1. Sel epiteliomuskuler
Sel epitelimuskuler berfungsi untuk proteksi dan kontraksi. Sel epitelimuskuler
pada ujung bebas melekat satu dengan yang lain. Ujung yang melekat pada
mesoglea mengandung beberapa serabut kontraktil. Sel sel epiteliomuskuler
tersusun secara longitudnal (mengikuti sumbu panjang tubuh), menonjol ke luar
pada kedua belah sel sehingga sel tersebut berbentuk seperti huruf T.
2. Sel interstitial
Sel interstitial bentuknya oval, berukuran kecil, terletak di bagian dasar di antara
sel sel epiteliomuskuler. Fungsi sel interstitial adalah pembentukan knidoblast,
pembentukan tunas (bertindak sebagai sel formatif), pembentukan sel sel
kelamin dan regenerasi dan perbaikan sel sel yang rusak.
3. Knidoblast (sel jelatang)
Di dalam knidoblast terdapat nematokist, biasanya sel ini terletak di antara sel
sel epiteliomuskuler, tetapi sel jelatang yang terdapat di bagian tentakel terletak
di dalam sel epiteliomuskuler. Sel sel epitoliomuskuler yang memiliki sel jelatang
khusus diberi nama sel induk semang atau sel baterai. Nematokist terdiri dari
empat tipe yaitu :- Penetran, mempunyai benang yang panjang, pada bagian
pangkal terdapat 3 duri yang panjang dan 3 baris duri.
– Volvent, mempunyai benang yang pendek dan tebal.
– Streptilne glutinant, mempunyai benang yang panjang dan duri kecil.
– Stereoline glutinant, mempunyai benang yang lurus dan tidak berdiri.
Penetran dan volvent berfungsi untuk menangkap mangsa, sedang
streptoline dan stereoline glutinant berfungsi untuk membantu pergerakan.
4. Sel sensori dan sel saraf
Sel sensori terutama terdapat di bagian tentakel dan knidoblast dan di antara sel
sel epiteliomuskuler. Sel sel saraf kurang lebih sama dengan multipolar neuron,
terletak di bagian dasar epidermis.
5. Sel sel sekresi kelenjar mukus
Sel sel sekresi kelenjar mukus terletak terutama pada bagian basal (ujung
aboral) Hydra.
Hydrozoa
Sebagian besar Hydrozoa mengalami pergantian fase dari tahap polip (bentuk menyerupai
tabung dengan mulut dan tentakel di bagian atas) ke tahap medusa (bentuk menyerupai
cakram dengan tentakel di sekeliling tepi tubuhnya), misalnya Obelia. Namun, ada pula yang
tetap berbentuk polip, misalnya Hydra.
Contoh dari hewan filum coelenterate ialah jenis terumbu karang serta anemone laut. Obelia
sp melekat di beragam substrat dalam laut, misalnya permukaan jenis laut batu, rumput laut,
kayu serta dapat dijumpai dalam laut yang dangkal sampai kedalaman 80 m. Hewan tersebut
kerap dikenal dengan “sea fur” sebab hidupnya yang berkoloni membuatnya serupa dengan
bulu dalam lautan.
Setiap koloni obelia sp ini terdiri atas hidroriza yang fungsinya melekatkan diri mirip dengan
fungsi akar di tumbuhan laut. Secara umum koloni biota laut kadang polimorfik atau
mempunyai jenis zooid lebih dari satu. Hal tersebut berlaku pula untuk obelia sp. Koloni
yang terdiri atas :
3. Medusa
Medusa ialah bentuk bebasnya obelia sp. Jika polip ialah hewan invertebrate yang sesil/
melekat, maka medusa bisa berenang dilautan. Medusa mempunyai bentuk bulat paying serta
mempunyai kelamin berbeda. Medusa jantan akan menghasilkan sebuah sperma sementara
betinanya menghasilkan sel ovum.
Obelia sp adalah spesies hewan yang pada umumnya hidup di laut, namun beberapa juga dapat
dijumpai di air tawar. Obelia termasuk kingdom Animalia dalam kelas Hydrozoa. Dalam siklus
hidup Obelia sp memiliki dua tahapan reproduksi yaitu reproduksi aseksual dan seksual.
Tahapan reproduksi Obelia sp secara aseksual terjadi pada saat berbentuk polip. Sedangkan
tahapan reproduksi Obelia sp secara seksual terjadi pada saat berbentuk medusa. Menarik
bukan? Melalui halaman ini sobat idschool dapat mempelajari bagaimana cara Obelia sp yang
memiliki siklus hidup yang cukup menarik ini.
Obelia sp dikelompokkan dalam filum Coelenterata. Filum Coelenterata sendiri terdiri dari tiga
kelas yaitu Hydrozoa, Scyphozoa, dan Anthozoa. Kelas Hydrozoa adalah kelompok hewan yang
memiliki bentuk polip dan medusa. Hewan pada Kelas Scyphozoa memiliki tipe medusa lebih
dominan. Sedangkan pada kelas Anthozoa adalah hewan yang hanya memiliki tipe polip saja.
Apakah sobat idschool bisa menebak apa kelompok kelas Obelia sp? Yap, Obelia sp termasuk
dalam kelas Hydrozoa, kelompok hewan yang memiliki dua bentuk metagenesis yaitu polip
medusa dalam daur hidupnya.
Daur hidup Obelia sp terdengar unik bukan? Bagaimanakan caranya? Melalui halaman ini, sobat
idschool dapat mencari tahu jawabannya. Bahasan yang akan diulas melalui halaman ini
meliputi struktur obelia sebagai pengantar, yang kemudian akan diberikan penjelasan daur
hidup Obelia sp. Pada bagian akhir juga akan diberikan contoh soal daur Obelia sp yang
biasanya cukup sering keluar dalam soal ujian. Jadi, jangan sampai kelewatan untuk menyimak
bahasan daur hidup Obelia sp melalui halaman ini sampai akhir.
Struktur Obelia
Obelia masuk dalam filum yang sama dengan ubur – ubur (Aurelia aurita) yaitu filum
Coelenterata, sehingga banyak yang mengira bahwa kedua jenis hewan ini sama. Nyatanya,
mesti termasuk dalam filum yang sama, namun obelia dan ubur – ubur dikelompokkan dalam
kelas yang berbeda. Obelia dikelompokkan dalam kelas Hydrozoa, sedangkan ubur – ubur
dikelompokkan dalam kelas Scyphozoa.
Daur hidup ubur – ubur tidak akan dibahas melalui halaman ini. Namun, sobat idschool dapat
menyimak daur hidup ubur – ubur melalui halaman daur hidup Aurelia aurita.
Bentuk dari obelia dan ubur – ubur juga dapat dikenali melalui bintik mata. Pada obelias, tidak
semua obelia memiliki statosit (bintik mata), namu semua hewan pada kelas scyphozoa
(termasuk ubur – ubur) memiliki bintik mata.
Pembeda antara obelia dan ubur – ubur juga dapat dilihat dari daur hidupnya. Pada obelia
memiliki dua fase metagenesis yaitu polip dan medusa. Sedangkan pada ubur – ubur hanya
memiliki fase medusa saja. Seperti yang disebutkan bahwa Obelia sp memiliki dua bentuk yaitu
polip dan medusa, namun pada daur hidup Obelia sp bentuk polip Obelia sp lebih dominan.
Itulah tadi penjelasan pengantar dan struktur Obelia sp. Berikutnya akan masuk dalam
penjelasan daur hidup Obelia sp seperti yang diberikan pada penjelasan di bawah.
Baca Juga: Daur Hidup Fasciola hepatica
Penjelasan Daur Hidup Obelia sp
Bagan sederhana daur hidup Obelia sp diberikan seperti gambar berikut.
Daur hidup Obelia sp terdiri dari reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Tahapan
reproduksi aseksual pada Obelia sp terjadi pada bentuk polip. Sedangkan reproduksi
seksual Obelia sp terjadi pada bentuk medusa.
Tahapan daur hidup Obelia sp diawali dengan polip dari obelia yang menempel di dasar laut
(kondisi saat obelia tidak bisa berenang). Bentuk polip koloni pada Obelia sp terdiri dari dua jenis
yaitu polip untuk mencari makanan (gastrozooid) dan polip untuk reproduksi (gonangium).
Setelah masanya, tunas medusa (polip medusa) lepas dari koloni polip kemudian akan
berkembang menjadi medusa. Bentuk Obelia sp saat menjadi medusa memungkinkannya untuk
berenang bebas. Pada saat dalam bentuk medusa dewasa, medusa jantan akan melepaskan
sperma sedangkan medusa betina akan melepaskan ovum. Pertemuan antara ovum dan
sperma akan memungkinkan terjadinya fertilisasi dan akan menghasilkan zigot.
Zigot kemudian akan berkembang menjadi blastula. Dari blastula akan berkembang lagi menjadi
larva planula. Hingga pada dari larva planula akan berkembang menjadi polip yang menempel
di dasar laut dan mampu membentuk tunas baru, begitu seterusnya akan masuk dalam daur
hidup Obelia sp yang baru.
Kesimpulan urutan daur hidup Obelia sp: Polip → Medusa → Zigot → Blastula → Planula