Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN Praktikum Berbasis Proyek

Fisiologi
Tumbuhan
Dosen Penanggung Jawab
Dr. Ismail, M.S.

Nama : A.S. Muhammad Arhamar


NIM : 200107500016
Kelas : Pendidikan Biologi B

Program Studi Pendidikan


Biologi
Universitas Negeri Makassar
2022
LAPORAN
Praktikum Berbasis Proyek Fisiologi Tumbuhan

Unit Praktikum : Tanah dan Nutrisi Tumbuhan

1. Pendahuluan
Tanah merupakan himpunan mineral, bahan organik, dan endapan- endapan yang
relatif lepas (loose), yang terletak di atas batuan dasar (bedrock). Dalam perencanaan
kontruksi bangunan, tanah berfungsi sebagai pendukung fondasi dari bangunan (Hardiyatmo,
2002). Fondasi akan meneruskan beban akibat berat struktur bangunan secara langsung ke
tanah yang terletak di bawahnya. Oleh karena itu, dalam perencanaan kontruksi bangunan
diperlukan kondisi tanah stabil yang dapat diketahui (Supriyadi, dkk. 2016).

Pertanyaan Percobaan
1. Tanah yang bagaimanakah merupakan substrat yang baik bagi tanaman?
Hipotesis
1. Tanah gembur, merupakan jenis tanah yang paling baik bagi tanaman karena memiliki
rongga-rongga yang cukup untuk menyimpan unsur hara, air dan udara serta sesuai bagi
kehidupan mikroorganisme.
2. Alat dan Bahan
a. Alat
• Penggaris (2 buah)
• Gelas Ukur (1 buah)
• Gelas plastik (3 buah)
• Spidol (1 buah)
• Pengaduk (1 buah)
b. Bahan
• Sampel tanah (100 ml) (3 jenis)
• Air (secukupnya)
Prosedur Kerja
1. Menyiapkan semua alat dan bahan.
2. Mengisi gelas ukur dengan 100 ml sampel tanah.
3. Menambahkan 150 ml air ke dalam gelas ukur.
4. Menutup gelas ukur lalu membolak balikkan gelas ukur beberapa kali sampai tanah
tercampur rata.
5. Setelah tanah mengendap, seharusnya ada tiga lapisan yang berbeda. Jika belum terbentuk
tiga lapisan tanah, maka diamkan selama 1 hari.
Campurkan volume setiap lapisan dan volume total sampel.
6. Menghitung presentase setiap lapisan dan masukkan hasil anda dalam grafik berikut.
(lakukan perhitungan ini 3 kali, sekali untuk setiap lapisan). (volume lapisan + total volume
tanah = 100% sand, silt, atau clay)
7. Gunakan Piramida Tekstur untuk mengidentifikasi jenis tanah sampel.
3. Hasil dan Pembahasan
a. Hasil
Tanah Liat
Lapisan Pasir 1,5 cm 15 ml

Lapisan Debu 3,5 cm 35 ml

Lapisan Liat 4,5 cm 45 ml

Tanah Kering
Lapisan Pasir 2 cm 20 ml

Lapisan Debu 4 cm 40 ml

Lapisan Liat 4 cm 40 ml

Tanah Agak Berpasir


Lapisan Pasir 1,5 cm 15 ml

Lapisan Debu 3 cm 30 ml

Lapisan Liat 5,5 cm 55 ml

➢ Tanah Liat
Lapisan pasir (sand) : 15/95 x 100 = 16%
Lapisan debu (silt) : 35/95 x 100 = 37%
Lapisan liat (clay) : 45/95 x 100 = 47%
➢ Tanah Kering
Lapisan pasir (sand) : 20/100 x 100 = 20%
Lapisan debu (silt) : 40/100 x 100 = 40%
Lapisan liat (clay) : 40/100 x 100 = 40%

➢ Tanah Agak Berpasir


Lapisan pasir (sand) : 15/100 x 100 = 20%
Lapisan debu (silt) : 40/100 x 100 = 40%
Lapisan liat (clay) : 40/100 x 100 = 40%

Tanah Liat Clay


Tanah Kering Perpaduan clay loam, silty clay dan silty clay
loam
Tanah Agak Berpasir Perpaduan clay loam, silty clay dan silty clay
loam
b. Pembahasan
Tanah liat merupakan tekstur tanah yaitu tanah berpasir, liat atau lempung, dan geluh
atau lanau, berdasarkan distribusi ukuran partikel tanah yang didapatkan dengan pengayakan.
Dari percobaan ini didapatlah hasil bahwa tanah liat merupakan tanah yang tidak
mengandung pasir. Hal ini sesuai dengan pendapat Foth (1998), bahwa apabila persentase
kejenuhan suatu tanah lebih dari 50% maka tanah tersebut termasuk dalam tekstur liat dan
juga disebabkan oleh tingkat pelapukan yang terjadi pada masing-masing lapisan yang relatif
besar dan kemampuannya mengikat air.
Tanah kering merupakan tekstur tanah yang kebanyakan mengandung pasir. Pada
percobaan ini pada piramida tekstur tanah menunjukkan bahwa ada perpaduan antara clay
loam, silty clay, dan clay loam.
Tanah agak berpasir merupakan tanah yang mengandung sedikit campuran pasir. Dari
percobaan tersebut menunjukkan pada piramida tekstur tanah adanya perpaduan antara clay
loam, silty clay, dan clay loam.
Kedua jenis tanah ini yaitu tanah kering dan tanah agak berpasir pengambilan sampel
tanah berada pada jarak lapisan yang cukup dekat sehingga hasil penetapan teksturnya sama.
Meskipun diperoleh ketetapan tekstur yang sama pada kedua lapisan tersebut, tetapi
persentasi kandungan fraksi-fraksinya memiliki perbedaan yang mencolok.
4. Kesimpulan
Tekstur tanah adalah sifat halus atau kadar butiran pada lapisan tanah. Kasar atau halusnya
tanah ditentukan oleh perimbangan antara pasir, debu, dan liat yang terdapat didalam tanah.
Ukuran relatif partikel tanah dinyatakan dalam istilah tekstur, yang mengacu pada kehalusan
atau kekasaran tanah. Lebih khasnya, tekstur adalah perbandingan relatif pasir, debu, dan tanah
liat.
5. Referensi
Supriyadi, Priyantari, N., Sulistyani, D. P. & Mayasari, W. A. 2016. Identifikasi Jenis Tanah
Pada Lahan Pemukiman Berdasarkan Integritas Pengukuran Geolistrik 3D Dan Uji
Indeks Properties Tanah Di Perumahan Istana Tidak Regency-Jember. Jurnal Fisika
Flux. Vol. 13(1): 11-20.
Lampiran

1. Jelaskan hubungan antara tekstur tanah dan air?


Jawab : Air merupakan salah satu komponen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Air yang diserap tanaman adalah air yang berada pada pori-pori tanah. Setiap
jenis tanah memiliki distribusi dan ukuran pori yang berbeda-beda, yang akan
mempengaruhi ketersediaan air di dalam tanah. Tekstur tanah sangat mempengaruhi
kemampuan tanah dalam memegang air. Tanah bertekstur liat memiliki kemampuan
yang lebih besar dalam memegang air daripada tanah bertekstur pasir hal ini terkait
dengan luas permukaan adsorptifnya. Semakin halus teksturnya akan semakin besar
kapasitas menyimpan airnya. Menurut Jury et al. (1991) dalam banyak kasus,
kemampuan tanah menahan air dianggap setara dengan kadar air kapasitas lapang.
Secara umum kadar air kapasitas lapang didefinisikan sebagai kadar air tanah di lapang
pada saat air drainase sudah berhenti atau hampir berhenti mengalir karena adanya gaya
grafitasi setelah sebelumnya tanah tersebut mengalami jenuh sempurna
2. Jenis tanah apa yang dapat dicampur menjadi lempung yang paling baik?
Jawab : Tanah yang paling subur umumnya adalah lempung (loam), yang terbuat dengan jumlah
yang hampir berimbang antara pasir (2.0 mm 0.05), silt (partikel dengan ukuran 0.05
mm - 0.002 mm), dan tanah liat (< 0.002 mm).
3. Apa penyebab terjadinya erosi?
Jawab : Penyebab utama terjadi erosi adalah curah hujan yang tinggi. Erosi pada umumnya
terjadi akibat dari adanya proses mekanis dari air hujan. Proses mekanis air hujan
menyebabkan terjadinya pengikisan atau penghancuran tanah secara langsung. Secara
mekanis, air hujan juga dapat mengangkut tanah dan lumpur yang mengakibatkan
terjadinya pengikisan tanah. Tak hanya itu, air hujan juga dapat mengakibatkan
terkumpulnya garam di daerah perakaran. Air hujan juga bisa mengakibatkan penjenuhan
tanah oleh air terjadi.Erosi tanah yang disebabkan oleh air meliputi 3 tahap (Suripin,
2004), yaitu:
• Tahap pelepasan partikel tunggal dari massa tanah.
• Tahap pengangkutan oleh media yang erosif seperti aliran air dan angin.
• Tahap pengendapan, pada kondisi dimana energi yang tersedia tidak cukup lagi untuk
mengangkut partikel.
4. Apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah erosi?
Jawab : Yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah erosi
Konservasi Tanah
Konservasi tanah merupakan serangkaian upaya dan strategi untuk mencegah dan
menghambat proses terjadinya pengikisan tanah. Saat melakukan konservasi tanah,
pemilihan jenis vegetasi penutup lahan harus diperhatikan sebab Untuk mengembalikan
fungsi tanah yang terlanjur rusak diperlukan vegetasi yang sifatnya mampu bertahan kondisi
tanah yang ekstrim.
Membuat Terasering
Terasering termasuk cara yang sering digunakan untuk mencegah erosi. Cara ini adalah
dengan membuat teras demi teras seperti tangga pada lahan yang miring sehingga ketika
hujan turun air tidak langsung mengalir begitu saja sehingga proses terjadinya pengikisan
tanah bisa ditekan seminimal mungkin. Dengan membuat sistem lahan yang berteras seperti
ini akan membuat tanah semakin stabil begitu juga sangat baik untuk tanaman yang tumbuh
di atas tanah tersebut.
Countor Farming
Countor Farming adalah sistem penanaman berdasarkan garis kontur suatu tanah sehingga
sistem perakaran tanaman jadi semakin kuat sehingga bisa menahan tanah ketika terjadi
hujan deras. Pembuatan sistem kontur tanah ini seperti membuat perangkap tanah sehingga
tidak mudah hanyut terbawa air, membuat teras bangku atau gundulan.
Melakukan Reboisasi
Reboisasi menjadi salah satu cara preventif yang paling signifikan pengaruhnya. Penyebab
erosi bukan hanya karena buruknya sistem bercocok tanam namun juga bisa terjadi karena
dampak kerusakan hutan yang gundul akibat ulah manusia. Sangat baik, jika sudah
melakukan penebangan pohon, lahan harus ditanami pohon kembali atau reboisasi.
5. Sampel tanah manakah yang lebih rentan terhadap erosi? Rencanakan mengapa demikian.
Jawab: Sampel tanah jenis clay yang isinya lebih tinggi dari pasir. Jika kandunganpasir yang
lebih tinggi rentan terhadap erosi, ukurannya yang besar menyebabkanfabrikasi tanah
rendah. Selain ukuran yang relatif halus, fraksi ini tidak memiliki kemampuan untuk
membentuk ikatan, sehingga menyebabkan erosi sebagai debudan debu. Berbeda dengan
suara, fraksi ini dapat membentuk ikatan karena halustetapi tuduhan. Namun, jika hujan
tinggi dapat dengan mudah membawa bahan endapan suspensi, membawa fluks
permukaan. Namun, jika tanah tersebut memiliki agregat keras, penyerapan air ke dalam
tanah masih sangat tinggi, sehinggalimpasan permukaan dan erosi relatif tidak berbahaya

Anda mungkin juga menyukai