Metode Ilmiah
Penting bagi ilmuwan untuk memahami metode ilmiah yang baik dan benar. Gagasan yang
mereka usulkan hanya bisa terjawab melalui metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam metode ilmiah adalah sebagai berikut.
1. Merumuskan masalah dengan cara fokus pada bahasan tertentu atau tema tertentu.
2. Mengkaji teori atau penelitian sebelumnya yang bertujuan untuk menghindari tumpang
tindih penelitian. Artinya, jangan sampai penelitian yang dilakukan ternyata sudah
pernah dilakukan sebelumnya oleh orang lain.
3. Mengajukan hipotesis bertujuan untuk mendapatkan kesimpulan sementara berdasarkan
analisis yang telah dilakukan.
4. Melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis.
5. Mengumpulkan data.
6. Mengolah dan menganalisis data-data hasil penelitian.
7. Membuat kesimpulan.
8. Melaporkan hasil penelitian dalam bentuk laporan ilmiah.
Keselamatan Kerja
Sebagai seorang yang bekerja di bagian laboratorium, penting kiranya untuk memperhatikan
keselamatan kerja di laboratorium. Adapun tata tertib dan peringatan lainnya adalah sebagai
berikut.
1. Tata tertib di laboratorium
Tata tertib di laboratorium yang harus dipatuhi adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan jas laboratorium, kacamata pengaman, dan sepatu tertutup.
2. Membaca petunjuk praktikum dengan cermat.
3. Tidak makan dan minum di laboratorium.
4. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan setelah praktikum.
5. Tidak menggaruk kulit yang terkena bahan kimia.
2. Penggunaan bahan kimia
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan bahan-bahan kimia adalah sebagai
berikut.
1. Jangan menggunakan bahan kimia yang tidak jelas labelnya.
2. Jangan menyentuh bahan kimia dengan tangan.
3. Gunakan pipet untuk mengambil larutan.
4. Dilarang memanaskan atau menguapkan cairan organik di tempat terbuka.
5. Dilarang mencium aroma zat kimia secara langsung.
3. Penanganan alat dan bahan kimia
1. Jika bahan kimia atau uap beracun telah memenuhi ruangan, segera lakukan evakuasi.
2. Zat kimia yang tumpah di meja praktikum atau lantai harus segera dinetralkan sebelum
dibersihkan.
3. Untuk membaca tinggi larutan pada buret, posisi mata harus sejajar.
4. Mengambil bahan-bahan yang menghasilkan gas berbahaya harus dikerjakan di lemari
asam.
5. Bahan kimia yang diambil, tidak boleh dikembalikan ke wadah penyimpanan.
4. Alat-alat laboratorium
Adapun alat-alat yang biasa ada di laboratorium adalah sebagai berikut.
1. Gelas kimia, untuk menyiapkan larutan.
2. Labu erlenmeyer, untuk mereaksikan larutan dan titrasi.
3. Gelas ukur, untuk mengukur volume larutan.
4. Bunsen, untuk memanaskan larutan.
5. Buret, digunakan untuk titrasi.
6. Pipet tetes, untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil.
7. Tabung reaksi dan rak tabung reaksi, digunakan untuk mereaksikan dua atau lebih zat.
8. Statif, untuk menegakkan buret, corong, dan peralatan gelas lainnya.
5. Simbol-simbol berbahaya pada bahan kimia
1. Simbol eksplosif (mudah meledak) 4. Simbol korosif (mudah berkarat)