Anda di halaman 1dari 3

REPTILIA

Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan
kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru. Ciri
umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup
oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada
beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian
kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia dan pengelupasan sebagian pada
anggota Sub-ordo Lacertilia. Sedangkan pada Ordo Chelonia dan Crocodilia sisiknya hamper
tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan. Kulit pada reptil memiliki sedikit
sekali kelenjar kulit.
Reptilia termasuk dalam vertebrata yang pada umumnya tetrapoda, akan tetapi pada
beberapa diantaranya tungkainya mengalami reduksi atau hilang sama sekali seperti pada
serpentes dan sebagian lacertilia. Reptilia yang tidak mengalami reduksi tungkai umumnya
memiliki 5 jari atau pentadactylus dan setiap jarinyabercakar. Rangkanya pada reptilia
mengalami osifikasi sempurna danbernafas dengan paru-paru.
Semua Reptil bernafas dengan paru-paru. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 atrium
dan 2 ventrikel. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak
sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur. Reptil merupakan
hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau
poikiloterm. Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptile melakukan mekanisme basking yaitu
berjemur di bawah sinarmatahari. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka. Ada
dua tipe kloaka yang spesifik untuk ordo-ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang
terdapat pada Ordo Squamata yaitu Sub-ordo Lacertilia dan Sub-ordo Ophidia. Kloaka
dengan celah membujur yaitu terdapat pada Ordo Chelonia dan Ordo Crocodilia (Sahputro,
2013).
1. Ordo Squamata
Menurut Yudha, dkk. (2016). kadal dan ular adalah dua kelompok hewan anggota
ordo Squamata, kelas Reptilia. Dua kelompok hewan reptil ini secara umum hidupnya
dekat dengan air, mereka sering sekali ditemukan di dalam dan di sekitar sungai (Zug,
1993; Pough dkk., 1998; Cogger dan Zweifel, 2003). Beberapa jenis ular dan kadal hidup
pada pepohonan dan tanah di tepian sungai. Reptil tersebut dapat dijadikan sebagai hewan
peliharaan dan kadang dikonsumsi (Zug, 1993; Pough dkk., 1998; Cogger dan Zweifel,
2003).
Kulit ular dan kadal pada umumnya diliputi oleh lapisan squama epidermal yang
bentuknya sudah menanduk, tetapi kadang-kadang di bagian bawahnya disokong oleh
lamina dermalis yang menulang. Adapun lubang pelepasan hampir selalu berupa celah
yang transversal Ordo ini terbagi menjadi dua sub ordo, yaitu sebagai berikut.
a. Sub ordo Sauria atau Lacertilia contohnya adalah kadal (Mabouya sp.). Tubuh kadal
biasanya mempunyai dua pasang anggota badan atau extremitas. Membran tympani
bentuknya tidak cembung dan celah auris externa dapat dilihat dengan jelas. Kemudian,
palpebra superior dan palpebra inferior serta membran nictitansnya dapat digerakkan.
Mulutnya kurang dapat dibuka, hal ini disebabkan kedua bagian rahang bawah bersatu.
Kadal bentuk tubuhnya hampir mirip dengan Salamander. Tetapi ada sedikit perbedaan,
yaitu pada Salamander kulitnya licin dan selalu bersih serta jari-jari kakinya tidak
berkuku. Pada bangsa kadal ada jenis tertentu yang mempunyai keistimewaan untuk
mengubah warna kulit dengan cepat yang biasanya disesuaikan dengan warna
lingkungannya, contoh bunglon (Chameleo sp.). Sifat yang seperti itu biasanya disebut
mimikri. Jenis yang terbesar dari golongan kadal adalah hewan Komodo atau Varanus
komodoensis. Hewan ini terdapat di Pulau Komodo dan ujung barat Flores. Panjang
tubuhnya dapat mencapai 4 meter. Sedangkan jenis kadal yang beracun adalah
Heloderma.
b. Subordo Sarpentes atau Ophidia
Kelompok hewan sub ordo ini adalah ular, tidak mempunyai kaki atau extremitas,
tetapi pada jenis Phyton masih mempunyai sisa-sisa dari bentuk pelvis dan extremitas
posterior. Ular dapat bergerak maju dengan menggunakan musculus undulans yang
ada di sebelah lateral dari tubuh dan juga karena pergerakan dari squamae yang
terletak di bagian ventral yang tersusun transversal. Ular tidak mempunyai celah auris
externa dan membrana tympani, maupun palpebra. Mata tertutup oleh membrana
nictitans yang bentuknya tetap dan transparant. Jenis-jenis ular yang mempunyai
kelenjar racun atau jenis-jenis ular yang beracun antara lain ular pucuk (Dryophis
prasinus), ular bakau (Homolopsis buccata), ular sendok (Naja tripudians) dan ular
benang (Dispodomarphus dendrophylis).
2. Ordo Crocodilia
Ordo crocodilia mencakup hewan reptil yang berukuran paling besar diantara reptil
lain. Kulit tebal, dan liat karena mengandung kepingan tulang yang tersusun berderet dan
berlunas membentuk perisai dermal mengandung sisik dari bahan tanduk. Kepala
berbentuk pyramid, keras dan kuat, dilengkapi dengan gigi runcing bertipe gigi poliodont.
Mata kecil terletak dibagian kepala yang menonjol di dorsal-lateral. Pipil vertical
dilengkapi selaput mata, tertutup oleh lipatan kulit yang membungkus tulang sehingga
lubang tersebut hanya Nampak seperti celah. Lubang hidung terletak pada sisi dorsal
ujung moncong dan dilengakapi dengan suatu penutupdari otot yang dapat berkontraksi
secara otomatispada saat buaya menyelam. Lubang telinga terdapat disebelah caudal mata
tertutup oleh lipatan kulit. Ekor panjang dan kuat. Tungkai relatif pendek tetapi cukup
kuat.
Tungkai belakang lebih panjang, berjari empat dan berselaput. Tungkai depan berjari
5 tanpa selaput. Jantung uaya mempunyai 4 ruang namun sekat antar ventrikel kanan dan
kiri tidak sempurna yang menyebabkan terjadinya percampuran darah. Pada jantungnya
memiliki foramen Panizza (lubang pada sekat antara kedua bilik jantung buaya).
Crocodilia merupakan hewan poikilotermik sehingga kebanyakan akan berjemur disiang
hari untuk menjaga suhu tubuhnya. Mereka berburu dimalam hari. Bersifat ovipar, betina
membuat sarang dengan menggali lubang ditanah untuk menyimpan telur.
Daftar Pustaka

Sahputro, H., Diana., Santi, R., Mahasiswa Universitas Bina Darma., Dosen Universitas Bina
Darma. 2013. Perangkat Ajar Dunia Hewan Berbasis Multimedia. Jurnal
Mahasiswa Teknik Informatika.
Yudha, S. D., Eprillurahman, R., Jayanto, H. & Wiryawan, F. I. 2016. Keanekaragaman Jenis
Kadal dan Ular (Squamata): Reptilia) di Sepanjang Sungai Code, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Biota. Vol. 1(1): 31-38.

Anda mungkin juga menyukai