi pada saat berbentuk medusa. Menarik
bukan? Melalui halaman ini sobat idschool dapat mempelajari bagaimana cara Obelia sp yang
memiliki siklus hidup yang cukup menarik ini.
Obelia sp dikelompokkan dalam filum Coelenterata. Filum Coelenterata sendiri terdiri dari tiga
kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Kelas Hydrozoa adalah kelompok hewan yang
memiliki bentuk polip dan medusa. Hewan pada Kelas Scyphozoa memiliki tipe medusa lebih
dominan. Sedangkan pada kelas Anthozoa adalah hewan yang hanya memiliki tipe polip saja.
Apakah sobat idschool bisa menebak apa kelompok kelas Obelia sp? Yap, Obelia sp termasuk
dalam kelas Hydrozoa, kelompok hewan yang memiliki dua bentuk metagenesis yaitu polip
medusa dalam daur hidupnya.
Daur hidup Obelia sp terdengar unik bukan? Bagaimanakan caranya? Melalui halaman ini, sobat
idschool dapat mencari tahu jawabannya. Bahasan yang akan diulas melalui halaman ini
meliputi struktur obelia sebagai pengantar, yang kemudian akan diberikan penjelasan daur
hidup Obelia sp. Pada bagian akhir juga akan diberikan contoh soal daur Obelia sp yang
biasanya cukup sering keluar dalam soal ujian. Jadi, jangan sampai kelewatan untuk menyimak
bahasan daur hidup Obelia sp melalui halaman ini sampai akhir.
Struktur Obelia
Obelia masuk dalam filum yang sama dengan ubur – ubur (Aurelia aurita) yaitu filum
Coelenterata, sehingga banyak yang mengira bahwa kedua jenis hewan ini sama. Nyatanya,
mesti termasuk dalam filum yang sama, namun obelia dan ubur – ubur dikelompokkan dalam
kelas yang berbeda. Obelia dikelompokkan dalam kelas Hydrozoa, sedangkan ubur – ubur
dikelompokkan dalam kelas Scyphozoa.
Daur hidup ubur – ubur tidak akan dibahas melalui halaman ini. Namun, sobat idschool dapat
menyimak daur hidup ubur – ubur melalui halaman daur hidup Aurelia aurita.

Bentuk dari obelia dan ubur – ubur juga dapat dikenali melalui bintik mata. Pada obelias, tidak
semua obelia memiliki statosit (bintik mata), namu semua hewan pada kelas scyphozoa
(termasuk ubur – ubur) memiliki bintik mata.

Pembeda antara obelia dan ubur – ubur juga dapat dilihat dari daur hidupnya. Pada obelia
memiliki dua fase metagenesis yaitu polip dan medusa. Sedangkan pada ubur – ubur hanya
memiliki fase medusa saja. Seperti yang disebutkan bahwa Obelia sp memiliki dua bentuk yaitu
polip dan medusa, namun pada daur hidup Obelia sp bentuk polip Obelia sp lebih dominan.
Itulah tadi penjelasan pengantar dan struktur Obelia sp. Berikutnya akan masuk dalam
penjelasan daur hidup Obelia sp seperti yang diberikan pada penjelasan di bawah.
Baca Juga: Daur Hidup Fasciola hepatica
Penjelasan Daur Hidup Obelia sp
Bagan sederhana daur hidup Obelia sp diberikan seperti gambar berikut.
Daur hidup Obelia sp terdiri dari reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Tahapan
reproduksi aseksual pada Obelia sp terjadi pada bentuk polip. Sedangkan reproduksi
seksual Obelia sp terjadi pada bentuk medusa.
Tahapan daur hidup Obelia sp diawali dengan polip dari obelia yang menempel di dasar laut
(kondisi saat obelia tidak bisa berenang). Bentuk polip koloni pada Obelia sp terdiri dari dua jenis
yaitu polip untuk mencari makanan (gastrozooid) dan polip untuk reproduksi (gonangium).
Setelah masanya, tunas medusa (polip medusa) lepas dari koloni polip kemudian akan
berkembang menjadi medusa. Bentuk Obelia sp saat menjadi medusa memungkinkannya untuk
berenang bebas. Pada saat dalam bentuk medusa dewasa, medusa jantan akan melepaskan
sperma sedangkan medusa betina akan melepaskan ovum. Pertemuan antara ovum dan
sperma akan memungkinkan terjadinya fertilisasi dan akan menghasilkan zigot.
Zigot kemudian akan berkembang menjadi blastula. Dari blastula akan berkembang lagi menjadi
larva planula. Hingga pada dari larva planula akan berkembang menjadi polip yang  menempel
di dasar laut dan mampu membentuk tunas baru, begitu seterusnya akan masuk dalam daur
hidup Obelia sp yang baru.
Kesimpulan urutan daur hidup Obelia sp: Polip → Medusa → Zigot → Blastula → Planula

Anda mungkin juga menyukai