Anda di halaman 1dari 32

REPTILIA 1 A

DOSEN PENGAMPU:
C
EVA NURUL MALAHAYATI, M.PD

NAMA KELOMPOK: D
SHOLICATUL AMIN (19108830003)
LUTHFIYA AQIDATU SHOOLIKHAH (19108830004)
E

F
Proses Evolusi Pada Reptilia
● Reptil mulai muncul pada pertengahan masa permian yang
jumlahnya juga mengalami fluktuatif. Reptilia muncul pertama
kalinya dan dapat meletakkan telurnya di luar air. Serangga raksasa
muncul dan amphibi meningkat dalam jumlahnya.
● Keanekaragaman dua kelompok reptilia: Dinosaurus yang hidup
didarat dan pterosaurus(reptilia terbang). Pterosaurus memilki sayap
yang terbentuk dari membran kulit yang diregangkan dari dinding
tubuh, sepanjang tungkai depan, sampai ke ujung jari yang
memanjang.
●Reptil dikelompokkan menjadi dua cabang evolusi utama, yaitu:

1. 1. Sinapsida. Meliputi beranekaragam reptilia yang mirip mamalia yang disebut


Terapsida.
2. 2. Sauropsida. Semua amniota modern kecuali mamalia. Saurosida terbagi
menjadi dua sub cabang relatif awal dalam sejarahnya.
a) a. Anapsida contohnya adalah kura-kura.
b) b. Diapsida contohnya adalah kadal,ular, dan buaya yang diklasifikasikan sebagai
reptilia. Dinosaurus juga merupakan anggota diapsida. Analisis kladistik
memberikan bukti yang kuat bahwa burung adalah kerabat terdekat yang masih
hidup bagi dinosaurus yang sudah punah.
● Contoh reptil saat ini

●Amyda cartilaginea (labi–labi), Dogania subplana (labi-labi kepala


besar), Cuora amboinensis (kura-kura batok), Siebenrockiella crassicollis
(kura-kura pipi putih), Phyton reticulatus (ular sanca batik), Acrochordus
javanicus (ular belalai gajah), Varanus salvator (biawak air), dan jenis reptil
dilindungi yaitu Orlitia borneensis (kurakura kalimantan) dan Crocodylus
siamensis (buaya siam).
Klasifikasi Pada Reptilia
● Klasifikasi reptilia menurut Halliday dkk., (1993) sebagai berikut :
● Kingdom : Animalia
● Phylum : Chordata
● Sub-Phylum : Vertebrata
● Class : Reptilia
● Ordo : Squamata, Testudinata, Crocodilia dan Rhynchocephalia
Ordo Squamata

Squmata merupakan hewan reptil yang umumnya memiliki kulit


bersisik. Ordo Squamata merupakan ordo terbesar dari kelas reptil.
Sebagian hewan reptil termasuk kedalam ordo squamata. Contohnya
yaitu pada bangsa ular dan kadal.
Ordo ini terbagi atas 3 subordo, diantaranya yaitu:

● Sub ordo Lacertilia


Hewan yang termasuk kedalam subordo ini memiliki kelopak mata dan
lubang telinga. Selain itu, mereka juga memiliki lidah yang panjang dan
dapat dilontarkan untuk menangkap mangsa, contohnya yaitu Bunglon.
Adapun kebanyakan hewan dari subordo ini juga bersifat autotomi yaitu
dapat melepaskan ekornya ketika ada bahaya contohnya Cecak.
● Sub ordo Serpentes
●Subordo ini dikenal dengan keunikannya yaitu tidak memiliki kaki
contohnya bangsa ular. Ciri lainnya yaitu mereka tidak memiliki kelopak
mata sehingga kelopak mata tsb digantikan oleh selaput transparan yang
fungsinya untuk melindungi mata.
●Keunikan lain dari subordo ini yaitu mereka memiliki thermosensor,
organ perasa (tactile organ) dan organ Jacobson sebagai reseptornya
sehingga bangsa ular memiliki penciuman tajam yang peka terhadap
rangsangan kimia di rongga hidungnya. Sebagian dari bangsa ular memiliki
taring bisa yang fungsinya sebagai pertahanan dan melumpuhkan mangsa.
Sub ordo Amphisbaenia

● Subordo Amphisbaenia tidak berkaki namum memiliki kenampakan


seperti cacing karena warnanya yang agak merah muda dan sisiknya
yang tersusun seperti cincin.
● Kepalanya bersatu dengan lehernya, tengkorak terbuat dari tulang
keras, memiliki gigi median di bagian rahang atasnya tidak memiliki
telinga luar dan matanya tersembunyi oleh sisik dan kulit. Tubuhnya
memanjang dan bagian ekornya hampir menyerupai kepalanya,
contoh dari hewan ini yaitu wormlizards.
Ordo Crocodilia
Bangsa buaya merupakan termasuk dari ordo ini. Ordo crocodilian
memiliki sisik yang tebal dan terbuat dari keratin yang diperkuat dengan
lempengan tulang yang disebut skuta sebagai pelindung. Berbeda dengan
ular, sisik pada buaya rontoh satu persatu. Buaya juga memiliki otot
yang kuat pada ekornya. Kepala pada ordo crocodilian berbentuk
piramida, keras dan kuat disertai dengan gigi yang runcing untuk
mencabik-cabik mangsanya. Contoh dari ordo ini yaitu Buaya Air Tawar,
Buaya Air Asin dan berbagai jenis bangsa buaya lainnya.
Ordo Chelonia
Ordo chelonia merupakan hewan reptilian yang memiliki cangkang,
tubuh yang pendek dan lebar dilindungi karapas dan plaston, tidak
bergigi dan lidah tidak dapat menjulur. Cangkang pada ordo ini
merupakan bagian dari tulang belakang dan modifikasi dari tulang rusuk
yang memiliki fungsi untuk pertahanan serta perlindungan dari predator.
Cangkang bagian atas dari chelonian disebut dengan karapaks sedangkan
bagian bawahnya disebut dengan plaston. Contoh hewannya yaitu Kura-
kura dan penyu.
Ordo Rynchochephalia
Hewan yang termasuk ke dalam ordo ini yaitu Tuatara dan satu
satunya spesies yang termasuk ke dalam ordo ini. Dikabarkan
bahwa tuatara ini telah hidup sejak zaman dinosaurus. Tuatara ini
berasal dari pulau lepas pantai di Selandia Baru. Cirri-ciri dari
tuatara sendiri yaitu memiliki duri yang berderet di sepanjang
tulang belakang dan memiliki mata ketiga yang berfungsi untuk
mengenali perbedaan antara gelap dan terang.
Ordo Rynchochephalia
Ordo Squamata

Ordo Chelonia Ordo Crocodilia


Ciri Khusus Reptilia
Reptilia merupakan hewan vertebrata berdarah dingin (Poikilothermic)
yang dapat menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan sekitarnya.
Reptilia tidak dapat mengatur suhu internal layaknya hewan mamalia
yang berdarah panas (Homoiothermic) sehingga mereka bergantung
pada lingkungan sekitar untuk dapat mengatur suhu tubuh mereka.
Berjemur di bawah sinar matahari merupakan upaya reptilia dalam
menghangatkan diri dan meningkatkan metabolisme tubuh, sedangkan
untuk mendinginkan suhu tubuh, reptilia biasanya berpindah ke tempat
yang teduh atau berpindah ke kawasan perairan.
Ciri-ciri umum reptil sebagai berikut:
 Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor
 Habitat di darat dan di air
 Tubuh ditutupi sisik yang tersusun atas zat tanduk
 Bernapas dengan paru-paru
 Berdarah dingin (poikiloterm)
Reptil juga mempunyai ciri-ciri khusus. Adapun ciri-cirinya yakni :

 Reptil mempunyai kulit yang bersisik dan kering yang terbuat dari suatu
zat tanduk yang berfungsi untuk melindungi dari kekeringan.

 jenis hewan ini berjalan dengan melata yang dimana seluruh tubuh
menelungkup ke permukaan tanah, sedangkan pada bangsa ular
bergerak dengan mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakang yang
secara bergantian.
 Reptil mempunyai dua pasang kaki dan pada tiap kaki mempunyai
cakar. Sedangkan pada hewan penyu kakinya memipih yang berbentuk
kayuh untuk membantu ketika berenang.

 Reptil berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) pada penyu dan
bertelur melahirkan (ovovivipar) pada ular boa. Fertilisasi secara
internal, alat kelamin jantan disebut sebagai hemipenis.
Struktur Dan Fungsi Tubuh Reptilia
Fungsi Tubuh Reptil

●Pada tubuh reptil memiliki banyak kegunaan dan fungsinya tersendiri. Reptil
pada jenisnya memiliki ekor, kaki, pigmen kulit, sisik dan bisa atau racun. Sisik
yang terdapat pada tubuh reptil dapat memiliki kegunaan untuk melindungi
tubuhnya saat berada di suhu yang ada di sekitarnya seperti pada keadaan yang
benar-benar kering.

●Kaki reptil ini memiliki kegunaan untuk dapat berjalan dan pada setiap jari
kakinya terdapat kuku-kuku sebagai senjata yang tajam, gunanya adalah
menambah kekuatan pada tubuhn reptil ketika mencengkram musuh atau
mangsanya.
●Pigmen yang hanya di miliki oleh reptil berjenis bunglon yang memliki
cara mempertahankan diri dengan mengkamuflase

●Ekor yang ada pada reptil dapat di gunakan untuk membantu dalam
proses bergerak seperti yang di lakukan oleh ular yang akan menggunakan
otot tubuhnya untuk dapat terus bergerak maju.

●Bisa atau racun yang setelahnya terdapat pada beberapa jenis umum
reptil seperti contohnya ular, komodo dan juga biyawak. Bisa atau racun ini
memiliki kandungan racun mematikan yang dapat di gunakan mematikan
lawan dam dengan diam mangsanya dalam hitungan detik.
Sistem Dan Prinsip Sistematika Pada Reptilia
● Anatomi Reptilia

1. Integumen

Reptil memiliki kulit yang ditutupi oleh sisik


yang keras, kering sebagai proteksi atau
pelindung dari serangan yang bisa melukai
tubuhnya. Kulitnya tersusun atas epidermis
yang tipis yang dapat mengelupas secara
periodik dan lapisan dermis yang sangat tebal
dan berkembang baik.
● Selaput Ekstraembrio pada
Telur

● Cangkang (amnion) dari telur


reptil mengandung makanan
dan membran pelindung
untuk mendukung
perkembangan embrio di
daratan.
● Sistem Pencernaan Reptil

● Sistem pencernaan reptil lengkap meliputi


saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Dari mulut, makanan akan
diteruskan ke esofagus (kerongkongan),
ventrikulus(lambung), intestinum.
Intestinum terdiri atas usus halus dan usus
tebal. Di dalam intestinum, makanan
dicerna secara kimiawi dan terjadi proses
penyerapan sari-sari makanan. Sisa
makanan akan dikeluarkan melalui kloaka.
● Sistem Pernapasan Reptil
Reptil bernapas menggunakan paru-paru. Paru-paru pada reptil
berkembang lebing baik daripada hewan amphibi. Reptil secara khusus
menggunakan paru-paru untuk pertukaran udara, dilengkapi oleh
membran paringeal pada beberapa hewan akuatik seperti kura-kura.
Reptil menghirup udara kemudian dimasukkan ke paru-paru melalui
saluran torakalis yang besar yang diperoleh dengan cara
mengembangkan rusuk dadanya (ular dan kadal) atau menggerakkan
organ-organ dalamnya (kura-kura dan buaya). Reptil tidak memiliki
otot diafragma
● Sistem Peredaran Darah Reptil

Peredaran darah pada reptil adalah perdaran darah tertutup dan ganda.
Sistem perdaran darahnya terdiri atas jantung dan pembuluh-pembuluh
darah. Jantung pada reptil memiliki dua atrium dan dua ventrikel namun
belum tersekat secara sempurna (kecuali pada buaya). Peredaran darah
paru- paru dan sistemik hanya terpisah secara parsial. Kedua lengkung
aorta kanan dan aorta kiri berfungsi dengan baik.
● Sistem Saraf Reptil

Sistem saraf pada reptil lebih maju dibandingkan dengan amphibi.


Meskipun reptil memiliki otak yang kecil, otak depan atau serebrum
relatif lebih besar bila dibandingkan dengan bagian otak yang lain. Buaya
merupakan hewan pertama yang memiliki serebral korteks (neopallium)
yang sebenarnya. Hubungan ke sistem saraf pusat lebih maju. Dengan
pengecualian indera pendengaran, organ sensori pada umumnya
berkembang dengan baik. Organ jacobson adalah organ khusus untuk
penciuman yang ada pada beberapa tetrapoda, sangat berkembang pada
kadal dan ular.
● Sistem Reproduksi Reptil

Jenis kelamin pada reptil


terpisah antara hewan jantan
dan hewan betina. Semua
reptil, kecuali tuatara memiliki
organ kopulasi yang
fungsional.
● Alat Gerak pada Reptil
● Semua reptil memiliki
tungkai yang berpasangan,
kecuali anggota tanpa
tungkai, memiliki struktur
tubuh yang lebih baik dari
pada amphibi dan memiliki
desain atau bentuk tungkai
yang sesuai untuk berjalan
di daratan.
● Sistem Ekskresi pada
Reptil
● Organ ekskresi pada reptilia
adalah dua ginjal kecil
metanephros. Ginjal pada
reptil tidak bisa
menghasilkan urine cair
yang lebih pekat dari pada
cairan tubuh mereka. Saluran
ekskresi pada reptil berakhir
pada kloaka.
Karakter Ekologi Dari Reptilia

Reptilia yang terdapat di Indonesia berasal dari Ordo Testudinata,


Squamata dan Crocodylia. Sebagian besar reptilia yang ditemukan di
Indonesia berasal dari ordo squamata yaitu jenis ular dan kadal.
Persebaran reptilia di Indonesia dipengaruhi oleh letak geografis dan
pengaruh dari persebaran fauna dari benua Asia dan Australia.
Kemampuan reptilia dalam beradaptasi sangat baik, sehingga reptilia
dapat berkembang dan ditemui di berbagai macam habitat seperti hutan
hujan, rawa, sungai dan laut.
Peranan Reptil

● Berikut ini adalah beberapa peranan reptilia bagi kehidupan


manusia dan contohnya, antara lain:
 Sebagai predator alami: contohnya ular memakan tikus,
bengkarung memakan serangga.
 Sebagai bahan pangan: contohnya daging ular, daging kura-
kura, dan telur penyu.
 Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai
bahan obat-obatan.
TERIMAKAS
IH
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai