Anda di halaman 1dari 6

Nama : A.S.

Muhammad Arhamar
Nim : 200107500016
Kelas : Pendidikan Biologi B 2020

 Laboratorium Desain Perkotaan The University of Tokyo


http://ud.t.u-tokyo.ac.jp/en/teachers/faculty_staff/
 Struktur Organisasi

Professor Associate Professor


Shunsaku Miyagi Naoto Nakajima

Assistant Professor
Masayoshi Nagano

Technical Assistance
Keiko Igarashi

Doctoral Student
Kim Youngjoon

D3 D3
Masaya Sammonji Shoko Yuzawa

D2 D2
Yuta Genda Shinsuke Fukaya

D1
Hideki Watanabe
 Laboratorium melakukan penelitian di bidang
Tujuan Lab Desain Perkotaan adalah untuk mencapai keseimbangan antara penelitian
ilmiah, pengajaran, dan pekerjaan desain perkotaan praktis di lapangan. Kami
mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan praktis serta pengetahuan
teoritis yang baik untuk memungkinkan mereka berlatih di semua bidang desain
perkotaan; dalam konteks desain tata ruang dan struktur; serta pengetahuan Teoritis
strategis dari penelitian ilmiah dan dan perencanaan konseptual. perkotaan
pengajaran interdisipliner juga diterapkan konsultasi dengan masyarakat lokal dan
bekerja pada proyek perencanaan 'nyata' di situs. praktis untuk desain Penelitian
ilmiah kami meliputi morfologi perkotaan, sejarah perkotaan dan arsitektur,
konservasi sejarah dan alam, partisipasi warga, analisis spasial, sosiologi perkotaan,
advokasi komunitas, pembuatan tempat, strategi pembaruan untuk sistem perencanaan
internasional dan kota-kota Asia. Ambisi kami adalah untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih bernuansa tentang bagaimana ruang perkotaan dipersepsi,
digunakan, disesuaikan, dihuni, dirancang, diatur, dan dikelola untuk memberikan
kontribusi terbaik bagi evolusi kota regional yang layak huni, serta kota. Berdasarkan
aktivitas penelitian ekstensif mahasiswa pascasarjana kami, kami berusaha untuk
mengusulkan proses desain baru yang pada akhirnya mengarah pada ruang perkotaan
yang lebih ramah pengguna dan berkelanjutan.
Resume Pengenalan dan Penanganan Bahan Kimia
Sifat-sifat bahan kimia :
1. Bahan kimia beracun (Toxic)
2. Bahan kimia korosif (Corrosive)
3. Bahan kimia mudah terbakar (Flamble)
4. Bahan kimia peledak (Explosive)
5. Bahan kimia oksidator (Oxidation)
6. Bahan kimia reaktif terhadap air (Water sensitive substances)
7. Infection/infeksi
8. Bahan kimia reaktif terhadap asam (Acid sensitive substances)
9. Gas bertekanan (Compressed gases)
10. Bahan kimia radioaktif (Radioaktive substances)

Highly Flammable : Cairan dengan flash point dibawah 0oC dan titik didih max 35oC, dalam
bentuk gas yang jenuh memiliki titik nyala pada tekanan normal.
Flammable : Mudah terbakar
Explosive : Mudah meledak
Oxiding : Bahan tersebut dapat menyebabkan kebakaran saat bertemu dengan api
atau bahan lain yang mengandung api.

Toxic : Beracun, terhirup, tertelan, atau terkontaminasi melalui kulit dapat


mengakibatkan timbulnya sakit dan pada kumulasi waktu tertentu
mengakibatkan kematian.

Harmful : Berbahaya, bahan ini dapat mengakibatkan terjadi ketidaknyamanan/kerusakan


pada bagian tubuh.

Corrosive : Korosif, mengakibatkan kerusakan peralatan laboratorium bila terkontaminasi


bahan tersebut.

Irritan : Mengakibatkan iritasi, baik pada kulit, mata, atau organ pada tubuh.

Cara penyimpanan bahan kimia dan penanganan limbah laboratorium (jangan menyatukan
bahan yang bisa meledak)

 Secara alphabet (Alphabetical method), botol-botol disimpan berdasarkan urutan huruf


secara alphabet.
 Berdasarkan golongan (Family method), botol-botol bahan disusun berdasarkan
klasifikasi sistem periodic, misalnya semua golongan alkali dikelompokkan bersama,
demikian juga asam, dsb.
 Secara kelompok (Group method), botol-botol bahan diurutkan berdasarkan urutan dalam
analisis kualitatif, yaitu perak, timah hitam, dan garam-garam merkuri dikelompokkan
bersama.
Pedoman umum penyimpanan bahan kimia

 Tempat penyimpanan yang tepat (gudang) dengan penerangan dan ventilasi yang cukup,
ruangan harus bersih dan perlu ada ruangan untuk bahan kimia tak tercampurkan 9tak
bersatu), jika memungkinkan ruangan yang suhunya harus sejuk.
 Penyimpanan harus memperhatikan jangkauan, jangan terlalu tinggi sehingga dapat
menyebabkan kecelakaan. Botol-botol asam kuat harus disimpan didekat lantai.
 Tempatkan botol-botol kecil di rak bagian atas, botol besar dan berat disimpan di rak bagian
bawah.
 Setelah digunakan botol harus dikembalikan ke tempat semula dengan benar.
 Lakukan pengontrolan secara periodic (berkala) terhadap semua bahan kimia yang
disimpan.
 Semua bahan kimia harus dalam lemari/ruangan terkunci terutama bahan-bahan beracun.
 Bahan padat dan bahan cair disimpan pada lemari yang terpisah.
 Bahan yang terkontaminasi atau tanpa label harus dibuang.
 Pemberian label (labelling) di setiap botol sangat penting dilakukan.
Label itu harus menunjukkan ;
Nama kimia dan struktur kimia.
Tanggal pembelian atau pembuatan.
Tanggal kedaluwarsa jika ada.
Lambang atau tanda bahaya seperti beracun, korosif, atau explosive.
Jika dibuat harus ada konsentrasinya.

Laboratorium
 Pengenceran
 Perlakuan kimiawi
 Pengumpulan
 Penguburan
 Pembakaran
 Lemari uap

Teknik mengambil dan menuang bahan padat

1. Peganglah botol bahan dengan label di bawah telapak tangan, dengan cara ini tidak
aka nada bahan yang menetes atau menempel pada label sehingga label tetap utuh.
2. Miringkan botol sehingga sedikit bahan masuk ke dalam tutup botol, kemudian tutup
botol dengan hati-hati.
3. Ketuk-ketuk tutup botol dengan telunjuk atau batang pengaduk sehingga bahan tutup
jauh pada tempat yang diinginkan.

Teknik mengambil dan menuang bahan cair


1. Peganglah botol sedemikian rupa sehingga label botol terletak pada telapak tangan.
Hal ini mencegah terjadinya penetesan bahan cair kepada label.
2. Basahi tutup botol dengan bahan di dalam botol dengan cara botol dimiringkan untuk
memudahkan melepas tutup botol.
3. Jika akan menuangkan, buka botol dan jepitlah tutup botol di antara jari.
4. Tuangkan bahan cair dengan bantuan bidang pengaduk.

Teknik menimbang bahan


1. Bersihkan neraca terutama piring neraca harus bersih dan sisa bahan
2. Setimbangkan neraca sehingga jarum menunjukkan skala nol dengan cara menggeser
skrup pengatur.
3. Timbang tempat bahan, botol, kaca arloji atau alas lainnya dengan meletakkan pada
piring timbangan dan catat beban berat dari tempat bahan tersebut.
4. Masukkan bahan yang akan ditimbang ke dalam tempat atau wadah yang sudah
ditimbang tadi. Pasang beban timbangan seberat-berat tempat atau wadah bahan
ditambah berat bahan yang diperlukan. Timbanglah sampai benar setimbang.
5. Jika selesai menimbang kembalikan semuanya pada posisi awal, yaitu sekala beban
pada skala nol dan penahan piring neraca dinaikkan agar piring neraca tidak
bergoyang.

Mengukur volume bahan cair


1. Gunakan gelas ukur yang ukurannya sesuai dengan volume bahan yang akan diukur.
2. Bacalah skala pada gelas ukur dan tentukan harga setiap skala, misalnya skala 0,1.
3. Isilah gelas ukur dengan bahan yang akan diukur volumenya.

Pembuatan larutan baku dan pereaksi


 Larutan adalah campuran homogen dalam suatu campuran terdapat molekul-
molekul, atom-atom, ion-ion, dan zat atau lebih disebut campuran, karena susunannya
dapat diubah-ubah disebut campuran homogen.
 Komponen larutan
Ada dua komponen yang penting dalam suatu larutannya, yaitu pelarut dan zat
terlarut. Zat yang dilarutkan dalam pelarut tersebut disebut zat terlarut. Apabila dua
atau lebih komponen dicampurkan dan membentuk campuran homogeny, larutan
yang dihasilkan dapat berfase gas, larutan cair, dan padat.
 Konsentrasi larutan
Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan. Apabila
zat terlarut banyak sekali, sedangkan pelarutnya sedikit, maka dapat dikatakan bahwa
larutan itu pekat atau konsentrasinya sangat tinggi. Sebaliknya bila zat yang terlarut
sedikit sedangkan pelarutnya sangat banyak, maka dapat dikatakan larutan itu encer
atau konsentrasinya sangt rendah.

Konsentrasi

 Merupakan banyaknya zat terlarut (jumlah solute) yang ada dalam sejumlah larutan
atau pelarut (solvent).
 Konsentrasi dapat dinyatakan dalam beberapa cara, antara lain :
1) Molalitas
2) Molaritas
3) Normalitas
4) Persentase
5) Fraksi mol
6) Ppm (part per million)

Anda mungkin juga menyukai