Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

‘’Mengenal Alat Dan Bahan di Labotarium’’

NAMA MAHASISWA: RADEN VICKEL DWIKO G.K.N


NPM : 20330064

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL


Jl.Moh Kahfi II Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta Selatan 12640
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME). Di mana Tuhan
YME telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Sehingga sehingga Saya dapat melaksanakan
sebuah laporan praktikum dan menyelesaikannya dengan baik.
Sehingga akhirnya terusunlah sebuah laporan resmi praktikum kimia ini. Laporan ini
telah Saya susun dengan sistematis dan sebaik mungkin. Hal ini bertujuan untuk memenuhi tugas
Praktikum Kimia Dasar mengenai Pengenalan Alat dan Bahan Labotarium
Dengan selesainya laporan resmi praktikum ini, maka Saya tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat
dalam penyusunan laporan praktikum Kimia ini.  
Demikian ini laporan Praktikum Kimia Dasar I yang telah Saya buat. Saya  mohon kritik
dan sarannya apabila terdapat kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan
Praktikum Kimia Dasar I ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Juga bermanfaat bagi Saya
selaku penulis.

Penulis
I.Judul Laporan
Mengenal Alat dan Bahan di Labotarium

II.Tujuan Praktikum
1. Mengenal alat-alat laboratorium serta fungsi dari alat tersebut
2. mengenal macam-macam bahan yang dipakai dalam praktikum di laboratorium serta
label dari bahan tersebut

III.Dasar Teori
Dasar Teori Alat Labotarium
Laboratorium merupakan tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah
dilakukan. Secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses pendidikan sebagai berikut:

1. Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan


pengamatan.
2. Mengembangkan keterampilan motorik mahasiswa, menambah keterampilan dalam
mempergunakan alat – alat laboratorium,
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari
suatu objek dalam lingkungan alam dan sosial.

Untuk melakukan fungsinya dengan baik suatu laboratorium harus memenuhi persyaratan
minimal diantaranya.
1. Memiliki bangunan yang kokoh dan cukup ventilasinya.
2. Memiliki tata ruang yang baik, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama
melakukan praktek.
3. Memiliki prosedur keselamatan yang sesuai (tersedia alat pemadam kebakaran dan
terdapat jalur evakuasi yang memadai)
4. Memiliki fasilitas laboratorium ( listrik, air, meja praktek, lemari asam, dan ventilasi
yang cukup baik )
5. Mmemiliki peralatan yang cukup baik ( berfungsi, pemeliharaan, kalibrasi alat, dll )
6. Bahan pereaksi yang cukup baik ( tingkat kemurnian, penyimpanan, penandaan / etiket /
label bahan )
7. Memiliki SDM yang berpengetahuan dan keterampilan yang baik ( Ka laboratorium
Laboratorium, Pengawas praktium, dan Pekarya Laboratorium )
8. Memiliki metode pengujian (referensi / litertur, metode standar yang telah diuji
kebenaran)
9. Memiliki pencatatan dan pelaporan yang jelas dan akurat ( perencanaan, pengadaan,
penstock, catatan pemakaian bahan / alat ).
Dalam Labotarium tidak hanya terdapat alat untuk mengukur suatu benda ,melainkan terdapat
beberapa jenis alat,yaitu :
1. Alat ukur yaitu alat yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui volume, keasaman
larutan, panas dan lain sebagainya
Contoh alat ukur adalah labu ukur, erlenmeyer, pipet ukur, gelas ukur, pH universal dan
timbangan analitik.
2. Alat pemanas yaitu alat yang digunakan untuk memanaskan bahan atau larutan sebelum
diteliti.
Contoh alat pemanas adalah lampu busen dan hot plate.
3. Alat gelas yaitu peralatan laboratorium yang terbuat dari kaca yang digunakan dalam
percobaan ilmiah
Contoh alat gelas adalah gelas arloji,corong,pipet volume,tabung reaksi dan buret
4. Alat bantu lainnya yaitu alat yang digunakan untuk menunjang alat lainnya.
Contoh alat bantu adalah spatula, statif, kaki tiga, dan bola karet

Dasar Teori Bahan Labotarium


Bahan laboratorium yang disebut bahan merupakan segala sesuatu yang diolah atau digunakan
dalam proses pengujian,kalibrasi, dan atau produksi dalam skala terbatas, yang dibagi menjadi
dua kategori yaitu:
1. Bahan khusus yaitu bahan yang penanganannya memerlukan perlakuan dan persyaratan
khusus.
2. Bahan umum yaitu bahan yang penanganannya tidak memerlukan perlakuan dan
persyaratan khusus, (Permenpan RB No. 03, 2010).
Terdapat beberapa perbedaan Bahan Umum dan Khusus mulai dari sifat fisik,kimia dan
penyimpanan ,berikut adalah beberapa perbedaannya

Penyimpanan zat dan bahan kimia di ruang laboratorium merupakan rencana yang benar untuk
mengurangi resiko kecelakaan (Griffin 2005). Setiap bahan kimia memiliki sifat fisik dan kimia yang
berbeda-beda. Maka, dalam penyimpanan dan penataan bahan kimia harus diperhatikan aspek pemisahan,
tingkat resiko bahaya, pelabelan, fasilitas penyimpanan, wadah sekunder, bahan kadaluarsa, inventarisasi
dan informasi resiko bahaya
Prinsip– prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan bahan di laboratorium yaitu

a) Aman: bahan disimpan supaya aman daripencuri,


b) Mudah dicari: memudahkan mencari letak bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan
menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan bahan (lemari, rak atau laci) dan
c) Mudah diambil:penyimpanan bahan diperlukan ruang penyimpanan danperlengkapan,
(Lindawati, 2010). Pada bahan, pengurutan secara alfabetis akan tepat jika dikelompokkan
menurut sifat fisis dan sifat kimianya terutama tingkat kebahayaannya untuk
pengadministrasian. Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan kimia lain, harus
disimpan secara khusus dalam wadah sekunder yang terisolasi. Hal ini untuk mencegah
pencampuran dengan sumber bahaya lain seperti api, gas beracun, ledakan atau degradasi
kimia.
Pembagian Jenis Bahan terbagi menjadi 2 ,yaitu berdasarkan fase dan berdasarkan kualitas
Bahan berdasarkan fasa:
 Padat :Yaitu ketika suatu objek memiliki ikatan antar molekul yang kuat sehingga
volume akan tetap dan tidak dipengaruhi oleh medium letak penempatan objek tersebut
 Cair :Yaitu ketika suatu objek memiliki ikatan antar molekul yang tidak terlalu kuat
dan tidak terlalu lemah sehingga memiliki volume yang berubah ubah tergantung dengan
medium yang ditempatinya
 Gas :Yaitu ketika suatu objek memiliki ikatan antar molekul yang sangat renggang
sehingga molekul dapat bergerak bebas ke arah manapun karena sedikitnya gaya ikat
antar molekul
Bahan berdasarkan kualitas
A.Teknis :
Yaitu bahan kimia yg tidak memiliki kemurnian setinggi bahan kimia pro analis dan
biasa dipergunakan dalam proses produksi
B.Special Grade Pro Analyses(PA) :
Yaitu bahan kimia yg memiliki tingkat kemurnian sangat tinggi (>99,5%) dan biasanya
digunakan untuk keperluan laboratorium
C.Special Grade:material referrences
Berdasarkan sifatnya,Bahan Kimia Dibagi Menjadi 7 Golongan
,Yaitu
1. Harmful atau berbahaya yaitu bahan kimia iritan
menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir,
mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia
mempunyai sifat seperti ini (harmful) khususnya bila
kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan.
Contoh : Etilen glikol, Diklorometan
2. Toxic atau beracun produk ini dapat menyebabkan kematian
atau sakit yang serius bila bahan kimia tersebut masuk ke
dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu,
atau penyerapan melalui kulit.
Contoh :Metanol, Benzena.

3. Corrosive atau korosif, produk ini dapat merusak jaringan


hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat
menyebabkan kulit mengelupas.
Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)

4. Flammlable atau mudah terbakar, senyawa ini memiliki titik


nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan air atau
membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang
mudah terbakar (seperti hidrogen) dari hidrida metal.
Contoh : Minyak terpentin.

5. Explosive atau mudah meledak, produk ini dapat meledak


dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau
gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif
pada kontak (singgungan dengan logam/metal).
Contoh :KClO3, NH4NO3, Trinitro Toluena (TNT)

6. Oxidator (Pengoksidasi) senyawa ini dapat menyebabkan


kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas pada kontak
dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor)(Wawan
dan Dewi, 2010).
Contoh : H2O2, KClO4

7. Dangerous For the Environment (berbahaya bagi


lingkungan) Bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan
yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Penanganan :
Hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat
membahayakan makhluk hidup.
Contoh : Tributil timah klorida, Tetraklorometan, Petroleum bensin

Larutan baku atau larutan standar adalah larutan yang konsentrasinya sudah diketahui. Larutan
baku biasanya berfungsi sebagai titran sehingga ditempatkan pada buret, yang sekaligus
berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku (Harrizul, 1994).

Larutan Baku dibagi menjadi dua yaitu:

1. Larutan baku primer

yaitu larutan yang mengandung zat padat murni yang konsentrasi larutannya diketahui secara
tepat melalui metode gravimetri (perhitungan massa), dapat digunakan untuk menetapkan
konsentrasi larutan lain yang belum diketahui

Contoh: K2Cr2O7, As2O3, NaCl, asam oksalat, asam benzoat.

2. Larutan baku sekunder,

yaitu larutan suatu zat yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan tepat karena berasal
dari zat yang tidak pernah murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan dengan pembakuan
menggunakan larutan baku primer, biasanya melalui metode titrimetri.

Contoh: AgNO3,KmnO4, Fe(SO4)

IV.Alat dan Bahan


1.Alat: Alat-Alat Laboratorium
2.Bahan: Bahan-bahan Laboratorium Kimia

V.Prosedur Kerja
1.Amati dan gambar(ditempel) 20 macam alat gelas yang ada dilaboratorium dan tulislah
fungsinya.
2.Tulislah 10 bahan kimia yang tergolong bahan kimia ProAnalis(PA) dan bahan KimiaTeknis
VI.Hasil dan Pembahasan

Alat Labotarium

Contoh alat non-ukur


No Nama Alat Penjelasan Foto Alat

1 Tabung Reaksi Digunakan untuk mereaksikan zat,


dapat dipanaskan pada nyala api
oksidasi. untuk tabung reaksi dengan
gelas bukan borosilikat bersifat tidak
tahan panas. Kapasitas yang tersedia 5
ml, 10 ml, 14 ml, 16 ml, 19 ml, 31 ml,
55 ml, 75 ml.

2. Tabung Sentrifugal Tabung sentrifugal mempunyai bentuk


tabung yang salah satu ujungnya
menyerupai kerucut.
Tabung sentrifugal biasanya terbuat dari
gelas walaupun ada juga yang terbuat
dari bahan plastik atau kimia. Tabung
ini digunakan unttuk tempat bahan yang
diendapkan dengan alat
sentrifuge.dibagi menjadi Tabung
sentrifugal dengan skala,Tabung
sentrifugal tanpa skala,Tabung
sentrifugal dengan penutup ulir atau
skrup
3 Buret Buret adalah alat laboratorium dari
bahan gelas berbentuk silinder yang
memiliki garis ukur dan sumbat keran
pada bagian bawahnya. Buret
digunakan dalam percobaan yang
memerlukan presisi seperti pada
eksperimen titrasi dengan cara
meneteskan sejumlah reagen cairan ke
dalam obyek dalam wadah gelas di
bawahnya.
Pembacaan skala harus dilakukan secara
seksama pada permukaan meniskus zat
cair.
Ukuran skala Buret : Buret Makro (50 ml),
Buret semi makro (25 ml) dan buret Mikro
(10 ml)
4 Corong Corong adalah alat laboratorium berbentuk
kerucut dan terdapat bagian seperti tabung
yang sempit. Corong digunakan untuk
memindahkan larutan dan atau menyaring
yang biasanya menggunakan kertas saring.

5. Corong Buchner Corong Buchner adalah alat laboratorium


yang terbuat dari porselen, gelas atau
plastik yang digunakan untuk penyaringan
vakum. Pada bagian atas terdapat sebuah
silinder dengan dasar yang berpori. Corong
buchner digunakan untuk menyaring
dengan dipasangkan pada labu penyaring
dan pompa penghisap (vacum pump).
Keuntungan menyaring dengan
menggunakan corong buchner adalah lebih
cepat jika dibandingkan dengan penyaring
menggunakan corong piala
6 Corong Pisah Corong pisah adalah peralatan laboratorium
dari gelas yang digunakan dalam proses
pemisahan cairan dari dua fase yang tidak
dapat bercampur. larutan yang akan
dipisahkan digojok terlebih dahulu
kemudian didiamkan beberapa saat sampai
masing-masing larutan terpisah. Larutan
dengan masa jauh lebih kecil akan berada
diatas sedangkan massa jenis lebih besar
akan berada dibawah. Larutan yang ada
dibawah dikeluarkan hati-hati.
7 Batang Pengaduk Terbuat dari gelas, digunakan untuk
mengaduk larutan atau untuk membantu
memindahkan larutan dari satu wadah ke
dalam wadah lain.
8 Destilator Seperti panci bersusun, dengan pembatas
dibagian tengah. Bagian bawah berisi silica
gel sebagai pengering. Digunakan untuk
pengeringan bahan kimia. Pada penutupnya
dilapisi dengan vaselin untuk menjaga tetap
kedap udara. Ada 2 macam desikator :
desikator biasa dan vakum. Desikator
vakum pada bagian tutupnya ada katup
yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan
dengan selang ke pompa
9 Gelas Beaker Terbuat dari gelas umumnya terbuat dari
bahan borosilikat dengan skala pada
dindingnya, digunakan untuk menuang,
membuat dan mendidihkan larutan. Dapat
digunakan juga untuk mengukur volume
larutan yang tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi

10. Erlenmayer Terbuat dari gelas borosilikat. Digunakan


ditempat larutan yang dititrasi dalam
analisa volumetri. Bentuk mirip beaker
glass memiliki leher yang sempit, dengan
keuntungan mengurangi penguapan zat cair
dalam pemanasan dan menghindari tumpah
ketika dalam proses pengadukan. Pada sisi
luar terdapat skala yang menunjukan
perkiraan

11 Gelas Arloji Terbuat dari gelas sebagai penutup dan


menimbang bahan kimia yang berwujud
padat atau kristal.
Alat Praktikum Ukur

No Nama Alat Penjelasan Foto Alat

1. Gelas Ukur Gelas Ukur digunakan untuk mengukur


volume zat kimia dalam bentuk cair.
Alat ini mempunyai skala, tersedia
bermacammacam ukuran. Tidak boleh
digunakan untuk mengukur
larutan/pelarut dalam kondisi panas.
Perhatikan meniscus pada saat
pembacaan skala.
Memiliki skala pembacaan antara 5
sampai dengan 2000 mililiter

2 Pipet Ukur Berupa tabung gelas yang agak panjang


dengan ujung runcing dan mempunyai
skala. Teknik penggunaannya sama
dengan pipet volume, hanya isi pipet
dapat dipindahkan sebagiansebagian
disesuaikan dengan keperluan. Jumlah
cairan yang dituangkan dapat
disesuaikan dengana skala yang
ada..Memiliki kapasitas 0,1 sampai
dengan 25 mililiter

3 Pipet Volume Terbuat dari bahan gelas biasa kadang –


kadang terbuat dari bahan borosilikat.
Digunakan untuk mengukur volume
tepat berdasarkan volume yang
dikeluarkan.Memiliki skala 1-100
mililiter

4 Neraca Analitik Digunakan untuk mengukur padatan


kimia Cara menggunakannya adalah
dengan cara membersihkan permukaan
objek dari zat yang mungkin
menganggu perhitungan meletakan
objek diatas besi pengukur dan tunggu
neraca hingga stabil,
Alat Praktikum Non Gelas dan Alat Penunjang Praktikum

No Nama Alat Penjelasan Foto Alat

1. Kawat Kasa Kawat kasa adalah kawat yang dilapisi


dengan asbes, digunakan sebagai alas
dalam penyebaran panas yang berasal dari
suatu pembakar

2 Pembakar Spirtus Salah satu media pembakaran atau


pemanasan suatu larutan ,Pembakar diisi
dengan cairan spirtus dibawahnya lalu
dinyalakan dengan api.Api spirtus dapat
digunakan untuk berbagai hal semisal
dalam pengujian amilum dan glukosa pada
makanan melalui sebuah tabung reaksi

3 Klem Buret Klem buret : terbuat dari besi atau baja


untuk memegang buret yang digunakan
untuk titrasi.

4 Statif Terbuat dari besi atau baja yang berfungsi


untuk menegakkan buret, corong, corong
pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat
digunakan.

5 Pro Pipet (pipet filler) Digunakan untuk membantu proses


pengambilan cairan. Terbuat dari karet
yang disertai dengan tanda untuk menyedot
cairan (suction), mengambil udara
(aspirate) dan mengosongkan (empty).
6. Water Bath Fungsi utama water bath adalah untuk
menciptakan suhu yang konstan dan
digunakan untuk pemanasan, inkubasi dan
penguapan

Bahan Labotarium
Bahan Pro Analis
Pengertian
Kualitas ini merupakan kualitas terbaik untuk suatu bahan, karena biasanya kualitas Pro Analis
atau yang biasa di singkat PA ini sangat murni mendekati 100%. bahan dengan kualitas PA ini
cocok di gunakan untuk penelitian dan keperlian laboratorium, karena pada saat penelitian. zat
pengotor akan mengganggu hasil percobaan. sehingga di perlukan zat yang benar benar murni.
oleh karena kualitasnya yang terbaik, harga bahan Pro Analis ini di hargai sangat tinggi. bisa
berkali kali lipat dari kualitas teknisnya

Contoh Bahan Pro Analis


1. Asetanilida
Asetanilida merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai
amida primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil.
Asetinilida berbentuk butiran berwarna putih (kristal) tidak larut dalam minyak parafin dan larut
dalam air dengan bantuan kloral anhidrat. Asetanilida atau sering disebut phenilasetamida
mempunyai rumus molekul C6H5NHCOCH3 dan berat molekul 135,16 g/gmol.
Asetanilida digunakan sebagai inhibitor dalam hidrogen peroksida dan digunakan untuk
menstabilkan pernis ester selulosa. Hal ini juga ditemukan menggunakan dalam intermediasi
dalam sintesis akselerator karet, pewarna dan pewarna sintesis menengah, dan sintesis kamper.
Acetanilid digunakan untuk produksi 4-acetamidobenzenesulfonyl klorida, suatu perantara kunci
untuk pembuatan obat sulfat. Ini juga merupakan prekursor dalam sintesis penisilin dan obat-
obatan lainnya.
Asetanilida memiliki beragam manfaat, baik sebagai bahan baku maupun :

1. Bahan penunjang industri kimia, seperti :Sebagai bahan baku pembuatan obat–obatan
seperti parasetamol (keperluan analgesik dan antipretik), lidokain (keperluan anestesi), obat
sulfa dan penisilin
2. Bahan pembantu dalam industri cat dan karet
3. Bahan intermediet pada sulfon dan asetilklorida
4. Sebagai inhibitor dalam industri peroksida
5. Sebagai stabilizer pada selulosa ester varnis seperti tinner
6. Sebagai pewarna buatan dan sebagai intermediet pada pembuatan pewarna buatan

Spesifikasi Asetanilida :

 Rumus molekul           : C6H5NHCOCH3


 Berat molekul              : 135,16 g/gmol
 Titik didih normal       : 305 oC
 Titik leleh                    : 114,16 oC
 Berat jenis                   : 1,21 gr/ml
 Suhu kritis                   : 843,5 oC
 Titik beku                    : 114 oC
 Wujud                           : padat
 Warna                          : putih
 Bentuk                        : butiran / kristal

Sifat –sifat kimia :

1. Pirolysisi dari asetanilida menghasilkan N-diphenyl urea,


anilin, benzene  dan hydrocyanic acid.
2. Asetanilida merupakan bahan ringan yang stabil di bawah kondisi biasa, hidrolisa dengan
alkali cair atau dengan larutan asam mineral cair dalam keadaan panas akan kembali ke
bentuk semula

C6H5NHCOCH3 + HOH    →   C6H5NH + CH3COOH

3.Adisi sodium dalam larutan panas di dalam xilena menghasilkan N-sodium derivative

4 Bila dipanaskan dengan phospor pentasulfida asetanilida menghasilkan thio asetanilida


(C6H5NHCOCH3)

5.Bila ditreatment dengan HCl, asetanilida dalam larutan asam asetat menghasilkan 2 garam
(2C6H5NHCOCH3)

6.Dalam larutan yang mengandung potassium bicarbonate menghasilkan N-bromo asetanilida.

7.Nitrasi asetanilida dalam larutan asam asetat menghasilkan p-nitro asetanilida.

2.Acetone
Sifat Fisik Dan Kimia Acetone
Keadaan fisik : Cairan 
Penampilan: Cairan. : Tidak berwarna: 
Bau aromatik :Bau manis Bau buah 
Ambang batas bau : Data tidak tersedia 
Ph : 7 (10 g / l) 
Titik lebur : -95 ° C 
Titik beku : Data tidak tersedia 
Titik didih : 56 ° C 
Suhu kritis : 235 ° C 
Kritis tekanan : 47010 hPa 
Titik nyala : -17 ° C (Cawan tertutup) 
Laju penguapan relatif (butil asetat = 1) : 6 
Laju penguapan relatif (eter = 1) :2
Kemudahan terbakar (padat, gas) : Tidak mudah terbakar. 
Tekanan uap : 247 hPa (20 ° C)
Tekanan uap pada 50 ° C : 828 hPa
Rapat uap relatif pada 20 ° C : 2 
Massa jenis relative : 0,79
Massa jenis relatif campuran gas : 1.2 
Berat jenis / massa jenis : 786 kg / m³ 
Massa molekul : 58.08 g / mol 
Kelarutan : Larut dalam air. Larut dalam etanol. Larut dalam
eter. Larut dalam dimetil eter. Larut dalam semangat
minyak bumi. Larut dalam kloroform. Larut dalam
dimetilformamida. Larut dalam minyak / lemak. 
Suhu penyalaan otomatis : 465 ° C 
Suhu penguraian : Data tidak tersedia 
Viskositas, kinematis : 0.417 mm² / s 
Viskositas, dinamis : 0,32 mPa · s (20 ° C) 
Batas ledakan : 2 - 12,8 vol% 60 - 310 g / m³ 
Batas bawah ledakan (LEL) : 2 vol%
UEL : 12,8 vol% 
Sifat peledak : Tidak ada data. 
Sifat pengoksidasi : Tidak ada.

3.Ammonium Hidroksida
Sifat Fisik dan Kimia Ammonium Hidroksida
Keadaan fisik : Cairan
Penampilan : Cairan.
Warna : Tidak Berwarna
Bau : Bau yang menyengat / menyengat
Ambang bau : 5 - 50 ppm
pH : 11,7 (3,5%)
larutan pH : 3,5%
Titik lebur : Tidak ada data
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih :27 ° C
Titik nyala : Tidak berlaku
Laju penguapan relatif (butil asetat = 1) : Tidak ada data
Mudah terbakar (padat, gas) : Tidak mudah terbakar.
Tekanan uap : Tidak ada data
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C : Tidak ada data
Kerapatan relative : 0.88 - 0.91
Gravitasi / kerapatan spesifik : 0.89
Massa molekul : 35,05 g / mol
Kelarutan : Air,Dapat larut
Suhu penyalaan otomatis : Tidak dapat diterapkan
Suhu penguraian : Tidak ada data
Viskositas, kinematis : Tidak ada data
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak ada data
Sifat pengoksidasi : Tidak ada data

4.Benzyl Alkohol
Sifat Fisik dan Kimia Benzyl Alkohol
Keadaan fisik dan penampilan : Cairan.
Bau : Aromatik. (Sedikit.)
Rasa : Pembakaran tajam
Berat Molekul : 108,14 g / mol
Warna : Tidak Berwarna. Bersih
pH (1% soln / air) : Tidak tersedia.
Titik didih : 205,3 ° C (401,5 ° F)
Titik lebur : -15,2 ° C (4,6 ° F)
Suhu kritis : 441,85 ° C (827,3 ° F)
Gravity Spesifik : 1.04 (Air = 1)
Tekanan Uap : 0 kPa (pada 20 ° C)
Densitas Uap : 3.72 (Udara = 1)
Volatilitas : Tidak tersedia.
Ambang Bau : 5,5 ppm
Ionicity (dalam Air) : Tidak tersedia.
Kelarutan : Larut dalam dietil eter, aseton. Larut sebagian
dalam air dingin. Larut dalam etanol.
Kelarutan dalam Benzena:> 10%
Kelarutan dalam Air : 35.000 mg / l pada 20 derajat. C; 42.900 mg / l
pada 25 derajat. C.
Stabilitas : Stabil
Suhu Ketidakstabilan : Tidak tersedia.
Ketidakcocokan dengan berbagai zat : Reaktif dengan zat pengoksidasi, asam.
Korosivitas : Tidak korosif dengan adanya kaca.
Keterangan Khusus tentang Reaktivitas : Benzil alkohol terkontaminasi dengan 1,4%
hidrogen bromida dan 1,2% besi terlarut
(II)berpolimerisasi secara eksotermal di atas 100
derajat. C.Benzil alkohol dapat mengekstraksi dan
melarutkan polistiren
Korosivitas : Akan menyerang beberapa plastik.
Polimerisasi : Tidak Terjadi

5.Kalsium Karbonat
Sifat Fisik dan Kimia Kalsium Karbonat
Keadaan Fisik : Padat
Warna :Putih
Bau : Tidak berbau
pH : 8-9 (larutan)
Tekanan Uap : Tidak tersedia
Densitas Uap : Tidak tersedia
Laju Penguapan : Tidak tersedia
Viskositas : Tidak tersedia
Titik didih : Tidak tersedia
Titik Beku / Melting : 825 ° C (terurai)
Suhu Dekomposisi : 825 ° C
Kelarutan dalam air : Sedikit larut dalam air
Gravity / Densitas Spesifik : 2,7 - 2,9 (Air = 1)
Formula Molekuler : CaCO3
Berat Molekul : 100.09
Stabilitas Kimia :Stabil dalam kondisi penyimpanan dan penanganan
normal.

Kondisi yang Harus Dihindari :Pembentukan debu, kelembaban, kelembaban


tinggi.
Ketidakcocokan dengan Bahan Lain :Akan menyala saat kontak dengan fluor; tidak
bercampur dengan asam, tawas, garam amonium,
dan merkuri +
hidrogen.
Produk Dekomposisi Berbahaya :Kalsium oksida.

6.Kloroform
Sifat Fisik dan Kimia Kloroform
Kemurnian :99 % Kloroform dan 1 % Alkohol
Keadaan fisik : Cairan
Penampilan : Cairan Tidak berwarna, Bau manis seperti Eter
Ambang bau : 133 - 276 ppm
pH : Tidak ada data
Titik lebur : -64 ° C
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : 61 ° C
Temperatur kritis : 263 ° C
Tekanan kritis : 54702 hPa
Titik nyala : Tidak ada data
Laju penguapan relatif (butil asetat = 1) : 11.6
Laju penguapan relatif (eter = 1) : 1.9
Kemudahan terbakar (padat, gas) : Tidak ada data
Tekanan uap : 209,5 hPa (20 ° C)
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C : 4.1
Kerapatan relatif : 1,49 (20 ° C)
Kerapatan relatif campuran gas / udara jenuh : 1.7
Gravitasi / kepadatan spesifik : 1490 kg / m³ (20 ° C)
Massa molekul : 119,38 g / bln
Kelarutan : Sulit larut dalam air. Zat tenggelam dalam air.
Larut dalam etanol. Larut dalam eter. Larut
dalam aseton. Larut dalam minyak. Larut dalam
karbondisulfida. Larut dalam semangat minyak
bumi. Larut dalam nafta. Larut dalam
tetraklorometana.
Suhu penyalaan otomatis :> 600 ° C (1013 hPa)
Suhu penguraian : Tidak ada data
Viskositas, kinematis : Tidak ada data
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak ada data
Sifat pengoksidasi : Tidak ada data
Konduktivitas spesifik : <10000 pS / m
Konsentrasi saturasi : 1045 g / m³

7.Kalsium Klorida
Sifat Fisik dan Kimia Kalsium Klorida

Kemurnian :100 persen Kalsium Klorida


Keadaan Fisik : Padat
Warna :Putih
Bau :Tidak berbau
pH : 4,5-8,5 (larutan 5% pada 25 ° C)
Tekanan Uap : Tidak tersedia
Densitas Uap : Tidak tersedia
Laju Penguapan : Tidak tersedia
Viskositas : Tidak tersedia
Titik didih : Tidak tersedia
Titik Beku / Melting : 175 ° C
Suhu Dekomposisi : Tidak tersedia
Kelarutan dalam air : Larut
Gravity / Density Spesifik : Tidak tersedia
Formula Molekuler : CaCl2.2H2O
Berat Molekul : 147.01
Stabilitas Kimia : Stabil dalam kondisi penyimpanan dan
penanganan normal.
Kondisi yang Harus Dihindari : Pembentukan debu, panas berlebih, paparan air
atau udara lembab
Ketidakcocokan dengan Bahan Lain : Bromine trifluoride, asam Furan-2-
peroxycarboxylic. Solusi menyerang beberapa
logam.
Produk Dekomposisi Berbahaya : Kalsium oksida, hidrogen klorida.

8.Isoamyl Alkohol
Sifat Fisik dan Kimia Isoamyl Alkohol
Masa molar :88,148 g / mol.
Massa jenis :0,8104 g / mL pada 20 ° C. Oleh karena itu,
kepadatannya kurang dari air.
Kepadatan uap :3,04 kali lebih padat dari udara.
Tekanan uap :2,37 mmHg pada 25 ° C.
Titik didih :131,1 ° C.
Titik lebur :-117,2 ° C.
titik penyalaan :43 ° C (cawan tertutup).
Suhu penyulutan otomatis :340 ° C.
Relatif larut dalam air : 28 g / L. Ini karena molekul yang sangat polar
dalam air tidak memiliki afinitas khusus untuk rantai
karbon isoamyl alkohol. Jika mereka dicampur, dua
fase akan diamati: yang lebih rendah, sesuai dengan
air, dan yang lebih tinggi, dari isoamyl alkohol.

Viskositas :3,738 cP pada 25 ° C.


Tegangan permukaan :24,77 dynes / cm pada suhu 15 ° C.
Indeks bias :1.4075 pada 20 ° C.
Kapasitas panas :2.382 kJ / g · K.

9.Kalium Iodida
Sifat Fisik dan Kimia Kalium Iodida
Kemurnian : Kalium Iodida 100 %
Keadaan fisik : Padat
Warna : Tidak Berwarna
Ambang bau : Tidak ada data
pH : Tidak ada data
larutan pH : 5 (6 - 9.2)%
Titik lebur : 680 ° C
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : 1330 ° C
Titik nyala : Tidak ada data
Laju penguapan relatif (butil asetat = 1) : Tidak ada data
Mudah terbakar (padat, gas) : Tidak mudah terbakar.
Tekanan uap : 1 hPa 745 ° C
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C : Tidak ada data
Kepadatan relatif : Tidak ada data
Gravitasi / densitas spesifik : 3,13 g / cm³
Kelarutan: Larut dalam air, Air : 145 g / 100ml
Suhu penyalaan otomatis : Tidak ada data
Suhu penguraian : Tidak ada data
Viskositas, kinematis : Tidak ada data
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak ada data
Sifat pengoksidasi : Tidak ada data

10.Asam Perchoric
Sifat Fisik dan Kimia Asam Perchoric
Keadaan Fisik : Cairan bening
Warna : Tidak Berwarna
Bau : Bau seperti cuka yang menyengat
pH : Asam (<7)
Tekanan Uap : Tidak ada informasi yang ditemukan.
Densitas Uap : Tidak ada informasi yang ditemukan.
Laju Penguapan : Tidak ada informasi yang ditemukan.
Viskositas : Tidak ada informasi yang ditemukan.
Titik didih : 244 ° F (118 ° C)
Titik beku / leleh : 62 ° F (17 ° C)
Suhu Dekomposisi : Tidak ada informasi yang ditemukan.
Kelarutan dalam air : Larut.
Gravity / Density Spesifik : 1.04
Formula Molekuler : Tidak ada informasi yang ditemukan.
Berat Molekul : Tidak ada informasi yang ditemukan.
Stabilitas Kimia : Stabil di bawah suhu dan tekanan normal.
Kondisi yang Harus Dihindari : Zat yang tidak cocok, panas berlebih, sumber
penyulut.
Ketidakcocokan dengan Bahan Lain : Reaksi eksplosif atau hebat dengan bromin
pentafluorida, klorin trifluorida, asam kromat dan
anhidrida, dialil metil karbinol dan ozon, asam
nitrat, asam nitrat dan aseton, asam perklorat,
permanganat, fosfor triklorida, natrium peroksida,
n-xilena, azidotetrazol, fosfor isosianat, kalium
hidroksida, hidrogen peroksida.

Bahan Teknis
Pengertian :Kualitas ini ialah yang paling standar, biasanya di gunakan untuk keperluan industri
atau keperluan lainnya yang di luar tubuh. Karena dalam bahan berkualitas teknis, biasanya ada
bahan bahan yang tidak boleh masuk ke dalam tubuh ataupun kandungannya yang cuku besar
sehingga dapat membahayakan tubuh

1. Sodium Tetraborate 1% w/v


Sifat Fisik dan Kimia Sodium Tertaborate
Sifat Fisik dan Kimia

Kemurnian : Sodium Tetraborate 1% air 99%


Keadaan fisik : Cairan
Warna : Tidak Berwarna
Bau : Tidak ada.
Ambang bau : Tidak ada data
pH : 8 - 10
Titik lebur : Tidak ada data
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : Tidak ada data
Titik nyala : Tidak ada data
Laju penguapan relatif (butil asetat = 1) : Tidak ada data
Mudah terbakar (padat, gas) : Tidak mudah terbakar.
Tekanan uap : Tidak ada data
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C : Tidak ada data
Kepadatan relative : Tidak ada data
Berat jenis / kepadatan : 1 g / ml
Kelarutan : Larut dalam air.
Suhu penyalaan otomatis : Tidak ada data
Suhu penguraian : Tidak ada data
Viskositas, kinematis : Tidak ada data
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak ada data
Sifat pengoksidasi : Tidak ada data

2.Hidrogen Peroksida ,30% w/w


Sifat Fisik dan Kimia Hidrogen Peroksida
Kemurnian : Hidrogen Peroksida 30%-35%,Air 65%-70%
Keadaan fisik : Cairan
Warna : Tidak Berwarna
Bau : karakteristik
Ambang bau : Tidak ada data
pH : Tidak ada data
Titik lebur : -0,41 ° C
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : 150,2 ° C
Titik nyala : Tidak ada data
Laju penguapan relatif (butil asetat = 1) : Tidak ada data
Mudah terbakar (padat, gas) : Tidak mudah terbakar.
Tekanan uap : Tidak ada data
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C : Tidak ada data
Kepadatan relatif : Tidak ada data
Gravitasi / densitas spesifik : 1,41 g / cm³
Kelarutan : Larut dalam air. Larut dalam eter. Larut dalam
etanol.
Suhu penyalaan otomatis : Tidak ada data
Suhu penguraian : Tidak ada data
Viskositas, kinematis : Tidak ada data
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak ada data
Sifat oksidator : Dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan;
pengoksidasi kuat.

3.Asam Sitrat 10%,w/v


Sifat Fisik dan Kimia Asam Sitrat
Kemurnian :10 % Asam Sitrat 90% Air
Keadaan fisik : Cairan
Penampilan : Cairan bening, tidak berwarna.
Warna : Tidak Berwarna
Bau : sedikit
Ambang bau : Tidak ada data
pH : Tidak ada data
Titik lebur : Tidak ada data
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : Tidak ada data
Titik nyala : Tidak ada data
Laju penguapan relatif (butil asetat = 1) : Tidak ada data
Mudah terbakar (padat, gas) : Tidak mudah terbakar.
Tekanan uap : Tidak ada data
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C : Tidak ada data
Kelarutan : Larut dalam air.
Suhu penyalaan otomatis : Tidak ada data
Suhu penguraian : Tidak ada data
Viskositas, kinematis : Tidak ada data
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak berlaku.

4.Asam Klorida,37% w/w


Sifat Fisik dan Kimia Asam Klorida
Kemurnian :37% Asam Klorida 63% Air
Penampilan : Cairan.
Warna : Tidak Berwarna
Bau : Bau yang menyengat / menyengat
Ambang bau : Tidak ada data
pH : <1
Titik lebur : Tidak ada data
Titik beku : -30 ° C
Titik didih : Tidak ada data
Titik nyala : Tidak berlaku
Tekanan uap : 17,2 kPa
Tekanan uap pada 50 ° C : 50,7 kPa
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C :Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak berlaku.
Sifat pengoksidasi : Tidak ada.

5.Perunggu Sulfat 10%,w/v


Sifat Fisik dan Kimia Perunggu Sulfat
Keadaan fisik : Cairan
pH : Tidak ada data
Titik lebur : Tidak ada data
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : Tidak ada data
Titik nyala : Tidak ada data
Mudah terbakar (padat, gas) : Tidak mudah terbakar.
Tekanan uap : Tidak ada data
Kelarutan : Larut dalam air.
Suhu penguraian : Tidak ada data
Viskositas, kinematis : Tidak ada data
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak berlaku.
Sifat pengoksidasi : Tidak ada data.

6.Asam Chromic ,10% w/v


Sifat Fisik dan Kimia Asam Chromic
Kemurnian : 10% Asam Chromic dan 90% Air
Keadaan fisik : Cairan
Warna :oranye
Bau : Tidak ada.
pH : Tidak ada data
Titik lebur : Tidak ada data
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : Tidak ada data
Titik nyala : Tidak ada data
Laju penguapan relatif (butil asetat = 1) : Tidak ada data
Mudah terbakar (padat, gas) : Tidak mudah terbakar.
Tekanan uap : Tidak ada data
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C : Tidak ada data
Kelarutan : Larut dalam air. Zat tenggelam dalam air.
Viskositas, kinematis : Tidak ada data
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak ada data.
Sifat pengoksidasi : Dapat mengintensifkan api; pengoksidasi.
Reaktivitas :Dekomposisi termal menghasilkan: uap korosif.
Stabilitas kimia :Stabil dalam kondisi normal.

7.Asam Asetat 6 m
Sifat Fisik dan Kimia Asam Asetat
Kemurnian : Asam Asetat 34,58% dan Air 65.42%
Keadaan fisik : Cairan
Warna : Tidak Berwarna
Bau : Bau cuka
pH : Tidak ada data
Titik lebur : Tidak ada data
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : Tidak ada data
Titik nyala : Tidak ada data
Laju penguapan relatif (butil asetat = 1) : Tidak ada data
Mudah terbakar (padat, gas) : Tidak mudah terbakar.
Tekanan uap : Tidak ada data
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C : Tidak ada data
Kepadatan relatif : Tidak ada data
Berat jenis / kepadatan : 1,04 g / ml
Kelarutan : Larut dalam air.
Viskositas, kinematis : 1,7 mm² / s
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak ada data
Sifat pengoksidasi : Tidak ada data
Stabilitas kimia : Stabil dalam kondisi normal.

8.Aluminium Potasium Sulfat 10% w/v


Sifat Fisik dan Kimia Aluminium Potasium Sulfat
Kemurnian : Aluminum Potassium Sulfate, Dodecahydrate
10% ,Air 90%
Keadaan fisik : Cairan
Warna : Tidak Berwarna
pH : Tidak ada data
Titik lebur : Tidak ada data
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : Tidak ada data
Titik nyala : Tidak ada data
Kelarutan : Larut dalam air.
Suhu penyalaan otomatis : Tidak ada data
Suhu penguraian : Tidak ada data
Viskositas, kinematis : Tidak ada data
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak ada data
Sifat pengoksidasi : Tidak ada data

9.Ferrous Ammonium Sulfat


Sifat Fisik dan Kimia Ferrous Ammonium Sulfat
Kemurnian :Air 79,5%, Ferrous Ammonium Sulfate
Hexahydrate 19,5% ,Asam Sulfur 1%
Keadaan fisik : Cairan
Penampilan : hijau muda.
Bau : Tidak berbau
Ambang bau : Tidak ada data
pH : Tidak ada data
Titik lebur : Tidak ada data
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : Tidak ada data
Titik nyala : Tidak ada data
Laju penguapan relatif (butil asetat = 1) : Tidak ada data
Mudah terbakar (padat, gas) : Tidak mudah terbakar.
Tekanan uap : Tidak ada data
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C : Tidak ada data
Kepadatan relatif : Tidak ada data
Kelarutan : Larut dalam air.
Suhu penyalaan otomatis : Tidak ada data
Suhu penguraian : Tidak ada data
Viskositas, kinematis : Tidak ada data
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Batas ledakan : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak berlaku.
Sifat pengoksidasi : Tidak ada.

10.Gliserin 50%,v/v
Sifat Fisik dan Kimia Gliserin
Keadaan fisik : Cairan
Warna : Tidak Berwarna
Bau : karakteristik
Ambang bau : Tidak ada data
pH : Tidak ada data
Laju penguapan relatif (butylacetate = 1) : Tidak ada data
Titik lebur : Tidak ada data
Titik beku : Tidak ada data
Titik didih : Tidak ada data
Titik nyala : Tidak ada data
Suhu penyalaan otomatis : Tidak ada data
Suhu penguraian : Tidak ada data
Kemudahan terbakar (padat, gas) : Tidak ada data
Tekanan uap : Tidak ada data
Massa jenis uap relatif pada 20 ° C : Tidak ada data
Kepadatan relatif : Tidak ada data
Densitas : 1,1 g / ml
Kelarutan : Air:
Viskositas, kinematis : 5 cSt
Viskositas, dinamis : Tidak ada data
Sifat peledak : Tidak ada data
Sifat pengoksidasi : Tidak ada data
Batas mudah meledak : Tidak ada data
Reaktivitas :Tidak ada informasi tambahan yang tersedia
Stabilitas kimia :Stabil dalam kondisi normal.

VII .Kesimpulan
Labotarium merupakan tempat dilaksanakannya berbagai penilitian atau riset demi pemajuan
ilmu pengetahuan di bidang sains,Di dalam labotarium terdapat banyak alat dan bahan yang
harus dipelajari terlebih dahulu demi meningkatkan pengetahuan akan ilmu sains dan untuk
menghindari terjadinya kecelakaan di labotarium seperti keracunan dan peledakan
senyawa.Untuk menghindari hal tersebut kita harus mempelajari setiap fungsi dari masing
masing alat dan bagaimana cara menggunakannya ,sehingga alat tersebut dapat digunakan
dengan baik dan sesuai dengan prosedur praktikum,Selain itu dalam melaksanakan
praktikum,Mahasiswa harus mengerti ciri khas masing masing bahan seperti
korosif,eksplosif,irritant,serta larutan yang tidak boleh dicampurkan karena apabila dicampurkan
dapat menghasilkan reaksi yang tidak diinginkan .
VIII.Daftar Pustaka

1. Wardiyah,2016.’’Praktikum Kimia Dasar’’Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia.Jakarta:Pusdik SDM Kesehatan
2. Yusasniri,Ari.dkk.2013.Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Bali:Universitas Udayana
3. Tim Dosen ISTN.2018.Petunjuk Praktikum Kimia Dasar.Jakarta:Institut Sains dan
Teknologi Nasional

4. United States Departement of Labor.2012.Federal Register Volume 77 Number 58.United


States:Occupational Safety and Health Administration

5. Morrison, R. T. and Boyd, R, N.1987. Organic Chemistry. 5th Edition. Editorial


Addison-Wesley Interamericana

6. American Chemical Society.2006.Material Safety Data Sheet.United States of America

Anda mungkin juga menyukai